Lucky dan Ayu pun telah keluar dari ruang resepsi. Kini mereka sedang berada di dalam lift yang akan membawa mereka ke kamar suite room. Kamar yang sudah di booking mama Tyas khusus untuk malam pertama anak bungsunya itu.
"Ssh...pegel ikh.." ringis Ayu sambil memijat-mijat betis kakinya.
Mendengar ringisan Ayu,tanpa banyak kata Lucky langsung berjongkok dan ia berniat membuka sepatu yang Ayu pakai.
"Mas Lucky mau ngapain?" Tanya Ayu heran.
"Mau buka sepatu kamu. Kan acaranya udah selesai,jadi kamu gak usah pakai sepatu ini lagi,biar kaki kamu gak pegel." Jawab Lucky.
"Oh." Balas Ayu.
Ia pun membiarkan suaminya membuka sepatu yang Ayu pakai,dan menenteng sepatu Ayu.
Hati wanita mana yang tidak meleleh dengan perlakuan Lucky sekarang. Meski Lucky tak memiliki perasaan bahkan tak memiliki hasrat kepada lawan jenis,tapi sikap Lucky terhadap lawan jenis sangat lah manis dan romantis. Membuat wanita yang di perlakukan seperti itu jadi terbawa perasaan.
Tak terkecuali dengan Ayu,hati Ayu juga langsung meleleh dengan apa yang baru saja Lucky lakukan. Membuat Ayu jadi salah paham dengan perhatian dan perlakuan manis dan romantis Lucky.
Ting. Pintu lift pun terbuka.
Lucky dan Ayu pun berjalan bersama menuju kamar suite room mereka. Kamar yang mama Tyas harapkan akan menjadi saksi bisu peluncuran rudal Lucky ke dalam pusaran yang tertutup segitiga berenda,yang akan menghasilkan suara decitan ranjang dan jerit kenikmatan.
Apakah harapan mama Tyas akan terwujud malam ini? Ah...entah lah,itu semua tergantung Lucky,apa bisa ia mensugesti dirinya agar rudalnya bisa on atau tidak.
Setelah sampai di depan pintu kamar,Lucky pun membuka pintu itu dengan kartu yang ada di tangannya.
Ceklek. Pintu pun terbuka.
Lucky pun mempersilahkan Ayu untuk masuk terlebih dahulu.
"Wuaaaah...mewah banget ini mas." Ujar Ayu yang terkagum-kagum melihat interior kamar suite room mereka.
Tapi yang di ajak bicara tak merespon rasa kekaguman Ayu pada interior kamar mereka.
"Huh...mama apa-apaan sih pake nyewa kamar mewah gini." Gerutu Lucky dalam hati.
"Ini pasti mahal kan mas?" Tanya Ayu dengan polosnya.
Lucky hanya menggedikkan bahunya,bukan karena tidak tahu tapi karena Lucky malas menjawab pertanyaan Ayu.
"Kamu yang mandi duluan,apa aku yang mandi duluan?" Pertanyaan Lucky melenceng jauh dari topik yang sedang Ayu bicarakan.
"Aku duluan deh mas." Jawab Ayu.
"Ya udah sana. Itu ruang tidurnya." Lucky menunjuk pintu yang ada di depan mereka.
Ayu pun melangkahkan kakinya menuju ruang tidur.
"Wuaaah...keren banget." Lagi dan lagi mata Ayu terperanga melihat interior ruang tidur yang sangat mewah.
Dengan langkah panjang Ayu berjalan menuju tempat tidur. Ia pun menduduki tempat tidur dan mulai mengayun-ayunkan bokongnya di atas tempat tidur. Seperti sedang mengetest seberapa membal per ranjang yang berukuran king size itu.
Saat sedang mengayunkan bokongnya,otak Ayu langsung traveling seketika. Membayangkan malam pertamanya dengan Lucky.
"Kalau ngeper nya sehalus ini,pasti pinggang ku gak bakalan encok nanti." Lirih Ayu pelan.
"Hush...ngomong apa sih aku ini!!!!" Kata Ayu sambil memukul-mukulkan kepalanya pelan untuk mengeluarkan pikiran kotor yang baru saja terlintas di kepalanya.
"Loh..aku kira kamu udah mandi." Suara bariton Lucky tiba-tiba menggema di dalam ruang tidur.
"Eh...iya mas,rencananya mau mandi,tapi lihat ranjangnya gede gini,jadi penasaran pengen nyoba per nya." Jawab Ayu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena malu.
"Oh..." jawab Lucky seadanya sambil melangkahkan kakinya mendekati Ayu.
Mata Ayu membulat sempurna saat melihat Lucky yang berjalan mendekatinya. Ayu pikir saat ini Lucky ingin meminta hak nya sekarang.
Padahal....
Setelah langkah Lucky hampir mendekati Ayu,Lucky langsung berbelok arah menuju ruang ganti tempat dimana kopernya dan koper Ayu berada.
"Kamu puas-puasin aja ngetest ranjangnya,biar aku yang mandi duluan." Ucap Lucky sambil berlalu dari hadapan Ayu menuju ruang ganti.
"Huh..." Ayu bernafas lega. Meski dari tadi otaknya traveling memikirkan malam pertamanya dengan Lucky,tetap saja Ayu merasa takut dan deg-degan kalau sampai hal itu terjadi.
"Aku pikir mas Lucky mau ngajak tes ranjang bareng tadi." Lirih Ayu sangat pelan sambil mengelus dadanya.
✨✨✨
Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam,pasangan pengantin baru ini juga sudah sama-sama berada di atas ranjang dan sedang sama-sama gelisah.
Bukan gelisah karena menahan hasrat melainkan gelisah karena pikiran yang membelenggu masing-masing.
Ayu gelisah karena ini pertama kalinya Ayu tidur dengan lawan jenis dan juga Ayu gelisah memikirkan apa yang harus ia lakukan pada malam pertamanya. Apa harus menolak atau menerima jika saja Lucky mengajaknya untuk melakukan ritual pelepasan rudal.
Sedangkan kegelisahan Lucky saat ini tak jauh beda dengan kegelisahan Ayu. Ia memikirkan apa malam ini ia harus melakukan ritual pelepasan rudal seperti saran mama Tyas. Atau ritual pelepasan rudal ditunda sampai dirinya berhasil mensugesti dirinya bahwa dia bukan lah penyuka sesama jenis.
Karena sekalipun ia memaksakan dirinya untuk menyentuh Ayu malam ini,Lucky yakin rudalnya juga tidak akan bisa dalam mode ON.
"Mas..." panggil Ayu pada sang suami yang berbaring di sisi sebelah kanannya dengan posisi membelakangi tubuhnya.
"Hem..." jawab Lucky seadanya.
"Mas Lucky belum tidur?" Ah...pertanyaan macam apa itu. Jelas saja suaminya belum tidur,kalau sudah tidur tidak mungkin suaminya merespon panggilannya.
"Kenapa? Kamu gak bisa tidur?" Lucky malah bertanya balik,dengan posisi masih membelakangi Ayu.
"Ikh..orang nanya kok balik nanya." Protes Ayu.
Lucky membalikkan tubuhnya agar bisa berhadapan dengan Ayu.
"Yu..." panggil Lucky.
"Iya mas." Jawab Ayu.
Lucky tak mengeluarkan suaranya lagi,ia hanya menatap wajah Ayu dalam-dalam.
Dan tatapan Lucky yang dalam itu berhasil membuat Ayu salah tingkah.
"Ikh..mas Lucky jangan ngeliatin kayak gitu akh. Aku malu mas." Ucap Ayu sambil memukul lengan Lucky pelan.
Dan tanpa Ayu sangka-sangka Lucky menangkap tangan Ayu yang baru saja memukul lengan suaminya.
Ayu menelan slivanya susah payah saat netra mereka saling beradu pandang. Nafas Ayu pun ikut memburu mengikuti irama detak jantung Ayu.
"Ayo Ky,kamu bisa. Kamu bayangin aja Ayu itu Billy. Biar kamu bisa melakukan tugas mu sebagai suami. Biar mama gak kecewa sama kamu." Lucky berusaha mensugesti dirinya agar ia bisa melakukan tugasnya sebagai suami Ayu hanya demi sang mama.
Disaat Ayu belum bisa mengontrol detak jantung dan deru nafasnya,tiba-tiba saja Lucky langsung menarik tubuh Ayu ke dalam pelukannya.
BERSAMBUNG...
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
fa _azzahra
kasih obat perangsang dosis tinggi aja tuh lucky😂😂
2022-11-24
1
Mariyati Pasaribu
otong cari temvem si ayu jgn bayangin bily
2022-06-17
0
Aqua_Chan
ayu banyak ngarepnya
2022-06-16
0