Di dalam kamar mandi,Ayu terus mengusap kepala belakangnya yang sakit sambil melihat pantulan dirinya dari cermin.
"Tega banget sih kamu mas,ngeliat aku jatuh bukannya nolongin malah kabur. Pake acara nutupin si Otong segala,harusnya aku yang grogi karena udah ngeliat si Otong,ini malah kamu yang grogi." Geram Ayu saat mengingat kejadian memalukan sekaligus memilukan itu.
"Ssh..Ini sakit tau gak!!" Ringis Ayu lagi sambil mengusap kepalanya.
Ayu pun bergegas mengguyur tubuhnya di bawah shower,berharap rasa sakit di kepalanya segera hilang.
Setengah jam kemudian Ayu pun selesai membersihkan tubuhnya,rasa sakit di kepalanya pun hilang. Ia pun memutuskan untuk mengakhiri ritual mandinya.
"Astaga,lupa bawa handuk lagi." Gumam Ayu saat ingat kalau ia tidak membawa handuk saat masuk ke kamar mandi tadi.
Ayu mondar-mandir di depan pintu kamar mandi,bingung. Apa ia harus minta tolong pada Lucky untuk mengambilkannya handuk atau ia kembali memakai kebaya yang ia pakai saat masuk kamar mandi?.
Dan akhirnya Ayu pun memutuskan untuk meminta tolong pada Lucky.
"Mas...mas Lucky." Teriak Ayu dari dalam kamar mandi.
Tak ada jawaban dari Lucky.
"Mas...mas Lucky. Tolong ambilin handuk dong mas,aku lupa bawa handuk." Teriak Ayu lagi.
Padahal yang di panggil sedang berada di balkon dan sedang bertelepon dengan Billy.
"Seperti ada suara wanita di sampingmu sayang,siapa dia?" Tanya Billy dari seberang telpon.
"Ah..Bukan siapa-siapa. Sayang,nanti aku telpon lagi,oke." Jawab Lucky. Cepat-cepat Lucky mengakhiri panggilannya,panik. Takut Billy curiga padanya karena Billy mendengar suara Ayu.
Lucky pun masuk ke dalam kamar dan langsung menyambar handuk,tanpa Lucky sadari handuk yang ia sambar adalah handuk yang ia pakai tadi.
Sedangkan di dalam kamar mandi,karena Lucky tak kunjung menjawab panggilannya jadi Ayu pikir Lucky sedang tidak berada dalam kamar. Ayu pun memutuskan untuk keluar dari dalam kamar mandi dan berlari kilat untuk mengambil handuk.
Ayu pun berjalan mendekati pintu kamar mandi,dan perlahan memutar handle pintu.
Ceklek. Ayu membuka pintu kamar itu.
Mata Ayu membelalak saat melihat sosok Lucky yang ternyata sudah ada di depan pintu.
"Aaaakkkkhh.." teriak Ayu kaget dengan keberadaan sosok Lucky yang bak hantu.
Cepat-cepat Ayu menutup kembali pintu kamar mandi itu.
"Astaga mas Lucky!!! Kok gak ngomong sih ada di depan pintu!!" Protes Ayu.
"Aku baru mau ngetuk pintu,kamu nya udah buka duluan." Jawab Lucky.
"Ya udah ini handuknya." Kata Lucky lagi.
"Taro aja di handle pintu." Jawab Ayu.
Lucky pun menggantungkan handuk di handle pintu. Kemudian ia berlalu dari depan pintu kamar mandi.
Setelah dirasa Lucky sudah pergi dari depan pintu kamar mandi,perlahan Ayu membuka pintu kamar mandi dan mengambil handuk yang di gantung di handle pintu.
"Kok lembab?!" Gumam Ayu saat merasakan handuk yang Lucky berikan untuknya.
Ayu pun mencium handuk tersebut.
"Harum mas Lucky. Jangan-jangan ini handuk bekas mas Lucky pake tadi?!" Gumam Ayu lagi.
Bukannya marah karena Lucky memberikan handuk bekas untuknya,Ayu malah senyum-senyum sendiri.
Di pikiran Ayu, Lucky sengaja memberikan handuk yang sudah ia pakai pada Ayu untuk memberi kode pada Ayu,kalau Lucky ingin memulai hubungan yang lebih intim seperti pasangan suami-istri lainnya yang biasa menggunakan satu handuk yang sama.
Ayu menggigit bibir bawahnya karena membayangkan hal yang enak-enak bersama sang suami.
Tak lama ia menggelengkan kepalanya.
"Gak..gak..gak boleh sekarang!!!" Gumam Ayu membuyarkan pikirannya yang sedang enak-enak dengan Lucky.
"Kalau sekarang belah pinang,nanti pas resepsi aku jalannya ngangkang lagi!!! Gak...gak..gak boleh!!! Aku harus bisa tahan mas Lucky untuk gak minta hak nya sampai resepsi selesai." Gumam Ayu lagi.
Ayu pun melilitkan handuknya di dada dan keluar dari dalam kamar mandi.
"Loh mas Lucky mana?" Lirih Ayu saat melihat sang suami tidak ada di ruang tidur.
Ada rasa kecewa dalam diri Ayu saat tak melihat Lucky di ruang tidur,padahal Ayu tadi sempat membayangkan hal yang enak-enak dengan Lucky saat dirinya keluar kamar. Sepertinya Ayu sudah mulai merasakan benih-benih cinta dengan Lucky makanya ia sampai membayangkan Lucky mengajaknya belah pinang.
Disaat Ayu sedang menelan kekecewaan karena tak menemukan suaminya dalam ruang tidur setelah dirinya keluar dari dalam kamar mandi,ternyata sekarang Lucky sedang berada di area taman hotel dan sedang bertelponan dengan Billy,melanjutkan pembicaraan mereka tadi yang sempat terputus karena Ayu memanggilnya.
Cukup lama Lucky bertelepon dengan Billy. Dan setelah bertelponan,Lucky pun kembali masuk ke dalam hotel tapi sayangnya Lucky tidak masuk ke dalam unit kamarnya,melainkan masuk ke dalam unit kamar mama Tyas dan papa Lutfi.
"Kamu ngapain kesini? Sana balik ke kamar kamu?" Usir mama Tyas saat anak nya langsung nyelonong masuk begitu mama Tyas membuka unit kamarnya.
"Biarin Lucky istirahat disini bentar mah,please." Mohon Lucky.
Mama Tyas menatap sang suami yang juga ada di dalam kamar itu.
Papa Lutfi menganggukkan kepalanya,tanda kalau ia mengizinkan sang anak untuk mengistirahatkan tubuhnya di kamar mereka.
Mama Tyas pun berjalan mendekati Lucky yang sudah merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Ky,mama cuma mau ingetin kamu,nak Ayu sekarang udah jadi istri kamu,jadi udah kewajiban kamu harus memberikan nafkah lahir batin. Jadi nanti malam habis resepsi,kamu coba yah melakukan kewajiban kamu dengan istri kamu."
Lucky menghela nafasnya.
"Lucky usahain mah,tapi Lucky gak janji."
"Kamu harus coba Ky,kamu harus buang jauh-jauh perasaan mu dengan sesama jenis supaya kamu bisa sembuh. Kamu ubah mindset kamu,kamu berikan sugesti untuk diri kamu kalau kamu itu laki-laki tulen,penyuka lawan jenis sampe kamu bisa melakukan kewajiban kamu sebagai suami." Kata papa Lutfi membuka suara.
"Iya Ky,bener yang di bilang papa kamu. Dosa loh Ky gak memberikan nafkah lahir batin untuk istri kamu." Timpal mama Tyas.
"Iya mah,Lucky usahain. Tapi kalau malam ini Lucky gak bisa melakukan tugas Lucky sebagai seorang suami,Lucky harap mama sama papa harap maklum,karena untuk berhasil memberi sugesti pada diri sendiri itu gak mudah. Lucky rasa mama dan papa paham apa yang Lucky katakan."
Mama Tyas dan papa Lutfi menghela nafasnya,meski mereka sangat ingin Lucky cepat-cepat melakukan tugasnya sebagai seorang suami tapi mereka juga paham,tak semudah itu untuk Lucky sembuh dari penyimpangannya,butuh proses dan tahapan-tahapan. Justru yang penting sekarang adalah memberikan Ayu stok sabar banyak-banyak,apalagi sampai detik ini Ayu tidak tahu kalau laki-laki yang berstatus suaminya sekarang ini memiliki penyimpangan seksual.
BERSAMBUNG...
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Elisanoor
geli bgt 🤣
2024-02-07
1
dementor
peristiwa yang memalukan serta memilukan.. keren author bahasanya.. wow amazing..
2022-11-06
3
Innara Maulida
gak usah trak yu laki mu gak tertarik ama apem dan buah paya kembar mu😂✌️🙈
2022-10-25
1