Mata Ayu membulat saat wajah mereka hanya berjarak beberapa centimeter saja,refleks Ayu memejamkan matanya dan menahan nafasnya,Ayu pikir kalau sekarang Lucky sedang ingin mencium dirinya.
Ceklek. Bunyi seatbelt yang sudah terpasang. Ternyata Lucky hanya ingin memasangkan seatbelt Ayu.
Mendengar suara seatbelt terpasang serta merasakan tak ada lagi aroma mint yang Ayu cium,perlahan Ayu membuka matanya dan menoleh ke arah Lucky yang terlihat biasa saja sambil menyalakan mesin mobilnya.
"Astaga...bodoh kamu Yu...bodoh!!!! Bisa-bisanya kamu mikir kalau mas Lucky mau nyium kamu!!!!" Umpat Ayu pada dirinya sendiri dalam hati sambil memukul-mukul kepalanya pelan.
"Kamu kenapa Yu? Sakit kepala?" Tanya Lucky saat melihat tingkah absurd Ayu.
"Akh...itu..aku cuma lagi mikir gimana reaksi keluarga aku di kampung mas,orangtua aku kan taunya aku mau nikah sama mas Farel bukan sama mas Lucky." Sanggah Ayu.
Lucky tidak menjawab,ia hanya menghela nafasnya. Hatinya sekarang sama resahnya dengan Ayu,ingin sekali Lucky memberitahu pada Ayu kalau dirinya adalah penyuka sesama jenis,tapi kalau ia mengatakan itu pada Ayu sama saja ia ingin membuat sang mama drop lagi. Karena Lucky yakin keputusan sang mama yang ingin cepat-cepat menikahkan dirinya dengan Ayu untuk menutupi penyimpangan dirinya. Tapi di sisi lain,ia juga tak tega jika harus membohongi Ayu,apalagi kalau nanti Ayu mulai menyukai dirinya dan berharap lebih padanya,pasti akan sangat menyakitkan untuk Ayu kalau Ayu tau yang sebenarnya.
✨✨✨
Keesokan harinya papa Lutfi dan kakak pertama Lucky,abang Lingga berangkat ke kota M untuk melamar Ayu. Dengan berbekal alamat yang Ayu berikan,akhirnya papa Lutfi dan Lingga sampai juga di kediaman orangtua Ayu,rumah sederhana yang tak berpagar dan sangat asri dengan halaman yang luas dan banyak tanaman dan bunga-bunga.
Papa Lutfi dan Lingga turun dari dalam mobil yang mereka carter dan berjalan menuju teras rumah orangtua Ayu.
Tok...tok...tok. Lingga mengetuk pintu rumah.
Tok...tok...tok. Karena tak ada jawaban,Lingga kembali mengetuk pintu rumah itu.
"Kayaknya gak ada orang deh pah di rumah ini." Kata Lingga pada papa Lutfi.
"Coba ketuk lagi." Perintah papa Lutfi pada Lingga.
Tok...tok...tok. Sekali lagi Lingga mengetuk pintu,tapi hasilnya nihil. Taka ada orang dari dalam rumah yang membuka pintu atau sekedar merespon.
"Cari siapa pak?" Tanya seorang pria paruh baya yang lewat di depan rumah orangtua Ayu.
"Ini benar rumahnya bapak Andar dan ibu Endang kan pak,orangtua dari Ayu?" Lingga malah bertanya balik pada pria paruh baya itu.
"Iya pak. Bapak nya cari siapa?"
"Kami cari pak Andar dan ibu Endang pak."
"Untuk apa bapak-bapak ini cari pak Andar dan ibu Endang? Apa anak bungsu mereka bikin ulah lagi?"
Papa Lutfi dan Lingga mengernyitkan kening mereka,tak paham dengan apa yang di katakan pria paruh baya itu.
"Memangnya siapa anak bungsunya pak Andar?" Dipikiran papa Lutfi dan Lingga anak bungsu yang suka membuat masalah itu adalah Ayu.
"Siapa lagi kalau bukan..." pria paruh baya itu tak melanjutkan kata-katanya karena sang pemilik rumah tiba-tiba muncul.
"Selamat siang pak,bapak-bapak sekalian cari siapa?" Tanya ibu Endang pada papa Lutfi dan Lingga.
"Nah...ini dia bu Endang." Pria paruh baya itu memperkenalkan ibu Endang pada papa Lutfi dan Lingga.
"Oh...jadi ibu ini ibu nya Ayu. Kenalkan saya Lingga dan ini papa saya." Kata Lingga sambil menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan dengan ibu Endang.
Ibu Endang pun membalas jabatan tangan Lingga,setelah bersalaman dengan Lingga,ibu Endang pun bersalaman dengan papa Lutfi.
"Bapak-bapak ini kenal dengan Ayu?"
"Iya bu. Kedatangan kami kesini..." tiba-tiba saja Lingga menggantung kata-katanya karena melihat lirikan mata ibu Endang yang mengarah pada pria paruh baya itu.
Seolah-olah mengatakan pada Lingga untuk tidak melanjutkan kata-katanya karena ibu Endang merasa tidak nyaman dengan kehadiran si pria paruh baya ditengah-tengah mereka.
"Sepertinya bapak-bapak ini dari kota,pasti bapak-bapak ini haus. Jadi kita bicara di dalam saja,sambil menikmati kopi atau teh dan beberapa cemilan mungkin." Kata ibu Endang halus.
Sengaja ibu Endang mengajak papa Lutfi dan Lingga masuk,agar mereka bisa leluasa berbicara tanpa ada orang lain yang tau alasan yang membuat papa Lutfi dan Lingga mencari ibu Endang.
"Ah...iya bu. Kebetulan saya haus sekali. Kalau bisa ibu suguhkan es teh manis saja untuk saya dan papa saya." Jawab Lingga yang mengerti maksud kata-kata ibu Endang.
"Permisi pak." Pamit ibu Endang pada pria paruh baya itu.
Pria paruh baya itu adalah salah satu tetangga ibu Endang yang kepo dengan kehidupan orangtua Ayu. Apalagi si anak bungsu yang sering sekali berbuat onar,si anak bungsu itu adalah Adam,adik Ayu. Pak Andar dan ibu Endang hanya memiliki dua anak yaitu Ayu dan Adam.
Terakhir kali Adam berbuat onar saat berada di kota besar. Adam yang baru lulus SMU nekat ingin merantau ke kota besar untuk melanjutkan pendidikan. Pak Andar dan ibu Endang pun tak kuasa menolak keinginan anak bungsu mereka,karena Adam mengancam tidak mau melanjutkan kuliah kalau bukan di kota besar,mengingat hanya Adam lah satu-satunya harapan mereka agar bisa di pandang orang-orang sekeliling tempat tinggal orang tua Ayu,karena Ayu yang tidak mau kuliah dan memilih bekerja menjadi caddy golf di kota besar. Mau tidak mau pak Andar dan ibu Endang merelakan Adam melanjutkan pendidikan di kota besar.
Sesampainya di kota besar,Adam juga tidak mau tinggal dengan Ayu karena merasa tidak bebas kalau harus tinggal dengan sang kakak. Jadi Adam memutuskan untuk tinggal di kos-kosan yang jaraknya tidak jauh dari kampusnya.
Sebulan-dua bulan Adam di kota besar belum ada kabar tentang Adam yang membuat masalah. Tapi di bulan ke tiga,Adam mulai berbuat masalah dengan sering pergi ke klub malam. Karena tidak ingin membuat orangtua Ayu khawatir,Ayu pun tidak memberitahu orangtua mereka di kampung.
Di bulan ke empat dan kelima,tingkah Adam semakin menjadi-jadi. Bukan hanya sering pergi ke klub malam,Ayu juga mendapat laporan kalau sang adik sering pulang ke kos dalam keadaan mabuk dan sering bolos kuliah padahal masih beberapa bulan kuliah. Tingkah Adam yang ini juga masih Ayu sembunyikan dari orangtua nya.
Dan di bulan ke enam,Adam harus berurusan dengan pihak yang berwajib karena ada seorang wanita yang melaporkan Adam atas tuduhan pelecehan seksual. Ayu pun tak sanggup lagi menutupi kesalahan sang adik,Ayu langsung memberitahu kepada orangtuanya kalau sang adik sedang menginap di hotel prodeo.
Tak menunggu lama,keesokan harinya orangtua Ayu sudah berada di kota besar. Begitu sampai di kota besar,orangtua Ayu langsung menyewa jasa pengacara untuk membantu membebaskan Adam. Pengacara pun mendalami kasus Adam,ternyata setelah di usut,wanita yang melaporkan Adam itu adalah seorang psk yang Adam pakai jasanya,tapi sayangnya saat mereka sudah selesai bercinta,Adam malah ingin ngutang dan berjanji akan membayar seminggu kemudian.
Jelas saja wanita si kupu-kupu malam itu tak terima,dan melaporkan Adam. Tapi dalam laporannya si wanita mengatakan kalau mereka berpacaran dan Adam telah memaksa dirinya untuk membantu melepaskan hasrat Adam.
BERSAMBUNG...
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Mimi Ilham
yaa ngutang pula ,yaa marah lah😇😇
2022-12-29
0
dementor
adam's song by blink 182.. author dengerin lagunya tuh lagu enak kali bestie...
2022-11-06
1
Innara Maulida
ya elah pak dokter suka nya main pedang2 an🤣🤣🤣
2022-10-25
1