Setelah melakukan tugas praktek, Lea berjalan di koridor rumah sakit untuk segera pulang. Dia pulang cepat untuk menyiapkan barangnya yang akan menemani Valen tinggal di apartemen selama satu minggu lama-nya.
Dia sudah menelfon kepada mamanya, jika dia akan menemani Valen tinggal di apartemen. Dan dengan mudah mama Lea mengizinkan Lea untuk menemani Valen. Karna apa? Karna dua mempercayai Valen.
Lea turun dari taxi untuk segera masuk ke dalam rumahnya, untuk mengambil barang-barangnya dan tinggal menunggu jemputan dari Valen, setelah dia melakukan kewajibannya sebagai dokter.
***
Sementara Nathan membuka pintu ruangan yang di tempati Alex.
Ceklek
Dia sudah melihat sosok pria yang umurnya sudah tidak mudah lagi, sedang berbaring di kasur king size dengan impus terpasang di tangannya.
"Itu dia bang Nathan," kata Farel menunjuk Nathan yang sedang menutup pintu kamar Alex.
Farel sudah mengatakan jika Nathan datang, Alex sedikit terkejut karena Nathan tidak mengatakan kepadanya jika dia akan pulang.
"Pah," panggil Nathan menyalami tangan Alex dan memeluknya.
Alex membalas pelukan Nathan, yang sudah dua tahun tidak dia lihat.
"Bagaimana kabar mu, Nath," kata Alex melepaskan pelukannya.
"Baik, pah," kata Nathan.
Sementara Farel langsung memegang tangan Alex dan menciumnya, jika seperti itu Farel akan meminta sesuatu kepada Alex.
"Pah, Farel mau ikut bang Nathan ke Bandung buat temuin Hasya dan juga Tegar," mohon Farel agar Alex mengizinkannya.
"Kamu yakin?" tanya Alex di sertai senyuman dari wajahnya.
"Nathan kesini buat jemput papah sama Farel," kata Nathan serius.
Alex langsung menatap Nathan, lain halnya dengan Farel langsung bersorak riah dengan apa yang di katakan oleh Nathan barusan.
"Nathan bakalan bawa papah sama Farel ke Jakarta," sambungnya lalu duduk di kursi sofa.
Terdengar helaan nafas berat keluar dari mulut Alex," biarkan papah di rawat di sini," kata Alex menatap plafon kamarnya.
"Biarkan papah menghabiskan waktu papah di rumah ini," kata Alex lagi membuat Nathan menarik nafasnya panjang.
"Pah," panggil Nathan beranjak dari kursinya.
"Farel, kamu keluar dulu yah. Abang mau bicara sama papah dulu," kata Nathan kepada Farel.
Dengan cepat Farel keluar, setelah mencium pipi Alex dan juga Nathan.
***
Pukul empati sore, Valen membereskan ruangan kerjanya untuk segera ke apartemen, karna dia akan tinggal di apartemen selama satu minggu lamanya. Dia juga tidak tau kenapa Rifal memberikannya hukuman seperti ini. Padahal seingat Valen dia tidak melakukan kesalahan apapun.
Valen memesan taxi online, terlebih dahulu dia akan ke rumah Lea untuk menjemput gadis itu. Karna Lea tidak melihat di mana apartemen tempat Valen tinggal.
Taxi online yang di pesan Valen telah sampai di depan rumah sakit. Valen langsung naik untuk segera kerumah Lea.
Terlebih dahulu Valen mengirimkan pesan kepada Lea, jika dia sudah di jalan dan menyuruh anak itu menunggunya di depan gerbang.
Lea tersenyum manis saat melihat taxi singgah di hadapannya, gadis itu membawa ransel berisikan baju dan perlengkapan kuliahnya.
Lea langsung masuk ke dalam taxi.
Taxi melajukan mobilnya meninggalkan gerbang rumah Lea, karna perjalanan mereka menempuh apartemen tempat yang di berikan Rifal memakan waktu dua jam.
Ini yang membuat Valen kesal kepada Rifal, karna apartment yang dia berikan jauh dari rumah sakit. Jika seperti ini Valen akan bangun pagi sekali untuk berangkat kerja, karna jarak tempuh lumayan memakan waktu yang lama.
Tidak ada perbincangan di dalam mobil, supir taxi fokus menyetir sedangkan Valen mengecek tabletnya melihat nama-nama pasienya.
Sedangkan Lea fokus dengan handponenya melihat group prakteknya ramai membicarakan dokter Nathan, karna tidak datang mengajar mereka praktek.
Tidak di pungkiri ketampanan sosok Nathan mampu membuat hati mahasiswa yang praktek di rumah sakit menjadi berdesir, saat melihat sosok Nathan.
Valen menyipitkan matanya melihat Lea, terlihat gadis itu mengetik dengan lincah dengan bibir dia manyungkan, terlihat jika gadis itu sedang jengkel.
"Kenapa?" tanya Valen memasukan tabletnya ke dalam tas.
Lea melirik Valen setelah dia mengirim pesan di group.
"Teman-teman praktek Lea, pada bahas dokter Nathan yang nggak datang ke rumah sakit. Padahal pagi tadi dokter Nathan jadi mereka nyariin," kata Lea dengan nada sedikit kesal.
"Lea bilang, kalau dokter Nathan lagi ke Bandung dan mereka bilangin Lea sok tau," sambungnya.
Pantas saja jika gadis itu jengkel, karna apa yang di katakan oleh Lea memang benar, tapi teman di groupnya tidak mempercayainya.
Sedangkan Valen hanya menggelengkan kepalanya, ternyata itu yang membuat Lea sedikit kesal.
Sekitar dua jam lebih, akhirnya Valen telah sampai di tujuanya, bersamaan dengan di kumandangkanya adzan magrib.
Valen membayar supir taxi lalu berjalan beriringan dengan Lea.
Sementara Rifal menyungkirkan senyum tipisnya melihat pesan dari salah satu suruhannya untuk memantau Valen.
Rifal tidak pernah berfikir jika Valen akan mengajak tetangga gesreknya itu untuk tinggal di apartemen.
Rifal menyandarkan kepalanya di kursi sofa, saat ini dia berada di ruangan tamu. Sembari menunggu informasi lagi dari suruhannya.
"Sepih."
Tanpa sadar Rifal mengatakan kata sepih. Rumah yang sangat luas hanya di huni oleh Rifal saja malam ini. Karna pembantunya akan istirahat saat malam hari di rumah belakang, tempat para pekerja tidur.
Rifal menggelengkan kepalanya, reflek saja dia mengatakan kata sepih.
"Gue nggak bakalan kesepian, walaupun tanpa Valen," menolog Rifal mengacak rambutnya lalu menaiki tangga untuk segera ke kamarnya.
***
Setelah berbicara dengan Alex jika dia akan membawa Farel ke Bandung. Nathan berusaha membujuk Alex agar denganya ke Bandung dan sembari merawatnya karna dia juga bekerja di rumah sakit. Namun, Alex menolak semuanya karena dia ingin menghabiskan waktunya di rumahnya membuat Nathan tidak bisa memaksa papahnya lagi.
Masalah Farel? Dia akan membawa Farel ke Bandung meski sempat terjadi percekcokan antara Nathan dan Reta yang tidak ingin membiarkan Farel pergi bersama dengan Nathan.
Namun karena Farel yang menangis, akhirnya Reta mengizinkan Farel untuk pergi, tapi hanya satu Minggu lamanya dan Reta sendiri yang akan menjemput Farel nantinya di Bandung.
Seperti sekarang ini, Farel sedang membereskan pakaiannya bersama dengan salah satu art di rumahnya, umurnya baru 9 tahun namun anak itu ingin belajar mandiri.
Sementara Nathan pergi meninggalkan rumah Reta, karna malam ini dia akan menginap di hotel. Dia tidak ingin tinggal di rumah Alex, karna adanya Reta.
Nathan akan mengatur rencana untuk membawa Farel bersamanya, dia tidak mau jika Farel di besarkan oleh Reta dengan tidak baik.
Karna sepertinya Reta tidak mengizinkan jika Nathan membawa Farel.
Nathan melakukan ini demi kebaikan adiknya sendiri, adik bungsunya bersama dengan Frezan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 340 Episodes
Comments
Alfa Riyansah
tau tuh rifal
2022-12-07
0
Hot Red Gingger
valen kemana² naik taxi pdhal suami kaya. diusir ga diksh apa². bingung aja bayar taxi pakai apa kan ga pegang tas waktu pergi 🤣
2022-09-02
0
Peshek Mbem
Lanjut Thor
2021-11-01
0