Sekian detik

Nathan dan Rifal saling bertatapan, kedua pria tampan di mata kaum hawa itu bertatapan seakan-akan siap menerkam satu sama lain. Tidak di pungkiri jika seorang CEO dan seorong Dokter mempunyai aura yang semakin wow.

Rifal berjalan ke arah Nathan dengan tanganya dia masukkan ke dalam saku celananya, mengesankan gaya angkuh seorang CEO kepada seorang dokter di hadapannya.

"Utamain kewajiban lo sebelum hati lo," kata Rifal kepada Nathan membuat Nathan menatap manik mata Rifal secara intens.

"Kenapa? Takut kalah saing lo?" ucap Rifal lagi sembari mengeluarkan sebatang rokoknya, tentu saja hal itu membuat Valen melototkan matanya. Apa Rifal akan merokok di ruangannya?

"Lo mau ngapain." Meski Valen sudah tau apa yang akan di lakukan Rifal dia tetap bertanya dan merebut sebatang rokok di tangan Rifal.

Rifal menatap Valen sejenak lalu kembali menatap Lea yang sedang menyaksikan dirinnya.

"Anak kecil ngapain disini? kata Rifal setelah dia sadar jika bukan cuman dia bertiga di ruangan Valen, namun ada Lea juga tetangganya.

"Menyaksikan om Rifal dengan ibu dokter," kata Lea dengan cekikikan membuat Rifal mengerenyit, untung saja tetangganya.

"Ck, nggak praktek lo," kata Rifal menggeser kursi lalu duduk sehingga Nathan harus sedikit menggeser tubuhnya Karna berdiri di dekat kursi.

"Nggak."

"Kata siapa?" Kini Valen yang bertanya, setahunya Lea ada jadwal praktek.

"Karna Dokter Nathan ada di sini," kata Lea membuat Rifal dan Valen menatap Nathan secara bersamaan.

"Dokter yang tak patut untuk di contoh," cibir Rifal membuat Nathan mengeraskan rahangnya.

"Kalau lo nggak tau apa-apa lebih baik lo diam," desis Nathan kepada Rifal.

"Apa perkataan Lea kurang pas?" Rifal berkata dengan santai namun tersirat makna yang tentunya untuk menyindir dokter Nathan.

"Lah, kok Lea sih?" kata Lea kepada Rifal.

"Jadwal hari ini yang ngajarin praktek siapa?" tanya Rifal.

"Dokter Nathan," kata Lea.

"Terus ngapain dia keruangan Valen, kalau dia punya jadwal buat ngajarin praktek?" kata Rifal lagi dengan memutar bola matanya malas kepada Lea.

"Mungkin buat ngapelin dokter Valen," kata Lea asal dan berhasil mendapatkan jitakan oleh Valen.

"Mulut di rem dikit Lea," kata Valen kepada Lea.

"Lebih baik lo keluar terus ngajarin nih tetangga gue praktek sampai pintar, kayak lo," ucap Rifal kepada Nathan.

"Dan satu lagi, jangan cuman ngajarin tentang teori doang," Rifal menjedah perkataannya," ajarin juga sesuatu yang mustahil buat di capai," sambungnya membuat tangan Nathan terkepal erat.

Tak di pungkiri, jika Rifal mempunyai mulut pedas serta wajahnya yang dingin saat tiba waktunya.

Nathan menatap Valen sejenak lalu keluar dari ruangan Valen, yang membuatnya semakin panas karena adanya Rifal di sini.

Rifal tersenyum samar melihat punggung Nathan yang sudah pergi meninggalkan ruangan Valen.

"Ngapain masih di sini?" ucap Rifal karna Lea masih berada di ruangan Valen, belum juga keluar.

"Pantau tetangga," kata Lea kelewat santai.

"Lea, kamu praktek sana. Kamu nggak lihat dokter Nathan udah keluar," peringat Valen kepada Lea.

Lea dengan berat hati keluar dari ruangan dokter Valen, padahal dia sangat suka menyaksikan hubungan tetangganya itu, yang menurutnya sangat menarik untuk di tonton.

Dan tinggal lah Valen dan Rifal saja di ruangan Valen. Valen menjadi gugup setelah keadaan sekarang menjadi hening hanya mereka berdua saja.

Rifal mendekati Valen, sontak saja hal itu membuat Valen memundurkan langkah kakinya, sehingga punggungnya tersandar di tembok.

Jarak mereka berdua sangat dekat, Rifal mendekatkan wajahnya ke arah Valen membuat Valen memejamkan matanya. Ini jarak yang sangat dekat bagi Valen lagi setelah empat tahun menjaga jarak dengan Rifal.

Wangi mine di tubuh Rifal, langsung masuk ke dalam indra penciuman milik Valen, ternyata Rifal masih setia dengan parfum mine.

Deruh nafas milik Rifal dapat di rasakan oleh Valen, karna jarak mereka sangatlah dekat. Valen meremas ujung bajunya, dia yakin Rifal akan menciumnya, setelah empat tahun tidak bersentuhan secara fisik.

Valen memejamkan matanya saat sentuhan bibir dari Rifal.

Ceklek....

Valen melototkan matanya saat suara pintu di buka. Mata Valen terbuka sehingga matanya bertatapan dengan mata milik Rifal dengan jarak yang sangat dekat.

Siapa yang berani masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu?

"UPS.... sepertinya Lea datang tidak tepat waktu."

Lea langsung menutup kembali pintu ruangan Valen, saat melihat kejadian yang seharusnya tidak dia lihat oleh gadis seperti dirinnya.

Dia hanya melihat Valen dan Rifal dengan jarak yang sangat dekat, sebagai mahasiswa yang fikirannya sudah terbuka jelas saja Lea tau, apa yang terjadi.

Valen meneguk salivanya susah payah, ternyata yang membuka pintu ruangannya adalah tetangganya sendiri, yaitu Lea. Kepribadian gadis itu sangat sulit di tebak, sifatnya kadang berubah kapan saja. Contohnya tadi dia mengetuk pintu ruangan Valen sebelum masuk, dan sekarang dia membuka pintu ruangan Valen tanpa mengetuk pintu.

Valen memalingkan wajahnya ke samping, karna malu kepada Rifal. Rifal memegang dagu milik Valen, sehingga mereka berdua saling bertatapan, dengan jarak yang sangat dekat.

"Apa lo rindu sama sentuhan bibir gue," kata Rifal dengan senyuman jenaka di wajahnya.

Yah, tak di pungkiri ciuman singkat Rifal tadi, mampu membuat Valen merasakan kasih sayang, setelah empat tahun tidak melakukan kontak fisik dengan Rifal.

Drt....

Handpone milik Rifal berbunyi, sehingga pria itu memundurkan langkahnya sedikit menjauh dari Valen, untuk mengangkat telfonnya.

"Saya akan segera ke sana," jawab Rifal di seberang telfon, sembari mengecek jam di pergelangan tanganya, karna ternyata dia telat setengah jam, untuk rapat bersama kliennya.

"Tolong, kamu handel semuanya," kata Rifal lagi berjalan keluar dari ruangan Valen masih setia berbicara dengan tangan kanannya di kantor.

Valen memegang bibirnya, sembari melihat punggung Rifal yang sudah pergi dari ruangannya. Pria itu lupa untuk pamit? Atau tidak mempunyai niatan pamit kepada Valen?

Valen masih tidak bergeming di tempatnya, sentuhan dari Rifal tadi membuatnya ingin terbang tinggi, setelah empat tahun tidak bersentuhan secara fisik. Bahkan di rumah pun dia hanya berbicara jika perlu.

Sejak kepergian Tegar mampu membuat hati Rifal terombang-ambing, sifat Tegar yang tegas, dingin kini telah di warisi untuk Rifal, sehingga membuat pria itu semakin tampan dan semakin gencar di incar oleh karyawannya dan juga kliennya.

Valen tersentak kaget, dia tidak tau sejak kapan Lea duduk di kursinya sembari memperhatikan dirinya. Valen langsung melepaskan tangannya yang memegang bibirnya, karna itu semua tidak luput dari penglihatan Lea.

"Cie! dapat tenaga dari om Rifal!" kata Lea sembari tertawa kecil.

"Nggak sopan banget sih!" ketus Valen, namun tidak di pungkiri jika dia juga salting.

"Ngapain kamu balik lagi ke sini?" tanya Valen.

"Dokter Nathan, nyuruh Lea ke sini. Dokter Valen di panggil sama dokter Nathan."

Terpopuler

Comments

Alfa Riyansah

Alfa Riyansah

hah
JD kisah rifal ma Valen nih

2022-12-07

0

Ayuna

Ayuna

4 tahun😁 betah amat

2022-09-12

0

ISMA INA

ISMA INA

semangat Thor 💪☺️

2021-10-22

0

lihat semua
Episodes
1 Asrifal vs Nathan
2 Lea, tetangga
3 Sekian detik
4 Ada apa dengan, Rifal?
5 Cemburu?
6 Gue istri lo (Valen)
7 Kedatangan tamu
8 Tempat tersendiri
9 Akan menjemput, Farel
10 Hukuman dari Rifal
11 Perjanjian
12 Menikah dengan paksa (Reta)
13 Sepih
14 Terulang
15 Farel, datang
16 Pemberhentian, hukuman
17 Menunggu kepulangan, Rifal
18 Keturunan, Alex
19 Kebingungan
20 Peninjauan, Adelia
21 Papah kenapa?
22 Ada apa dengan Reta?
23 Jaga jarak
24 Apapun yang terjadi
25 Pelukan untuk, Rifal
26 Pertama kalinya
27 Kabar untuk Valen
28 Berita bahagia atau sebaliknya
29 kuis
30 Kamu pasti kuat
31 Kabar baik dan buruk
32 Es kelapa
33 Lea dan Nathan
34 Hilang begitu saja
35 Pengumuman, penting
36 Suatu hak (Valen)
37 Satu nama
38 Menjenguk Adelia
39 Pelukan hangat
40 Kepulangan
41 Jangan mendekat
42 Sedikit aneh
43 Kenangan bersama Frezan
44 Anindyra dan Anindyta
45 Malu sendiri
46 Valen atau Adelia?
47 Rifal sudah berjanji
48 Apa ini?
49 Suami saya bukan barang (Valen)
50 Melepaskan
51 Cemburu
52 Misi untuk, Lea
53 Dokter Valen hamil?
54 Babuh
55 Maafin, Daddy sayang
56 Sebuah pernyataan
57 Baby R
58 Makanan pinggir jalan
59 Jangan cengeng
60 Aku Cinta Kamu
61 Dia kembali
62 Don't leave me
63 Balas dendam, Nathan
64 Sakit yang mendalam
65 Pekerjaan
66 Terbalik
67 Kita Pisah
68 Perseteruan antara El dan Kay
69 Janji Frezan
70 Pertemuan yang kedua kalinya
71 Perihal kesalahpahaman
72 Frezan and Rara
73 Coupel paling terkeren
74 Atasan dan bawahan
75 Sekretaris
76 Valen dan Rifal
77 Fernando
78 Seperti obat nyamuk
79 Kisah nyata
80 Kerjasama
81 Saya suaminya
82 Hukumannya
83 Kedipan
84 Anak kecil yang lantang
85 Rencana Diner
86 Lea dan Nando
87 Kenyamanan
88 Diner Romantis
89 Sosweet
90 Sebuah kalung berlian
91 Ciuman beneran
92 Jangan menyangkutkan pekerjaan
93 Caper
94 Kisah kita baru dimulai
95 Mamah sambung
96 Menjenguk orang sakit
97 Perdebatan unfaedah
98 Taman bermain
99 Menunggu kedatangan Nando
100 Rasa Mie Instan
101 Menjadi mamah untuk Agrif
102 Daniel dan Lea
103 Beban
104 Suami dan pekerjaan
105 Melupakan tujuan
106 Pendekatan
107 Nasi goreng buatan Rifal
108 Nando minta peluk
109 Kehangatan dan kepanasan
110 Rencana liburan
111 Agrif siapa?
112 Rasa suka?
113 Mengubur perasaan
114 250 juta
115 Daniel vs Elgara
116 ke tempat Bar
117 Asisten Daniel dan Nando
118 Menuju Club dan Bar
119 Mabuk
120 Bau tak sedap
121 Sekretaris Amora
122 I Love you Valensia
123 Ketercepatan
124 Pacar Kakak cantik?
125 Pertemuan kembali
126 Apa ini?
127 Dia yang membutuhkan mu
128 Penolakan
129 Kabar buruk
130 Bagaimana dengan pasien?
131 Buta?
132 Lea Dan Nathan
133 Batal
134 Kekesalan Kayla
135 Bermain dengan anak-anak
136 Kejahilan Farel
137 Kondisi Rifal
138 Elga marah
139 Farel dan Tegar
140 Jadwal operasi
141 Valen mimpi buruk
142 Rifal sadar
143 Frezan vs Elga
144 Memandikan Rifal
145 Mandi bersama
146 Memanjakan Rifal
147 Nasi goreng buatan Nando
148 Permohonan terakhir
149 Rencana
150 Adel
151 Memulai pertanyaan
152 Menginterogasi Lea
153 Anak-Anak
154 Perdramaan
155 Menggoda
156 Nathan dan Frezan
157 Minta bertemu
158 Dyra menangis
159 Membawakan Bekal
160 Makan malam
161 Pasar malam
162 Perkelahian
163 Di larikan ke rs
164 Om jahat
165 Di tahan
166 Kepulangan Nathan
167 Rumah Sakit
168 Mengunjungi Elga
169 Pelaku
170 13 tahun lamanya
171 Keterpurukan
172 Farel balik
173 Satu bulan kemudian
174 Papah kapan bangun
175 Kerumah sakit
176 Mata untuk Rifal
177 Operasi
178 Selamat Tinggal Del
179 Pemakaman
180 Suasana Romantis
181 Tamu yang tak terduga
182 Aska dan Asrifal
183 Menahan
184 Kedatangannya
185 Permintaan
186 Rara dan Frezan
187 Terkena air panas
188 Kerumah sakit
189 Doa mantan
190 Rifal dan Valen
191 Bersama
192 Ke mall
193 Valen ngambek
194 Di Mall
195 Kayla
196 Rifal mengetahui
197 Pertemuan
198 Menunggu dokter Nathan
199 Lea dan Agrif
200 Ngambek
201 Menunggu Rifal pulang
202 Valen dan Rifal
203 Merindukan Valen
204 Ketus
205 Setuju
206 Damai
207 Berkunjung ke kampus, Lea
208 Nando minta Tf
209 Malam minggu
210 Agrif
211 Mandi bersama
212 Kesal
213 Drama rumah tangga
214 Restaurant
215 Bucin akut
216 Kejujuran Kayla
217 Tangisan pilu anak El
218 Tenang
219 Tegar dan Farel
220 Bermain jetski
221 Sibuk menata masa depan
222 Ngambek
223 Ada apa?
224 Berita itu benar
225 Tangisan Agrif
226 Menu diet dokter Kiki
227 Daniel mempunyai anak
228 Masih dalam pencarian
229 Papah bangun
230 Tempat kejadian
231 Kerumah sakit
232 Berkunjung
233 Interogasi Frezan
234 Polos polos buat emosi
235 Nathan dan Frezan
236 Tatapan intimidasi
237 Nasi kuning begadang
238 Saran
239 Bertemu Elga
240 Nathan dan Lea berpelukan
241 Ada-ada saja
242 Unik
243 Berhenti berharap
244 Memikirkan Lea
245 Yatim piatu?
246 Duka
247 Kerumah Daniel
248 Di pemakaman
249 Memikirkan, Agrif
250 Kesedihan Agrif
251 Kedatangan Lea untuk Agrif
252 Sikap manis, Nathan
253 Pondasi yang runtuh
254 3 hari berlalu
255 Agrif yang malang
256 Panti asuhan, Sentosa
257 1 minggu berlalu
258 Tiba di Jakarta
259 Melamar, Lea
260 13 tahun
261 Penerimaan rapor
262 Dyta dan Agrif
263 Ada kemajuan
264 Back to luar negri
265 Mengenangnya
266 Di pulangkan kerumah
267 Siap ke Banjarmasin
268 Rifal sadar
269 Rifal sadar2
270 Mencari Valen
271 Kemarahan Rifal
272 Menjenguk Rifal
273 Melarang Rara
274 Mengakui Lea
275 Pengen nikah
276 Ke Kantor
277 Gawat
278 Menyiksa
279 Nathan dan Nando
280 Terhanyut
281 Berkunjung kerumah Lea
282 Kacau
283 Jalan-jalan ke Mall
284 Aksi gila
285 Emosi
286 Bertekad mencari Valen
287 Lea dan Nathan
288 Sesuatu
289 Jari manis
290 Bertemu Valen
291 Sosok mirip Valen
292 Minta anak
293 Hujan
294 Menggoda Rara
295 Kianna
296 Detik-detik
297 Bali
298 Rendang
299 Pertemuan Rifal dan Valen
300 Kebahagiaan
301 Mau seperti Kianna
302 Satu tahun puasa
303 Ancaman
304 Gercep
305 Bersaing dengan Kianna
306 Fernando yang malang
307 Mabuk berat
308 Menolak
309 Revan
310 Menyuapi Lea
311 Kekesalan Valen
312 Supermarket
313 Membahas acara Nathan
314 Belajar masak
315 Nando
316 Fighting gaun pengantin
317 Penyatuan
318 Melamar dokter Kiki
319 Meminta pada Frezan
320 Pelamaran
321 Karma is real
322 Perencanaan
323 Happy Birthday
324 Egois?
325 Persahabatan mereka
326 Lea dan Nando
327 Berinisiatif untuk pindah
328 Perjalanan ke Bandung
329 Pemakaman
330 Frezan
331 Menyetujui kepindahan Kayla
332 SAHH
333 Kejutan dari Valen
334 Kedatangan Nando
335 Menggoda
336 Malam ini
337 Saling mencintai
338 Nasehat baik
339 Bahagia (END)
340 Kuis
Episodes

Updated 340 Episodes

1
Asrifal vs Nathan
2
Lea, tetangga
3
Sekian detik
4
Ada apa dengan, Rifal?
5
Cemburu?
6
Gue istri lo (Valen)
7
Kedatangan tamu
8
Tempat tersendiri
9
Akan menjemput, Farel
10
Hukuman dari Rifal
11
Perjanjian
12
Menikah dengan paksa (Reta)
13
Sepih
14
Terulang
15
Farel, datang
16
Pemberhentian, hukuman
17
Menunggu kepulangan, Rifal
18
Keturunan, Alex
19
Kebingungan
20
Peninjauan, Adelia
21
Papah kenapa?
22
Ada apa dengan Reta?
23
Jaga jarak
24
Apapun yang terjadi
25
Pelukan untuk, Rifal
26
Pertama kalinya
27
Kabar untuk Valen
28
Berita bahagia atau sebaliknya
29
kuis
30
Kamu pasti kuat
31
Kabar baik dan buruk
32
Es kelapa
33
Lea dan Nathan
34
Hilang begitu saja
35
Pengumuman, penting
36
Suatu hak (Valen)
37
Satu nama
38
Menjenguk Adelia
39
Pelukan hangat
40
Kepulangan
41
Jangan mendekat
42
Sedikit aneh
43
Kenangan bersama Frezan
44
Anindyra dan Anindyta
45
Malu sendiri
46
Valen atau Adelia?
47
Rifal sudah berjanji
48
Apa ini?
49
Suami saya bukan barang (Valen)
50
Melepaskan
51
Cemburu
52
Misi untuk, Lea
53
Dokter Valen hamil?
54
Babuh
55
Maafin, Daddy sayang
56
Sebuah pernyataan
57
Baby R
58
Makanan pinggir jalan
59
Jangan cengeng
60
Aku Cinta Kamu
61
Dia kembali
62
Don't leave me
63
Balas dendam, Nathan
64
Sakit yang mendalam
65
Pekerjaan
66
Terbalik
67
Kita Pisah
68
Perseteruan antara El dan Kay
69
Janji Frezan
70
Pertemuan yang kedua kalinya
71
Perihal kesalahpahaman
72
Frezan and Rara
73
Coupel paling terkeren
74
Atasan dan bawahan
75
Sekretaris
76
Valen dan Rifal
77
Fernando
78
Seperti obat nyamuk
79
Kisah nyata
80
Kerjasama
81
Saya suaminya
82
Hukumannya
83
Kedipan
84
Anak kecil yang lantang
85
Rencana Diner
86
Lea dan Nando
87
Kenyamanan
88
Diner Romantis
89
Sosweet
90
Sebuah kalung berlian
91
Ciuman beneran
92
Jangan menyangkutkan pekerjaan
93
Caper
94
Kisah kita baru dimulai
95
Mamah sambung
96
Menjenguk orang sakit
97
Perdebatan unfaedah
98
Taman bermain
99
Menunggu kedatangan Nando
100
Rasa Mie Instan
101
Menjadi mamah untuk Agrif
102
Daniel dan Lea
103
Beban
104
Suami dan pekerjaan
105
Melupakan tujuan
106
Pendekatan
107
Nasi goreng buatan Rifal
108
Nando minta peluk
109
Kehangatan dan kepanasan
110
Rencana liburan
111
Agrif siapa?
112
Rasa suka?
113
Mengubur perasaan
114
250 juta
115
Daniel vs Elgara
116
ke tempat Bar
117
Asisten Daniel dan Nando
118
Menuju Club dan Bar
119
Mabuk
120
Bau tak sedap
121
Sekretaris Amora
122
I Love you Valensia
123
Ketercepatan
124
Pacar Kakak cantik?
125
Pertemuan kembali
126
Apa ini?
127
Dia yang membutuhkan mu
128
Penolakan
129
Kabar buruk
130
Bagaimana dengan pasien?
131
Buta?
132
Lea Dan Nathan
133
Batal
134
Kekesalan Kayla
135
Bermain dengan anak-anak
136
Kejahilan Farel
137
Kondisi Rifal
138
Elga marah
139
Farel dan Tegar
140
Jadwal operasi
141
Valen mimpi buruk
142
Rifal sadar
143
Frezan vs Elga
144
Memandikan Rifal
145
Mandi bersama
146
Memanjakan Rifal
147
Nasi goreng buatan Nando
148
Permohonan terakhir
149
Rencana
150
Adel
151
Memulai pertanyaan
152
Menginterogasi Lea
153
Anak-Anak
154
Perdramaan
155
Menggoda
156
Nathan dan Frezan
157
Minta bertemu
158
Dyra menangis
159
Membawakan Bekal
160
Makan malam
161
Pasar malam
162
Perkelahian
163
Di larikan ke rs
164
Om jahat
165
Di tahan
166
Kepulangan Nathan
167
Rumah Sakit
168
Mengunjungi Elga
169
Pelaku
170
13 tahun lamanya
171
Keterpurukan
172
Farel balik
173
Satu bulan kemudian
174
Papah kapan bangun
175
Kerumah sakit
176
Mata untuk Rifal
177
Operasi
178
Selamat Tinggal Del
179
Pemakaman
180
Suasana Romantis
181
Tamu yang tak terduga
182
Aska dan Asrifal
183
Menahan
184
Kedatangannya
185
Permintaan
186
Rara dan Frezan
187
Terkena air panas
188
Kerumah sakit
189
Doa mantan
190
Rifal dan Valen
191
Bersama
192
Ke mall
193
Valen ngambek
194
Di Mall
195
Kayla
196
Rifal mengetahui
197
Pertemuan
198
Menunggu dokter Nathan
199
Lea dan Agrif
200
Ngambek
201
Menunggu Rifal pulang
202
Valen dan Rifal
203
Merindukan Valen
204
Ketus
205
Setuju
206
Damai
207
Berkunjung ke kampus, Lea
208
Nando minta Tf
209
Malam minggu
210
Agrif
211
Mandi bersama
212
Kesal
213
Drama rumah tangga
214
Restaurant
215
Bucin akut
216
Kejujuran Kayla
217
Tangisan pilu anak El
218
Tenang
219
Tegar dan Farel
220
Bermain jetski
221
Sibuk menata masa depan
222
Ngambek
223
Ada apa?
224
Berita itu benar
225
Tangisan Agrif
226
Menu diet dokter Kiki
227
Daniel mempunyai anak
228
Masih dalam pencarian
229
Papah bangun
230
Tempat kejadian
231
Kerumah sakit
232
Berkunjung
233
Interogasi Frezan
234
Polos polos buat emosi
235
Nathan dan Frezan
236
Tatapan intimidasi
237
Nasi kuning begadang
238
Saran
239
Bertemu Elga
240
Nathan dan Lea berpelukan
241
Ada-ada saja
242
Unik
243
Berhenti berharap
244
Memikirkan Lea
245
Yatim piatu?
246
Duka
247
Kerumah Daniel
248
Di pemakaman
249
Memikirkan, Agrif
250
Kesedihan Agrif
251
Kedatangan Lea untuk Agrif
252
Sikap manis, Nathan
253
Pondasi yang runtuh
254
3 hari berlalu
255
Agrif yang malang
256
Panti asuhan, Sentosa
257
1 minggu berlalu
258
Tiba di Jakarta
259
Melamar, Lea
260
13 tahun
261
Penerimaan rapor
262
Dyta dan Agrif
263
Ada kemajuan
264
Back to luar negri
265
Mengenangnya
266
Di pulangkan kerumah
267
Siap ke Banjarmasin
268
Rifal sadar
269
Rifal sadar2
270
Mencari Valen
271
Kemarahan Rifal
272
Menjenguk Rifal
273
Melarang Rara
274
Mengakui Lea
275
Pengen nikah
276
Ke Kantor
277
Gawat
278
Menyiksa
279
Nathan dan Nando
280
Terhanyut
281
Berkunjung kerumah Lea
282
Kacau
283
Jalan-jalan ke Mall
284
Aksi gila
285
Emosi
286
Bertekad mencari Valen
287
Lea dan Nathan
288
Sesuatu
289
Jari manis
290
Bertemu Valen
291
Sosok mirip Valen
292
Minta anak
293
Hujan
294
Menggoda Rara
295
Kianna
296
Detik-detik
297
Bali
298
Rendang
299
Pertemuan Rifal dan Valen
300
Kebahagiaan
301
Mau seperti Kianna
302
Satu tahun puasa
303
Ancaman
304
Gercep
305
Bersaing dengan Kianna
306
Fernando yang malang
307
Mabuk berat
308
Menolak
309
Revan
310
Menyuapi Lea
311
Kekesalan Valen
312
Supermarket
313
Membahas acara Nathan
314
Belajar masak
315
Nando
316
Fighting gaun pengantin
317
Penyatuan
318
Melamar dokter Kiki
319
Meminta pada Frezan
320
Pelamaran
321
Karma is real
322
Perencanaan
323
Happy Birthday
324
Egois?
325
Persahabatan mereka
326
Lea dan Nando
327
Berinisiatif untuk pindah
328
Perjalanan ke Bandung
329
Pemakaman
330
Frezan
331
Menyetujui kepindahan Kayla
332
SAHH
333
Kejutan dari Valen
334
Kedatangan Nando
335
Menggoda
336
Malam ini
337
Saling mencintai
338
Nasehat baik
339
Bahagia (END)
340
Kuis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!