Kita Masih Lanjut
Suara derap langkah kaki menuruni anak tangga, dan terlihat lah sosok pria dengan tubuh tingginya serta rambutnya yang hitam pekat, serta setelah Tuxedo yang dia kenakan sedang menuruni anak tangga.
Sosok pria itu menggunakan sepatu pantofel berwarna hitam, serta jam tangan mewah di pergelangan tangannya.
Yah, dia adalah sosok Asrifal yang menggunakan setelah Tuxedo yang sangat pas di tubuhnya.
Dia sudah tidak tinggal bersama dengan orang tuanya lagi, dia sudah mempunyai rumah sendiri bersama dengan Valen.
Selama ini Valen dan Asrifal masih menjalin hubungan biasa-biasa saja selama empat tahun lamanya.
Hubungan yang kedua yang mereka jalani saat itu tidak membuahkan hasil, karna nyatanya saat itu Valen tidaklah hamil. Mungkin semua itu sudah di takdirkan untuk hubungan Valen dan Asrifal.
Dan yah, keadaan Adelia juga tidak membawa perubahan apa-apa untuk gadis itu, sudah 8 tahun lamanya koma, namun gadis itu tak kunjung sadar juga.
Tubuh Adelia sudah kurus kering, serta wajahnya sudah tidak secantik dulu karna 8 tahun lamanya terbaring di rumah sakit sehingga wajahnya tidak dapat di la rawat.
Rifal membeli rumah yang jauh dari lingkungan keluarga dan juga sahabatnya. Karna apa? Karna Rifal tidak ingin orang terdekatnya mengetahui urusan pribadinya lagi.
Rifal menggeser kursi untuk segera sarapan, dia sudah melihat roti tawar dan juga susu coklat yang menjadi menu sarapan Rifal sebelum dia ke kantor.
Rifal mendonggakkan sedikit kepalanya melihat seseorang turun dari tangga dengan jas berwarna putih melekat di tubuhnya serta rambutnya tergerai indah serta menggunakan tas sedikit besar.
Yah, perempuan yang menggunakan jas putih itu adalah sosok Valensia atau yang sering kita kenal dengan sebutan Valen. Dia sudah menjadi dokter di salah satu rumah sakit di Jakarta.
Valen menggeser kursi untuk segera sarapan pagi, sedangkan Rifal sudah meminum susu coklatnya.
Rifal beranjak dari kursinya membuat Valen melihat pria itu.
Bisa di katakan hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. Kenapa? Karna selama ini mereka berdua saling menghindar tinggal menunggu waktu yang tepat saja. Mungkin saat kesadaran Adel semua akan berubah sembilan puluh derajat.
Rifal keluar dari rumahnya dan dan segera menuju ke tempat parkiran mobilnya, pagi-pagi seperti ini Rifal akan ke kantornya.
Selama kepergian Tegar, Rifal berubah menjadi sosok dingin tak tersentuh sama seperti sosok Frezan yang saat ini sudah bahagia bersama dengan Rara istrinya dan juga anaknya.
"Makasih bi," kata Valen saat salah satu pembantu di rumah memberikanya jus jeruk.
"Sama-sama non."
Selama kepergian sosok Tegar, Valen sedikit takut berdekatan dengan Rifal. Karna setelah Rara mengetahui jika Tegar telah pergi di situlah sifat Rifal membeludak siap meledak membuat Valen mengindari Rifal selama ini.
Valen beranjak dari kursinya untuk segera kerumah sakit, karna hari ini dia mempunyai jadwal yang sudah menjadi kewajibannya selama dia menjadi dokter.
Valen menunggu taxi di depan gerbang, tidak butuh waktu lama taxi yang di tunggu telah sampai.
Sekitar tiga puluh menit perjalanan, akhrinya taxi yang di tumpangi oleh Valen telah sampai di rumah sakit tempat Valen bekerja.
Valen turun dari taxi, dan langsung melihat sosok Rifal membuka pintu mobilnya. Ternyata pria itu masih setia menjenguk Adelia di rumah sakit tempat Valen bekerja.
Mata Valen dan Rifal bertemu membuat perempuan blasteran indo Italia itu membuang pandangannya ke samping.
Bukan hal tabuh lagi jika Rifal menjenguk Adelia, namun entah mengapa Valen tidak suka akan hal itu.
Rifal berjalan meninggalkan mobil-nya untuk segera masuk ke dalam rumah sakit menjenguk Adelia, siapa lagi kalau bukan Adelia.
Setelah itu Valen ikut berjalan untuk segera keruangan pasien yang akan dia periksa pada pagi hari ini.
Bruk
Valen hampir terjungkal, untung saja tangan kekar dengan sigap memegang pergelangan tangannya sehingga Valen tidak jatuh di lantai rumah sakit.
Nathan!
Kejadian empat tahun yang lalu kini terulang lagi dengan tempat yang berbeda. Nathan tersenyum ke arah Valen membuat Valen langsung memperbaiki jasnya yang saka sekali tidak kotor ataupun kusut.
Valen langsung berjalan meninggalkan Nathan, sehingga perkataan yang keluar dari mulut Nathan menghentikan langkah kaki Valen.
"Apa begitu tingkah dokter junior kepada dokter senior?" tanya Nathan lebih tepatnya seperti pernyataan untuk Valen.
Tentu saja perkataan Nathan membuat Valen membalikan badannya sehingga Nathan yang menggunakan jas yang sama dengan Valen tersenyum ke arah Valen.
"Selamat pagi dokter, Nathan," kata Valen sedikit terpaksa dan jangan lupa senyuman palsu untuk Nathan.
Nathan tersenyum simpul, it's oky tidak masalah bagi Nathan jika senyum yang di paparkan oleh Valen hanya sebatas keterpaksaan.
"Selamat pagi juga dokter, Valensia," balas Nathan di sertai senyuman manis di wajahnya dengan menyebutkan nama asli Valen.
Valen tersenyum kecut lalu melenggang pergi dari koridor rumah sakit. Valen tidak menyangka jika dia dan Nathan bekerja di rumah sakit yang sama. Dan yah, Nathan tentu saja di kenal oleh kalangan dokter lainya karna cowok itu pandai dan jangan lupa wajahnya yang tampan sehingga banyak di sukai perawat maupun dokter lainya, namun tidak untuk sosok Valensia.
Nathan masih memandangi punggung Valen yang sudah menjauh, hingga seseorang menepuk pundaknya membuat Nathan membalikkan badannya.
Nathan tersenyum simpul saat melihat siapa yang menepuk pundaknya, tak lain dan tak bukan adalah Rifal, suami dari Valen.
"Ck! mau bersaing lo sama gue?" kata Rifal dengan tersenyum sinis ke arah Nathan.
Tentu saja kejadian antara Valen dan Nathan tadi di saksikan sepenuhnya oleh Rifal, karna cowok itu belum keruangan Adelia.
Nathan memperbaiki jasnya yang tidak kusut sama sekali," kalau iya kenapa tidak," tantang Nathan membuat Rifal tersenyum sinis ke arah Nathan.
"Siap-siap lo rasain sakit hati yang ketiga kalinya dengan perempuan yang berbeda-beda," bisik Rifal di sertai senyuman sinisnya.
Yah, tentu saja kalian paham bukan apa yang di maksud oleh Rifal. Cowok yang menggunakan tuxedo itu mempunyai kharismatik yang memikat lawan bicaranya, dia tidak peduli jika di hadapannya adalah sosok dokter yang di gilai di rumah sakit ini.
"Siapin mental dan hati lo," sambung Rifal menepuk pundak Nathan lalu pergi dari koridor rumah sakit.
Perkataan Rifal tentu saja membuat rahang Nathan mengeras, karna yang di maksud oleh Rifal adalah Rara dan juga Tasya dan akan menyusul adalah Valen. Dan salah satunya tidak dia dapatkan.
Apakah dia bisa mendapatkan Valen? Jika Nathan tetap kekeh maka saingannya adalah Rifal suami Valen sendiri.
"Gue bakalan bersaing sama lo Fal, meski lo suaminya," gumam Nathan lalu pergi di koridor rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 340 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-06-07
0
Qaisaa Nazarudin
Egois banget Rifalnya,kenapa gak diceraiin aja Vallen,vallen juga berhak bahagia,Adel juga gak akan mungkin sadar lagi..sampai kapan mau menyiksa tunuh Adel dgn memaksa dia utk hidup,,,haiiss,, Mampir thor🙋🏻♀️🙋🏻♀️
2023-03-08
0
MIAMI•MC
.
2022-12-30
1