Mentari kembali menyapa pagi seorang Auliya, dan seperti biasanya ia sudah rapi dan akan segera berangkat ke kampus karena hari ini adalah jadwal kuliah pagi, Lia membenahi kerudungnya dengan tersenyum dan penuh semangat ia kembali memutar gas motornya menuju kampus, sebagaimana kewajiban seorang mahasiswa yang harus datang ke kampus dan belajar adalah hal yang sangat wajar bukan?.
"Kenapa?" Ucap Riana dengan nada pelan, ia baru saja datang dan menemukan Lia yang sedang termenung di balik mejanya, Riana tersenyum lebar dan segera duduk di bangku kosong yang berada di samping Lia
"Bikin kaget aja" Ucap Lia mengalihkan pandangan menatap Riana yang berhasil mengejutkannya, Riana bahkan hanya menyengir menujukan wajah Tampa dosanya
"Ada masalah apa?, kok tumben tumbenan Lo ngelamun gini ayo dong cerita sama gue, gue penasaran banget ni udah lama banget gue nggak wajah ngelamun Lo, kangen tau " Ucap Riana sembari terkekeh pelan, dan hanya di balas dengan gelengan pelan olehnya
"Udah mau mau rahasia kerahasiaan ni ceritanya?" Ucapnya dengan nada pelan
"Semalam kakak gue nelpon" Ucapnya sembari menghela nafas dengan pelan, saat ini ia sedang gelisah dan cemas, saat ini ia sedang memikirkan keadaan orang tuanya yang berada jauh di kampung
"Trus?" Ucap Riana menatap Lia dengan serius,
"Ibu gue sakit dan di rawat di rumah sakit, gue kahwatir banget tau ngak" Ucap Lia yang lagi lagi hanya bisa menghela nafas pelan, ia sudah mengalami banyak masalah di sini di tambah dengan kabar buruk yang berasal dari kampung halaman,
"Lo tenang, gue yakin ibu lo pasti kuat dan segera sembuh, Lo jangan cemas gini, bahaya tau, entar Lo malah kenapa kanapa lagi, gue tau banget kalo Lo lagi stres, bahkan sambil bermotor aja bisa ngelamun, bahaya tau" Ucap Riana menepuk pundak Lia dengan pelan, ia sangat tau bagai mana kebiasaan sahabatnya ini, saat ia berasa dalam masalah maka ia akan memikirkannya, dan akhirnya menjadi murung dan bahkan lebih suka melamun
"Gue jauh dari orang tua gue ngak bisa berbuat apa apa, setiap detiknya gue merasa khawatir, gue ngak bisa jaga mereka dan memastikan mereka baik baik saja" Ucap Lia sembari tertunduk dengan penuh kesal, ia kesal karena dirinya yang tak bisa berada di sana saat ibunya sakit, ia kesal karena tak bisa menemani ibunya dalam keadaan ini, ia bahkan selalu menyalahkan dirinya akan hal yang bahkan tak mampu ia lakukan
"Setidak nya lo bisa ber Doa kan li?, jangan putus asa gini bersabarlah kita masih punya Tuhan, kota masih punya dia yang akan selalu melindungi kita, semua ujian pasti mendapat hasil yang manis, hmm, ya udah ayo kita ke kelas sebentar lagi dosen akan datang" Ucap Riana yang hanya di balas dengan anggukan pelan oleh lia
"Hm ya" Jawab Lia dengan nada pelan, ibunya bahkan sangat jarang masuk rumah sakit, dan kali ini?, penyakit kali ini benar benar membuatnya was-was, namun?, ia telah memilih untuk pergi meninggalkan tanah kelahirannya, hal ini ia lakukan hanya untuk berusaha membebaskan diri dari semua bayangan masa lalu yang menyakitkan
"Li"
"Ah iya"
"Jangan ngelamun lagi, entar Lo di marahin sama kan Gilang" Ucap Riana dengan nada pelan, Lia hanya mengguk pelan dan mulai memperhatikan materi yang sedang di sampaikan oleh dosen yang berada di hadapannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments