3

Malam semakin larut, dan Rembulan malam masih bersinar terang dengan di temani bintang yang menambah kesan keindahan, angin malam terasa begitu dingin menusuk hingga tulang, perlahan Lian menuju sebuah pohon tua yang mungkin berusia ratusan tahun, ia terdiam sejenak sembari menatap pohon itu dengan tatapan tajam

"Menurut petunjuk benda itu berada di sini, dan apakah yang tersembunyi di balik pohon ini?" Ucapnya pelan tangan kuat itu membuka sebuah daun lontar yang ditemukannya saat pertama kali ia membuka matanya setelah peristiwa itu, ia bergerak pelan mengelilingi si pohon tua itu  beberapa kali

"Tidak ada yang mencurigakan dan tidak ada hal aneh di sini" Ucapnya pelan sembari terus mengelilingi pohon hingga akhirnya ia terpeleset dan masuk ke dalam lubang yang  berada tepat dibawah pohon.

"Dimana aku" Ucapnya sembari bangkit dan melangkahkan kakinya mengikuti sebuah terowongan y

"Sebuah gua"  Ucapnya lagi sembari mengamati keadaan di sekelilingnya, bagai manapun saat ini ia berada di tempat asing, bahaya bisa datang dari arah manapun dan ia harus tetap selalu waspada

"Kau datang" Suara seseorang membuatnya menghentikan langkahnya

"Siapa anda" Ucapnya dengan nada tanya, ia berfikir jika hanya dirinya yang terjatuh ke tempat ini, namun ternyata sudah ada orang yang lebih dahulu sampai ke tempat ini

"Aku adalah diri mu, yang tersembunyi" Ucap si pria sembari menujukan sebuah senyuman miring yang begitu misterius, bagai manapun ia sudah menunggu hari ini, ia sudah berada di tempat ini dalam waktu yang cukup lama, setelah menanti selama bertahun tahun akhirnya yang di tunggu telah tiba, seseorang yang akan datang untuk menjemput dan membawanya keluar dari tempat nan gelap ini

"Tidak mungkin, karena aku bukan lah diri mu" Ucap Lian zi berjalan mundur berusaha menjauhi pemuda yang kini berjalan semakin dekat kerahnya

"Aku adalah dirimu, aku adalah jiwa mu, aku sudah mengorbankan jiwa dan tubuh ku untuk diri mu dan kau memiliki tugas untuk memperbaiki segala kesalahan yang aku lakukan di masa lalu" Ucap si pria dengan nada ringan, mendengar itu sontak Lian zi menghentikan langkanya dan malah terdiam membeku, membuat si pria memiliki banyak kesempatan untuk mendekat dan saat ini ia sudah berada tepat di hadapan Lian zi, perlahan topeng yang menutupi wajahnya terbuka, Lian zi terdiam sejenak di tempatnya, wajah itu?, kaget karena orang yang berada di hadapannya benar benar mirip dengan orang baik yang membantunya di masa lalu, sebelum memilih menutup mata dengan kain putih ia pernah beberapa kali melihat wajah gurunya

"Guru?" Ucap Lian zi yang kini langsung berlutut dan memberi salam hormat pada pria yang ia yakini adalah gurunya dalam tiga tahun ini, orang yang membimbingnya dan mengajarinya banyak hal

"Suatu saat kau akan tau, ini milik mu" Ucap si pria, mengambil sebuah pedang yang tertancap di sebuah batu besar, Lian zi menatap pedang itu, orang itu hilang seketika

"Jian zai" Hanya suara itu yang masih terdengar saat orang misterius itu menghilang di telan kegelapan malam

"Hanya mimpi" Lian zi perlahan membuka matanya dan duduk  dengan  perasaan bingung semua terasa begitu nyata, ia mendekati perapian untuk menghangatkan tubuhnya

"Jian zai?" Ucap Lian zi saat melihat sebuah pedang yang berada tak jauh darinya, Lian zi meraih pedang yang berada tak jauh darinya, benar benar ada, dan berati ia sedang tak bermimpi

"Hari akan segera Siang, lebih baik aku melanjutkan perjalanan" Ucap Lian zi berdiri dan melanjutkan perjalanan yang tak tau mau kemana yang pasti ia akan pergi mengikuti kemana langkah membawanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!