Bab 5

Selesai sarapan, aku, Daffa dan Tika akhirnya pergi ke taman bermain, letaknya tidak terlalu jauh dari rumah, kami naik motor matic Tika.

Sampai dilokasi taman sudah ramai dengan warga yang ingin sekedar jalan-jalan, berolahraga atau bermain wahana yang ada disitu. Ada ayunan, perosotan, ada juga spot tuk berolahraga. Taman bermain ini dibuat oleh Pemda kota MM untuk warganya.

"Om Ivan...", teriak Daffa memanggil seseorang sambil melambaikan tangannya. Mataku mengikuti pandangan mata Daffa, tampak di depan sana seorang laki-laki muda melambaikan tangan ke arah Daffa.

"Hai Daffa ketemu lagi kita disini, hai Tika," kata laki-laki itu,lalu matanya menatap kearahku.

"Oh iya kenalkan saya Kinanti bundanya Daffa," kataku sambil menjulurkan tangan dan laki-laki itupun menjulurkan tangannya juga sambil berkata, "saya Ivan".

"Ternyata ini to bunda nya Daffa, selama ini saya pikir Tika itu mamanya Daffa sebab Daffa sangat lengket dengan Tika," kata Ivan melanjutkan.

"Iya Daffa memang dekat sekali dengan tantenya," kataku.

"Om... Eca mana," tanya Daffa.

"Tuh Kheysa disana lagi main ayunan," kata Ivan sambil menunjuk kearah bocah perempuan yang sedang bermain ayunan.

"Yuk kita kesana, Daffa mau bermain ayunan juga kan," tanya Ivan.Daffa mengangguk, akhirnya aku dan Tika mengikuti langkah Daffa dan Ivan yang berjalan di depan kami. Sementara Daffa dan Kheysa bermain ayunan yang dijaga oleh Ivan, aku dan Tika duduk dibangku yang ada di dalam taman yang posisinya tidak jauh dari Daffa yang sedang bermain ayunan.

"Kamu harus cerita Tika, siapa cowo itu," kataku sambil mengarahkan pandangan ke Ivan.

"Cerita apa Lin, lah kan sudah kenalan tadi kalo dia namanya IVAN," jawab Tika sambil menekan nama yang disebutkan.

"kalau itu aku tau Tika, yang aku pengen tau ada apa antara dirimu dengan dirinya, sampai Daffa aja mengenal Ivan,_ kataku lagi.

"Kinan sayang dengar ya... antara aku dan Ivan ngga ada apa-apa, aku dan dia sebatas temen kerja, kalau Daffa kenal Ivan itu karena kita sering ketemu disini, dan Daffa jadi cocok berteman dengan Kheysa anaknya Ivan," aku manggut-manggut mendengar penjelasan Tika.

"Tapi kok Daffa bisa Deket ya sana Ivan, aku pikir ada kuch kuch hota hai diantara kalian,",kataku lagi pelan.

"Hey apa tuh kuch kuch hota hai," tanya Tika.

"Ya ampun Tika masa kamu ngga tau si, itu kan judul film India yg terkenal pada jamannya, yang artinya ada sesuatu," kataku sambil tertawa.

"Dengarnya Kinan.... anakmu itu gaya tuir, banyak yang suka sama dia,dan dia juga bisa diajak ngobrol, udah gitu dia bisa cepet akrab dengan orang baru, makanya teman-teman aku selalu nyuruh aku bawa Daffa setap kali ada acara kantor yang menyuruh kita tuk bawa keluarga, jadi Daffa bukan yanta dekan dengan Ivan ya dengan temanku yang lain dia juga dekat," kata Tika menerangkan.

"Tik.... andai ada sesuatu juga ngga apa-apa kok, perasaan aku udah berapa lama tinggal denganmu tapi aku belum pernah dikenalkan dengan temen dekatmu, kamu nosl kan Tik," kataku sambil memegang dagu Tika.

Tika tertawa terbahak-bahak, "Gila kamu ya Kin, aku masih demen ya sama yang namanya cowok," kataTika.

"Jangan-jangan kamu suka ya Kin sama Ivan, aku kasih tau ya, Ivan itu duda beranak satu, istrinya meninggal seminggu setelah melahirkan Kheysa,, pekerjaan juga bagus, dia arsitek dikantorku" lanjut Tika.

"Kok malah dialihkan ke aku si, ya udah sama kamu aja Tik, duda juga ngga apa-apa Tik, dan yang pentung kamu pasti bisa mengurus anaknya secara kamu sudah biasa merawat Daffa, "kataku sambil menaik turunkan alisku.

+++++++++++++++++++++++++++++++++

Teman-teman reader makasi yang sudah mampir ke cerita saya, jangan lupa tuk kasih like, fav, rate, komen dan vote ya.

Oia jangan lupa tuk mampir juga ke cerita saya yang berjudul "Seputih Cinta Karina".

Thanks readers... love u♥️♥️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***