Suara azan Maghrib mulai berkumandang, Tania terbangun dari tidurnya, "aku ketiduran ya" katanya kepadaku, aku tersenyum sambil berkata, " tidurmu pules banget Tan, pasti kamu lelah ya hari ini" Tania menganggukkan kepalanya.
Sebelum sampai terminal aku dan Tania turun di depan perumahan Permata Hijau, kebetulan perumahan tempat aku tinggal di depan perumahan Tania, dari situ kami melanjutkan perjalanan kami dengan ojek online.
"Assalamu'alaikum...", kataku sambil mengetuk pintu.
"Kumcalam bunda," suara anak kecil menjawab salamku dari balik pintu.
Pintu terbuka tampaklah bi Ning dan Daffa di muka pintu. Bi Ning adalah orang yang membantu untuk mengurus rumah ini dan juga tuk menjaga Daffa, anakku. Daffa Airlangga Pratama, bocah laki-laki berusia tiga tahun, berwajah tampan kalau kata aku ibunya hhihihi.
"Waalaikumsalam mbak Kinan, masuk mbak", kata bi Ning.
"Bunda....bunda...Daffa kangen bunda" Daffa langsung memeluk kakiku.
"Bunda juga kangen sama Daffa nak" kataku sambil menggendongnya dan menciumi pipinya yang gembul.
"Tante Tika mana sayang kok ngga keliatan", tanyaku kepada Daffa sambil mataku mencari-cari sosok yang aku tanyakan.
"Ada bun, Tante Tika ada di kamalnya, Tante Tika lagi cibuk," kata Daffa menjelaskan.
"Ohh ya, tapi kamu ngga gangguin Tante Tika kan sayang," kataku lagi.
"Ngga dong bun, aku kan anak yang baik, tanya deh cama Tante Tika, aku anak yang baik kan ya Mbah, aku ngga nakal kan mbah?", kata Daffa ke bi Ning, bi Ning tersenyum. Daffa memang aku biasakan memanggil bi Ning dengan sebutan Mbah.
"Daffa ngga nakal kok Bun, Daffa anak pinter, ngga gangguin Tante Tika malahan Daffa nemenin Tante ya sayang," tiba-tiba suara Tika terdengar keluar dari kamarnya lalu dia menghampiri Daffa dan mencium pipi Daffa.
"Jagoan bunda memang jempol ya," kataku sambil mengacungkan kedua jempol ku ke pada Daffa.
"Bunda....bunda mana oleh-oleh tuk aku", tiba-tiba Daffa berkata, "katanya bunda mau bawain oleh-oleh kalau datang cekalang", kata Daffa melanjutkan. Ya.. Minggu lalu aku memang menjanjikan Daffa oleh-oleh tapi aku lupa sebab tadi saat pulang Ryan memaksa tuk mengantar jadi ngga keingatan tuk beli sesuatu tuk Daffa.
"Maafin bunda ya sayang, bunda lupa bawa oleh-oleh tuk Daffa, ngga apa-apa kan ya sayang, kamu ngga marah kan sama bunda, bagaimana kalau besok kita jalan-jalan ke taman bermain", kataku kepada Daffa saat kulihat wajah kecewanya. Tapi memang Daffa anak yang baik, dari kecil dia ngga pernah nyusahin, ngga pernah minta yang aneh-aneh, mungkin Daffa mengerti dengan kesusahan bunda nya. Sebetulnya kalau aku bawain coklat aja Daffa juga udah senang, tapi emang aku nya yang lupa.
"Iya bunda, ngga apa-apa kok kalau bunda lupa, Daffa ngga malah kok cama bunda, Daffa cayang cama bunda," katanya sambil menciumi pipiku.
"Makasi ya sayang, anak bunda memang pintar ya, lop yu", kataku.
" Lop yu tu bunda," balas Daffa.
"Bagaimana kalau sekarang Daffa temenin Tante ke minimarket yang baru buka itu", kata Tika.
"Yang mana Tan..", tanya Daffa.
"Itu loh yang ada di depan sana itu yang waktu kita lewat waktu itu lagi dipasangin balon-balon kayak yang di acara ulang tahun", kata Tika menjelaskan.
"Oh iya Daffa ingat Tan", kata Daffa.
"Ada yang mau Tante beli disana dan Daffa boleh beli es krim, iya kan Bun", kata Tika, aku ngerti maksud Tika mungkin tuk menghilangkan kekecewaan Daffa.
"Apa.... es klim, benel Bun aku boleh makan es klim cekalang?", tanya Daffa dengan mata berbinar senang saat mendengar kata es krim. Memang si biasanya aku ngelarang Daffa makan yang manis-manis kalau malam hari, makanya dia menanyakan ke aku, tapi malam ini aku mengijinkannya tuk menebus kesalahanku.
"Iya sayang, malam ini Daffa boleh makan es krim tapi ngga boleh banyak-banyak ya nak, satu aja ya", kataku kepada Daffa.
"makaci bunda" katanya dengan seringai tawa diwajahnya.
"Bunda, kita jalan dulu ya, dadah bunda," kata Tika sambil menuntun Daffa ke arah motor matic nya.
"Calamikum bunda", kata Daffa sambil melambaikan tangan, dia berdiri didepan Tika duduk sambil memegang stang motor, aku pun melambaikan tangan sambil tersenyum dan berkata, " wa'alaikumsalam sayang, hati-hati ya nak, inget ngga boleh nakal ya disana. Dan motor pun akhirnya mulai berjalan dengan kecepatan pelan.
+++++++++++++++++++++++++++++++++
Hai Readers maaf ya baru update lagi ni, maklum author lagi kurang enak badan, biar author tambah semangat bikin cerita nya jangan lupa ya tuk kasih like, vote, rate dan komen. Oia jangan lupa tuk mampir ke cerita aku yang berjudul "Seputih Cinta Karina". Thanks readers.
Love u❣️❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dewi Dewi Ahmat
👍👍👍
2021-06-30
0
Atieh Natalia
semangat ka lanjut
2021-05-27
0
Nurul Hidayati
aq kok keganggu bc tuk nya ya?
2021-02-14
4