Masih beberapa tahun yang lalu
Udin tiba tiba bicara tentang apa yang dilakukan bosnya pada Maya. Seketika Maya terkejut dan matanya membola. Ia terus mendengarkan pembicaraan kedua orang mabuk itu dengan lidah mereka yang bergoyang goyang.
"Naah... elu... ga tau din.. bos kita mah ajib bener pintar nya, pake teh ga enak segala. Ya iyalah.. teh nya udah dikasi biusan hehehe. Maya pun sampai ga tau jika sudah dijilati bos seluruh tubuhnya. Udah gitu bayar nya murah lagi..." Unang kembali bercerita.
"Ho oh... cuma lima ratusan... tahu bulat aja dijual lima ratusan... ahahhahahah sama kan brooww..."
Mereka tertawa sambil melanjutkan perjalanan nya lagi. Saling bergandengan untuk menjaga keseimbangan tubuh mereka.
"Eits.. tunggu dulu. Siapa sih yang narok meja ditepi jalan gini. Besok gue bawa lumayan buat drmh.. ahahaha..."
"Ahahahaha.."
Setelah berpuas buang air kecil kedua nya melanjutkan kembali perjalanan mereka pulang. Maya pelan pelan berdiri. Mencoba mengingat apa yang diucapkan kedua orang tadi. Melihat punggung dan kaki mereka yang oleng saat berjalan.
Mereka menyebut nama ku? Janda? Dijilati bosnya?
Mawarto bos mereka. Kapan dia melakukannya pada ku.
Teh ga enak?
Ah... aku tak mengerti ucapan mereka.
Aku akan mencari tau. Tapi aku harus tetap waspada.
Ia melanjutkan lagi perjalanan nya kepasar. Tadinya ia berpikir bahwa ada Maya lain selain dirinya. Ia memilih untuk tak memikirkan lagi ucapan orang mabuk yang sableng itu.
...*****...
Sore itu Maya sendirian di kedai bakso. Ibu nya lebih dulu pulang. Maya menanti sang adik pulang untuk menemani nya dikedai bakso. Ia berpikir tak baik jika seorang diri ditempat ini.
Apa lagi lokasi yang sedikit terpencil dari perumahan penduduk. Sangat memungkinkan bagi seseorang yang ingin berbuat jahat.
Tak berapa lama ia melihat seorang pemuda berseragam sekolah mendekat kekedai baksonya. Ia berjalan dengan gagahnya. Mengurai senyuman saat sang kakak terlihat senang dengan kehadirannya.
"Sudah pulang Romi?" Menyapa saat pemuda yang biasa dipanggil Romi menghampiri nya.
"Maaf aku telat mbak. Tadi nebeng sama teman sampai gang depan. Ga tau nya masih jauh kalau jalan." Wajah pemuda tampan itu sangat komplit dengan sebuah senyuman.
"Iya.. tidak apa apa. Harusnya mbak sudah membelikan mu sepeda motor. Tapi..."
Maya merasa kasihan melihat adiknya yang berjalan kaki jauh kesekolah.
"Jangan bahas itu lagi mbak aku jadi ga enak hati... Lagi pula tak beberapa bulan lagi aku lulus. Jadi bisa bantu mbak nyari uang." Romi langsung memotong ucapan saudari satu satunya.
Maya tersenyum sambil mengelus rambut adiknya. Ia sangat menyayangi adiknya. Karena wajah Romi sangat mirip dengan ayah mereka.
"Mau mbak buatkan sesuatu. Kamu pasti lapar ya..."
Maya langsung membuat semangkok bakso spesial untuk sang adik.
"Ngomong ngomong ada apa mbak menyuruh ku langsung datang kesini? Apa ada masalah mbak?" Tanya Romi yang hampir lupa bertanya pada Maya.
"Sebentar..."
Maya dengan cepat menyelesaikan peracikan bakso untuk Romi. Kemudian ia membawa semangkok bakso buat saudaranya sendiri.
"Begini Rom.. sebenarnya mbak juga baru taunya tadi pagi saat perjalanan kepasar."
Maya coba berhenti. Ia berpikir kurang pantas menceritakan semua yang ia dengar tadi pada adiknya yang masih sekolah.
"Maksud mbak.. kamu temani mbak disini sampai kita tutup kedai bakso ini. Mbak takut kalau terjadi apa apa nanti. Karna mbak kan wanita sendirian lagi.
Nah.. kalau ada kamu kan ga khawatir lagi."
Maya melanjutkan dengan kata kata yang lebih masuk akal.
"Oo.. begitu, memang sih mbak.. aku kadang juga berpikiran kesana. Oke deh aku temanI. Tapi aku mau pulang sebentar ya mbak. Mau ganti baju. Ga enak pakaian seragam disini.."
Ucap Romi sambil berdiri telah selesai dengan makan baksonya juga. Maya mengangguk melihat adiknya berjalan keluar kedai.
"Jangan lama lama ya Romi..." teriak Maya yang disahuti dengan acungan jempol oleh Romi.
Maya kembali kedalam kedai. Ia melihat mobil Mawarto berhenti didepan kedainya. Mereka berdua turun dari mobil. Bukan dengan anak buah yang kemaren Mawarto ajak makan bakso.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments