Beberapa tahun yang lalu..
»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»»
"Apa kau mau menerimanya dek Maya, coba lah dahulu. Mana tau nanti usaha ini bisa sukses." Bujuk seorang lelaki paruh baya.
"Tapi apa tidak apa pak? Modalnya sebanyak ini. Nanti jika usaha ku tidak maju bagaimana aku bisa menggantinya?" jawab Maya memandang uang segepok diatas meja.
"Tenang saja, kau bisa cicil nanti tiap bulannya. Aku sudah bermurah hati padamu. Siapa lagi yang membantumu setelah kepergian Abi. Semua karna teman Abi." Dia meyakinkan Maya.
"Baiklah pak War, aku akan pakai uang ini. Adik dan ibuku juga bergantung padaku. Terima kasih" Maya mengambil uang diatas meja yang menunggu untuk diambil.
Perjanjian itu telah disepakati. Maya diberikan pinjaman modal usaha oleh pak War sebesar Rp. 15.000.000,00.
Ia mulai mengelola kedai bakso yang buka dari jam 2 siang sampai jam 10 malam. Dibantu oleh adik lelakinya yang masih sekolah duduk dibangku SMA, bernama Romi Fazhilan.
Awalnya kedai bakso itu sangat diminati dan ramai pembeli. Karna bakso yang mereka buat memiliki khas sendiri dan rasanya juga enak. Maya juga menjual berbagai minuman dingin, untuk menarik minat pembeli.
Maya sangat senang lima bulan pertama semua berjalan dengan baik. Ia telah berhasil mengumpulkan kan modal yang dipinjamkan pak War.
Saat ini ia berencana akan mengembalikan modal ke Mawarto secepatnya. Karna ia merasa tak enak hati telah di piutangi tanpa bunga sedikitpun.
Dan Rencana Maya tersebut diketahui oleh sang oemilik modal, yakni Mawarto.
Tanpa Maya sadari, ada seseorang yang menantinya. Menanti Maya terpuruk. Seorang lelaki berhasil menghasut beberapa pelanggan Maya. Hingga kedai baksonya mulai sepi pembeli.
Maya dan Romi cukup kebingungan dengan pelanggan yang tiba tiba tidak ada. Hampir seharian mereka menunggu kedai Bakso.
"Romi sebaiknya kau pulang, temani ibu. Aku akan menunggu satu jam lagi. Jika tak ada yang datang aku segera tutup."
Titah Maya pada Adiknya. Pemuda itu menuruti perkataan Maya. Ia membawa beberapa makanan untuk dibawa pulang.
Sementara itu Bos Mawarto menerima kabar baik dari orang suruhannya.
"Bagus... sebentar lagi ia akan jadi milikku." gumam seorang pria tak lain dan tak bukan adalah Mawarto.
Pria tua yang sangat menginginkan dirinya. Bahkan saat Abi suami Maya masih hidup.
"Semua nya sesuai rencana bos" ujar salah satu penjilat didekatnya.
"Percepatlah, aku sudah tak tahan melihat tubuh molek dan wajah cantiknya"
Pria itu terlihat dangat berhasrat memiliki Maya. Wanita itu selalu terlihat menarik dimatanya.
Pria paruh baya seperti Mawarto sangat meminati dirinya. Segala macam cara ia lakukan demi mendapatkan Maya.
Hingga waktu itu tiba. Saat kedai bakso dikunjungi oleh pak Mawarto yang biasa dipanggil pak War. Orang yang meminjam kan modal padanya.
"Bagaimana dek Maya? Ini sudah bulan ke enam, sesuai dengan perjanjian kita. Apakah saya bisa menerima kembalian modal itu?"
Maya tampak gugup. Ia menyuguh kan segelas kopi dan semangkok bakso untuk pak War. Dan duduk berseberangan.
"Maaf pak, sebelumnya saya benar benar minta maaf. Beberapa bulan yang lalu kedai bakso ini sangat ramai pengunjung. Namun dalam bulan ini tiba tiba sangat sepi. Jadi uang yang sudah terkumpul akhirnya terpakai sedikit demi sedikit. " Maya menjelaskan.
"Maksudmu, aku harus menunggu lagi?" Mawarto melihat sinis Maya.
"Maaf kan saya pak War. Mohon pengertian anda" Maya memelas pada pria itu.
.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments