Kenapa Maya tidak kesini? Apa ia betah di dapur dari pada dekat ku. Hehehhe
Tadi ia kelihatan kesal karna baju itu....
Pramana tersenyum senyum sendiri duduk diruang tamu. Ia sudah menghabiskan dua batang rokok.
Kemudian masuk kekamarnya dan merebahkan diri. Ia memejamkan matanya sesaat. Tiba tiba terduduk karna mengingat suatu hal.
"Astaga... Bukankah aku sudah menikah? Kenapa masih tidur sendiri. Dan kasur baru ini lebih lembut. Pasti Maya betah tidur disini." Gumam Pramana seorang diri.
"Maya... Maya... bawakan kaos ku tadi kekamar.."
Pramana berteriak dari dalam kamarnya. Maya yang mendengarnya langsung berdiri dan membawa baju yang maksud Pramana.
Dengan ragu ia membuka pintu kamar Pramana. Tapi ia tak menemukan suaminya dikamar itu. Maya berjalan kearah ranjang yang sudah ia bersihkan dan mengganti dengan alas baru berwarna biru muda.
Ia bermaksud meletakan baju Pramana diatas ranjang itu. Namun, ia merasakan tangan seseorang tengah memeluknya dengan nafas yang menderu kencang.
"Mas... ini bajunya." Maya mengangkat tangannya yang memegang baju Pramana.
"Apa kau akan membiarkan suami mu tidur sendiri Maya?" Pramana berbisik dekat sekali dengan telinga Maya.
"Aku.. aku.. sedang membereskan baju baju tadi."
"Selesaikan besok.. ayo kita tidur. Sekarang ini kamar mu Maya.. "
Pramana membalikan tubuh Maya langsung mengecup bibir ranun yang terasa manis bagi Pramana. Ia melepaskannya dan memeluk Maya hangat.
Jantung maya berdetak sangat keras. Ia juga merasakan kehangatan tubuh suaminya yang bertelanjang dada. Sehingga kulit mereka saling bersentuhan.
Mungkin ini saatnya aku meninggalkan masa lalu yang sangat kelam. Mengarungi masa depan bersama Pramana suamiku.
Maya membalas pelukan hangat suaminya. Kemudian mendongakan kepalanya menatap Pramana.
Pria itu mulai mendekatkan lagi wajahnya. Bibir mereka bertemu. Terjadi ciuman panas. Dua lidah yang terbelit saling melu..mat. Deruan nafas keduanya mengisi kekosongan ruangan kamarnya.
"Maya... jadilah istriku seutuhnya. Aku mulai merasakan debaran saat bersamamu. Apakah itu yang disebut cinta?"
Maya menatap suaminya. Memberikan ciuman hangat dengan pelukan yang semakin erat.
Kali ini tangan Pramana tak diam, ia meraba seluruh tubuh belakang Maya. Bergerilya kedada istrinya. Merasakan lembutnya dada Maya yang sangat menggoda.
Pramana membaringkan tubuh Maya keatas ranjang. Ia mengecup leher Maya. Meloroti bajunya hingga buah dada Maya terlihat jelas. Ia memainkan ****** Maya dengan mulutnya. Dengan tangan yang menyentuh area sensitif Maya.
Maya memejamkan matanya menikmati sentuhan indah yang diberikan Pramana. Segala kegelisahan nya mulai memudar, kebahagian telah ia rasakan sekarang. Pramana lelaki yang menolongnya dari maut dan sekarang merek bercumbu layaknya sepasang kekasih yang saling mencintai.
Tubuh mereka sekarang polos seperti bayi yang selesai mandi. Kedua nya bergelut dengan pautan yang hangat. Kali ini Pramana mencoba menjilati bagian bawah Maya yang sudah lama tak disentuh dengan kasih sayang.
Ia menyesap permukaan goa Maya. Wanita itu mengerang dengan desa..han dan deru nafas yang tersengal sengal.
Maya berada dibawah kungkungan Pramana dengan jelas ia melihat tubuh kekar suaminya yang akan menggagahinya. Ia menyentuh bagian bagian yang selama ini membuat jantung nya selalu berdetak saat melihatnya.
"Kau menyukai ini?" Pramana menyentuh tangan Maya yang membelai dada bidang dan roti sobek suaminya.
"Jantungku selalu berdebar saat melihat kumpulan otot yang indah ini." Maya menatap hangat Pramana.
"Kau memilikinya..." Pramana mengecup dada Maya dan melu..mat dengan lembut.
"Mas... kuserahkan hidup ku bahkan kematianku telah kau cegah. Perlakukan aku dengan tulus dan sepenuh hati..."
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments