Mereka berdua memasuki kantor urusan pernikahan. Setelah memenuhi persyaratan keduanya melangsungkan pernikahan. Kini keduanya sah sebagai suami istri baik secara hukum dan agama.
Jika mengingat sedikit kebelakang, pertemuan mereka sungguh sangat tak disangka. Bagaimana bisa dari sebanyak lelaki yang ada distasiun kereta api. Hanya Pramana yang tergerak hatinya untuk menolong Maya.
Mungkin ini jalan yang diberi Tuhan untuk kelangsungan hidup Maya. Semua sudah ada yang mengatur. Maya dan Pramana hanya menjalankan apa yang telah digariskan. Ataukah ini sebuah settingan dari seorang Pramana?? Bagaimana bisa seorang yang baru dikenal akan menikah.
Mereka duduk di ruang tunggu sedang menunggu surat surat selesai. Karna sebagian orang mengurus terlebih dahulu sebelum mereka menikah. Sangat berbeda dengan mereka yang menikah untuk menghindari fitnah tinggal serumah dikampung Pramana.
Apakah Maya akan benar benar menjadi seorang istri atau hanya status semata. Hanya mereka yang akan menjalani nantinya.
"Bapak Pramana Dewanto..."
Petugas memanggil nama nya dan ia mengambil beberapa bukti bahwa pernikahan mereka memang sah.
"Maya... ini sudah selesai..sebaiknya kita cari makan dulu. Ini sudah mulai siang. Kau pasti lapar.."
Maya mengikuti langkah kaki Pramana menyusuri jalanan yang mulai padat. Karna menyeberang Pramana memegang tangan kembali tangan Maya. Desiran itu mulai terasa lagi.
"Kamu tunggu disini ya... aku ke toilet dulu."
Maya menatap lelaki yang baru saja menikahi nya. Tentu saja tanpa kemeriahan, tanpa pesta tanpa sanak saudara. Mereka seperti sama sama sebatang kara. Mungkin....
Semoga saja hubungan kita bertahan lama mas.
Aku akan menjadi istri yang baik untukmu. Semoga ini bisa menutupi semua kekurangan ku. Aku akan berusaha untuk mulai mengenalmu dan mencintai mu.
"Sudah pesan makanan nya?"
Pramana datang dari arah belakang Maya. Sehingga membuyarkan lamunannya. Pria itu duduk didepan Maya memberikan senyuman yang semakin manis jika sering dilihat Maya.
"Belum.. aku menunggu mas..."
Maya memberikan menu yng diberikan pelayan padanya. Tak berapa lama menunggu makanan mereka telah datang.
"Maya .. anggap saja ini sebagai perayaan pernikahan kita. Aku minta maaf pernikahan kita berlangsung hanya seperti ini. Tapi percayalah Maya... aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk mu"
Pramana menjangkau tangan Maya yang ada terletak diatas meja. Air mata Maya tak sengaja menetes kebawah. Pramana melihat itu.
"Kenapa kamu menangis Maya? Aku benar benar pria yang tak punya apa apa... maafkan aku "
"Bukan mas Pram... aku tak menyangka kau masih mau menikahi ku setelah mendengar kisah ku. Aku merasa tak pantas berdampingan dengan orang baik seperti mu"
Tangisan Maya pecah seketika. Pramana duduk disebelah Maya untuk memberikan sedikit dorongan mental agar Maya meluapkan kejadian buruk yang pernah menimpa nya.
"Maya... jangan bicara seperti itu. Semua orang mempunyai masa lalu. Tak ada manusia yang suci. Belajarlah untuk menutup dan melupakan tentang ingatan kejadian buruk yang kau alami. Aku tak ingin kau menganggap dirimu paling hina.
Sekarang kau sepenuhnya tanggung jawab ku Maya. Aku akan menjaga mu. Dan memberikan kebahagian sesuai dengan kemampuan ku. Aku butuh kerja sama dari mu. Asal kau tau Maya... aku berniat menikahi mu bukan hanya semata ingin menghindari fitnah tentang kita yang tinggal serumah. Tapi aku bersungguh sungguh ingin menjadikan kau istri ku, pendampingku seumur hidup ini. Kau ingat itu baik baik Maya."
Pramana merangkul pundak Maya dan mengecup pucuk kepala Maya. Wanita itu sangat tersentuh dengan kebaikan lelaki yang baru saja ia jumpai. Tentu saja ia berharap ini bukan mimpi.
"Terimakasih Mas... aku juga akan berusaha menjadi istri yang baik untuk mas Pram... aku takan mengingat hal itu lagi. Maafkan aku..."
Pramana memeluk Maya dengan setulus hatinya. Ia berharap bisa menghilangkan kesedihan dihati wanita yang kini menjadi istrinya.
"Ayo kita makan..."
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments