jikalau bertanya kenapa lampu ruangan itu mati jangan salahkan mereka yang tengah berada di atas ranjang saling memberikan kenikmatan satu sama lain.
Eros terus mencumbu setiap inci tubuh Daphne, beberapa hari yang lalu ***** Eros menurun soal ****, tapi hari ini kembali bangkit, dialah Dewa hawa ***** yang sesungguhnya, pesona dan setiap inci tubuh Daphne seakan menjadi candu untuknya.
Gadis cantik tanpa busana yang melekat di tubuh indahnya itu terus mengerang karena ransangan yang diberikan Eros. Ranjang yang sebelumnya rapi kini sudah tak berbentuk, rasa sakit di tubuh Daphne sekarang tak terasa, dia hanya ingin di sentuh oleh Eros.Eros memembuka semua pakaian yang melekat di tubuhnya tanpa melepaskan tautan panas antara bibirnya dengan bibir indah Daphne.
Daphne menjerit untuk kesekian kalinya sambil menancapkan kuku panjangnya punggung Eros, namun pria itu hanya diam dan terus melakukan kegiatan malamnya. Tangan Eros menyentuh dada Daphne mengalihkan rasa sakitnya.
untuk pertama kalinya bagi Daphne, bahkan dia tidak mengenal pria sebelumnya seperti dia mengenal Eros. pria itu penuh daya yang menariknya kemanapun seakan menghipnotis. Sebuah darah terlihat, Daphne benar-benar masih baru pertama melakukan ****, tapi gairah gadis itu lebih besar ketimbang dirinya yang seorang dewa hawa *****. “lakukan dengan segera, saya tidak bisa menahannya lebih lama lagi.” Pinta Daphne
Perlahan Eros mulai gerak\, semakin lama semakin menggila\, Daphne terus ******** dibawahnya\, gadis itu tidak bisa banyak bergerak seperti yang Eros lakukan karena kakinya yang masih sakit.
hampir berjam-jam mereka melakukannya hingga Eros menghentikan gerakannya setelah pelepasan mereka berdua secara bersamaan\, lelaki itu ******** miliknya dan memindahkan tubuhnya terbaring di samping Daphne dengan nafas yang terburu.
Daphne tertidur setelah beberapa menit kemudian dengan memeluk tubuh Eros, Eros yang masih terjaga sebenarnya tak tahan melihat tubuh telanjang Daphne apalagi dada gadis itu yang menempel di tubuhnya. Namun wajah dengan mata tertutup tenang membuat Eros mengurungkan niatnya, pria itu menarik selimut dan menutup tubuh polos mereka menggunakan selimut.
Pagi menyapa kembali, cahaya matahari tak kunjung datang terhalang pepohonan yang rindang, dua sejoli masih terlelap dalam tidurnya, karena kelelahan aktifitas semalam. Hingga Eros pun membuka matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah polos nan cantik milik gadisnya.
Tangan pria itu terulur menyingkirkan anak rambut yang menutupi sedikit wajah Daphne. Eros adalah seorang Dewa dan sesungguhnya pria itu tidak akan pernah bisa memiliki anak dari seorang wanita manapun, spermanya bukan ****** yang menghasilkan anak.
Namun melihat Daphne dan kehidupan manusia di bumi, dia merasa menginginkan seorang bayi lucu yang tumbuh di perut rata Daphne. Eros menggeleng, bayangannya adalah sebuah kesalahan, dia tidak boleh jatuh cinta karena dia tidak di ciptakan untuk bisa mencintai.
Eros beranjak dari ranjang membiarkan Daphne yang masih tertidur, lelaki itu mengambil dan memakai celana nya yang berserakan di lantai dan keluar dari kamar. Mansion itu hanya di huni Eros dan Daphne, semua pelayan tinggal di rumah belakang khusus pelayan dan tukang kebun, tetapi untuk penjaga gerbang tetap berada di pos penjagaan.
Saat Daphne bangun, ruangan itu kosong, Eros tidak ada disebelahnya. Suara burung terdengar dimana-mana, cahaya matahari tidak ia temukan. Daphne bangun dari tidurnya, berusaha menuruni ranjang untuk mengambil pakaiannya yang berserakan, namun diantara selangkangannya tidak mendukung, dia merasakan sangat sakit, di tambah kakinya yang masih diperban membuat Daphne terjatuh di lantai dingin.
Eros yang mendengar suara jatuh dari kamar langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya, terlihat Daphne yang duduk di lantai. Eros langsung menghampiri wanita itu, menyentuh pundaknya lembut.
“kau tidak apa-apa? ada yang sakit?.” tanya Eros
“hanya sakit sedikit.”
“mana yang sakit?.”
Daphne mengarahkan matanya menuju bawah, Eros yang mengerti maksud Daphne mengangkat wanita itu dan mendudukkannya di ranjang.
“duduklah disini, saya akan menyuruh pelayan membantumu.”
“tidak perlu, saya bisa sendiri.”
“kau tidak bisa baby! Listen me please!.”
Melihat tatapan tajam Eros membuat Daphne menciut, kemudian wanita itu hanya bisa mengangguk menuruti keinginan Eros.
Setelah Eros keluar, beberapa saat kemudian dia kembali dengan beberapa pelayan perempuan masuk. Mereka juga membawa banyak sekali dress yang di gantung untuk di pakai Daphne.
“rawat dia seperti yang saya katakan!.”
“baik tuan Eros.”
Sembari menunggu Daphne selesai, Eros menemui Zain yang sudah menunggunya di area depan.
“selamat pagi tuan Eros, ini data-data yang anda butuhkan.” Zain memberikan sebuah berkas pada Eros
“bagaimana pertemuan dengan Archary Corp?.”
“sudah di atur tuan.”
“bagus, siapkan juga kursi untuk Daphne sebagai pasangan saya.”
“tuan bukankah ini terlalu jauh?.”
“kau hanya menuruti perintah saya, bukan menasehati saya.”
“bukan begitu tuan, tapi-.”
“kau tau saya siapa? Harusnya kau tau apa yang terjadi sebelum Daphne datang.”
“tapi itu bisa saja hanya sementara.”
“tutup mulutmu dan lakukan apa yang saya perintahkan, kalau tidak ada lagi pembicaraan, kau bisa kembali ke perusahaan.”
“baik tuan, tidak ada, saya permisi.”
Setelah urusannya selesai dengan Zain, Eros kembali masuk ke mansionnya, pandangan mereka bertemu, Daphne di bantu pelayan menuruni tangga. Wanita cantik di balut dress hitam tanpa lengan, bermake up tipis dan rambut pirang yang dibiarkan tergerai sangatlah cantik.
Eros mendekat kearah Daphne dan mengambil alih wanitanya dari para pelayan, membawa Daphne ke meja makan, mendudukkannya dipangkuan pria itu.
“bukankah ini berlebihan? Saya bisa duduk di kursi lain.”
“saya mau seperti ini dan jangan banyak gerak kalau kau tidak ingin membangunkannya.”
“sorry.” Daphne mengikuti perintah Eros.
Memakan sarapannya dengan tenang diatas pangkuan Eros, sedangkan Eros sibuk menciumi pundak Daphne yang terekspos.
Selesai menghabiskan sarapan, mereka berdua menuju belakang mansion, disana ada kolam renang dan tak ada pelayan sama sekali, semua pelayan ada didepan dan diatas membersihkan mansion.
Eros terus mengecupi pundak Daphne, kecupannya semakin jauh menuju leher putih jenjang wanitanya, membuat banyak kissmark disana, turun hingga ke dada Daphne yang menyembul di balik dress hitam yang dipakainya. Pilihan dress yang tepat untuk wanitanya, Daphne terdiam menikmati kecupan yang diberikan Eros.
Ini adalah kali pertama dia berhubungan dengan pria, dan kali pertama pun dia mendapatkan pria yang sama seperti novel dewasa yang dibacanya. Hot daddy, pria tampan, kaya raya, seorang CEO, dan banyak hal lainnya.
Eros mengecup bibir Daphne singkat\, kembali mengecupnya\, kecupan-kecupan ringan tersebut berubah menjadi ****** panas keduanya. Daphne mengalungkan tangannya di leher Eros\, menikmati setiap inci bibir seksi itu.
Hingga kegiatannya terhenti saat terdengar seseorang menjatuhkan barang di lantai, keduanya menengok ke belakang dan menjumpai Zain disana dengan map merah ditangannya.
“maaf, saya akan kembali lagi nanti tuan.” Ucap Zain, namun pandangan Daphne saat melihat Zain seakan mengingat sesuatu.
Daphne mendorong dada Eros dan menjauh dari pria itu. "bukankah dia yang membeli kedai pak tua?."
Eros masih dengan wajah santainya melihat kearah Daphne "aku memang membeli kedai, tapi memangnya kau tau?."
"aku bekerja disana."
"berarti aku mengambil pekerjaanmu?."
"tentu saja."
"kalau begitu bekerjalah denganku." Eros mengeluarkan black card nya dan memberikan pada Daphne "gunakan semaumu, tapi tetaplah berada di sisi ku Daphne."
"apa kau gila?."
"aku sangat gila karena mu sejak awal."
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
AdZkia Nahda RafaNda
😂hareudang
2021-12-09
0
La Aung
I love this kind of reading ☺️
2021-11-24
0
sailormoon
cinta selain buta juga memang gilaaaaa...uuuchhhh
2021-11-22
1