Episode 4

Saat mobil Eros berhenti didepan gedung apartemen milik Daniel, Daniel dan wanita nya baru saja keluar menggunakan mobil mereka. Daphne langsung keluar dari mobil Eros dan menghentikan mobil milik Daniel.

"*****!." Teriak Daniel setelah membuka jendela mobilnya "minggir!."

"keluar!." Teriak Daphne tak kalah keras

Daniel dengan kesal keluar dari mobilnya menghampiri Daphne, menampar pipi gadis itu sangat keras, luka yang sebelumnya belum kering kembali terluka. Dari dari mobilnya Eros mengeram, entah kenapa ingin sekali membunuh pria yang telah menyentuh wanitanya. Tapi Eros berusaha menahan, karena itu adalah keluarga Daphne, dia tidak ingin ikut campur kecuali Daphne mengijinkannya ikut campur.

"hahaha." Daphne tertawa melihat Daniel "kau sama saja dengan pria tua Bangka itu." Ucap Daphne kasar

"lalu? Kau fikir kau berbeda? Apa yang kau mau?."

"mengambil hak ku."

"hahaha uang? Kau butuh uang? Cari sendiri!." Setelah mendengar itu dari Daniel, Daphne menyesali saat dia datang tadi tidak meminta uang langsung.

Daphne yang akan memukul Daniel, tertahan tangan lelaki itu, Daniel menghempaskan adiknya ke tanah hingga terduduk, menendang adiknya hingga menyingkir dari depan mobil miliknya. Daniel pun masuk kembali kedalam mobil dan meninggalkan Daphne yang menahan sakit.

Setelah mobil itu pergi, sebuah kaki melangkah kearah Daphne, mengulurkan tangannya pada Daphne.

"kau melihatnya?." Tanya Daphne lirih, gadis itu terus menunduk, entah kenapa air matanya terjatuh, padahal sesakit apapun Daphne, sama sekali gadis itu tak pernah menangis.

"ya saya melihatnya."

"kenapa? kenapa kau tidak pergi?." Tanya Daphne sambil terisak.

Eros berjongkok di depan Daphne mengusap rambut gadis itu lembut "saya hanya memastikan kalau kau baik-baik saja, nyatanya kau tidak baik-baik saja."

"saya baik-baik saja."

Eros membawa Daphne kedalam pelukannya "menangislah jangan di tanah."

Hikks hiks hiks

"setelah ini kau harus bangkit, waktu mu masih panjang untuk membuatnya bertekuk lutut padamu." Ucap Eros kembali

Daphne melihat kearah Eros dengan mata sembab dan wajah yang penuh luka. Eros tersenyum "saya akan membantumu membalaskan apa yang ingin kau balaskan."

"kau?."

"dengan syarat kau harus menuruti semua yang saya inginkan darimu."

"saya tidak mau!." Teriak Daphne sambil mendorong Eros

"kalau tidak mau tidak masalah, saya tidak akan membantumu."

Daphne sedikit berfikir, kilas balik mengenai kejadian sejak pagi tadi kembali terngiang dikepalanya bahkan rasa sakit lukanya saja tidak terasa sama sekali ketimbang rasa sakit hatinya, tidak ada harapan kecuali penawaran yang diberikan Eros.

Eros beranjak dari depan Daphne, namun kembali terhenti saat Daphne memanggilnya. "tunggu."

Eros menengok kearah Daphne "baiklah saya setuju, dengan beberapa syarat."

"baiklah apapun itu akan saya terima, kecuali tidak bertentangan dengan apa yang saya inginkan."

Eros pun membantu Daphne bangun, namun gadis itu menahan sakit di kakinya, dengan cekatan Eros membopong Daphne dan membawanya masuk kedalam mobilnya.

"ke mansion sekarang." Ucap Eros pada sopirnya

Beberapa menit berlalu, Daphne tertidur di dalam pelukan Eros, banyak sekali luka di tubuhnya, ingin rasanya Eros menyetubuhi gadis itu, hanya saja keadaan tidak baik, jadi dia harus lebih sabar menunggu Daphne sembuh terlebih dahulu.

Sampai di mansion milik Eros yang ada di tengah hutan, para pelayan menyambutnya, semua terheran saat melihat gadis yang dibopong tuanya, selama ini tidak ada perempuan yang di bawa Eros ke mansion miliknya, ini adalah yang pertama ada seorang gadis dengan banyak luka di tubuhnya.

"panggilkan dokter dan satu perawat khusus." Teriak Eros pada kepala pelayan yang berdiri di sebelahnya.

"baik tuan Eros."

"saya akan membersihkan tubuhnya tuan." Ucap salah satu pelayan perempuan.

"tidak perlu, bawakan air hangat dan juga baju ganti, biar saya sendiri yang melakukannya."

"baik tuan." Pelayan tersebut keluar mengambil dress merah selutut dengan air hangat sesuai permintaan Eros.

Dengan pelan Eros membersihkan luka-luka di tangan dan kaki Daphne, tak lupa juga membersihkan wajah gadis itu, kemudian melepaskan satu persatu pakaian yang di pakainya menyisakan bra dan ****** *****. Luka membiru di perut Daphne membuat Eros sangat marah, sedangkan gadis itu masih terlelap dalam tidurnya, bukan hanya terlelap karena tidur, melainkan Daphne yang meminum air mineral yang sudah dimasukkan obat tidur di dalamnya hingga membuat gadis itu tak sadar kan diri.

Melihat payudara sintal Daphne yang menyembul di balik bra nya, tangan Eros dengan sengaja menyusapnya pelan, meremasnya sebentar, padahal kegiatan itu membuat yang dibawah sana berontak.

Eros pun menghentikan kegiatannya dan memakaikan dress hitam di tubuh Daphne. Mengecup bibir merah Daphne, dan membiarkan gadis itu tertidur hingga dokter datang.

 

Beberapa menit berlalu, Daphne terbangun dari tidurnya melihat sekeliling, ruangan mewah dengan cat perpaduan hitam merah, ranjang besar tempat dia terbaring dan seorang pria yang masuk bersama dua orang yang seperti tenaga kesehatan.

"kau sudah bangun?." Tanya Eros sambil menyentuh tangan Daphne lembut

"saya ada dimana?."

"ini rumah saya, kau bisa istirahat disini sampai sembuh, biarkan dokter memeriksamu dan mengobati lukamu."

Daphne hanya mengangguk.

Sambil menunggu Daphne di obati, Eros keluar menghubungi Zain.

"ya tuan apa yang bisa saya bantu."

"saya mau saham terbesar Archary Corp dalam 24 jam."

"baik tuan Eros, bagaimana dengan kedai?."

"sama seperti sebelumnya, beli kedai itu. Jangan lupa beritahu Melinda untuk menyiapkan pertemuan dengan CEO Archary Corp minggu depan."

"baik tuan."

"handel semua sampai minggu depan, karena saya masih ada urusan di mansion."

"baik tuan."

Eros menutup teleponnya dan kembali masuk ke dalam. Tepat dokter dan perawat selesai mengobati luka-luka Daphne.

"bagaimana keadaan luka di perutnya?." Tanya Eros

"baik-baik saja tuan, memar biasa, saya memberikan obatnya, bisa di oleskan dan juga obat pil yang mempercepat pemulihan luka-lukanya."

"terima kasih."

"sama-sama tuan."

Setelah dokter pergi, Eros menutup pintu kamarnya dan berjalan kearah Daphne yang masih terduduk di ranjang.

Eros mengusap kepala Daphne lembut "istirahatlah, saya akan mandi terlebih dahulu."

"di sini?." Tanya Daphne

"iya." Jawab singkat Eros

"kalau begitu saya akan menunggu diluar."

"siapa yang mengijinkanmu keluar, kau tetap disini, jangan kemana-mana."

"tapi-."

"kau lupa? Jangan membantah."

"baiklah."

"good girl."

Eros masuk ke kamar mandi, membersihkan badannya yang lengket karena keringat. Karena bosan Daphne melangkahkan kakinya menuju jendela besar yang ada di kamar tersebut, sebuah pemandangan yang menunjukkan pohon-pohon di tengah kegelapan, dan dia baru sadar kalau saat ini dia berada di tengah hutan.

Sebuah tangan melingkaar di pinggang rampingnya "kita berada di tengah hutan, mansion ini di bangun di tengah hutan." Jelas Eros berbisik di telinga Daphne, sesekali minup telinga gadis itu hingga membuatnya bergidik geli.

"tapi kenapa berada di tengah hutan?." Tanya Daphne

Eros memutar tubuh gadisnya hingga berhadapan dengannya yang hanya memakai celana panjang tanpa baju atasan. "saya menyukai ketenangan disini."

"hewan-hewan? Bukankah kau merebut rumahnya."

"mengambil sedikit untuk sebuah mansion sepertinya mereka tidak akan keberatan, mansion ini dibangun sudah sangat lama, hewan-hewan memiliki tempat tinggalnya sendiri."

"kau tidak takut digigit harimau?."

"lalu apa kau tidak takut pada harimau yang akan menggigitmu malam ini?." Kalimat Eros membuat pipi Daphne merona.

*

 

 

Terpopuler

Comments

hania putri

hania putri

meniup

2022-10-15

0

AdZkia Nahda RafaNda

AdZkia Nahda RafaNda

nunggu adegan😂😂😂

2021-12-09

0

Clara

Clara

visual nya

2021-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!