Mobil Eros sampai didepan gedung apartemen yang akan dikunjungi Daphne, saat akan keluar dari mobil, tangan Eros menahan tangan Daphne hingga gadis itu berbalik melihat kedalam mobil.
"kenapa?." tanya Daphne bingung
"kau bisa menghubungi kalau kau butuh apa-apa, ini kartu namaku." Eros memberikan kartu namanya pada Daphne.
Daphne hanya menenerima dan menyimpan di dalam kantong jaket, kemudian gadis itu pergi masuk kedalam gedung apartemen menuju unit milik kakaknya. Sampai di depan pintu unit apartemen nomor 13, Daphne menekan bel, butuh beberapa menit hingga pintu itu terbuka. Daniel berdiri disana hanya mengenakan celana panjang tanpa baju, selang beberapa detik kemudian seorang wanita berdiri dibelakangnya, wanita dengan lingerie hitam seksi.
"apa yang kau lakukan disini?." Tanya Daniel, sudah sangat lama Daniel tidak melihat Daphne sejak pindah ke apartemen dan sejak menggantikan posisi ayahnya sebagai seorang CEO Archary.
Daniel melihat penampilan adiknya dari atas hingga bawah, seperti gembel dengan kaki yang diperban, kaos yang sobek, rambut yang warna warni tidak terurus.
"berapa uang yang kau minta?." Lanjut Daniel
"aku hanya memastikan kau belum mati." jawab ketus Daphne, gadis itu tidak berubah memiliki mulut pedas seperti ayahnya.
"pergilah kalau begitu."
"cih dasar ******." Ucap Daphne pada wanita manja yang berdiri dibelakang kakaknya sambil melenggang pergi.
"F*ck you Daph!." Teriak Daniel
"F*ck you too Brother!." Jawab santai Daphne sebelum menghilang tertutup lift.
Daphne keluar dari apartemen tempat tinggal Daniel tidak mendapatkan apapun, padahal niatnya meminjam uang untuk biaya tempat tinggalnya nanti, alhasil dia harus berjalan menuju tempatnya bekerja, lumayan jauh tapi biaya naik kendaraan sangat mahal, dia tidak mau mengeluarkan uang makannya untuk naik kendaraan, bisa mati kelaparan Daphne, lagipula jam kerjanya sore hingga malam, setidaknya sampai sana tidak akan telat.
Dari kejauhan sebuah mobil memperhatikan Daphne terus, didalamnya ada Eros dan Zain. Eros sudah menghubungi Zain kalau menginginkan gadis itu.
"tuan Eros, dia nona Daphne Sasilia Archary, putri tak dianggap keluarga Archary." Jelas Zain saat melihat Daphne pertam kali.
"bagaimana saya bisa mendapatkannya?."
"E group telah menolak kerjasama yang diajukan tuan Archary karena kami menilai projek yang diajukan tidak sesuai, namun perusahaan itu terus memohon kerjasama."
"ah begitu, laanjutkan saja kerja samanya, buat Archary Corp berada di bawah kendali E Group."
"tapi tuan, nona Daphne tidak di anggap dalam silsilah keluarga Archary, itu tak akan merubah apapun. apakah tuan yakin?."
"ya sangat yakin."
"baiklah akan saya urus hal ini."
Mobil Eros terus mengikuti langkah Daphne hingga gadis itu masuk di sebuah kedai kopi aesthetic di pusat kota.
"apa yang dilakukannya?." Tanya Eros
"nona Daphne bekerja di kedai itu sebagai barista sejak dia lulus sekolah menengah atas."
"beli kedainya."
"tapi tuan bukankah ini terlalu berlebihan."
"apapun tentang gadis itu beli saja!." Tegas Eros
Daphne menyapa Barista yang bekerja shift pagi saat baru saja tiba di kedai, Namanya Mike, dia lebih dahulu bekerja sebelum Daphne, kemudian Daphne masuk sebagai barista juga disana, jadi mereka berdua bagi shift, kadang Mike yang malam, kadang juga Daphne, tapi karena Daphne ada urusan pagi dengan keluarganya, jadilah Mike yang pagi Daphne yang malam.
"jalan kaki Daph?" tanya Mike
"iya."
"kenapa tidak bilang, aku bisa menjemputmu, lagipula keadaan kedai lagi sepi."
"tidak masalah hanya dekat situ."
"istirahatlah terlebih dahulu, aku akan buatkan minuman untukmu."
"thanks Mike."
Triinggg
Pintu terbuka, menampakkan seorang pria berpakaian sangat rapi yang berjalan dengan pemilik kedai.
"silakan duduk tuan." Ucap pemilik kedai dengan wajah gembira.
"terima kasih." Zain duduk di salah satu meja dengan pemilik kedai "saya sudah mengajukannya penawaran yang menarik untuk anda, karena saya membutuhkan tanah ini." Lanjut Zain
"kebetulan saya juga krisis ekonomi, penghasilan menipis sejak bulan lalu, mungkin akan saya diskusi kan dengan karyawan saya terlebih dahulu soal ini, saya akan menghubungi tuan kembali kalau semuanya beres."
"baiklah terima kasih, saya langsung permisi karena ada kepentingan lain."
"baik terima kasih tuan."
Zain meninggalkan kedai tersebut, sebelum itu melihat kearah Daphne yang menatapnya heran.
Pemilik kedai beranjak dari duduknya, mengajak dua baristanya dan dua pelayannya berkumpul disalah satu meja.
"siapa itu pak tua?." Tanya Mike, mereka semua memanggil pemilik kedai dengan nama Pak Tua.
"itu adalah calon pembeli kedai ini, sebenarnya sangat berat mengatakan pada kalian tapi saya harus menjual kedai ini, kalian tau pendapatan sangat buruk, kalau terus di lanjutkan akan banyak ruginya, mereka menawarkan harga yang tinggi atas tanah ini."
"maksud pak tua akan menjualnya?." Tanya Daphne
"iya mau bagaimana lagi, istri saya sedang sakit, dan saya butuh dana yang besar untuk operasi."
"tapi pak tua-." Ucapan Daphne terhenti saat Mike menyentuh pundak gadis itu
"kalau memang seperti itu, kami tidak masalah pak tua, kami bisa mencari pekerjaan di tempat lain, semoga ini menjadi keputusan yang baik." jelas Mike
"Mikee..."
"terima kasih Mike, untuk gaji kalian dan pesangon akan saya berikan besok setelah membersihkan kedai, kalau begitu saya permisi harus ke rumah sakit lagi."
"baik pak tua, semoga ibu cepat sembuh."
Tinggal lah Daphne, Mike, dan dua pelayan. Mereka hanya menunduk terutama Daphne yang merasa hidupnya apes sekali hari ini.
"kita tidak bisa melarang pak tua, dia butuh itu."
"lalu kau akan bekerja dimana?." Tanya Daphne pada Mike
"aku bisa pulang ke kampung halaman untuk membantu mengelola ladang, lagipula aku sudah lama tidak pulang orang tuaku sudah tua, kasihan mereka mengelola ladangnya sendiri. Bagaimana denganmu?."
"aku tidak tau, aku butuh uang untuk menyewa tempat tinggal."
"kau bisa tinggal di tempatku terlebih dahulu, karena aku sungguh tidak memiliki uang untuk di tawarkan. Sampai besok kita dapat uang pesangon dan gaji bulan ini, kau bisa tinggal di tempatku nanti."
"tidak perlu, aku tidak ingin merepotkanmu, aku akan pergi ke tempat kakakku." Daphne tersenyum.
Malam itu setelah menutup kedai, Daphne berjalan meninggalkan kedai menuju halte bus, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, harusnya sebentar lagi bus akan datang, mau tidak mau dia kembali ke apartemen kakaknya mala mini dan memohon tinggal disana.
Namun malam mulai larut, bus tak kunjung datang, hingga sebuah mobil berhenti didepannya, mobil yang sama seperti pagi tadi, milik Eros.
"kau akan pergi kemana? Saya akan mengantarmu." Teriak Eros dari dalam mobil
Daphne menghela nafas beratnya "tidak perlu tuan, saya bisa menunggu bus datang."
"saya barusan lihat bus yang akan kesini mogok jauh di belakang, seperti nya malam ini tidak akan ada bus lewat lagi."
Terkadang dalam hati Daphne bertanya kenapa harus Eros yang datang, setelah dia membaca kartu nama milik Eros, Daphne sadar kalau derajat mereka sangat jauh, Eros pemilik sekaligus CEO E Group yang terkenal, otomatis dia salah satu pengusaha muda sukses. Dibandungnya dengannya yang hanya sampah bagi keluarga dan masyarakat, sebuah keadilan bukan cerita dari Tuhan ini.
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
hania putri
dibandingkan kan mungkin maksud nya ya?, bukan di bandungnya
2022-10-15
0
IUCelebes
astagaaaa... apapuuunnn
2022-04-26
0
AdZkia Nahda RafaNda
suka cerita nya bagus👍👍👍
2021-12-09
1