5

"Bulkrish," Mei

"Ya??" Bulkrish

"Apa yang kau rencanakan jika kau mengambil misi ini??" Mei

"Aku tidak bisa bicarakan di publik seperti ini, kamu tau Mei, aku termasuk buronan para Mafia Hitam, jika salah satu dari Presiden mendengarnya, maka pengamanannya akan semakin besar. Aku memang bagian penting dalam militer saat ini, tapi Kekuasaanku masih dibawah Presiden," Bulkrish

"Begitu ya," Mei

"Tapi disaat misi ini berhasil, aku hanya akan menjadi bawahanmu Mei dan kamu akan menjadi atasan diantara atasan," Bulkrish

"Aku jadi malu sendiri. Eh, udah jam segini, ayo kita pulang," Mei

"Baiklah," Bulkrish

Mereka pun pergi.

.

.

.

Sorenya, saat sampai di kamar kost Mei, Mei langsung mencoba perhiasannya kembali,

"Bulkrish, apakah bagus??" Mei

"Iya, kalung itu udah cantik dan setelah kamu memakainya malah tambah cantik," Bulkrish

"Ahhh gombal sekali dirimu itu," Mei

"Oh ya Mei, kapan kamu setuju pergi ke Jakarta??" Bulkrish

"Hmmmm 6 bulan lagi, sekarang aku masih ada beberapa kasus yang harus diselesaikan," Mei

"Ahhh baiklah, selama 6 bulan ini, aku akan menginap disini," Bulkrish

"Kenapa??" Mei

Bulkrish mencubit lembut kedua pipi Mei,

"Karena aku ingin terus bersamamu, aku tidak mau terpisah lagi darimu, sudah cukup 6 tahun ini kita terpisah," Bulkrish

Bulkrish mencium bibir Mei yang sedikit terbuka, Bulkrish tersenyum dan mengambil kembali kunci motornya,

"Aku akan pergi mengambil pakaian dan bilang ke pemilik kamar kostku dulu, untuk makan malam kamu mau makan apa??" Bulkrish

"Bakso pedas-manis sama nasi goreng pedas," Mei

"Baiklah," Bulkrish

Bulkrish pergi, sedangkan Mei menatap dirinya di cermin, Mei memakai semua perhiasan yang Bulkrish berikan,

"Aku kira didikanku tidak sesuai keinginanku, tapi ternyata melebihi yang kukira," Mei

Mei tersenyum miring,

"Bulkrish tau aku memanfaatkannya, ya kenapa tidak dinikmati?? Maafkan aku Bulkrish, aku akan memanfaatkanmu mulai sekarang," monolog Mei.

.

.

.

Malamnya, Bulkrish datang dengan membawa tas koper besar dan beberapa bungkusan plastik,

"Mei, aku pulang," Bulkrish

Bulkrish menaruh tas koper dan melihat Mei yang memakai baju kaos dan celana pendek sedang duduk di ranjangnya sambil bermain laptop,

"Aku tidak terlalu membuatmu kelaparan kan??" Bulkrish

"Hm iya," Mei

"Aku sudah membelikan pesananmu, ditambah pizza dan burger," Bulkrish

"Aku gemuk nanti gimana??" Mei

"Ya aku tetap menyukaimu, gemuk ataupun kurus selama itu kamu maka tidak masalah," Bulkrish

"Benarkah?? Kalau begitu, aku habiskan semuanya ya??" Mei

"Aku beli ini untukmu Mei," Bulkrish

Mei menjadi girang dan memakan semua kecuali nasi gorengnya,

"Bulkrish aku gak mau nasgor* itu, kau yang makan ya," Mei

*Nasgor\=Nasi Goreng

"Baiklah. Oh ya Mei, aku akan mandi dulu ya, nanti tengah malam aku juga harus keluar dulu sebentar," Bulkrish

Mei mengangguk karena mulutnya masih mengunyah burger, Bulkrish pun pergi mandi.

.

Saat selesai mandi, Bulkrish melihat Mei sudah tidur pulas dengan tangan yang masih memegang pizza yang sudah termakan setengah, Bulkrish tertawa kecil, Bulkrish pun membersihkan bekas makanan lalu merapihkan ranjang Mei dan membenarkan tidur Mei lalu menyelimutinya.

Bulkrish pun bersiap dengan seragam militernya lalu menatap Mei, Bulkrish mendekat ke Mei dan mencium kening dan bibir Mei,

"Aku mencintaimu Mei," bisik Bulkrish

Bulkrish pun pergi.

.

.

.

Saat Bulkrish sampai di suatu tempat, Bulkrish langsung di dekati oleh salah satu temannya,

"Yo Eka Galung, kau datang lebih awal, aku sempat terkejut kau minta cuti sehari tiba tiba, memang ada apa sih??" ujar Nio

"Ya, aku gak mungkin urusin ini aja, aku juga harus urus kehidupan masa depanku juga," Bulkrish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!