Balap liar

...Pleas kasih komentar, agar author tau pendapat kalian...

...tentang karya author, biar author tau kesalah author dan bisa memperbaikinya, atau mungkin alur cerita yang kurang menarik, agar author bisa perbaiki....

...Like And Vote juga jagan lupa...

...Salam Love dari author...

....🙏🙏🙏...

Selain perintah dari sang ayah untuk tinggal di negara A, Dia juga lebih suka hidup sendiri jauh dari hurukpikuk pekerjaan yang biasa dia lakukan bila di rumah utama di negara Y.

Hyoangki dan Caca memiliki hobi yang sama, dan kemampun bela diri yang seimbang. Hobi mereka adalah basket dan balapan, untuk balapan sebenernya bukan sekedar hobi, tapi kemampuan yang harus mereka kuasai, selain beladiri ,menembak serta bermain pedang itu hal yang poko untuk mereka kuasai.

Malam ini Anan datang ke apartememen Hyoangki untuk menjemput nya.

"Bos jadi ikut kan lo?" tanya Anan

"Udah gue bilang, gue lagi males." jawab Hyoangki.

" Jangan gitu dong bos, udah buruan siap-siap, gue sudah jauh-jauh jemput masak tidak mau, Bis gue sengaja jemput lo kalau tidak gue jemput pasti bos tidak bakalan dateng," paksa Anan.

" Maksa terus!, Ya sudah tunggu, gue ambil jaket!, anak buah tidak punya ahlak." mau tidak mua Hyoangki mengikiti kemauan Anan.

" Gitu dong bos, itu baru bos gue." jawab Anan. " kita bawa mobil sendiri sendiri ya bos", pinta Anan.

Setelah siap, mereka mulau melajukan kendaraan mereka dengan kecepatan sedang menuju sebuah cafe untuk menemui Dito dan Jaim yang menunggu di sana.

Di rumah mewah Caca.

Caca yang sudah siap untuk pergi menghapiri Ar yang sedang duduk di ruang tengga, Ar yang sedeng membersihkan senjata kesayangannya yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi, bahkan kesekolah dia bawa. Tak ada satu pun yang berani melarang nya Ar membawa senjata itu.

"Ar gue pergi, lo nanati kesana kan? "

" Iya,gue nanati nyusul sama anak-anak."

" ywa sudah, gue berangakat duluan."

Caca berjalan menuju ruamah belakang yang jarak nya lumayan jauh karena besarnya rumah itu.

Baru saja caca tiba di rumah belakang suara klakson mobil terdengar

Tin tin tin tin!..

suara klakson mobil sisil terdengar nyaring.

Caca bergegas keluar dari ruamah, dan menghampiri Sisil

"Ca udah siap kan?, yo berangkat." tanya Sisil.

" Udah, yo berangat." jawab Caca.

Sisil melajuka mobil nya menuji kafe, Kafe yang sama dengan kafe yang Anan dan Hyoangki tuju.

Sesampai nya di kafe Caca di sambut oleh Dita, Ken, juga Jaim dan lainya, Anan dan Hyoangki juga sudah lebih dulu samapai di sana.

"Hay Ken, Dita, sudah lama nunggu?" tanya sisil.

" Belum ," jawab ken.

"Eh, kenapa mereka di sisini Juga ?" tanya sisil.

" Emang kenapa, suka-suka gue lah,lagian ini tempat umum." sahut jaim.

" Gue tadi yang ngajakin dia buat kumpul disini." Jawab Dita.

" Biar kenpa sil kan seru kalo rame-rame." imbuh ken.

" Ok, gue ngalah." 😒 pasrah.

" Ca gue sudah pesen, Sisil juga udah gue pesenin, lo mau pesen apa?" tanya dita.

" Lo juga bos, lo engga pesen apa gitu,,? tanya Jaim

Caca dan Hyoangki memesan makanan sama dan memesan bersaman

" Pesen Jus jeruk dan kentang goreng." ucap Caca dan Hyoangki.

" Ciye-Ciye, kompak amat lo berdua." goda Dito.

" Jodoh kali." imbuh Sisil.

" Apa'an sih kalian, gue belum mau mikirin jodoh, gue mau fokus dengan tugas gue dulu, lagian mana ada Hyoangki anak dari mafia dari negara Y yang samgat terkenal berjodoh sama cewek cupu kayak gue, ada-ada ajo loh." Jelas Caca.

" Ngacok semua kalau ngomong !, lo juga kenapa bawa-bawa setatus gue!." protes nya

" Emang kenapa, engga suka?. " jawab Caca.

Hyoangki menatap Caca, sedikit sinis.

"Cantik juga ni cewek, sayang kecantikan nya Ketutup dengan kaca matanya, kalau di buka pasti lebih cintak, cantik yang alami." bati Hyoangaki.

" Bos,heyyy!, ngapain bos bengong, kesambet bos ?".bisik Anan

"Lo mikirin apa'an sih?" tanya Jaim ikut bebisik.

" Mikirin caca ya ?" goda Dito

" Lo ber tiga ngacok terus kalaw ngomong, gue hajar lo!," ancam Hyoangki.

Selesai makan, mereka beranjak pergi menuju lokasi balapan. Balapan yang di langsungkan hampir tengah malam yang mana jalan dalam ke adaan sepi, karna balapan itu adalah balap liar.

Ar sudah meyebar anak buahaya di titik-titk stategi untuk mengawasi aparat keamana yang tiba-tiba saja datang.

Sedangkan Jen sudah merencanakan rencana jahat untuk mencelakai Caca, ken, atau sisil yang pasti salah satu dari mereka. Jen menyewa para preman untuk mencelakai mereka, atas saran Dita, dia tidak menyadari kalo dia salah mecari lawan,

" Gue udah bayar kalian mahal, lo harus bisa bikin merak celaka , bila perlu cacat!" perintah Jen kepada para preman itu.

" Kalo masalah itu mah gampang."sahut sang pereman.

" Jangan asal mgomong gampang, kalo gagal awas lo!" ancam Dila

" Kalian ngermehin gue!" bentak preman itu.

" Tidak, tidak Kita percaya," sahut Nita sedikit takut

" Udah sana pergi!" perintah jen

Dilokasi balap, Dita, Jaim dan para pembalap lainya sudah bersiap untuk balapan.

" Brem Brem Bremm

Suara deru mobil mereka saling bersahutan. cewek seksi menggunakan baju kurang bahan lambaikan kain yg menanadakan balapan akan di mualai. saat kain di jatuhkan balapa langsung di mulai.