ABRIAN & AFIFAH

OEEEKKK OEKKKKK OEKKK

Suara tangisan dari dalam ruangan itu terdengar sampai keluar, fika dan juga danu sangat antusias mendengar suara tangisan anak yang baru lahir itu, tidak berapa lama suara tangisan anak yang kedua.

"Alhamdulillah buk. anak anda sepasang, yang pertama laki laki sangat tampan, dan kedua perempuan dia sangat cantik seperti ibunya."ucap dokter itu.

"Makasih ya dok, sudah mau menolong saya untuk mengeluarkan anak anak ini, saya sangat bahagia hiks... hiks... "putri menangis karena terharu, di satu sisi dia sangat sedih karena ayah dan ibunya tidak tau keberadaannya. bahkan ayah anak anaknya tidak tau dimana. ini adalah salah nya karena kabur dari pria itu. bukannya meminta tanggung jawab malah kabur.

"Baiklah, sekarang biarkan anak anakmu di bersihkan. sekarang kami akan membersihkan dirimu dulu agar bisa menyusui anak anakmu nanti.!"

"Baiklah dok, Terima kasih."sedangkan di luar fika tidak sabar ingin bertemu si kembar, sebab sudah berapa jam ini tidak ada yang keluar dari dalam.

"Kok lama sekali, apa putri baik baik saja ya bos?"fika khawatir sebab temannya tidak ada kabar dari dalam.

"Tunggu sebentar lagi, pasti akan keluar!"tidak lama mengatakannya dokter itu benar datang untuk menghampiri kedua temannya putri tadi.

"Kak fika!! makasih sudah mau menemani putri, makasih juga buat pak bos, oh iya kak mana si kembar kak"putri masih tertidur di kasur pasien, sebentar lagi akan di pindahkan ke ruangan yang lebih baik.

"Tenang, mereka masih di bersihkan. dokter bagaimana ponakan kembarku, dan juga apa ada masalah dengan ibunya?"ucap putri

"Keadaan ibunya sehat, melahirkan dengan normal, anak kembarnya juga sehat semua, mungkin menginap dua hari saya rasa cukup, nanti selama menginap disini saya akan periksa kondisi anak kembar anda dan juga kesehatan sang ibunya. tapi sedari dulu aku lihat kenapa suaminya tidak kelihatan."ucapan dokter itu ingin di jawab fika tapi sudah di potong duluan oleh putri.

"Maaf dok, saya sudah lama pisah, jadi sebelum pisah kami belum tau kalau saya hamil. jadi maklum kalau ayahnya tidak ada disini sebab saya tidak memberitahukannya."ucap putri.

"Baiklah, sekarang ayo kita pindahkan ibunya, agar bisa memberikan anak nya di susui."ucap dokter itu.

"Putri, apa masih menolak dengan tawaran ku, ini semua demi si kembar?"danu masih saja ingin menikahi putri.

"Sekali lagi maaf Pak, bukan maksud saya kurang ajar, tapi bapak sudah saya anggap kakak sendiri tidak lebih!"jawab putri, dan mereka langsung pergi ke kamar yang baru.

Suster datang dengan membawa kedua anak ke hadapan sang ibu. "Maaf nyonya ini anaknya harus di beri asi."kata suster yang membawa si kembar. "Makasih ya Sus, kak put, tolong bantu aku ya!"ucap putri.

"Baiklah, oh iya, pak bos keluar dulu, soalnya si kembar mau makan!"kata fika. "Loh kenapa, aku juga ingin melihat si kembar makan!"jawabnya dengan muka tidak bersalah.

"Eh putri, nama mereka siapa? apa sudah di siapkan belum?"ucap fika.

"Sudah kak, yang namanya si abang. ABRIAN. dan adiknya AFIFAH. kalau nama belakangnya belum aku buat, siapa tau nanti ketemu sama ayahnya,!"sambung putri.