Akhirnya terpikat juga

Awal nya Juan tak menjadi masalah harus menemani Felix kemana pun dia pergi asalkan tujuannya adalah untuk pekerjaan. Hanya saja yang membuat dia merasa risih adalah setiap kali mereka pergi Felix selalu merayu dan menggoda siapa saja yang di anggap nya menarik. Dan itu juga yang terjadi pada dirinya. Hampir setiap hari Felix mengeluarkan kata kata manis kepada Juan, apalagi setelah tahu Juan seorang omega. Juan berusaha keras menghindar dan tak menghiraukan.

Tapi apa mau di kata cinta datang karena sebuah kebiasaan. Lambat laun akhir nya Juan pun terjerat oleh kata kata manis yang hampir setiap hari dia terima dari Felix.

Suatu malam disaat semua sedang terlelap dalam buaian mimpi, Juan keluar dari kamar nya dan pergi keluar rumah. Dia duduk di atas rerumputan di taman yang sedikit jauh dari rumahnya. Juan termenung seorang diri menatap indahnya langit dan menikmati dinginnya malam, tiba tiba dari arah belakang.

"Sendirian saja, apa yang kau lakukan disini? " ucap orang itu.

"Ah kau Felix, mengejutkan ku saja. " ucap Juan setelah tahu siapa yang datang.

"Apa yang kamu lakukan disini. ? " tanya Felix kembali.

"Sedang menikmati indahnya bintang, dan meratapi nasib. " jawab Juan sekenanya.

"Sedang berusaha untuk mengobati dan melupakan seseorang kah.? " tanya Felix tanpa menoleh.

Juan terkejut karena apa yang di katakan Felix langsung menusuk hatinya.

"Ya, kau benar. Juan sedang berusaha untuk melupakan seseorang, tapi sulit sekali. Dia terlanjur melekat susah untuk melupakan. " jawab Juan.

"Jangan berusaha untuk melupakannya, tapi berusaha untuk menghadapi kenyataan yang ada kalau kamu tak akan pernah bisa memiliki nya. " jawab Felix.

"Apa kau juga merasakan halnya sama. " ucap Juan sambil merebahkan badan diatas rerumputan.

"Iya, orang yang saya sayangi meninggalkan saya untuk selamanya. Dia sakit cukup lama dan perjuangan yang dilaluinya cukup berat sehingga membuat dia menjadi pasrah. " jelas Felix dan kemudian terdiam.

"Juan juga, bedanya dia menikah. Pernikahan yang terpaksa dan itu membuat Juan benar benar terpukul. " ucap Juan dan tak sadar dia meneteskan air mata.

Sungguh terkejut dia saat melihat Juan mulai berlinang air mata. Baru kali ini dia melihat sosok Juan yang selemah ini. Setahu Felix, Juan adalah sosok yang tegas dan dingin. Ternyata dibalik itu semua ada luka yang di sembunyikannya. Tanpa sadar di hapusnya air mata itu.

"Dasar cengeng, mana ada pria menangis. " goda Felix.

"Apa salahnya seorang pria menangis. " jawab Juan ketus.

"Menangis boleh tapi jangan terlalu lama, nanti manis nya hilang. " rayu Felix, dan mencium lembut kedua mata Juan.

Juan tersentak kaget dengan ulah Felix tapi dia menikmati perlakuan lembut Felix. Berlahan namun pasti ciuman itu mulai turun ke bawah, tepat di bibirnya segera di ***** pelan bibir Juan. Juan hanya mampu menikmati dan menikmati.

"Emmm." desah Juan tertahan.

Felix melepas sejak agar Juan mengatur napasnya.

"Juan maukah kamu menjadi kekasih ku.? " tanya Felix berbisik di telinga hingga membuat Juan tersipu malu.

Kejutan yang kedua kalinya membuat Juan tak bisa berkata apa apa.

"Diam mu itu saya anggap sebuah persetujuan untuk saya. " ucapnya lagi, hingga membuat Juan tersadar.

"Bukan itu, masalahnya. Ini terlalu cepat, Felix terluka dan Juan juga itu tak mungkin. Dan satu hal Papa tak mengijinkan Juan untuk berpacaran dengan penghuni rumah. " jelas Juan.

"Itu berlaku untuk mereka anak angkat Papa, bukan Saya. Dan untuk luka mari kita sembuhkan bersama sama. " bujuk Felix.

"Mau kan kamu menjadi kekasihku Juan? " ulang Felix.

Juan menatap penuh ragu, karena Dia tahu Felix adalah seorang playboy kekasihnya ada di mana mana. Juan tak ingin merasakan luka yang sama, tapi hati kecilnya berkata lain. Juan juga merasakan hal yang sama yaitu cinta. Juan mulai tertarik dan terpesona oleh rayuan Felix, dia mulai jatuh cinta dengan sosok tampan yang ada di depannya ini. Senyuman pun merekah di bibir Juan hingga membuat Felix tak sabar ingin melahap nya.