🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Amelia sudah selesai makan,dia membereskan bekas makannya dan membuangnya ke tempat sampah yang berada didalam ruangan itu. Kakek memandangi amelia sambil terus tersenyum,dia yakin jika sanders akan bisa mencintai amelia karena kelembutan dan sikap ramah amelia
"maaf ya kek....bukannya bawain makanan buat kakek ,malah kakek yang kasih aku makanan " ucap amelia merasa bersalah
"ha...ha...ngak apa-apa,kakek sudah anggap kamu sebagai cucu menantu kakek kok" jawab kakek sambil tertawa
"jadi....apa syarat yang kakek ajukan pada ku?"tanya amelia sudah sangat penasaran dengan syarat yang diucapkan kakek
"masih tetap sama,menikah dengan cucu kakek maka sekarang juga kakek akan memberikan sertifikat tanah rumah panti" jelas kakek sambil terus tersenyum
Amelia membulatkan matanya, dia benar-benar terkejut. Dia tidak ingin menikah dengan pria kasar dan dingin seperti cucu kakek itu,tapi tidak ada pilihan lain. Dia akan merelakan hidupnya mesti pun dia akan menderita ,baginya kehidupan anak-anak panti yang lebih utama.
"hhmm....apa ngak ada syarat yang lain aja kek?" tanya amelia dengan wajah sedih nya
"ha...ha....wajah mu jelek sekali jika seperti itu amel,kamu ngak usaha khawatir. Kakek akan menjaga mu selama kamu menikah dengan cucu kakek,kakek akan selalu bersama mu. Kau jangan khawatir ya" ucap kakek dengan lembut sambil tangannya mengelus lembut pucuk rambut amelia
"bagaimana?kamu mau kan?biar kakek hubungi asisten kakek untuk membawakan sertifikat dengan atas nama mu besok pagi " ucap kakek dengan lembut
"baiklah kek....aku bersedia tapi,apa cucu kakek mau menikah dengan wanita miskin dan yatim piatu seperti ku ini?jika dia tidak bersedia ,terus bagaimana kek?"tanya amelia bingung,dia tidak masalah menyerahkan hidupnya demi tanah panti tapi pria ketus itu...tidak mungkin dia bersedia
"kalau masalah itu,kakek jamin dia pasti mau. Jika tidak,kakek akan mengirim nya ke hutan belantara agar dia tidak bisa hidup dengan damai....ha...ha...." jawab kakek sambil tertawa lepas
"terserah kakek saja kalau begitu" jawab amelia pasrah
Kakek menceritakan mengenai kehidupannya yang hanya memiliki seorang anak laki-laki, saat sudah memiliki cucu juga hanya satu dan itu lah sanders. Waktu ayahnya sanders menikah,wanita yang sudah menjadi menantunya itu tidak mau tinggal bersama nya. Dia memilih untuk tinggal dirumah mereka sendiri,makanya kakek memilih amelia menjadi menantunya agar amelia dapat menemaninya jika sanders bekerja.
Amelia merasa kasihan juga pada pak ruslan,ditinggalkan istri nya lebih dulu dan tidak mendapatkan kasih sayang dari anak juga menantunya. Selama ini hanya sanders yang menemaninya dan tinggal dirumah nya,sanders lah yang lebih sering menghabiskan waktu bersama kakek nya itu saat libur bekerja tapi setiap harinya sanders selalu pulang malam. Kadang pulang dalam keadaan mabuk,semuanya pak ruslan cerita kan pada amelia
"walaupun begitu,sanders adalah anak yang baik. Pacar nya lah yang tidak baik,kalau dia pulang dalam keadaan mabuk....pasti karena natalie berselingkuh dengan sahabat nya,dia tau tapi dia memilih menutup matanya " jelas kakek lagi,amelia menjadi kasihan juga dengan sanders
Hari mulai menjelang malam,amelia pun berpamitan pada kakek. Dia ingin pulang dan segera memberitahukan kabar baik pada bu panti dan seluruh penghuni rumah panti,dia juga akan mengatakan pernikahannya yang akan diadakan di hari ulang tahunnya. Begitu yang dikatakan kakek pada amelia,besok pagi-pagi sekali dia akan datang kembali ke rumah sakit dan mengambil sertifikat tanah panti juga ikut bersama kakek untuk mengantarkan kakek kerumah nya.
Setelah beberapa menit,akhirnya amelia sampai didepan rumah panti. Dia diantar oleh supir pak ruslan ,dia pun memasuki rumah panti dan terlihat para penghuni sedang makan dimeja makan karena memang saat amelia pulang sudah waktu makan malam.
"amel....ayo makan bersama" ucap bu panti yang melihat kedatangan amelia
"iya bu,amel sudah makan tadi dirumah sakit " jawab amelia
Sebelum pulang,pak ruslan memang menyuruh asistennya agar membelikan makanan untuk amelia dan membeli beberapa buah untuk anak-anak di panti. Amelia meletakan buah-buah yang dibawanya kedalam keranjang buah,karena tadi nya amelia membawa nya menggunakan plastik
"ini buahnya...." ucap amelia sambil meletakan keranjang buah ditengah-tengah meja makan.
"siapa yang sakit mel?"tanya bu panti menatap amelia
"kakek dari calon suami amel bu" jawab amelia,dia memang harus menjelaskan semuanya saat ini juga karena besok dia akan memberikan sertifikat itu pada bu panti. Walaupun sertifikat itu atas nama amelia tapi dia ingin bu panti yang menyimpannya.
"calon suami?apa kamu akan menikah?"tanya bu panti penasaran
"iya bu....amelia akan menikah dengan pria kaya,besok kakek akan memberikan sertifikat tanah ini pada amel....nanti ibu saya yang pegang" jelas amelia ,saat ini semua anak anak panti menatap pada amelia
"jadi kita ngak akan pergi dari sini dong kak?kan pemilik tanahnya kak amelia" ucap edo yang mengerti arti ucapan amelia
"benar kak?" tanya yang lainnya ngak kalah senang nya
"iya....kita ngak akan kemana-mana,palingan kakak aja yang harus keluar dari rumah ini karena harus ikut suami" jawab amelia dengan tersenyum senang karena melihat anak-anak senang
"syukur lah kalau begitu,jadi kita ngak perlu pindah dan mencari rumah baru lagi" jawab yang lainnya senang
Bu panti juga bik santi menatap ke arah amelia,mereka sangat penasaran. Tidak mungkin amelia mendapatkan sertifikat tanah itu dengan mudah,amelia tidak pernah keluar dan bekerja diluar panti. Mereka tidak percaya jika amelia memiliki calon suami,pasti ada sesuatu dibalik itu semua.
Setelah selesai makan,amelia membantu bik santi untuk membereskan bekas makan mereka. Bik santi masih memperhatikan amelia yang tidak bicara seperti biasanya
"mel....apa benar kau akan menikah?bukan karena terpaksa kan?bibik ngak apa-apa jika harus kembali ke kampung mel...." ucap bik santi akhirnya karena dari tadi amelia hanya diam saja
"lambat laun amel juga akan menikah bik, apa beda nya jika menikah saat ini atau nanti" jawab amelia tanpa menatap ke arah bik santi karena dia sedang mencuci piring
"tapi bukan karena terpaksa kan mel,pernikahan karena terpaksa ngak akan membawa kebahagiaan mel. Percaya lah,jangan sampai kau menyesali nya" jelas bik santi lembut
"iya bik....aku tau,aku ngak terpaksa kok. Aku mencintai calon suamiku pada pandangan pertama,lagian kakek dan keluarga nya juga menyukai aku walaupun aku berasal dari panti asuhan" jelas amelia
"syukurlah kalau begitu,kami hanya ingin yang terbaik untuk mu...kau sudah seperti anak bagi kami mel" ucap bik santi
Amelia mencoba untuk tersenyum,dia tidak tau lagi harus bagaimana tapi dia memang harus menikahi cucu kakek agar bisa mendapatkan sertifikat tanah panti
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Wirda Lubis
lanjut
2023-12-14
0
Meylin
kbayakan nikah paksa karena ancaman🤔
2022-04-03
0
Elsa Naila
semangat amel, cayo cayo, lanjutttt thorrrr
2022-03-09
0