❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
"kalau menurut mama sebaiknya kau ikuti mau kakek mu,karena semua harta kakek mu pasti akan jatuh pada mu....kau cucu kesayangannya,setelah kakek meninggal...kau bisa menceraikan wanita kampungan itu,tapi didepan kakek kau harus bersikap baik" jelas mama sandres,seolah memberikan saran
Sandres menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya,nantinya dia akan menyampaikan permintaan kakeknya pada kekasihnya. Dia ingin tau tanggapan kekasih nya,apalagi dia tau kalau kekasih nya itu sering bermain dibelakangnya dengan pria lain. Jika dia mengetahuinya maka dia memilih menghabiskan malam nya dengan meminum-minuman beralkohol untuk menjernihkan pikirannya
Sementara ditempat lain,amelia sudah kembali ke panti. Dia mendatangi anak asuh nya yang kini masih berada dengan ibu nya,dia menanyakan keadaan ryan. Dia takut jika ryan merasa terkejut karena dia membawa nya kerumah sakit tadinya.
Setelah memastikan anak asuhnya baik-baik saja,amelia berjalan masuk kedalam halaman panti. Terlihat beberapa orang sudah berada diruang tamu dengan menggunakan setelah jas,amelia mulai berjalan mendekati pintu. Amelia melihat sebagian anak-anak sedang menguping pembicaraan orang yang berada didalam sana,memang terlihat wajah ibu panti yang sedih dan sedikit ketakutan.
"hei...kalian sedang apa disini?" bisik amelia pada anak panti yang menguping di dekat pintu
"sssttt....kak,kami dengar kalau bapak-bapak didalam itu ingin mengambil panti ini. Mereka meminta agar kita pindah jika kita tidak mau,kita harus membayar uang banyak pada mereka karena tanah ini milik mereka " jelas salah satu anak panti yang bernama merry
"kami takut kak,nanti kalau panti ini di ambil mereka...kita akan tinggal di mana?" ucap anak yang lainnya yang bernama edo
Amelia memeluk dan mengelus punggung adik-adik panti nya itu,dia sudah beberapa tahun tinggal di panti itu bersama mereka dalam keadaan suka mau pun duka. Walau kadang ada sedikit perkelahian antar anak panti tapi mereka semua saling mencintai dan menyayangi satu sama lain seperti saudara sendiri.
"kakak janji,panti ini ngak akan diambil oleh mereka. Kakak akan tanya kan pada bu panti,apa yang sebenarnya terjadi jadi kalian jangan takut lagi. Sekarang kalian masuk dan mandi,siap-siap untuk makan malam ya" jawab amelia memeluk satu-satu dari mereka.
Amelia masih menunggu dibangku taman dihalaman panti itu,dia memang pernah mendengar kalau tanah panti itu bukan milik bu panti tapi bangunan nya lah yang merupakan milik bu panti. Amelia menunggu para tamu bu panti pulang dari sana,agar dia bisa menanyakan semuanya secara lengkap pada bu panti.
Tak lama kemudian para tamu bu panti pun keluar dari rumah bersama dengan bu panti,karena bu panti mengantarkan mereka keluar dari sana. Amelia menundukkan kepalanya dan tersenyum ke arah tamu bu panti,setelah mereka pergi. Bu panti berjalan masuk dengan wajah yang sedih
Amelia mengikutinya dari belakang,kemudian dia duduk disebelah bu panti yang sudah duduk dan menghela nafasnya dengan kasar. Amelia menatap bu panti dengan lembut dan menggenggam tangannya,memberikan kekuatan pada bu panti
"ada apa bu?" tanya amelia lembut
"kita harus mengosongkan rumah ini dalam waktu dua minggu" jawab bu panti yang kini sudah menangis dalam diam
"kenapa bu?"tanya amelia bingung
"mereka ingin mengambil tanah milik mereka dan mengganti rugi bangunan ini,mungkin kita bisa pindah dari sini tapi....mungkin tidak akan sebesar rumah ini" jelas bu panti masih menangis
"apa tidak ada cara lain agar kita tidak pindah dari sini ?" tanya amelia lembut,dia mendengar ucapan merry dan edo yang mengatakan kalau mereka harus mempunyai uang banyak agar bisa tetap disini
"kita tidak punya uang sebanyak itu mel,lebih baik kita pindah saja" jawab bu panti
"berapa bu?amel akan berusaha mencari nya,ibu tidak usah takut....amel akan bekerja untuk itu" ucap amelia masih lembut,air matanya juga saja mengalir di pipinya. Dia tidak bisa membayangkan rumah yang selama ini membesarkannya dan membuatnya memiliki keluarga harus di gusur ,dia akan berusaha untuk mencari cara agar mereka tidak diusir dari sana.
"harga tanahnya 200 juta mel,dari mana kita bisa mendapatkan 200 juta dalam waktu dua minggu ?tidak akan ada yang mau meminjamkan kita sebanyak itu " ucap bu panti bingung dan mulai terisak.
Amelia terkejut mendengarnya,tapi harga tanah panti segitu mahalnya dia memang percaya karena tanah disana memang sangat lah lebar makanya dapat menampung beberapa anak.
"akan amel usaha kan bu,ibu ngak usah sedih lagi ya" jawab amelia berusaha untuk tersenyum
Sebenarnya dia juga bingung harus meminjam dimana,apalagi dia hanya bekerja sebagai baby sister tetangganya. Ngak mungkin juga tetangga nya punya uang segitu banyaknya ,karena rumah tetangga nya itu lebih kecil dari rumah panti. Apalagi mereka hanyalah buruh pabrik, amelia berusaha untuk tenang saat ini. Dia akan mencoba mencari pekerjaan baru yang bisa meminjamkannya uang di depan
Bu panti yang sudah lelah menangis ,akhirnya memilih untuk masuk kedalam kamarnya. Sementara amelia berjalan ke dapur untuk membuat makan malam bersama bik santi yang seorang janda dan dia juga sudah lama tinggal dirumah panti itu sebelum amelia datang
Mereka membuat makan malam seperti biasanya,setelah menyusun semua makanan di atas meja besar. Amelia pun memanggil penghuni panti yang ada sekitar sepuluh orang anak disana,yang sudah dewasa hanya dia saja dan yang lainnya masih duduk dibangku sekolahan. Mereka membayar uang sekolahnya dengan cara berjualan kue juga makanan ringan lainnya,seperti dia dulu saat masih bersekolah.
Amelia melihat wajah bu panti yang masih bersedih,begitu juga dengan anak-anak disana. Semua nya makan dalam keadaan diam,suasana meja makan semakin hening karena tidak ada yang berani bersuara melihat wajah bu panti yang bersedih. Biasanya mereka saling bertanya apa saja aktifitas selama seharian ini,tapi setelah kedatangan tamu tadi semua jadi berubah...
Setelah makan malam penuh dengan keheningan,amelia dan bik santi mulai membersihkan bekas makan mereka. Para anak-anak sudah kembali ke kamarnya,begitu juga dengan bu panti.
"kamu....akan ikut dengan bu panti jika pindah nanti?"tanya bik santi disela mencuci piring bekas makan anak-anak panti
"kenapa bibik bicara begitu?kita ngak akan pindah,amel akan mencari pinjaman bik "ucap amelia kesal
"setidaknya kita sudah bersiap-siap jika sudah disuruh pindah,bibik akan kembali ke kampung saja karena ngak akan mungkin bu panti bisa menampung kita yang banyak ini dirumah panti yang baru" jawab bik santi
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya....makasih😘😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 248 Episodes
Comments
Elsa Naila
lanjuttt
2022-03-09
2