ELOUISE

ELOUISE

#1

"Mommm ... please ... jangan memotong rambutku," El tampak menangis histeris memegangi rambutnya.

El yang baru datang dari sekolahnya merasa takut dengan apa yang terjadi pada ibunya yang tiba tiba menjadi seperti orang gila.

Sang momny tak menggubris tangisan El dan terus mencoba memotong rambut El dengan paksa.

"Diamlah, El," teriak Emily.

"Momm ... please," El menyeret tubuhnya menghindari Emily.

"Ayahmu menginginkan pewaris laki laki, dan mommy dengan bodohnya melahirkan seorang anak perempuan sepertimu," Emily berteriak histeris. Kata kata itu sudah familiar di telinga El karena hampir tiap hari Emily mengatakannya.

Emily bersikap seperti itu ketika tahu bahwa suaminya menikah lagi dengan seorang gadis muda. Emily tak kunjung hamil lagi setelah El lahir.

"I hate you mom," kata El yang akhirnya dengan pasrah rambut indahnya dipotong oleh Emily.

Emily dengan emosi memotong rambut El dengan tidak beraturan. El hanya terisak dengan apa yang dilakukan oleh Emily.

Sejak saat itu, El selalu berpenampilan laki laki. Emily tidak suka El berdandan seperti wanita.

Ketika rambutnya kembali memanjang, Emily memotongnya lagi dan bahkan terkadang menggundulnya. Lalu lama kelamaan El memutuskan untuk memakai wig pendek agar Emily tak memotong rambutnya lagi.

Trauma itu membekas sehingga dirinya menjadi gadis introvert. Meksipun begitu El melampiaskan masalahnya pada pelajarannya. Dia selalu menjadi murid berprestasi di sekolahnya.

El lulus kuliah dengan nilai memuaskan, dan keluarga sang ayah tetap tak mengakuinya sebagai pewaris utama hanya karena dia seorang wanita.

Emily semakin kesal dengan hal itu. Dia selalu meluapkan kekesalannya pada El dan minuman keras.

Istri kedua ayahnya memberinya seorang anak laki laki. El benar benar dianggap tak ada oleh ayah maupun ibunya.

Sejak kecil hubungan El dan ayahnya memang tidak dekat. Keluarga ayahnya tak menyukai Emily sejak awal. Emily memang wanita matrealistis. Dia menikahi Ben hanya karena kekayaannya. Dan Emily terobsesi dengan hal itu.

El dirawat oleh baby sitter sejak kecil. Emily selalu bersenang senang bersama teman teman sosialitanya tanpa memperhatikan El. Meskipun begitu baby sitter El orang yang sangat baik dan membuat El mempunyai masa kecil yang normal pada umumnya.

Terlahir dari keluarga kaya bukan jaminan hidupnya akan bahagia.

El hanya berusaha menjalani hidupnya dengan datar meskipun Emily selalu menyakitinya secara fisik dan verbal. El tetap tetap menemani ibunya karena El menyadari bahwa sang ibu hanya memiliki dirinya didalam hidupnya.

El tinggal di sebuah rumah besar pemberian ayahnya. Emily tidak mau diceraikan oleh Ben, ayah El. Jadi El dan ibunya dikeluarkan dari mansion keluarga besar Ben dan diasingkan di sebuah rumah besar ketika ayahnya memutuskan untuk menikah lagi.

El masih bisa menikmati hari harinya seperti biasa. Dia juga sudah bekerja di sebuah perusahaan pertambangan sekitar 2 tahun. El merupakan pegawai teladan. Tetapi El tidak pernah bergaul dengan sesama teman kerjanya. Meskipun begitu para pegawai di perusahaan itu tetap bersikap baik pada El.

Wajahnya yang imut dan seperti anak remaja, membuat para pegawai disana menjaga El bagaikan adik mereka.

"El, kepala divisi kita akan berulang tahun besok. Jadi besok kita akan merayakannya di restoran. Kau ikut ya," kata Fiona.

"Aku tidak bisa ... ibuku sendirian di rumah," kata El.

El selalu menolak jika ada undangan di perusahaan.

"El, come on ... kau tidak pernah bersenang senang bersama kami," Gracia menimpali.

"Hmm ... maafkan aku. Aku benar benar tidak bisa," jawab El tersenyum sendu.

El cenderung introvert sejak ibunya menggila dan memotong rambutnya. Dulu El anak yang ceria. Tetapi sejak mental Emily down, El juga menanggung beban emosi yang dirasakan oleh ibunya.

Hari sudah menjelang malam, El selalu pulang terakhir dari kantornya. Karena El merasa malas untuk pulang ke rumahnya.

El hanya bisa pasrah menjalani hidupnya. Terkadang di hati terdalamnya dia mempunyai keinginan yang jahat pada ibunya. Dia ingin ibunya mati dan pergi dari dunia ini.

El selalu menepis pikiran pikiran jahat itu dari otaknya. Yang bisa dilakukannya hanya diam dan diam. Apapun yang dilakukan ibu dan ayahnya padanya, El hanya menganggapnya angin lalu.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA

ig author @zarin.violetta

Terpopuler

Comments

Bee RasyieQah

Bee RasyieQah

Aku, hadir disini Thor.. 🥰🥰🥰

2024-04-05

0

Fil Hayati

Fil Hayati

hadir disini lagii

2024-03-26

0

Ira

Ira

keren

2024-03-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!