Kini ketiga anggota keluarga Al Jordan sudah berada di rumah Manahan. Usai makan malam, Miki langsung masuk kamar untuk tidur cepat. Hari ini rasanya badan gadis kecil itu terasa lelah.
Bagaimana tidak, setelah bangun dari tidur siangnya Miki minta jalan-jalan keliling kebun teh. Menjadi model di kamera Daddynya yang selalu menuruti kemauan princess kecilnya. Sepulang dari Kemuning, ketiganya mampir ke wedhangan pak Mul yang merupakan favorit Miki dan Mamoru. Hiro yang baru kali ini menikmati nuansa seperti ini sangat menikmatinya. Tidak ada CEO AJ Corp, tidak ada GM desain interior PRC group, tidak ada pewaris dua perusahaan raksasa. Hanya sebuah keluarga yang menikmati nasi bandeng, jadah dan wedhang jahe merah.
Jam dinding ruang tengah menunjukkan pukul sembilan malam dan Shanum masih berkutat dengan pekerjaannya di laptop. Wanita cantik itu duduk diataa karpet tebal bersandarkan sofa sambil terus menata desain sebuah kantor di layar MacBook nya. Tiba-tiba ponsel Shanum berbunyi, tertera nama Ferdi disitu.
"Assalamualaikum Fer" sapa Shanum setelah menggeser tombol hijau.
" ... "
"Maksudnya gimana Fer?"
" ... "
"Iisshhhh, benar-benar nggak mau sama kamu? Minta ketemu dengan saya?"
" ... "
"Ya sudah, atur jadwal meeting kita Senin depan karena Minggu ini saya tidak mau kemana-mana, Abang pulang bersama mba Nabila dan mas Mike.".
" ... "
"Wa'alaikum salam. Huuufffhhh."
Hiro datang membawakan dua buah cangkir choco panas ke tempat Shanum berada.
"Ada apa sayang?" tanyanya setelah duduk di sofa.
"Ada klien yang maunya bertemu denganku untuk membahas renovasi ruangannya". Shanum menerima cangkir itu. "Terima kasih." lalu menyesap rasa choco yang nikmat.
"Biasanya siapa yang menghandle?"
"Ferdi yang menghandle, kadang Dad kalau lagi ada di Jakarta. Karena memang wakilku si Ferdi itu dan dia kompeten dalam pekerjaannya, paham apa yang aku maksud."
"Mungkin klien mu ini memang ingin Konsultasi langsung denganmu." ucap Hiro walaupun dalam hatinya cemburu. "Apa kau harus ke Jakarta Minggu depan?"
Shanum menatap Hiro. "Sebenarnya aku malas ke Jakarta tapi nanti nama perusahaan jadi jelek karena klien ku ini termasuk orang yang berpengaruh di Indonesia. Biasanya Dad sih yang urus tapi Dad harus ke Sydney besok dan disana sampai tahun baru bersama mas Reza".
"Siapa nama klien mu itu Shan?"
"Ridwan Satria". Hiro terdiam. Siapa yang tidak mengenal nama itu. Pembuat onar di beberapa klub di Dubai sampai-sampai harus dideportasi.
"Kalau kamu menolak, apa ada penalti?" Hiro merasa khawatir akan keselamatan istrinya.
"Memang belum ada tanda tangan kontrak, cuma perusahaan ayahnya ada hubungan kerjasama dengan Oom Aryanto."
"Apakah kau tahu dia orangnya brengsek?" tanya Hiro hati-hati.
"Mas Reza, dek Alex dan dek Jeremy dah bilang. Cuma yang bekerja sama dengan Oom Aryanto adalah ayahnya, bukan Ridwan nya. Aku akan berhati-hati besok." tekad Shanum.
"Aku akan menemani mu" jawab Hiro.
"Tidak usah. Kamu disini saja temani anak-anak. Aku bisa menghandelnya lagian ada Ferdi dan itu di kantor PRC meetingnya. Aman kok."
"Aku akan mengirimkan pengawal untukmu Shan. You're my wife, the one and only Dan aku tidak mau ada kau kenapa-kenapa." Hiro mengusap kepala Shanum lembut.
"Hhmmmm" gumam Shanum yang berusaha menetralisir degupan jantungnya.
"Kau masih bekerja, aku temani ya." Hiro mengambil iPad dan MacBook nya lalu keduanya bersama mengecek semua pekerjaan yang sengaja mereka tinggalkan satu hari ini.
***
Hari berganti dan sekarang adalah waktunya Mamoru pulang dari Boston bersama Nabila dan Mike. Hiro akhirnya membeli sebuah rumah kecil bersebelahan dengan rumah Shanum. Si pemilik rumah mengetahui Hiro mencari rumah dan menawarkannya dan pria itu langsung menyetujuinya karena ia sudah terbayang akan menggabungkan kedua rumah itu menjadi satu untuk masa tua mereka nanti. Hiro sudah jatuh cinta dengan kota Solo walaupun tidak segemerlap Dubai atau Tokyo tapi dia suka suasananya.
Miki pun lebih suka menginap di rumah Daddynya dengan alasan menemani pria tampan itu. Shanum pun tidak mempermasalahkan karena selama ini mereka berpisah.
Kini Mamoru kembali ke kota Solo dan di bandara mereka bertiga dijemput oleh Rudy bersama supir. Mamoru yang awalnya semangat mengira akan dijemput Daddy dan Mommy nya, langsung cemberut. Nabila yang diberitahu bahwa ada surprise di rumah, berusaha menghibur keponakannya.
"Kenapa mom dan Dad nggak jemput kita?" gerutu Mamoru.
"Kan mobilnya nggak cukup bang buat banyak orang. Lihat ajah kopernya juga lumayan di belakang" ucap Nabila.
"Lagian daddymu malah beli mobil sport!" goda Mike yang langsung dapat pelototan tajam dari istrinya.
"Tuan muda, kan nanti bisa nginap di rumah tuan besar" sahut Rudy.
Mamoru hanya diam. Hatinya sungguh kesal.
***
Sesampainya di rumah Manahan, Mamoru langsung turun dan di depan pintu rumah terdapat tulisan
"Welcome Home Mamoru"
Dan tampak kedua orangtuanya berada di depan pintu. Mamoru langsung memeluk Daddynya yang dibalas oleh Hiro. Kedua pria beda usia itu tampak menangis. Shanum terharu melihat keduanya begitu pula dengan Nabila dan Mike yang baru masuk ke dal rumah.
Miki yang baru keluar dari dapur seketika ikut menghambur ikut memeluk Daddy dan saudara kembarnya.
"Adekku sayang, apa kabar?" Nabila kemudian memeluk Shanum untuk mencairkan suasana.
"Alhamdulillah baik mba. Gimana perjalanan nya? Mas Mike apa kabar?" Mike memeluk Shanum dan mencium kepalanya seperti biasa bertemu.
"Baik. We have a great time selama di Boston dan Harvard." jawab dokter tampan itu.
"Mbak Nabila, Abang Mike, gimana kabarnya?" Hiro bersalaman dengan kedua pasang dokter itu setelah acara berpelukan dengan kedua anak kembarnya selesai.
"Alhamdulillah baik dek. So, kamu sudah kenyang dapat hukuman ditinggal Shanum?" ledek Nabila.
Hiro mengusap leher belakangnya "Alhamdulillah kenyang mbak. Aku sudah bicara banyak dengan Shanum dan Miki, nanti aku akan berbicara dengan Mamoru, father to son. Banyak yang harus aku kejar dan perbaiki".
"Good. Kalau sekali lagi kau menyakiti adikku, jangan harap kau hidup tenang". Ancam Nabila.
"Siap mba"
"Perempuan klan Pratomo memang bar-bar tapi mereka terbaik untuk kita bro" bisik Mike.
"Siapa yang barbar, mas?" tanya Nabila sambil melirik tajam.
"See?" Mike memberikan senyum kecut ke Hiro yang dibalas dengan kekehan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
sandi
bar2 biar u para suami gak melenceng!! 😂😂😂😂
2021-12-15
0