Bab 18

Ryan mengangkat tubuh Zerena masuk ke dalam Villa, dibaringkannya tubuh istrinya di atas kasur, lalu dia bergegas mengambil koper yang diletakkan Juan di depan pintu.

Setelah itu baru kemudian dia ke kamar mandi, membersihkan tubuhnya yang terasa lengket, seharian menyetir mobil sendiri.

Tak lama kemudian dia keluar setelah menyudahi acara mandinya, dilihat istrinya masih tidur, setelah berganti pakaian dia mendekati Istrinya lalu membangunkannya.

"Ren......

bangun, mandi dulu sana setelah kamu tidur kembali, katanya kepada sang istri.

perlahan Zerena mulai mengerjapkan matanya, melihat sekeliling kamarnya, dia merasa aneh kamar yang bernuansa kayu begitu eksotis menurutnya.

"Kak, kita dimana, kok kak Iyan gak bangunin aku di mobil tadi?", katanya sambil memanyunkan bibirnya. "kita sekarang di villa, kamu mandi dulu ok", perintah Ryan pada isterinya.

Zerena bangkit, tapi bukannya ke kamar mandi Zerena malah berjalan ke arah Ryan lalu memeluknya erat.

Ryan kaget, sebagai laki laki normal ia tentu memiliki ***** dan keinginan, kalau selama ini dia diam dan acuh, itu hanya agar adik sepupunya itu tidak merasa takut padanya.

Tapi tindakan Zerena benar benar membuat jiwa kelelakiannya meronta ronta, dia mulai membalas pelukan istrinya, dikecupnya kening sang istri, lalu berpindah ke pipi gembul itu, sekilas ia mengecup bibir manis Zerena,

Saat melihat tak ada penolakan Ryan kembali mengecup bibir Zerena, kecupan itu berubah menjadi ******* yang panas, tangannya perlahan mulai menyusuri lekuk tubuh wanita di dalam dekapannya, perlahan, dilepasnya hijab yang melingkar di kepala Zerena, kemudian kembali mencumbu istri kecilnya itu, perlahan digendongnya kembali istrinya ke kasur, Tanpa melepaskan pautan bibir mereka, lalu perlahan turun ke leher, disingkapnya pakaian gadis kecilnya itu.

Ryan benar benar lupa daratan, keindahan alam di depannya membuatnya bertekuk lutut, dengan suara parau dia meminta ijin kepada sang pemilik,

"boleh aku melakukannya?"

Zerena mengangguk.

perlahan namun pasti setelah beberapa kali gagal, karena milik Zerena masih bersegel, akhirnya tembok pertahanan itu roboh juga.

Penyatuan yang sempurna, dua anak manusia bercumbu, memadu kasih, meluapkan hasrat yang selama ini tertahan, sungguh surga dunia terindah yang pernah dirasakannya, sungguh kenikmatan yang tak dapat dijabarkan dengan kata kata ataupun ungkapan.

Kelembutan Ryan saat menyatukan miliknya ke milik Zerena, sungguh membuat Zerena melupakan sakit yang pertama dirasakannya, berganti menjadi nikmat surgawi yang hakiki, penyatuan yang halal dan berkah dunia akhirat.

Setelah bertempur akhirnya Ryan roboh diatas tubuh Zerena, perlahan dia menjatuhkan tubuhnya ke samping, dia memejamkan matanya, masih membekas sisa sisa kenikmatan yang diperolehnya dari isteri kecilnya itu.

Perlahan direngkuhnya tubuh sang istri, dibawanya ke dalam dekapannya, "Makasih gadis kecil, maafkan kakak telah merenggut kehormatanmu, merampas kesucianmu".

Zerena tersenyum manis, "Kakak ngapain minta maaf, itu hak kakak, malah aku yang berdosa kalau nggak bisa melayani kakak" ucapnya sambil mengatur napasnya.

"Ok, sekarang kita mandi, aku gendong ya,"

Zerena mengangguk,

perlahan Ryan menggendong istrinya masuk ke kamar mandi, diletakkannya tubuh Zerena ke dalam bathtub, lalu mengisinya dengan air, Ryan buru buru mandi dan membersihkan tubuhnya kembali, dia tidak ingin berlama lama dengan Zerena disana, dia takut khilaf dan menerkam Zerena kembali. dia keluar duluan setelah selesai, dibiarkannya Zerena berendam.

Karena dia sering membaca artikel bahwa wanita yang baru melakukan hubungan intim maka miliknya akan lecet, bahkan terluka, jadi sebagai suami dia tidak mau egois hanya memikirkan diri sendiri dan kenikmatan semata.

Aaahhhhhhh.......

terdengar suara Zerena berteriak dari dalam kamar mandi, Ryan berlari dilihatnya Isterinya bersandar di dinding kamar mandi."Kenapa heeemmm?," ucapnya panik melihat wajah isterinya yang tampak kesakitan.

"Sakit kak, aku nggak kuat untuk jalan". ucapnya tak dapat membendung air matanya. Tampa bicara sepatah katapun digendongnya istrinya keluar dari kamar mandi, perlahan didudukkan ya di sisi kasur, diambilnya handuk kecil perlahan dikeringkan ya rambut isterinya.

Setelah itu dibukanya koper dan dicarinya baju tidur buat sang isteri, diletakkannya pakaian dalam dan setelan baju tidur.

Zerena memang membawa setelan baju tidur lengan panjang agar lebih mudah dipadukan dengan hijab, karena dia ada Juan yang bukan muhrimnya.

"Apa mau aku pakai kan juga pakaianmu", ucap Ryan tersenyum jahat.

Wajah Zerena sampai memerah seperti tomat, karena malu.

"Aku bisa pakai sendiri kak, kakak tolong keluar aja", ucapnya menunduk malu.

"Kenapa aku harus keluar haaa, aku sudah melihat semuanya, jadi kenapa kamu harus malu", ucapnya sambil menahan tawanya.

"Kakak.........."Zerena benar benar kesal melihat kelakuan Ryan yang terus menggodanya.

"Ok ok, Kakak keluar", ucapnya sambil mengecup kening sang isteri sebelum melenggang pergi

Rena memakai pakaian yang diambilkan Ryan, memakai makeup tipis, lalu memakai jilbab bergo, jilbab instan yang lagi booming sekarang ini.

Zerena lalu keluar kamar mencari suaminya, "Kak, kak Iyan...." kepalanya melongok kesana kemari mencari keberadaan suaminya

"Sini sayang, di ruang TV", terdengar suara Ryan menjawab teriakannya.

"Kenapa teriak teriak hemmm", ucapnya sambil melambaikan tangan ke arah Zerena, dan menepuk sofa di sampingnya, Zerena pun duduk di dekatnya.

"Kak, bahan makanan yang aku beli mana?,

aku mau masak,laper"', ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Ada di dapur, tadi Juan menaruhnya disana, kalau cemilan, minuman dan ice cream kamu ada di kulkas sayang.

Zerena lalu bangkit tapi tak jadi melangkah" kak disini tidak ada bibi bibi?"

"Maksud aku bibi yang bantu bantu gitu kak"

ucapnya panjang lebar pada suaminya.

"Bibinya sudah pulang sayang, dia cuma kerja mulai pagi sampai sore, emang kamu mau makan apa biar aku suruh Juan dari buat kamu"

*Tuan dan nona mau makan apa saya akan Carikan?" ucap Juan membungkuk sopan tak berani menatap nona mudanya, karena dia tahu kalau Tuan mudanya paling tidak suka sesuatu yang menjadi miliknya dilihat, apalgi disentuh orang lain.

"Tidak, aku mau makan masakan sendiri", ucapnya lalu berlalu pergi.

"Tuan muda, memang Nona bisa masak, dan sejak kapan putri kesayangan tuan Roy bisa memasak?"

Ryan hanya menggeleng lalu mengikuti istrinya ke dapur, tapi berhenti sejenak, "oh ya Juan siapkan semuanya besok, kita ke perkebunan setelah itu urus pertemuanku dengan orang yang ingin membeli perkebunan kita".

Di dapur Zerena mulai memasak nasi, lalu mengambil ikan kemasan dan memasaknya kembali, lalu menggoreng keripik.

dari meja makan Ryan memperhatikan isterinya sambil tersenyum senyum sendiri.

Akhirnya Masakan Zerena selesai juga, dibawanya makanan itu ke meja makan, menatanya disana, dia mengambilkan nasi dan ikan sarden untuk suaminya, tak lupa keripik udang dan Sambel terasi yang dibelinya tadi siang.

"Ayo kak makan, Juan kemana tidak ikut makan dengan kita? ucapnya sambil duduk di dekat suaminya.

"Sebentar lagi dia datang, tadi ada urusan sebentar".

ucap Ryan.

"Maaf tuan semuanya sudah beres, kita tinggal berangkat besok pagi"

suara Juan tiba tiba di belakang Ryan,.

"kemari duduk dan makan, kita makan ala kadarnya dulu, daripada harus mencari warung yang buka malam malam begini, mending kita makan seadanya dulu.

Lalu dengan ekor matanya dia melirik dan menyuruh Juan duduk, dengan patuh Juan duduk mengisi piringnya dengan nasi dan lauk yang ada, lalu ikut makan bersama majikannya.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!