Ela dan Arjuna bangkit dari duduk dan melangkah keluar dari kamar Putri.
Arjuna begitu emosi, menarik paksa tangan Ela.
"Kamu itu apa apaan La!! Kenapa kamu ingkar janji!!! Kita sudah sepakat , kalau kamu sudah lahiran baru ngomong ke Putri!! "bentak Arjuna."
Ela menghempaskan tangan Arjuna yang mencengkeram paksa.
"Lepasin!! Sakit tahu mas!! Semua salahmu mas!! Kamu duluan yang ingkar janji!! Jatah waktu untukku malah kamu kerumah Putri!! " hardik Ela. "
"Kamu dengan seenaknya tanpa ijin hapus semua pesan dari Putri !!Bagaimanapun Putri masih sah istriku!!! Justru kamu yang jadi pihak ke tiga!! "teriak Arjuna. "
Perkataan Arjuna yang begitu keras sempat terdengar oleh Putri. Bahkan oleh kedua asisten rumah tangga Arjuna.
"Jadi mas Arjun boong sama aku. Ternyata ponselnya ga ilang ga jatuh dimobil. Tapi dimanipulasi oleh Ela "batin Putri. "
Putri sungguh tak menyangka, seorang sahabat baiknya yang telah ditolong olehnya. Malah menusuk dirinya dari belakang.
Bagaikan serigala berbulu domba. Begitu tega merebut suaminya. Begitu sakit hati Putri.
Bukan cuma fisiknya yang saat ini tengah sakit pasca operasi, tapi juga hatinya sangat sakit karena kelakuan suami dan sahabat baiknya.
Air mata terus mengalir, serasa enggan tuk berhenti. Tak tahu harus seperti apa lagi?? Harus bagaimana lagi??
Ingin bertahan, pasti akan sangat menyakitkan. Ingin mengakhiri tapi dirinya masih sangat mencintai Arjuna.
Serasa tak ada jalan, bagai buah simalakama. Semua jalan serasa buntu. Tak ada ujung pangkalnya.
Putri sudah tak kuat lagi mendengar keributan yang ditimbulkan oleh Arjuna dan Ela.
Dirinya perlahan bangkit dari pembaringan, meskipun perut merasa sangat sakit. Namun rasa sakit tersebut mencoba ditahannya.
Pelan tapi pasti Putri melangkah keluar dari kamar. Putri melihat dengan jelas dari lantai dua pertengkaran keduanya dilantai dasar.
Putri menghardik Arjuna dan Ela agar lekas keluar dari rumahnya. Agar mereka tidak bertengkar dan buat keributan dirumah Putri.
Dengan sangat terpaksa Arjuna pergi meninggalkan rumah Putri. Dari belakang Ela mengikutinya.
Arjuna sangat kesal dengan tingkah Ela yang semakin hari semakin melunjak.
Jika bukan demi anak yang sedang di kandung oleh Ela, Arjuna sudah pergi meninggalkan Ela.
Dengan sangat terpaksa Arjuna kembali ke villa bersama Ela.
Senyum kemenangan menyeringai dibalik bibir Ela. Hatinya sangat puas, karena hubungannya dengan Arjuna sudah diketahui oleh Putri.
Bahkan Ela berpikir, sebentar lagi dirinya yang akan menjadi istri satu satunya bagi Arjuna. Pikirannya sudah dibayang bayangi dengan harta yang melimpah.
Selagi asik berhayal sambil tersenyum, ponsel Ela berdering. Sebuah panggilan telfon dari kampung.
Telfon dari Adit yang ternyata masih sah suami Ela. Ela melangkah agak jauh dari Arjuna untuk menerima telfon tersebut.
Ela : "Ada apa si mas, telfon mulu???!! "
Adit : "La, udah mau 4 bulan. Kamu ga pulang, anakmu kangen La. Oky terus manggil manggil kamu La. "
Ela : "Maaf mas, aku belum bisa pulang. Masih banyak kerjaan disini. Udah dech, ga usah cerewet!! Kamu bujukin Oky kan bisa!! Yang penting tiap bulan aku kirim uang!! "
Panggilan telfon langsung dimatikan oleh Ela. Ponsel langsung di non aktifkan.
Ela mendekati Arjuna yang sedang berbaring di kamar. Membelai lembut wajah Arjuna, seolah tak terjadi apa apa.
"Sayangg,, cari makan yuk?? Apa kamu ga kasihan mas, sama anakmu ini?? "bujuk rayu Ela. "
Arjuna diam saja, tak menjawab ocehan Ela. Arjuna membelakangi Ela dan memejamkan matanya.
Ela merasa emosi, namun mencoba meredamnya. Ela mengaktifkan ponselnya kembali.
Membuka aplikasi grabfood, dan Ela segera memilih beberapa menu makanan. Hampir setiap hari Ela memesan makanan lewat on line.
Ela tidak pernah berkutat dengan dapur, berbeda dengan Putri. Yang sangat lihai mengolah berbagai masakan.
💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝💝
Waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa pagi telah tiba.
Putri enggan untuk bangkit dari pembaringan. Putri menyuruh asisten rumah tangganya untuk memasak sarapan buatnya.
Setelah masakan matang, Putri makan dikamarnya. Karena perut masih terasa sakit jika dibawa gerak.
Sementara di villa, Arjuna bangun pagi sekali .Menyalakan mobil dan mengemudikannya menuju rumah Putri.
Arjuna masih mengawatirkan kondisi Putri. Tak tega dirinya meninggalkan Putri.
Sesampai dirumah Putri. Arjuna langsung melangkahkan kaki ke lantai atas menuju kamar Putri.
Perlahan Arjuna mendekati Putri yang sedang kesulitan memakai celana. Arjuna membantu Putri.
Putri tak menolak bantuan dari Arjuna. Tiba tiba Arjuna memeluk Putri dan menangis tersedu sedu. Menyesali semuanya.
"Sayang, ampuni aku.. Atas semua salah dosaku.. Aku sungguh menyesal.. "
Putripun tak kuasa menahan tangisnya, Putri meneteskan air mata. Putri membalas pelukan Arjuna dengan mengusap usap punggung Arjuna.
"Sudahlah mas, aku telah memaafkanmu. Walaupun belum sepenuhnya. "
"Sayang, aku mohon padamu. Jangan pergi dariku, jangan tinggalin aku. Setelah Ela melahirkan, aku akan menceraikannya "bujuk rayu Arjuna. "
Putri menghela nafas panjang "Entahlah mas ,sampai detik ini aku belum bisa memutuskan. "
"Maaf mas, aku mau pergi keluar ada urusan. "
"Sayang, biar aku temani kamu ya?? "
"Maaf mas, aku hanya ingin sendiri dulu. Tolong jangan ganggu aku. Mending kamu temenin Ela saja. Kasihan dia kan lagi hamil muda. "
"Tolong mas, jangan kamu usik aku dulu. Biarkan aku tenang dulu. Aku mohonn."
Arjuna melenggang meninggalkan Putri sendiri dikamar.
Putri telah bersiap siap, untuk pergi kesuatu tempat. Walaupun kondisi tubuhnya belum pulih benar.
Luka pasca operasi belum juga kering, ditambah luka dihati yang telah Arjuna torehkan.
Putri berpamitan pada kedua asistennya, jika dirinya akan pergi untuk beberapa hari. Putri berpesan pada kedua asisten rumah tangganya agar merawat rumahnya.
Ponsel Putri berdering yang ternyata dari Bayu.
Bayu : "Hallo Put, maaf pagi pagi mengganggu. Gimana kondisimu?? "
Putri : "Aku sudah lagi baikan kok mas. "
Bayu : "Syukurlah Put, hari ini kamu kerestoran ga Put?? "
Putri : "Ga mas, aku libur untuk beberapa hari mas. Oh iya mas, aku bisa minta tolong bisa ga?? "
Bayu : "Tolong apa Put, pasti aku akan bantu kamu jika aku mampu. "
Putri : "Aku minta tolong, tawarkan restoranku yang cabang pertama. Aku mau jual mas. "
Bayu : "Apa kamu yakin Put? "
Putri : "Sangat yakin mas, aku mau fokus urus yang restoran dipusat kota saja mas. "
Bayu : "Baik Put, aku pasti bantu kamu. "
Putri : "Sudah dulu ya mas, aku mau jalan nech."
Tanpa menunggu jawaban dari Bayu, Putri menutup panggilan telfonnya.
Putri melajukan mobilnya menuju ke panti asuhan dimana dulu dirinya dan Ela dibesarkan.
Perjalanan cukup memakan waktu. Untuk mencoba mengusir kesedihan, Putri menyalakan musik box. Untuk menghibur hati.
Putri menyanyi lagu lagu kesukaannya. Hanya dengan bernyanyi Putri bisa sedikit mengurangi rasa sedihnya.
Telinga mendengar, mulut bernyanyi, namun air mata tak bisa dihentikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
naning
walah Ella ternyata blm cerai to sm suaminya itu..hmm trus piye kui apa ga kurang ajar perempuan satu itu tak lbh seperti jalang aja..memalukan..😏😏
2022-01-12
0
HiaTus
aku pngen getok kepala si ela ini thor..
kelakuannya 😈
2021-12-20
2
Khafida II
aku suka ceritanya, sampe gak terasa udah 10 bab lebih.
aku kasih bunga mawar untukmu kak biar tambah semangat
#PenaAutoon
2021-12-14
0