Karena suara dari Asahi cukup keras, dua penjaga yang berjaga di halaman rumah pun mendengar nya.
"Suara siapa itu?!! " Ucap Kedua penjaga itu,
sambil menghampiri tempat suara itu berasal.
Asahi panik mendengar suara langkah kedua penjaga itu datang ke tempatnya, dia langsung mencari tempat bersembunyi di sekeliling nya dengan cepat.
"Ba-bagaimana ini?!" Mereka sudah dekat! Gumam Asahi yang panik mendengar langkah kaki kedua penjaga sudah cukup dekat dengannya.
Kedua penjaga itu pun membuka pintu gerbang tersebut dengan perlahan-lahan, kedua penjaga langsung keluar dan mengeluarkan katana milik mereka
"Hah? Kenapa tidak ada orang?"
"Apa kita salah dengar?"
Para penjaga pun menjadi kebingungan setelah melihat di luar tidak ada orang satupun, namun mereka masih memegang katana mereka sambil terus melihat sekeliling mereka dengan serius.
"Meoww... "
Tiba - tiba, terdengar suara seekor kucing di sekitar sana.
"Suara kucing? "
"Iya, seperti benar kita salah mendengar saja. "
"Iyaa, mungkin juga karena sudah malah kita jadi kurang fokus. "
"Ya sudah ayo kita kembali ke dalam. "
Kedua penjaga itu pun kembali lagi ke dalam, karena mereka kira tadi hanya suara kucing saja, dan karena mereka juga kurang fokus saja.
"Hahhhhh, untung saja aku bisa menirukan suara kucing. " Ucap Asahi yang sedang bersembunyi di dalam tong kosong.
Ternyata Asahi sudah bersembunyi di dalam tong kosong itu, tepat saat kedua penjaga itu datang. Dan ia juga sudah mengelabui para penjaga dengan menirukan suara seekor kucing.
Setelah kedua penjaga masuk kembali lagi ke dalam rumah, Asahi pun langsung keluar dari tong kosong itu.
"Setelah ini aku akan pergi kemana ya? Apa aku langsung saja pergi ke rumah Tsuki?"Nanti saja aku pikiran nya, untuk malam ini aku harus mencari tempat ku untuk beristirahat dulu. "
Asahi ingin langsung pergi ke rumah tsuki, namun ia memutuskan untuk mencari tempat untuknya beristirahat saja malam ini.
Sebelum ia pergi, Asahi memakai jubah terlebih dahulu yang sudah ia bawa di dalam tas nya,
untuk menutupi wajah dan juga rambut, agar tidak di kenal oleh warga - warga nanti.
Setelah memakai jubahnya, Asahi langsung saja pergi dengan berjalan kaki ke arah bukit yang tidak jauh dari rumahnya. Bukit itu cukup tinggi, namun dengan kekuatan fisik Asahi, ia dapat menaiki bukit itu dengan mudah.
Sesampainya di atas bukit, tiba - tiba Asahi mengetuk tanah di atas bukit tersebut.
"Dugh... Dugh... Dugh... Tok...."
Asahi berhenti mengetuk - ngetuk tanah setelah beberapa menit, kemudian tangan kanan Asahi seperti memegang sesuatu yang berada di tanah, dan dia langsung menarik nya ke atas.
Seketika tanah tersebut terangkat ke atas, dan dengan cepat Asahi langsung masuk ke dalam lobang yang ada di dalam tanah itu.
Ternyata di dalam bukit tersebut ada sebuah ruangan yang cukup besar, dan cara masuk ke dalam bukit tersebut melalui pintu rahasia yang terdapat di atas bukit. Di dalam ruangan terdapat banyak lobang kecil yang menembus ke atas, agar dapat bernapas dan terdapat beberapa obor untuk pencahayaan, dan sebuah kain panjang yang tipis
"Ahhh... Aku akan langsung tidur saja malam ini." Ucap Asahi yang sudah kelelahan, sambil tiduran di dalam ruangan itu. Asahi tidur hanya dengan beralaskan dengan sebuah kain panjang saja.
*****
Di sisi, tepatnya di kamar Tsuki.
Tsuki masih belum juga sadar kan diri di dalam kamarnya, dan Shimizu masih terus menjaga Tsuki. Namun, Shimizu semakin kawatir dengan keadaan tubuh Tsuki, karena sudah lima hari lebih ia tidak sadar kan diri. Shimizu juga terus - menerus berdoa ke pada dewa, agar anaknya dapat di sembuhkan dengan cepat.
Tetapi, sejak Shogun pergi ke Kota Arakawa, Kuro sama sekali tidak pernah menjenguk anak nya sama sekali, Kuro sekarang malah sering keluar rumah sendiri dan pulang saat larut malam. Begitu juga dengan ke empat saudara - saudara Tsuki.
"Tsuki, cepatlah bangun..." Ucap Shimizu lembut sambil mengelus - ngelus kepala Tsuki.
Shimizu seperti sudah biasa dengan perlakuan keluarganya nya terhadap ia dan anaknya, ia sangat sabar menahan perlakukan jahat keluarganya terhadapnya.
*****
Di dalam alam bahwa sadar Tsuki, di sana Tsuki baru saja sadar dari pingsannya, sekarang ia sedang duduk sambil terus melihat sekeliling dengan tatapan yang sinis.
"YO! KAU SUDAH BANGUN YA." Ucap Iblis keserakahan yang melihat Tsuki sudah bangun.
Seketika Tsuki langsung melihat ke arah suara Iblis Keserakahan dengan tatapan yang sinis. Tsuki tidak dapat melihat sosok dari Iblis keserakahan, namun ia dapat tahu dari mana suara iblis keserakahan berasal.
"Ahhh, kenapa aku masih saja berada di sini!!!" Ucap Tsuki dengan kesal.
"HEI HEI, KENAPA KAU MARAH?!" Tanya Iblis keserakahan yang bingung dengan Tsuki.
"Aku kesal karena apa?!! Ya karena aku masih berada di tempat yang jelek sini lah!" Bentak Tsuki dengan suara yang keras dan lantang.
Iblis keserakahan pun terkejut mendengar jawaban dari Tsuki yang sangat kasar, karena ia terkejut dengan perubahan sifat Tsuki, yang tiba tiba menjadi sangat marah.
"HAHAHA, INI KAN DI BAWAH ALAM SADAR MU SENDIRI, APA KAU SUDAH LUPA? " Jawab Iblis Keserakahan sambil tertawa dengan keras.
"Aku Tidak Lupa! Tapi Yang Paling Membuatku Semakin Kesal Adalah Mendengar Suara Mu Yang Berisik Itu!" Teriak Tsuki dengan sangat keras sambil menatap sini ke arah Iblis Keserakahan.
Iblis Keserakahan pun merasa menjadi terintimidasi oleh tatapan dari Tsuki, ia merasa tatapan Tsuki seperti ingin membunuhnya sekarang.
"JANGAN MEREMEHKAN KU BOCAH!"
Tiba - tiba, muncul sebuah tangan merah dari dalam kegelapan yang menyerang Tsuki dari depan.
Namun Tsuki dengan cepat langsung menghindari tangan merah itu, Tsuki langsung berlari ke belakang untuk menjaga jarak dari Iblis Keserakahan.
"Ahhh, untung saja tidak kena... " Ucap Tsuki sambil memasang posisi bertahan.
Iblis keserakahan melihat kecepatan dari Tsuki, ia tidak percaya Tsuki bisa menghindari serangan nya tadi.
"HUHH, TIDAK ANEH IA DAPAT MENGHINDARI SERANGAN KU, KARENA IA ADALAH ORANG YANG DI PILIH OLEH DEWA. " GUMAM IBLIS KESERAKAHAN.
"BAIKLAH, BOCAH APA KAU DAPAT MENGHINDARI SERANGAN KU YANG KALI INI! "Teriak Iblis keserakahan.
"Ya, silakan serang aku sesuka mu! " Ucap Tsuki sambil mengerut dahinya, dia juga terus mengamati sekeliling nya.
Tanpa basa basi iblis keserakahan langsung menyerang Tsuki dengan cepat dari arah yang berantakan. Muncul banyak sekali tombak - tombak merah dari segala arah, setiap tombak selalu
Tsuki pun berusaha untuk membaca setiap serangan dari Iblis Keserakahan, sambil terus menghindari serangan nya juga.
'BRUSSS'
'BRUSSS'
'SLASSS!'
Serangan dari Iblis Keserakahan semakin lama menjadi banyak, dan menjadi sulit dihindari.
"Tombak - tombak merah ini semakin lama kenapa semakin banyak!"
'BRUUSH!'
'ARGH!'
Tiba - tiba, muncul sebuah bola api besar yang mengenai punggung Tsuki. Tsuki pun dalam langsung terjatuh ke bawah dengan keras.
"Dari mana munculnya bola api itu, aku tidak merasakan aura serangannya apapun loh!" Gumam Tsuki kesakitan dan bingung dari mana munculnya bola api itu.
"HAHAHAHA, AKHIRNYA KAU KALAH JUGA YA! " Ucap Iblis Keserakahan yang senang melihat Tsuki terkena serangan.
"Tcih, sialan kau! " Teriak Tsuki yang sudah terbaring kesakitan di bawah. " Kau lah yang seharusnya kalah, karena kau tidak menunjukan hujudmu! "
"Hah? Apa yang barusan kau bilang, bocah sialan" Iblis keserakahan menjadi semakin kesal dengan Tsuki, dia pun langsung menyerang kedua tangan Tsuki dengan dua tombaknya.
TSUUK!
"ARRGH! "
Dua tombak itu langsung menancap di kedua tangan Tsuki, kedua tangan Tsuki langsung mengeluarkan darah yang sangat banyak.
"HAHAHAHAHAHA! " Iblis Keserakahan tertawa dengan sangat kencang dan lantang, dia sangat terhibur melihat Tsuki kesakitan.
"Kau hanya bisa tertawa di dalam kegelapan saja ya! Bahkan setelah melihat ku sudah tidak dapat bergerak lagi, kau tidak ingin memperlihatkan wujudmu itu!" Teriak Tsuki ke Iblis keserakahan.
"Apa wajah mu itu ternyata jelek, makanya kau tidak memberanikan diri untuk keluar dari dalam kegelapan itu!"
Tsuki terus memprovokasi Iblis Keserakahan untuk memperlihatkan wajahnya.
"DARI TADI KAU BERISIK SEKALI YA! BAIKLAH AKU AKAN MENUNJUKAN WUJUD KU SEKARANG JUGA! " Teriak Iblis keserakahan yang sudah sangat marah oleh Tsuki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments