Chapter 19 - Kabur Dari Rumah

Karena suara dari Asahi cukup keras, dua penjaga yang berjaga di halaman rumah pun mendengar nya.

"Suara siapa itu?!! " Ucap Kedua penjaga itu,

sambil menghampiri tempat suara itu berasal.

Asahi panik mendengar suara langkah kedua penjaga itu datang ke tempatnya, dia langsung mencari tempat bersembunyi di sekeliling nya dengan cepat.

"Ba-bagaimana ini?!" Mereka sudah dekat! Gumam Asahi yang panik mendengar langkah kaki kedua penjaga sudah cukup dekat dengannya.

Kedua penjaga itu pun membuka pintu gerbang tersebut dengan perlahan-lahan, kedua penjaga langsung keluar dan mengeluarkan katana milik mereka

"Hah? Kenapa tidak ada orang?"

"Apa kita salah dengar?"

Para penjaga pun menjadi kebingungan setelah melihat di luar tidak ada orang satupun, namun mereka masih memegang katana mereka sambil terus melihat sekeliling mereka dengan serius.

"Meoww... "

Tiba - tiba, terdengar suara seekor kucing di sekitar sana.

"Suara kucing? "

"Iya, seperti benar kita salah mendengar saja. "

"Iyaa, mungkin juga karena sudah malah kita jadi kurang fokus. "

"Ya sudah ayo kita kembali ke dalam. "

Kedua penjaga itu pun kembali lagi ke dalam, karena mereka kira tadi hanya suara kucing saja, dan karena mereka juga kurang fokus saja.

"Hahhhhh, untung saja aku bisa menirukan suara kucing. " Ucap Asahi yang sedang bersembunyi di dalam tong kosong.

Ternyata Asahi sudah bersembunyi di dalam tong kosong itu, tepat saat kedua penjaga itu datang. Dan ia juga sudah mengelabui para penjaga dengan menirukan suara seekor kucing.

Setelah kedua penjaga masuk kembali lagi ke dalam rumah, Asahi pun langsung keluar dari tong kosong itu.

"Setelah ini aku akan pergi kemana ya? Apa aku langsung saja pergi ke rumah Tsuki?"Nanti saja aku pikiran nya, untuk malam ini aku harus mencari tempat ku untuk beristirahat dulu. "

Asahi ingin langsung pergi ke rumah tsuki, namun ia memutuskan untuk mencari tempat untuknya beristirahat saja malam ini.

Sebelum ia pergi, Asahi memakai jubah terlebih dahulu yang sudah ia bawa di dalam tas nya,

untuk menutupi wajah dan juga rambut, agar tidak di kenal oleh warga - warga nanti.

Setelah memakai jubahnya, Asahi langsung saja pergi dengan berjalan kaki ke arah bukit yang tidak jauh dari rumahnya. Bukit itu cukup tinggi, namun dengan kekuatan fisik Asahi, ia dapat menaiki bukit itu dengan mudah.

Sesampainya di atas bukit, tiba - tiba Asahi mengetuk tanah di atas bukit tersebut.

"Dugh... Dugh... Dugh... Tok...."

Asahi berhenti mengetuk - ngetuk tanah setelah beberapa menit, kemudian tangan kanan Asahi seperti memegang sesuatu yang berada di tanah, dan dia langsung menarik nya ke atas.

Seketika tanah tersebut terangkat ke atas, dan dengan cepat Asahi langsung masuk ke dalam lobang yang ada di dalam tanah itu.

Ternyata di dalam bukit tersebut ada sebuah ruangan yang cukup besar, dan cara masuk ke dalam bukit tersebut melalui pintu rahasia yang terdapat di atas bukit. Di dalam ruangan terdapat banyak lobang kecil yang menembus ke atas, agar dapat bernapas dan terdapat beberapa obor untuk pencahayaan, dan sebuah kain panjang yang tipis

"Ahhh... Aku akan langsung tidur saja malam ini." Ucap Asahi yang sudah kelelahan, sambil tiduran di dalam ruangan itu. Asahi tidur hanya dengan beralaskan dengan sebuah kain panjang saja.

*****

Di sisi, tepatnya di kamar Tsuki.

Tsuki masih belum juga sadar kan diri di dalam kamarnya, dan Shimizu masih terus menjaga Tsuki. Namun, Shimizu semakin kawatir dengan keadaan tubuh Tsuki, karena sudah lima hari lebih ia tidak sadar kan diri. Shimizu juga terus - menerus berdoa ke pada dewa, agar anaknya dapat di sembuhkan dengan cepat.

Tetapi, sejak Shogun pergi ke Kota Arakawa, Kuro sama sekali tidak pernah menjenguk anak nya sama sekali, Kuro sekarang malah sering keluar rumah sendiri dan pulang saat larut malam. Begitu juga dengan ke empat saudara - saudara Tsuki.

"Tsuki, cepatlah bangun..." Ucap Shimizu lembut sambil mengelus - ngelus kepala Tsuki.

Shimizu seperti sudah biasa dengan perlakuan keluarganya nya terhadap ia dan anaknya, ia sangat sabar menahan perlakukan jahat keluarganya terhadapnya.

*****

Di dalam alam bahwa sadar Tsuki, di sana Tsuki baru saja sadar dari pingsannya, sekarang ia sedang duduk sambil terus melihat sekeliling dengan tatapan yang sinis.

"YO! KAU SUDAH BANGUN YA." Ucap Iblis keserakahan yang melihat Tsuki sudah bangun.

Seketika Tsuki langsung melihat ke arah suara Iblis Keserakahan dengan tatapan yang sinis. Tsuki tidak dapat melihat sosok dari Iblis keserakahan, namun ia dapat tahu dari mana suara iblis keserakahan berasal.

"Ahhh, kenapa aku masih saja berada di sini!!!" Ucap Tsuki dengan kesal.

"HEI HEI, KENAPA KAU MARAH?!" Tanya Iblis keserakahan yang bingung dengan Tsuki.

"Aku kesal karena apa?!! Ya karena aku masih berada di tempat yang jelek sini lah!" Bentak Tsuki dengan suara yang keras dan lantang.

Iblis keserakahan pun terkejut mendengar jawaban dari Tsuki yang sangat kasar, karena ia terkejut dengan perubahan sifat Tsuki, yang tiba tiba menjadi sangat marah.

"HAHAHA, INI KAN DI BAWAH ALAM SADAR MU SENDIRI, APA KAU SUDAH LUPA? " Jawab Iblis Keserakahan sambil tertawa dengan keras.

"Aku Tidak Lupa! Tapi Yang Paling Membuatku Semakin Kesal Adalah Mendengar Suara Mu Yang Berisik Itu!" Teriak Tsuki dengan sangat keras sambil menatap sini ke arah Iblis Keserakahan.

Iblis Keserakahan pun merasa menjadi terintimidasi oleh tatapan dari Tsuki, ia merasa tatapan Tsuki seperti ingin membunuhnya sekarang.

"JANGAN MEREMEHKAN KU BOCAH!"

Tiba - tiba, muncul sebuah tangan merah dari dalam kegelapan yang menyerang Tsuki dari depan.

Namun Tsuki dengan cepat langsung menghindari tangan merah itu, Tsuki langsung berlari ke belakang untuk menjaga jarak dari Iblis Keserakahan.

"Ahhh, untung saja tidak kena... " Ucap Tsuki sambil memasang posisi bertahan.

Iblis keserakahan melihat kecepatan dari Tsuki, ia tidak percaya Tsuki bisa menghindari serangan nya tadi.

"HUHH, TIDAK ANEH IA DAPAT MENGHINDARI SERANGAN KU, KARENA IA ADALAH ORANG YANG DI PILIH OLEH DEWA. " GUMAM IBLIS KESERAKAHAN.

"BAIKLAH, BOCAH APA KAU DAPAT MENGHINDARI SERANGAN KU YANG KALI INI! "Teriak Iblis keserakahan.

"Ya, silakan serang aku sesuka mu! " Ucap Tsuki sambil mengerut dahinya, dia juga terus mengamati sekeliling nya.

Tanpa basa basi iblis keserakahan langsung menyerang Tsuki dengan cepat dari arah yang berantakan. Muncul banyak sekali tombak - tombak merah dari segala arah, setiap tombak selalu

Tsuki pun berusaha untuk membaca setiap serangan dari Iblis Keserakahan, sambil terus menghindari serangan nya juga.

'BRUSSS'

'BRUSSS'

'SLASSS!'

Serangan dari Iblis Keserakahan semakin lama menjadi banyak, dan menjadi sulit dihindari.

"Tombak - tombak merah ini semakin lama kenapa semakin banyak!"

'BRUUSH!'

'ARGH!'

Tiba - tiba, muncul sebuah bola api besar yang mengenai punggung Tsuki. Tsuki pun dalam langsung terjatuh ke bawah dengan keras.

"Dari mana munculnya bola api itu, aku tidak merasakan aura serangannya apapun loh!" Gumam Tsuki kesakitan dan bingung dari mana munculnya bola api itu.

"HAHAHAHA, AKHIRNYA KAU KALAH JUGA YA! " Ucap Iblis Keserakahan yang senang melihat Tsuki terkena serangan.

"Tcih, sialan kau! " Teriak Tsuki yang sudah terbaring kesakitan di bawah. " Kau lah yang seharusnya kalah, karena kau tidak menunjukan hujudmu! "

"Hah? Apa yang barusan kau bilang, bocah sialan" Iblis keserakahan menjadi semakin kesal dengan Tsuki, dia pun langsung menyerang kedua tangan Tsuki dengan dua tombaknya.

TSUUK!

"ARRGH! "

Dua tombak itu langsung menancap di kedua tangan Tsuki, kedua tangan Tsuki langsung mengeluarkan darah yang sangat banyak.

"HAHAHAHAHAHA! " Iblis Keserakahan tertawa dengan sangat kencang dan lantang, dia sangat terhibur melihat Tsuki kesakitan.

"Kau hanya bisa tertawa di dalam kegelapan saja ya! Bahkan setelah melihat ku sudah tidak dapat bergerak lagi, kau tidak ingin memperlihatkan wujudmu itu!" Teriak Tsuki ke Iblis keserakahan.

"Apa wajah mu itu ternyata jelek, makanya kau tidak memberanikan diri untuk keluar dari dalam kegelapan itu!"

Tsuki terus memprovokasi Iblis Keserakahan untuk memperlihatkan wajahnya.

"DARI TADI KAU BERISIK SEKALI YA! BAIKLAH AKU AKAN MENUNJUKAN WUJUD KU SEKARANG JUGA! " Teriak Iblis keserakahan yang sudah sangat marah oleh Tsuki.

Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 - Shogun
3 Chapter 3 - Perjanjian Darah
4 Chapter 4 - Cahaya Bulan
5 Chapter 5 - Kekalahan
6 Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7 Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8 Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9 Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10 Chapter 10 - Membohongi Shogun
11 Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12 Chapter 12 - Serangan Misterius
13 Chapter 13 - Kota Karakawa
14 Chapter 14 - Keturunan Dewa
15 Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16 Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17 Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18 Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19 Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20 Chapter 20 - Beelzebub
21 Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22 Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23 Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24 Chapter 24 - Pencarian Asahi
25 Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26 Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27 Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28 Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29 Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30 Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31 Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32 Chapter 32 - Bayangan Misterius
33 Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34 Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35 Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36 Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37 Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38 Chapter 38 - Kematian Zax
39 Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40 Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41 Chapter 41 - Yakuza
42 Chapter 42 - Mengobati Zax
43 Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44 Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45 Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46 Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47 Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48 Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49 Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50 Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51 Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52 Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53 Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54 Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55 Chapter 55 - Kepulihan Zax
56 Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57 Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58 Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59 Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60 Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61 Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62 Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63 Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64 Chapter 64 - Hewan Buas
65 Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66 Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67 Chapter 67 - Datangnya Asahi
68 Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69 Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70 Chapter 70 - Markas Bandit
71 Chapter 71 - Menyusup
72 Chapter 72- Ruangan Rahasia
73 Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74 Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75 Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76 Chapter 76 - Toko Teh
77 Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78 Chapter 78 - Terungkap
79 Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80 Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81 Chapter 81 - Asahi menghilang
82 Chapter 82 - Asahi Terluka
83 Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84 Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85 Chapter 85 - Ramuan Misterius
86 Chapter 86 - Serangan Terakhir
87 Chapter 87 - Teman Baru
88 Chapter 88 - Terkepung
89 Chapter 89 - Rencana Gila
90 Chapter 90 - Rencana Sukses
91 Chapter 91 - Reuni Keluarga
92 Chapter 92 - Kabar Gembira
93 Chapter 93 - Terperangkap
94 Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95 Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 - Shogun
3
Chapter 3 - Perjanjian Darah
4
Chapter 4 - Cahaya Bulan
5
Chapter 5 - Kekalahan
6
Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7
Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8
Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9
Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10
Chapter 10 - Membohongi Shogun
11
Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12
Chapter 12 - Serangan Misterius
13
Chapter 13 - Kota Karakawa
14
Chapter 14 - Keturunan Dewa
15
Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16
Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17
Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18
Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19
Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20
Chapter 20 - Beelzebub
21
Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22
Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23
Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24
Chapter 24 - Pencarian Asahi
25
Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26
Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27
Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28
Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29
Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30
Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31
Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32
Chapter 32 - Bayangan Misterius
33
Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34
Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35
Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36
Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37
Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38
Chapter 38 - Kematian Zax
39
Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40
Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41
Chapter 41 - Yakuza
42
Chapter 42 - Mengobati Zax
43
Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44
Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45
Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46
Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47
Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48
Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49
Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50
Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51
Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52
Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53
Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54
Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55
Chapter 55 - Kepulihan Zax
56
Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57
Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58
Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59
Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60
Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61
Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62
Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63
Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64
Chapter 64 - Hewan Buas
65
Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66
Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67
Chapter 67 - Datangnya Asahi
68
Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69
Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70
Chapter 70 - Markas Bandit
71
Chapter 71 - Menyusup
72
Chapter 72- Ruangan Rahasia
73
Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74
Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75
Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76
Chapter 76 - Toko Teh
77
Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78
Chapter 78 - Terungkap
79
Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80
Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81
Chapter 81 - Asahi menghilang
82
Chapter 82 - Asahi Terluka
83
Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84
Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85
Chapter 85 - Ramuan Misterius
86
Chapter 86 - Serangan Terakhir
87
Chapter 87 - Teman Baru
88
Chapter 88 - Terkepung
89
Chapter 89 - Rencana Gila
90
Chapter 90 - Rencana Sukses
91
Chapter 91 - Reuni Keluarga
92
Chapter 92 - Kabar Gembira
93
Chapter 93 - Terperangkap
94
Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95
Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!