Karena api di dalam satu dah mulai padam, Shogun pun langsung lari dengan kecepatan cahayanya, dia menerobos api - api yang sudah tidak terdapat aura asing, karena jika ia menerobos saat masih ada aura asing tersebut, Shogun, Izumi, dan anak kecil itu bisa terluka oleh api - api itu.
Tidak lama kemudian, Arata melihat cahaya kuning terang dari dalam kebakaran itu.
"Se-semuanya! Lihat cahaya terang di dalam sana! " Ucap Arata dengan kencang, sambil menunjuk arah cahaya kuning itu.
Para pasukan yang sedang sibuk memadamkan kebakaran itu, mereka langsung bersamaan melihat ke arah yang di tunjuk Arata. Mereka pun terkejut sekaligus senang, karena mereka melihat cahaya kuning itu.
"SHOGUN-SAMA!!!" Teriak mereka semua yang senang melihat cahaya Shogun sedang datang ke mereka.
Shogun pun mendengar teriak dari para rekan - rekanya, dia tersenyum senang mendengar suara rekan - rekanya yang baik - baik aja. Shogun langsung menambah kecepatan lagi pada kedua kakinya, agar cepat sampai ke keluar.
"SHUUSHH!
"BRUGH! "
Shogun, Izumi, dan anak kecil itu pun berhasil selamat ke luar, walaupun Shogun menabrak sebuah dinding rumah di depannya sampai hancur.
"SHOGUN-SAMA! IZUMI-SAN! " Arata dan Para pasukan langsung berlarian menghampiri Shogun dan Izumi, mereka sangat senang bahkan ada yang menangis. Saat mereka ingin memeluk Shogun dan Izumi, tiba - tiba Shogun berteriak dengan keras.
"Tunggu! Tolong selamatkan anak ini! " Teriak Shogun sambil menyerahkan anak kecil itu ke para pasukan.
Para pasukan pun menjadi terkejut setelah melihat anak kecil yang di bawa oleh Shogun. Namun, lima prajurit langsung cepat mengambil anak kecil itu dari tangan Shogun, dan membawanya ke belakang jauh dari rumah yang kebakaran itu.
"Ayo, ayo, cepat bawa anak kecil itu jauh dari area kebakaran!" Teriak Arata sambil memerintahkan ke lima prajurit yang membawa anak kecil itu.
Setelah itu Arata langsung mengambil Izumi yang masih tertidur di punggung Shogun, dia langsung Izumi ke tempat anak kecil itu juga.
"Arata, hati - hati saat membawa Izumi, karena ia sedang terluka. " Ucap Shogun yang juga khawatir dengan keadaan Izumi
"BAIK!" Jawab Arata dengan tegas, setelah itu ia pun langsung mengejar ke Izumi yang sedang di bawa Lima prajurit tadi.
Izumi dan anak kecil itu pun di bawa ke rumah besar yang tidak terlalu jauh dari Shogun, dan Arata langsung cepat - cepat mengobati Izumi. Salah satu prajurit pun pergi lagi ke Shogun untuk memberitahu tempat mereka untuk beristirahat malam ini.
Shogun sudah sangat kelelahan setelah membawa anak Kecil dan Izumi keluar dari kebakaran itu, dan memakai Ki cahaya dengan durasi yang cukup lama, dia pun langsung tergelak di tanah.
"SHOGUN-SAMA!!!" Para pasukan terkejut melihat Shogun yang sudah tergeletak di tanah.
"Air... Air... "Ucap Shogun dengan lemas.
Para pasukan yang tersisa di sana langsung cepat memberikan minum ke Shogun.
"Gluk... Gluk... Glukk" Shogun pun meminum air itu dengan cepat, air itu dalam sekejap langsung habis oleh Shogun.
Setelah Shogun meminum air itu, dia pun langsung berdiri dan ia langsung membantu memadamkan api yang masih tersisa.
"Shogun-sama, jangan memaksakan diri Anda." Ucap para prajurit agar Shogun beristirahat saja.
Namun Shogun tidak mendengar perkataan para prajurit nya, dia terus memadamkan api yang tersisa dengan Ki cahayanya.
Sekarang para pasukan hanya bisa pasrah sambil membantu Shogun memadamkan api yang masih tersisa, karena Shogun tidak mendengarkan perkataan mereka untuk beristirahat.
Hampir 10 menit berlalu, akhirnya api sudah padam saat tengah malam, para pasukan dan Shogun langsung menjadi sangat kelelahan. Mereka pun beristirahat sebentar di sana, sambil duduk - duduk di tanah untuk memulihkan tenaga merela lagi.
Setelah 20 menit Shogun dan para prajurit nya beristirahat di sana, mereka pun segera bergegas lagi untuk pergi ke tempat Arata dan yang lainya berada.
Sesampainya di sana, Shogun dan para pasukan nya pun yang baru sampai, langsung masuk ke dalam dan langsung saja tidur di lantai dengan nyeyaknya.
******
Di tempat lain, tepatnya di rumah Shogun. Asahi masih berada tetap di dalam kamar nya, dia di suruh untuk tetap terus di kamar nya oleh Tobi dan Zax. Namun, sejak malam ia
pertamakali di kunci di dalam kamarnya, Asahi selalu berteriak untuk minta segera di keluarkan dari kamarnya.
"HEI! CEPAT KELUARKAN AKU DARI SINI! "
Tetapi, tidak ada yang berani untuk mengeluarkan Asahi dari kamarnya, karena para pelayan dan penjaga di rumah Shogun sudah di beri perintah untuk tidak mengeluarkan Asahi dari kamar nya oleh Zax dan Tobi. Para penjaga dan pelayanan di berikan perintah lain oleh Tobi dan Zax, yaitu selalu berjaga di dekat kamar Asahi.
Tobi dan Zax tidak memberitahu tentang keadaan yang sedang terjadi saat ini di Kota Arakawa, karena mereka berdua takut akan terjadi kericuhan nanti di rumah Shogun.
Sudah berhari-hari Asahi di kurung di dalam kamar nya, dia hanya di perbolehkan keluar hanya untuk ke kamar mandi saja, namun ia harus makan di dalam kamarnya sendirian. Itu lah sebabnya Asahi selalu berteriak - teriak untuk minta di keluarkan dari kamarnya, karena ia sudah bosan di dalam kamarnya dan ingin segera bertemu lagi dengan Tsuki.
"Tuan muda, tolong untuk bersabar sedikit lagi ya! Aku yakin Tuan muda akan segera keluar dari kamar nanti! " Ucap seorang wanita tua yang adalah Kepala pelayan di rumah Shogun, dia adalah pelayan yang sudah dekat dengan Asahi dari dia masih kecil.
Kepala Pelayan sebenarnya juga sangat kasihan terhadap Asahi, namun ia tidak bisa melakukan apapun karena ia tidak ingin melanggar perintah dari Zax dan Tobi tadi.
Di dalam kamar Asahi, di dalam Asahi kamar ternyata sudah ada lobang yang lumayan besar di lantai nya yang menembus ke tanah.
"Ayoo sedikit lagi aku pasti bisa keluar dari sini!" Gumam Asahi sambil terus menggali lubang ke bawah tanah dengan menggunakan kedua tangannya saja, agar ia bisa keluar dari kamarnya.
"Hahahah, mereka terlalu meremehkan ku! Padahal aku sengaja terus berteriak-teriak, agar suara saat aku menggali lubang tidak terdengar di luar. " Ucap Asahi pelan, sambil tersenyum senang.
Ternyata Asahi sudah menggali lubang di kamar nya sejak ia terkunci di kamarnya, ia hanya menggunakan kedua tangan nya saja, dan sebuah pisau kecil untuk membuat lobang di lantainya. Ia sengaja berteriak - teriak sejak malam ia di kunci di dalam kamarnya, agar suara berisik saat ia menggali lubang tidak terdengar oleh Tobi dan Zax.
Zax dan Tobi harus tegas terhadap Asahi, karena itu untuk keamanan nya juga. Walaupun, sebenarnya mereka juga merasa kasihan terhadap Asahi.
Aku sangat kasihan terhadap, Tuan muda. " Ucap Zax dengan muka yang sedih.
"Ya, aku juga, tapi ini semua kita lalukan demi keamanan, Tuan muda juga. " Jawab Tobi.
Saat di tengah malam hari suara Asahi berhenti berteriak, Tobi dan Zax sedang berjaga di depan pintu kamar Asahi. Mereka berdua mengira Asahi sudah tidur karena kelelahan.
"Sepertinya Tuan muda sudah tidur ya... " Ucap Zax dengan pelan ke Tobi.
"Iya, sepertinya begitu. Ayo kita juga harus segera tidur. " Jawab Tobi pelan sambil mengajak Zax untuk segera beristirahat.
Mereka berdua pun pergi dari depan pintu kamar Asahi, menuju ke kamar mereka masing - masing.
"Akhirnya, Tobi-san dan Zax-san pergi juga..." Ucap Asahi dengan pelan, Asahi sedang memasukkan baju - baju nya dan tabungannya ke dalam tas miliknya.
"Yosh! Aku sudah siap" Gumam Asahi dengan senang, karena akhirnya ia bisa keluar dari kamarnya dan bisa bertemu dengan Tsuki.
Setelah semua sudah siap, Asahi pun langsung masuk ke dalam lobang yang sudah ia buat di lantai rumahnya. Ternyata di dalam lubang itu sudah ada terowongan yang mengarah langsung ke luar pagar rumahnya,
10 menit berlalu, akhirnya Asahi berhasil keluar dari kamar nya, melewati terowongan yang sudah ia buat dengan penuh semangat.
"Ahhh! Akhirnya aku bisa menghirup udara segar lagi! " Ucap Asahi dengan cukup keras di luar pagar rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments