Chapter 18 - Pantang Menyerah!

Karena api di dalam satu dah mulai padam, Shogun pun langsung lari dengan kecepatan cahayanya, dia menerobos api - api yang sudah tidak terdapat aura asing, karena jika ia menerobos saat masih ada aura asing tersebut, Shogun, Izumi, dan anak kecil itu bisa terluka oleh api - api itu.

Tidak lama kemudian, Arata melihat cahaya kuning terang dari dalam kebakaran itu.

"Se-semuanya! Lihat cahaya terang di dalam sana! " Ucap Arata dengan kencang, sambil menunjuk arah cahaya kuning itu.

Para pasukan yang sedang sibuk memadamkan kebakaran itu, mereka langsung bersamaan melihat ke arah yang di tunjuk Arata. Mereka pun terkejut sekaligus senang, karena mereka melihat cahaya kuning itu.

"SHOGUN-SAMA!!!" Teriak mereka semua yang senang melihat cahaya Shogun sedang datang ke mereka.

Shogun pun mendengar teriak dari para rekan - rekanya, dia tersenyum senang mendengar suara rekan - rekanya yang baik - baik aja. Shogun langsung menambah kecepatan lagi pada kedua kakinya, agar cepat sampai ke keluar.

"SHUUSHH!

"BRUGH! "

Shogun, Izumi, dan anak kecil itu pun berhasil selamat ke luar, walaupun Shogun menabrak sebuah dinding rumah di depannya sampai hancur.

"SHOGUN-SAMA! IZUMI-SAN! " Arata dan Para pasukan langsung berlarian menghampiri Shogun dan Izumi, mereka sangat senang bahkan ada yang menangis. Saat mereka ingin memeluk Shogun dan Izumi, tiba - tiba Shogun berteriak dengan keras.

"Tunggu! Tolong selamatkan anak ini! " Teriak Shogun sambil menyerahkan anak kecil itu ke para pasukan.

Para pasukan pun menjadi terkejut setelah melihat anak kecil yang di bawa oleh Shogun. Namun, lima prajurit langsung cepat mengambil anak kecil itu dari tangan Shogun, dan membawanya ke belakang jauh dari rumah yang kebakaran itu.

"Ayo, ayo, cepat bawa anak kecil itu jauh dari area kebakaran!" Teriak Arata sambil memerintahkan ke lima prajurit yang membawa anak kecil itu.

Setelah itu Arata langsung mengambil Izumi yang masih tertidur di punggung Shogun, dia langsung Izumi ke tempat anak kecil itu juga.

"Arata, hati - hati saat membawa Izumi, karena ia sedang terluka. " Ucap Shogun yang juga khawatir dengan keadaan Izumi

"BAIK!" Jawab Arata dengan tegas, setelah itu ia pun langsung mengejar ke Izumi yang sedang di bawa Lima prajurit tadi.

Izumi dan anak kecil itu pun di bawa ke rumah besar yang tidak terlalu jauh dari Shogun, dan Arata langsung cepat - cepat mengobati Izumi. Salah satu prajurit pun pergi lagi ke Shogun untuk memberitahu tempat mereka untuk beristirahat malam ini.

Shogun sudah sangat kelelahan setelah membawa anak Kecil dan Izumi keluar dari kebakaran itu, dan memakai Ki cahaya dengan durasi yang cukup lama, dia pun langsung tergelak di tanah.

"SHOGUN-SAMA!!!" Para pasukan terkejut melihat Shogun yang sudah tergeletak di tanah.

"Air... Air... "Ucap Shogun dengan lemas.

Para pasukan yang tersisa di sana langsung cepat memberikan minum ke Shogun.

"Gluk... Gluk... Glukk" Shogun pun meminum air itu dengan cepat, air itu dalam sekejap langsung habis oleh Shogun.

Setelah Shogun meminum air itu, dia pun langsung berdiri dan ia langsung membantu memadamkan api yang masih tersisa.

"Shogun-sama, jangan memaksakan diri Anda." Ucap para prajurit agar Shogun beristirahat saja.

Namun Shogun tidak mendengar perkataan para prajurit nya, dia terus memadamkan api yang tersisa dengan Ki cahayanya.

Sekarang para pasukan hanya bisa pasrah sambil membantu Shogun memadamkan api yang masih tersisa, karena Shogun tidak mendengarkan perkataan mereka untuk beristirahat.

Hampir 10 menit berlalu, akhirnya api sudah padam saat tengah malam, para pasukan dan Shogun langsung menjadi sangat kelelahan. Mereka pun beristirahat sebentar di sana, sambil duduk - duduk di tanah untuk memulihkan tenaga merela lagi.

Setelah 20 menit Shogun dan para prajurit nya beristirahat di sana, mereka pun segera bergegas lagi untuk pergi ke tempat Arata dan yang lainya berada.

Sesampainya di sana, Shogun dan para pasukan nya pun yang baru sampai, langsung masuk ke dalam dan langsung saja tidur di lantai dengan nyeyaknya.

******

Di tempat lain, tepatnya di rumah Shogun. Asahi masih berada tetap di dalam kamar nya, dia di suruh untuk tetap terus di kamar nya oleh Tobi dan Zax. Namun, sejak malam ia

pertamakali di kunci di dalam kamarnya, Asahi selalu berteriak untuk minta segera di keluarkan dari kamarnya.

"HEI! CEPAT KELUARKAN AKU DARI SINI! "

Tetapi, tidak ada yang berani untuk mengeluarkan Asahi dari kamarnya, karena para pelayan dan penjaga di rumah Shogun sudah di beri perintah untuk tidak mengeluarkan Asahi dari kamar nya oleh Zax dan Tobi. Para penjaga dan pelayanan di berikan perintah lain oleh Tobi dan Zax, yaitu selalu berjaga di dekat kamar Asahi.

Tobi dan Zax tidak memberitahu tentang keadaan yang sedang terjadi saat ini di Kota Arakawa, karena mereka berdua takut akan terjadi kericuhan nanti di rumah Shogun.

Sudah berhari-hari Asahi di kurung di dalam kamar nya, dia hanya di perbolehkan keluar hanya untuk ke kamar mandi saja, namun ia harus makan di dalam kamarnya sendirian. Itu lah sebabnya Asahi selalu berteriak - teriak untuk minta di keluarkan dari kamarnya, karena ia sudah bosan di dalam kamarnya dan ingin segera bertemu lagi dengan Tsuki.

"Tuan muda, tolong untuk bersabar sedikit lagi ya! Aku yakin Tuan muda akan segera keluar dari kamar nanti! " Ucap seorang wanita tua yang adalah Kepala pelayan di rumah Shogun, dia adalah pelayan yang sudah dekat dengan Asahi dari dia masih kecil.

Kepala Pelayan sebenarnya juga sangat kasihan terhadap Asahi, namun ia tidak bisa melakukan apapun karena ia tidak ingin melanggar perintah dari Zax dan Tobi tadi.

Di dalam kamar Asahi, di dalam Asahi kamar ternyata sudah ada lobang yang lumayan besar di lantai nya yang menembus ke tanah.

"Ayoo sedikit lagi aku pasti bisa keluar dari sini!" Gumam Asahi sambil terus menggali lubang ke bawah tanah dengan menggunakan kedua tangannya saja, agar ia bisa keluar dari kamarnya.

"Hahahah, mereka terlalu meremehkan ku! Padahal aku sengaja terus berteriak-teriak, agar suara saat aku menggali lubang tidak terdengar di luar. " Ucap Asahi pelan, sambil tersenyum senang.

Ternyata Asahi sudah menggali lubang di kamar nya sejak ia terkunci di kamarnya, ia hanya menggunakan kedua tangan nya saja, dan sebuah pisau kecil untuk membuat lobang di lantainya. Ia sengaja berteriak - teriak sejak malam ia di kunci di dalam kamarnya, agar suara berisik saat ia menggali lubang tidak terdengar oleh Tobi dan Zax.

Zax dan Tobi harus tegas terhadap Asahi, karena itu untuk keamanan nya juga. Walaupun, sebenarnya mereka juga merasa kasihan terhadap Asahi.

Aku sangat kasihan terhadap, Tuan muda. " Ucap Zax dengan muka yang sedih.

"Ya, aku juga, tapi ini semua kita lalukan demi keamanan, Tuan muda juga. " Jawab Tobi.

Saat di tengah malam hari suara Asahi berhenti berteriak, Tobi dan Zax sedang berjaga di depan pintu kamar Asahi. Mereka berdua mengira Asahi sudah tidur karena kelelahan.

"Sepertinya Tuan muda sudah tidur ya... " Ucap Zax dengan pelan ke Tobi.

"Iya, sepertinya begitu. Ayo kita juga harus segera tidur. " Jawab Tobi pelan sambil mengajak Zax untuk segera beristirahat.

Mereka berdua pun pergi dari depan pintu kamar Asahi, menuju ke kamar mereka masing - masing.

"Akhirnya, Tobi-san dan Zax-san pergi juga..." Ucap Asahi dengan pelan, Asahi sedang memasukkan baju - baju nya dan tabungannya ke dalam tas miliknya.

"Yosh! Aku sudah siap" Gumam Asahi dengan senang, karena akhirnya ia bisa keluar dari kamarnya dan bisa bertemu dengan Tsuki.

Setelah semua sudah siap, Asahi pun langsung masuk ke dalam lobang yang sudah ia buat di lantai rumahnya. Ternyata di dalam lubang itu sudah ada terowongan yang mengarah langsung ke luar pagar rumahnya,

10 menit berlalu, akhirnya Asahi berhasil keluar dari kamar nya, melewati terowongan yang sudah ia buat dengan penuh semangat.

"Ahhh! Akhirnya aku bisa menghirup udara segar lagi! " Ucap Asahi dengan cukup keras di luar pagar rumahnya.

Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 - Shogun
3 Chapter 3 - Perjanjian Darah
4 Chapter 4 - Cahaya Bulan
5 Chapter 5 - Kekalahan
6 Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7 Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8 Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9 Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10 Chapter 10 - Membohongi Shogun
11 Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12 Chapter 12 - Serangan Misterius
13 Chapter 13 - Kota Karakawa
14 Chapter 14 - Keturunan Dewa
15 Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16 Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17 Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18 Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19 Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20 Chapter 20 - Beelzebub
21 Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22 Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23 Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24 Chapter 24 - Pencarian Asahi
25 Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26 Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27 Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28 Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29 Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30 Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31 Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32 Chapter 32 - Bayangan Misterius
33 Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34 Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35 Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36 Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37 Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38 Chapter 38 - Kematian Zax
39 Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40 Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41 Chapter 41 - Yakuza
42 Chapter 42 - Mengobati Zax
43 Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44 Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45 Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46 Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47 Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48 Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49 Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50 Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51 Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52 Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53 Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54 Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55 Chapter 55 - Kepulihan Zax
56 Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57 Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58 Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59 Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60 Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61 Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62 Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63 Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64 Chapter 64 - Hewan Buas
65 Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66 Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67 Chapter 67 - Datangnya Asahi
68 Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69 Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70 Chapter 70 - Markas Bandit
71 Chapter 71 - Menyusup
72 Chapter 72- Ruangan Rahasia
73 Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74 Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75 Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76 Chapter 76 - Toko Teh
77 Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78 Chapter 78 - Terungkap
79 Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80 Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81 Chapter 81 - Asahi menghilang
82 Chapter 82 - Asahi Terluka
83 Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84 Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85 Chapter 85 - Ramuan Misterius
86 Chapter 86 - Serangan Terakhir
87 Chapter 87 - Teman Baru
88 Chapter 88 - Terkepung
89 Chapter 89 - Rencana Gila
90 Chapter 90 - Rencana Sukses
91 Chapter 91 - Reuni Keluarga
92 Chapter 92 - Kabar Gembira
93 Chapter 93 - Terperangkap
94 Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95 Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 - Shogun
3
Chapter 3 - Perjanjian Darah
4
Chapter 4 - Cahaya Bulan
5
Chapter 5 - Kekalahan
6
Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7
Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8
Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9
Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10
Chapter 10 - Membohongi Shogun
11
Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12
Chapter 12 - Serangan Misterius
13
Chapter 13 - Kota Karakawa
14
Chapter 14 - Keturunan Dewa
15
Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16
Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17
Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18
Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19
Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20
Chapter 20 - Beelzebub
21
Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22
Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23
Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24
Chapter 24 - Pencarian Asahi
25
Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26
Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27
Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28
Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29
Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30
Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31
Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32
Chapter 32 - Bayangan Misterius
33
Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34
Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35
Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36
Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37
Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38
Chapter 38 - Kematian Zax
39
Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40
Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41
Chapter 41 - Yakuza
42
Chapter 42 - Mengobati Zax
43
Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44
Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45
Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46
Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47
Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48
Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49
Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50
Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51
Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52
Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53
Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54
Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55
Chapter 55 - Kepulihan Zax
56
Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57
Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58
Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59
Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60
Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61
Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62
Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63
Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64
Chapter 64 - Hewan Buas
65
Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66
Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67
Chapter 67 - Datangnya Asahi
68
Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69
Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70
Chapter 70 - Markas Bandit
71
Chapter 71 - Menyusup
72
Chapter 72- Ruangan Rahasia
73
Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74
Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75
Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76
Chapter 76 - Toko Teh
77
Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78
Chapter 78 - Terungkap
79
Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80
Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81
Chapter 81 - Asahi menghilang
82
Chapter 82 - Asahi Terluka
83
Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84
Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85
Chapter 85 - Ramuan Misterius
86
Chapter 86 - Serangan Terakhir
87
Chapter 87 - Teman Baru
88
Chapter 88 - Terkepung
89
Chapter 89 - Rencana Gila
90
Chapter 90 - Rencana Sukses
91
Chapter 91 - Reuni Keluarga
92
Chapter 92 - Kabar Gembira
93
Chapter 93 - Terperangkap
94
Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95
Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!