Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa

"DI-DIMANA SEMUA ORANG! " Teriak mereka semua yang terkejut melihat tidak ada nya orang di Kota Arakawa.

Para pasukan Shogun menjadi lemas setelah melihat kota Arakawa yang sudah kosong tidak ada orang, mereka berpikir mereka terlambat datang ke Kota Arakawa, dan itu menyebabkan kota Arakawa menjadi kalah oleh para Pejuang Furi.

Shogun pun juga begitu, ia menjadi diam saja sambil terus menatap seisi kota yang sudah kosong tidak orang.

"Apa kita terlambat ya... " Gumam Shogun yang berpikir Kota Arakawa telah di kalahkan oleh pejuang Furi. Dia berpikir seperti itu, karena melihat kota Arakawa yang sudah kosong tidak ada orang.

Namun, Arata dan Izumi masih merasa ada yang aneh, jadinya mereka berdua pun berinisiatif untuk memeriksa lebih dalam kota Arakawa, karena mereka sedikit curiga dengan keadaan di sana.

Mereka berdua pun berjalan menggunakan kuda mereka, mereka melewati Shogun yang masih diam di kudanya. Shogun melihat Izumi dan Arata melewati ia, dan sekarang mereka berdua ada di depan Shogun.

"Oi, apa yang kalian berdua rencanakan? " Tanya Shogun ke Izumi dan Arata yang sudah ada di depannya.

"Kami hanya ingin memeriksa lebih dalam ke kota ini, Shogun-sama! Jawab serempak mereka berdua, sambil terus berjalan ke depan.

Shogun mendengar jawaban dari Izumi dan Arata yang sangat tegas dan penuh dengan emosi, Shogun pun menjadi malu terhadap dirinya sendiri, karena telah berpikir negatif tadi. Dia pun menenangkan pikiran dan hatinya, dia tidak ingin berpikir negatif lagi.

"AKU JUGA IKUT! " Teriak Shogun dengan sangat keras.

Izumi dan Arata pun tersenyum senang sambil mendengar teriak dari Shogun yang ingin ikut bersama mereka berdua.

"KAMI JUGA IKUT!"

Tiba-tiba, para pasukan juga menjadi semangat setelah mendengar teriak dari Shogun, mereka juga malu terhadap diri mereka sendiri karena sudah berpikir negatif tadi.

Arata dan Izumi menjadi tambah bersemangat untuk mengalahkan para Pejuang Furi, setelah mendengar teriak dari para rekan - rekanya yang ada di belakang. Mereka berdua langsung berteriak dengan sangat keras, sambil mengajak mereka semua untuk maju.

"SEMUANYA MAJU! "

"YAAA! "

Dengan serempak mereka semua langsung maju ke depan dengan penuh semangat.

"Siapapun tolong jawab teriakan kami!"

"Halo! Kami di sini untuk membantu! "

"Semuanya tolong jawab teriakan kami!"

Mereka semua berteriak-teriak sambil mencari orang - orang di kota Arakawa, mereka semua juga sudah mengaktifkan Shu milik mereka, namun mereka tidak menemukan aura keberadaan orang lain.

Hari sudah hampir malam dan mereka semua juga sudah lelah, namun mereka masih tidak menemukan orang - orang di Kota Arakawa.

Shogun menarik nafasnya. " Semuanya kita beristirahat dulu hari ini, kita akan mencari lagi besok pagi!" Teriak Shogun yang kasian melihat para pasukan yang sudah kelelahan.

"Yaaa... "Jawab para pasukan yang sudah sangat lelah dan lapar.

Para pasukan mengiyakan perintah dari Shogun, karena mereka semua sudah sangat kelelahan dan lapar.

Izumi, Arata, kalian berdua cepat cari tempat kita untuk beristirahat hari ini." Ucap Shogun yang memerintah Arata dan Izumi untuk mencari tempat istirahat.

"Siap, Shogun-sama! "

Walaupun Izumi dan Arata juga lelah, namun Mereka berdua dengan cepat langsung mencari tempat untuk mereka semua beristirahat, dengan menggunakan kuda mereka berdua.

"Lalu, apa yang kita lakukan, Shogun-sama?" Tanya seorang prajurit yang sudah sangat lelah.

Kita menunggu saja di sini dulu, kalian semua beristirahat sebentar disini ya." Ucap Shogun dengan suara yang lembut dan tersenyum.

Para pasukan pun langsung terbaring di tanah, karena mereka sudah sangat lelah dan belum beristirahat saat baru sampai di sini.

Di sisi lain.

Izumi dan Arata masih mencari tempat yang aman dan nyaman untuk mereka semua tempatkan. Mereka mencari di antara rumah - rumah yang sudah kosong tidak ada orang, namun mereka juga sambil mencari orang - orang yang mungkin masih ada di antara rumah - rumah itu. Sembari mereka mencari tempat untuk di tinggalkan, mereka juga tidak lupa untuk memasang formasi bertahan, hanya untuk jaga - jaga jika ada musuh yang tiba - tiba menyerang mereka berdua menyerang.

'Krekk! '

Tiba - tiba, terdengar suara aneh dari samping mereka berdua, dengan cepat Arata dan Izumi langsung belok ke samping mereka dan langsung mengeluarkan katana milik mereka. Namun, di samping mereka berdua, hanya ada sebuah gang kecil panjang yang mengarah lurus saja.

"Siapa di sana?! " Teriak Arata sambil sedikit maju ke arah gang kecil itu.

Namun, tidak ada yang menjawab teriak dari Arata, Arata dan Izumi pun kebingungan karena itu. Tatapan Mereka berdua menjadi serius, sambil terus melihat sekeliling mereka.

"AAUUUUU!"

Tiba - tiba, ada suara anjing yang melolong dengan sangat kencang, suara anjing melolong itu berasal dari arah gang kecil itu.

Saking kencangnya suara melolong anjing itu, sampai - sampai membuat kuping mereka berdua menjadi berdenging dengan sangat kencang. Dan membuat Mereka berdua menjadi terkejut, dan mereka berdua pun langsung saling bertatap - tatapan satu sama lain dengan tatapan yang tajam.

Tanpa sepatah kata apapun, mereka berdua langsung menyuruh kuda mereka untuk masuk ke dalam gang kecil itu. Gang itu memang kecil, namun masih muat untuk dua kuda masuk, tetapi masuknya harus bergiliran dan pelan - pelan. Yang masuk pertama ke gang kecil itu adalah Arata bersama kudanya coklat nya, setelah itu di susul oleh Izumi yang ada di belakang Arata.

Arata sudah sampai di ujung gang kecil itu, di ujung gang kecil itu seperti ada jalan lagi, namun Arata masih belum melihat seekor anjing.

"Bagaimana Arata apa kau lihat anjing itu?" Tanya Izumi dari belakang Arata, ia tidak bisa melihat di depanya karena terhalang oleh tubuh dan kuda Arata.

"Aku tidak melihat anjing di sini! Namun, aku melihat seperti ada jalan lagi di depan sini!" Jawab Arata sambil terus berjalan mendekati jalan di depannya.

Arata pun keluar duluan dari gang kecil itu, dan benar saja ternyata ada sebuah jalan lagi di sana. Saat ia ingin jalan maju ke depan, tiba - tiba ada seekor anjing yang jalan di depannya sambil membawa sebuah jagung di mulutnya.

Arata melihat anjing itu tepat di depan matanya dan anjing itu juga melihat Arata yang ada di samping kananya, Arata dan anjing itu langsung saling menatap dengan serius. Arata ingin langsung lompat dari kudanya dan langsung menangkap anjing itu, namun jika ia lakukan itu anjing itu pasti akan langsung lari dengan cepat menjauh dari dirinya.

"Cih! Apa yang akan ku lakukan sekarang, jika aku melompat ke arah nya pasti ia akan langsung lari dari ku. Ayo Arata berpikir lah! " Arata ingin sekali menangkap anjing itu untuk di bawa ke Shogun dan rekan - rekanya yang lain.

"Oi! Arata apa yang kau lihat di sana?!" Tanya Izumi yang masih di dalam gang kecil itu, Ia melihat Arata yang hanya diam saja di depan nya, itu membuat Izumi bingung terhadap nya.

Arata tidak menjawab pertanyaan dari Izumi, karena ia sedang fokus untuk menangkap anjing itu.

Namun, Anjing itu malah lari dengan cepat dari hadapan Arata, karena terkejut mendengar suara Izumi yang keras tadi. Anjing itu lari lurus ke depannya.

Arata menjadi terdiam setelah melihat anjing itu kabur karena suara dari Izumi.

"Arata kenapa kau diam saja dari tadi?" Tanya Izumi yang sudah keluar dari gang kecil itu, dan sekarang ia berada tepat di belakang Arata.

Tiba - tiba, Arata dan kudanya langsung berlari ke arah anjing itu lari, dia meninggal Izumi yang ada di belakangnya.

"Arata tunggu! "Teriak Izumi yang terkejut melihat Arata meninggalkan nya di belakang.

Arata tidak mendengarkan perkataan dari Izumi, dia malah tetap berlari bersama kudanya.

"Sialan!" Ucap Arata yang kesal dengan Arata.

Namun Izumi tidak diam saja, ia yang sudah kesal terhadap sikap Arata dari tadi langsung mengejar Arata dari belakangnya bersama dengan kudanya.

Karena kuda Arata yang cepat, dia pun dapat mengejar anjing itu. Anjing itu sekarang berada di depan Arata, dan Arata masih berusaha untuk terus menangkap Anjing itu.

Arata sedikit lagi dapat menangkap anjing itu, namun anjing itu langsung masuk ke dalam gubuk yang ada di depannya. Arata pun hampir menabrak gubuk itu, tapi ia dengan cepat langsung memberhentikan kuda nya. Ia tidak melihat gubuk di depannya karena terlalu fokus untuk menangkap anjing itu.

"Ahhh, hampir saja aku menabrak gubuk ini... " Ucap Arata

'DUGH! '

Tiba - tiba, kepala Arata di pukul dengan kencang oleh seseorang, Arata dengan cepat langsung menolehkan kepalanya ke belakangnya. Dan yang di belakang ada Arata yang sedang mengepal tangan kananya.

"Sakit kah?" Tanya Izumi dengan raut muka yang kesal.

"Kenapa kau memukulku, berengsek?!!" Arata menjadi marah juga setelah tahu Izumi memukul kepalanya dari belakang.

Seketika suasana di sana menjadi hening dan serius, mereka berdua saling menatap dengan tatapan yang tajam

"To-tolong.... "

Tiba - tiba, ada suara anak kecil dari dalam gubuk itu, suara anak kecil itu sangat pelan dan lemas.

Mereka berdua pun terkejut mendengar suara anak kecil dari dalam gubuk, kedua mata mereka langsung memandang ke arah gubuk itu. Mereka berdua pun langsung masuk ke dalam gubuk kecil itu dengan cepat.

Saat mereka sudah masuk, mereka berdua melihat anak kecil yang sedang terbaring lemas di lantai kayu dan di sebelahnya ada anjing yang sedang membawa sebuah jagung di mulut nya.

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2024-04-14

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2024-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 - Shogun
3 Chapter 3 - Perjanjian Darah
4 Chapter 4 - Cahaya Bulan
5 Chapter 5 - Kekalahan
6 Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7 Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8 Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9 Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10 Chapter 10 - Membohongi Shogun
11 Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12 Chapter 12 - Serangan Misterius
13 Chapter 13 - Kota Karakawa
14 Chapter 14 - Keturunan Dewa
15 Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16 Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17 Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18 Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19 Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20 Chapter 20 - Beelzebub
21 Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22 Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23 Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24 Chapter 24 - Pencarian Asahi
25 Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26 Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27 Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28 Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29 Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30 Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31 Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32 Chapter 32 - Bayangan Misterius
33 Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34 Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35 Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36 Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37 Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38 Chapter 38 - Kematian Zax
39 Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40 Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41 Chapter 41 - Yakuza
42 Chapter 42 - Mengobati Zax
43 Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44 Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45 Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46 Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47 Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48 Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49 Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50 Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51 Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52 Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53 Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54 Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55 Chapter 55 - Kepulihan Zax
56 Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57 Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58 Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59 Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60 Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61 Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62 Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63 Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64 Chapter 64 - Hewan Buas
65 Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66 Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67 Chapter 67 - Datangnya Asahi
68 Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69 Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70 Chapter 70 - Markas Bandit
71 Chapter 71 - Menyusup
72 Chapter 72- Ruangan Rahasia
73 Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74 Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75 Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76 Chapter 76 - Toko Teh
77 Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78 Chapter 78 - Terungkap
79 Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80 Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81 Chapter 81 - Asahi menghilang
82 Chapter 82 - Asahi Terluka
83 Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84 Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85 Chapter 85 - Ramuan Misterius
86 Chapter 86 - Serangan Terakhir
87 Chapter 87 - Teman Baru
88 Chapter 88 - Terkepung
89 Chapter 89 - Rencana Gila
90 Chapter 90 - Rencana Sukses
91 Chapter 91 - Reuni Keluarga
92 Chapter 92 - Kabar Gembira
93 Chapter 93 - Terperangkap
94 Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95 Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 - Shogun
3
Chapter 3 - Perjanjian Darah
4
Chapter 4 - Cahaya Bulan
5
Chapter 5 - Kekalahan
6
Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7
Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8
Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9
Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10
Chapter 10 - Membohongi Shogun
11
Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12
Chapter 12 - Serangan Misterius
13
Chapter 13 - Kota Karakawa
14
Chapter 14 - Keturunan Dewa
15
Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16
Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17
Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18
Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19
Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20
Chapter 20 - Beelzebub
21
Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22
Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23
Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24
Chapter 24 - Pencarian Asahi
25
Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26
Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27
Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28
Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29
Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30
Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31
Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32
Chapter 32 - Bayangan Misterius
33
Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34
Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35
Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36
Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37
Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38
Chapter 38 - Kematian Zax
39
Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40
Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41
Chapter 41 - Yakuza
42
Chapter 42 - Mengobati Zax
43
Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44
Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45
Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46
Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47
Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48
Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49
Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50
Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51
Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52
Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53
Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54
Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55
Chapter 55 - Kepulihan Zax
56
Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57
Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58
Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59
Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60
Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61
Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62
Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63
Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64
Chapter 64 - Hewan Buas
65
Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66
Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67
Chapter 67 - Datangnya Asahi
68
Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69
Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70
Chapter 70 - Markas Bandit
71
Chapter 71 - Menyusup
72
Chapter 72- Ruangan Rahasia
73
Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74
Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75
Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76
Chapter 76 - Toko Teh
77
Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78
Chapter 78 - Terungkap
79
Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80
Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81
Chapter 81 - Asahi menghilang
82
Chapter 82 - Asahi Terluka
83
Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84
Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85
Chapter 85 - Ramuan Misterius
86
Chapter 86 - Serangan Terakhir
87
Chapter 87 - Teman Baru
88
Chapter 88 - Terkepung
89
Chapter 89 - Rencana Gila
90
Chapter 90 - Rencana Sukses
91
Chapter 91 - Reuni Keluarga
92
Chapter 92 - Kabar Gembira
93
Chapter 93 - Terperangkap
94
Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95
Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!