Di sisi lain, di alam bawa sadar Tsuki. Akan tetapi kali ini berbeda, Tsuki tidak melihat kegelapan yang dia lihat hanya api merah membara di sekitarnya, dan di sana sangat panas.
"Di-dimana aku sekarang?! " Teriak Tsuki yang kesal, karena dia terus - terusan berpindah - pindah tempat.
"Aargh! Panas sekali di sini!" Ucap Tsuki yang kepanasan di sana.
Tsuki sudah tidak terkejut lagi dengan apa yang dia lihat, karena semalam dia juga sudah bertemu dan mengobrol dengan Dewa Tsukoyomi, jadi buat dia ini masih normal.
Tiba - tiba, di depan Tsuki muncul ruangan yang berwarna merah pekat dan berbentuk kubus, namun tidak ada api si sekitarnya.
"Ruangan apa itu? Apa aku harus masuk ke sana ya?" Gumam Tsuki sambil berpikir untuk masuk ke sana. Baiklah aku akan ke sana, dari pada aku harus mati terbakar di sini. " Ucap Tsuki sambil berjalan ke arah ruangan merah itu.
Saat dia sudah sampai di depan pintu ruangan itu, namun ia tidak langsung masuk, Tsuki menguping terlebih dahulu karena dia tidak ingin di buat terkejut nantinya saat dia masuk. Tsuki menguping cukup lama untuk memastikan tidak ada apa - apa di dalam.
"Yosh! Aku akan segera masuk!"
Dia pun langsung membuka pintu dan segera masuk. Saat dia sudah ada di dalam, Tsuki hanya melihat dinding yang di penuhi dengan warna merah saja dan tidak ada api di sana. Namun di dekat salah satu dinding ada tangga yang seperti menuju ke bawah tanah.
"Tangga apa itu?" Tanya Tsuki ke dirinya sendiri, sambil berjalan ke arah tangga itu.
Karena Tsuki penasaran, jadi dia berjalan ke sana. Saat dia sampai di dekat tangga, Tsuki mengintip terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada bahaya di dalam. Setelah mengintip Tsuki hanya melihat kegelapan saja di sana.
"Hah? Kenapa di bawah sana sangat gelap?" Gumam Tsuki yang bingung karena di bawah sana sangat gelap, tapi di dalam ruangan semuanya berwarna merah. Tsuki pun berpikir sebentar untuk masuk ke sana, karena ia masih tidak takut dan bingung untuk masuk.
"Eee... Sepertinya aku tidak akan masuk saja deh." Ucap Tsuki yang tidak jadi masuk ke sana, sambil membelakangi tangga itu. Namun, tiba - tiba ada tangan yang besar menarik baju Tsuki dari belakang, tangan itu menarik Tsuki masuk ke ruangan yang ada di bawah.
"Apa ini?!!
Tsuki pun sangat terkejut saat di tarik oleh tangan misterius itu, bahkan jantung Tsuki berdebar dengan sangat kencang saat itu. Tsuki di tarik masuk kedalam bawah tanah, namun di bawah sana sangat gelap.
Di sisi lain, di luar alam sadar Tsuki. Tsuki masih tidak sadarkan diri dan di samping Tsuki masih ada Shimizu yang menemani nya. Shimizu terus menatap Tsuki dengan tatapan yang sedih. Namun, Kuro tidak kembali lagi ke tempat Tsuki dan Shimizu berada, Kuro malah pergi ke kamar dia dan meminum alkohol sendirian di kamarnya.
Di sebelah Timur Edo, di sana terjadi peperangan yang sangat hebat, antara Klan Mistuda dan Pejuang Furi. Klan Mistuda berusaha mengalahkan para Pejuang Furi agar mereka tidak membuat kerusuhan lagi, namun anggota Pejuang Furi sangat lah banyak, dan itu membuat Pemimpin Klan Mistuda, yaitu Zen Mitsuda kelelahan.
Shogun, izumi, dan arata sudah dalam perjalan ke sana, dan mereka juga sudah membawa banyak sekali prajurit untuk ikut mereka.
Sebenarnya sebelum Shogun pergi ke tempat Klan Mitsuda, dia telah di larang oleh para petinggi untuk ikut ke sana.
Tetapi Shogun bukanlah tipe orang yang mendengarkan perkataan orang lain, jika ia sudah memutuskan sesuatu yang menurutnya benar.
Jadinya, Shogun pun di perbolehkan oleh para petinggi untuk ikut ke Timur, namun dengan syarat harus banyak prajurit terbaik yang ikut bersama Shogun. Shogun pun mengiyakan nya saja, karena dia sudah lelah berdebat dengan kakek - kakek. Tanpa basa - basi, Shogun langsung mengambil Katana nya yang sudah di sediakan oleh Izami dan Arata, dan langsung pergi menggunakan kuda nya.
Saat di perjalanan, tiba - tiba ada kabut yang lebat di mana - mana, kuda - kuda yang di tunggangi oleh Shogun, Izumi, dan Arata. menjadi gelisah dan rusuh. Sementara para pasukan yang tidak menaiki kuda menjadi panik.
"Shogun-sama! Seperti nya kita harus berhenti dulu!" Teriak Izumi yang memberitahu Shogun untuk berhenti.
"Yaa! Semuanya berhenti dan Jangan sampai terpisah ya! " Jawab Shogun sambil memberitahu agar tidak ada yang terpisah.
Shogun dan pasukannya pun membuat barisan yang besar, agar tidak ada yang terpisah. Setelah selesai membuat barisan, Shogun pun turun dari kudanya untuk melihat lebih jelas lagi yang ada di depan.
"Shogun-sama, kami akan ikut turun juga." Ucap mereka sambil ingin turun dari kuda.
"Tidak, Kalian berdua tetap duduk di kuda saja, aku saja yang akan maju ke depan." Ucap Shogun sambil melarang Arata dan Izumi untuk turun dari kuda nya.
"Tapi, Shogun-sama...."
"Sudah dengarkan saja perkataan ku! " Ucap Shogun dengan keras sambil mengeluarkan aura nya, agar Izumi dan Arata mendengarkan perkataan nya.
Setelah Shogun mengeluarkan aura nya, mereka berdua pun langsung tidak jadi turun karena mereka berdua takut melihat aura dari Shogun.
Lalu Shogun pun berjalan perlahan ke depan, sambil sesekali mengecek ke kanan dan kiri nya. Karena di depan banyak sekali kabut, Shogun pun mengaktifkan Ki cahaya nya, agar dia dapat melihat ke depan lebih jelas lagi. Saat dia mengaktifkan Ki cahaya nya, dia sempat merasakan ada nya Ki seseorang juga di luar kabut. Walaupun Shogun hanya merasakannya sedikit saja, namun ia langsung tahu bahwa orang itu adalah musuhnya.
"Semuanya mundur!" Teriak Shogun yang terkejut merasakan Ki musuh di luar kabut.
Izami dan Arata pun terkejut mendengar teriakan dari Shogun, tanpa bertanya lagi ke Shogun, Izumi, Arata, dan yang lainya langsung mundur ke belakang.
"A-ada apa, Shogun-sama?!! " Tanya para prajurit serempak ke Shogun.
"Sssst... Diam! " Teriak Shogun sambil menyuruh pasukan nya untuk.
Dalam seketika suasana nya di sana menjadi sangat hening, bahkan saking hening nya mereka bisa mendengarkan suara nafas mereka masing - masing.
Tiba - tiba, datang tiga anak panah yang mengarah ke Shogun dari dalam kabut. Shogun pun langsung menyadarinya, dan dia langsung menghancurkan tiga anak panah yang datang padanya, Shogun seperti mengeluarkan cahaya dari kedua tangannya, dan dalam seketika tiga anak panah itu langsung hancur.
"Tembakan Cahaya!"
Namun, ternyata masih ada satu anak panah lagi yang bersembunyi di antara ketiga anak panah tadi, namun anak panah yang satu ini berbeda.
"Apa masih ada lagi?!" Ucap Shogun yang terkejut, Shogun pun ingin segera mengeluarkan tembakan cahaya nya lagi, namun tiba - tiba anak panah itu mengeluarkan jaring dan langsung menangkap Shogun.
Izumi dan Arata pun terkejut melihat Shogun tertangkap oleh jaring, jadi mereka langsung cepat menyuruh kuda mereka langsung berlari ke arah Shogun. Namun, dalam sedetik saja jaring yang menangkap Shogun langsung di tarik oleh seseorang dari dalam kabut. Dan hawa keberadaan dari orang misterius itu juga tidak ada.
"SHOGUN-SAMA!"
Teriak panik Izumi, Arata, dan para pasukan yang melihat Shogun tertarik ke dalam kabut.
Kawanan Shogun pun langsung menjadi panik di sana.
"Ba-bagaimana ini???"
"Ji-jika Shogun-sama terluka pasti kita yang akan di salah kan! "
"A-aku tidak ingin mati! "
Semua pasukan yang di bawa Shogun pun menjadi panik, namun mereka panik bukan karena khawatir terhadap Shogun yang tertangkap, tapi mereka khawatir terhadap diri mereka sendiri yang akan mendapatkan hukuman nantinya oleh para petinggi.
Izumi dan Arata terkejut setelah melihat sifat kebusukan dari para pasukan - pasukannya. Izumi dan Arata tidak menyangka nya, bahwa pasukan terbaik yang telah di pilih oleh para petinggi, ternyata sangat egois dan tidak peduli terhadap pemimpin mereka sendiri.
"HEI! KALIAN INI BENAR - BENAR SANGAT MEMALUKAN!" Teriak Arata yang sangat marah ke para pasukan.
Arata yang biasanya pendiam, tiba - tiba ia berteriak sangat keras ke para pasukan yang panik. Sontak itu membuat para pasukan menjadi terkejut.
"KALIAN INI HANYA MEMENTINGKAN HIDUP KALIAN SENDIRI SAJA! APA KALIAN SEMUA TIDAK MALU DI SEBUT SEBAGAI PASUKAN TERBAIK?!!" Ucap Arata yang sangat marah dan kesal ke para pasukan, dan secara tidak sadar Arata mengeluarkan Auranya.
Izumi yang ada di samping Arata hanya bisa duduk diam saja di kudanya. Para pasukan pun juga begitu, mereka hanya bisa diam saja karena setelah di marahi oleh Arata, mereka pun merasa malu terhadap diri mereka sendiri yang sangat pengecut.
"Izumi, yang menangkap Shogun-sama tadi pasti dia adalah pengguna Ki yang hebat. Kita hati - hati mulai sekarang." Ucap Arata yang sudah lelah karena teriak ke Izumi yang ada di sampingnya.
"Ya, aku akan hati - hati. " Jawab Izumi dengan santai.
Tiba - tiba, ada cahaya yang keluar dari dalam kabut, dan itu membuat para pasukan menjadi terkejut setelah melihat nya.
"Ca-cahaya apa itu?!!" Teriak para pasukan yang terkejut melihat cahaya yang keluar dari dalam kabut.
Namun, Arata dan Izumi hanya terus menatap cahaya itu dengan sangat fokus. Dan tiba - tiba, mereka berdua tersenyum senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments