Chapter 10 - Membohongi Shogun

Tiba - tiba Asahi meneteskan air matanya, setelah mengingat kenangan nya bersama Tsuki dan Ibunya.

"Tu-tuan muda, apa kamu tidak apa - apa?!" Tanya Zax yang terkejut melihat Asahi meneteskan air matanya.

Asahi pun langsung mengelap matanya, dengan menggunakan tangannya.

"Tidak... Tidak apa. " Jawab Asahi. "Aku akan mencari ingin dulu di luar. " Lanjutnya yang mau berdiri.

'Baik, Tuan muda."

"Oh, iya, satu lagi, jika Tobi sudah kembali beritahu aku ya. " Ucap Asahi

"Siap!" Jawab Zax dengan tegas!

Saat Asahi ingin berjalan keluar, tiba - tiba datang Tobi dan Dokter Ame yang sudah berada di depan pintu.

"Tuan muda, ini sudah aku bawakan dokternya!" Ucap Tobi dengan tegas ke Asahi.

"Ehhh! Kau cepat juga ya!" Ucap Asahi yang terkejut dengan kecepatan dari Tobi. Tapi kerja bagus! " Lanjut nya sambil memuji Tobi.

"Terimaksih, Tuan Muda!" Jawab Tobi yang senang mendapatkan pujian dari Asahi.

"A-asahi-sama!" Salam Dokter Ame sambil menundukkan kepalanya.

Asahi dan dokter Ame sudah saling mengenal satu sama lain, karena dulu dokter Ame terkadang memeriksa Ibunya Asahi saat sedang sakit waktu itu.

"Ohhh Dokter, silakan masuk ke dalam. Tolong segera periksa Tsuki Dok." Ucap Asahi sambil meminta tolong dengan sopan ke Dokter Ame.

"Siap!"

Dokter Ame pun segera berjalan masuk ke dalam, di dalam ia pun langsung memeriksa tubuh Tsuki dengan menggunakan Ki airnya.

Dia membuat gelembung dari Ki airnya, setelah itu ia memasukan gelembung tersebut ke dalam mulut Tsuki. Beberapa menit kemudian, pemeriksaan Dokter Ame telah selesai.

"Sudah selesai, Asahi-sama. Ucap Dokter Ame."

"Ja-jadi apa Tsuki bisa sembuh dengan cepat, Dokter Ame?!" Tanya Asahi khawatir dengan Tsuki.

"Hmmm.... Sebelum itu bolehkah aku bertanya sebentar, Asahi-sama?"

"Ya, tentu saja. " Jawab Asahi dengan sopan.

"Apa yang menyebakan, Tsuki-kun bisa menjadi seperti ini? Tanya dokter Ame sambil mengelus -elus jenggot putihnya yang sudah panjang.

"Kami juga tidak tahu apa yang terjadi denganya, Namun kami menyelamatkan dari gudang yang terbakar barusan."

"Apa gudang yang terbakar anda bilang?! "

"Iya, benar. Aku melihat dia berusaha keluar dari gudang yang terbakar. "

Asahi pun menjelaskan apa yang terjadi apa Tsuki kepada Dokter ame dengan bahasa yang sopan. Dokter Ame pun mengerti apa yang terjadi pada Tsuki, dan dia menjadi kasihan terhadap Tsuki, dia pun mengelus kepala Tsuki dengan perlahan.

"Jadi.... Jadi Dok keadaan Tsuki bagaimana?" Tanya Asahi.

"Ahhh, maaf aku hampir saja lupa. Tsuki-kun sudah tidak apa - apa, namun ia masih membutuhkan istirahat dalam waktu panjang untuk memulihkan tubuhnya kembali. " Ucap Dokter Ame sambil menjelaskan nya dengan nada yang rendah.

"Ohhh, jadi begitu ya Dok." Ucap Asahi dengan wajah yang sedih.

'PLAK!'

Tiba - tiba, Asahi menampar kedua pipinya sendiri dengan kedua tangannya, dia melakukanya agar dia tidak larut dalam kesedihan terus. Zax, Tobi, dan Dokter Ame pun terkejut melihat Asahi menampar dirinya sendiri.

"Yoshh! Aku akan memberitahu ayah ku dulu tentang ini!" Ucap Asahi dengan kedua pipinya yang merah.

Asahi pun langsung pergi ke tempat Shogun berada, dia berlari dengan cepat ke sana.

Di sisi lain.

Shogun masih saja di tempat terjadinya kebakaran tadi, dia terus di sana karena penasaran apa yang terjadi. Dia juga memikirkan yang terjadi dengan tubuh Tsuki, dan aura aneh yang dia rasakan dari tubuh Tsuki. Dan dia pun memutuskan untuk menemui Kuro, untuk bertanya padanya.

"Shogun-dono! "

Baru saja Shogun ingin memanggil Kuro, namun ternyata Kuro sudah ada di belakang nya ada dan memanggil dia.

Sontak Shogun yang mendengarnya pun langsung berbalik badan.

"Ehh, Kuro! Cepat ke sini! " Jawab Shogun sambil melambaikan tangan ke arah Kuro.

Kuro pun menghampiri Shogun. Apa ada yang bisa ku bantu, Shogun-dono" Tanya Kuro dengan sopan kepada Shogun.

"Yaa, baru saja aku ingin memanggil mu tadi. Tapi intinya Aku ingin kau menjelaskannya. Kenapa Tsuki bisa berada di dalam gudang, dan dia juga di penuhi dengan luka - luka yang parah?" Tanya Shogun sambil menunjuk ke arah gudang yang sudah hangus terbakar.

Shogun pun juga langsung menanatap Kuro dengan serius, dan tiba - tiba suasana di sana menjadi sangat serius.

Sebelum Kuro memanggil Shogun, dia sudah melihat Shogun duluan, namun Shogun tidak menyadarinya. Kuro juga sudah tahu, bahwa Shogun pasti akan bertanya tentang Tsuki, jadi dia sudah menyiapkan jawaban yang bohong, agar membuat Shogun percaya kepadanya.

"Sebenarnya yang melakukan ini.... Yang melakukan ini semua adalah ke empat anak - anak ku Shogun-sama! "

"Ke-kenapa anak - anak mu melakukan ini Kuro?! Bukanya mereka juga saudaranya Tsuki?!"

Shogun pun terkejut setelah mendengar ucapan dari Kuro, karena dia tidak mengira bahwa saudaranya Tsuki sendiri lah yang melukainya.

"Mereka melakukan ini karena iri terhadap Tsuki. Mereka iri, karena Tsuki selalu bisa bersama dengan Asahi dan Anda, Shogun-sama." Jawabnya dengan wajah yang memelas.

"TAPI, AKU MOHON UNTUK MEMAAFKAN MEREKA SHOGUN-SAMA! "

Tiba - tiba, Kuro menundukkan kepalanya dan meminta maaf karena masalah yang anak - anaknya telah perbuat.

Namun sebenarnya Kuro hanya berbohong saja kepada Shogun, agar Shogun tidak mencurigai nya.

Karena berubahnya sifat Kuro yang mendadak, Shogun pun menjadi diam dan tidak bisa berkata apa - apa lagi, karena dia pikir ini juga menjadi salahnya sendiri karena terlalu memanjakan Tsuki.

"Ayah! Ayah! "

Tiba - tiba, ada teriakan dari Asahi dari samping, teriakan itu sangat keras. Sontak Shogun pun langsung tersadar dari diamnya dan langsung melihat ke samping. Dia pun melihat Asahi yang berlari ke arahnya sambil melambaikan tangannya.

Sesampainya di sana Asahi pun terkejut, karena melihat Kuro sedang menundukkan kepalanya ke arah ayahnya.

"A-apa yang terjadi ayah?" Tanya Asahi kepada Shogun.

"Tidak apa, ini hanya urusan orang dewasa." Yang lebih penting, kau balik lagi ke sini memangnya ada apa? Tanya Shogun kepada Asahi yang masih bingung dengan situasinya

"Ahhh! Iya, tujuan ku balik kesini untuk bilang padamu, kalau Tsuki sudah di periksa oleh dokter. " Ucap Asahi yang sedang memberitahu Shogun.

"Ohhh, syukurlah. Kau dengar itu Kuro anak mu tidak apa - apa. Dan aku juga sudah memaafkan mu, jadi angkat kepala mu . Ucap Shogun sambil menyuruh Kuro untuk mengangkat kepalanya.

"Terima kasih! Shogun-dono!" Ucap Kuro yang berterima kasih kepada Shogun, sambil mengangkat kepalanya.

"Hahahah, aku beruntung hari ini bisa membohongin Shogun." Gumam Kuro dalam hatinya.

"Baiklah, ayo kita pergi ke sana." Ucap Shogun sambil mengajak Asahi dan Kuro ke tempatnya Tsuki.

Mereka pun berjalan bersama ke tempat Tsuki. Sesampainya di sana mereka bertiga di buat terkejut, karena Shimizu berada di dalam sambil memeluk tubuh Tsuki yang sedang terbaring.

"Tante Shimizu!" Teriak Asahi yang terkejut melihat Shimizu, sambil berlari ke arahnya dan memeluk Shimizu.

Setelah Kuro pergi dari kamar Shimizu, Shimizu pun berusaha untuk berdiri dan berjalan untuk mencari Tsuki, walaupun membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk dia menemui Tsuki.

Namun ia berhasil menemui Tsuki dengan cara mengikuti Dokter Ame dan Tobi dari belakang. Dia melihat Dokter Ame dan Tobi berjalan dengan cepat di lorong rumah, dia yang penasaran pun mengikuti mereka berdua dan kemudia ia bertemu dengan Tsuki.

Shogun pun hanya tersenyum saja melihatnya di luar, tapi Kuro masih dengan mukanya yang judes dan seram saja, namun dia masuk juga masuk ke dalam.

Di depan gerbang kediaman Shinigami

Tiba - tiba, ada dua orang samurai yang memegang katana di depan pintu gerbang rumah Kuro. Tiga Penjaga Kuro yang saat itu sedang berjaga di sana, mereka pun melihat kedua orang itu mondar-mandir di depan gerbang.

Mereka pun mendekati dua orang itu, alangkah terkejutnya mereka di buat oleh dua orang itu, ternyata dua orang itu membawa katana yang sangat tajam di pinggulnya.

"He-hei! kau jatuhkan katana mu! " Teriak ketiga penjaga itu, yang melihat dua orang tadi membawa katana.

Para penjaga begitu waspada ke pada mereka berdua, karena di Zaman Edo sudah di buat peraturan baru yang mengwajibkan orang - orang tidak boleh lagi membawa katana sembarangan.

Tiba - tiba, salah satu dari dua orang tadi, maju ke arah para penjaga. Penjaga yang melihat dia maju pun langsung mengeluarkan Katana nya dan mengarahkan nya ke dua orang itu.

"Jangan bergerak!" Teriak ketiga penjaga dengan bersamaan.

"Hei! Kalian tenang sedikit dong, kami kesini karena ada urusan! Jawab orang yang tadi maju dengan sedikit emosi.

"Kalian ada keperluan apa di sini?! " Tanya Ketiga penjaga itu.

"Ahhh sudah lah, kalian banyak tanya! " Jawab kedua orang itu yang sudah kesal di tanya oleh ketiga penjaga itu

Karena dua orang tadi sudah kesal di tanya terus oleh para penjaga, mereka pun menerobos masuk ke dalam. Mereka mendobrak 3 penjaga tadi dengan keras sampai mereka jatuh.

'ARGH!'

Setelah mereka masuk kedalam, mereka berdua di sambut oleh satu Komandan dan 7 penjaga lainya yang siap untuk melawan dua orang itu.

"Kalian menyerah lah!" Ucap para penjaga yang menghalangi mereka masuk lebih dalam.

Namun dua orang itu tidak memperdulikan perkataan para penjaga itu, mereka malah berlari ke belakang dengan sangat cepat.

"Apa?! Cepat kejar dua orang itu!" Teriak Komandan dari para penjaga. "

Para penjaga pun terkejut melihat kecepatan dari dua orang itu dalam berlari, namun para penjaga masih berusaha untuk mengejar mereka.

"Huh! Dasar lambat!" Ucap kedua orang itu dengan nada yang sombong.

Secara kebetulan mereka berdua bertemu dengan Shogun dan yang lainya. Dua orang itu pun langsung menghampiri dengan cepat, dan para penjaga juga mengikuti mereka dari belakang.

"Shogun-sama!" Teriak mereka berdua yang memanggil Shogun yang berada di luar.

Shogun pun menoleh ke arah dua orang itu, namun Shogun hanya diam saja saat melihatnya dua orang itu.

Namun, tiba - tiba kedua orang itu langsung bersujud di depan Shogun. Para penjaga yang ada di belakangnya pun terkejut sekaligus bingung, karena mereka kira awalanya dua orang itu adalah musuh.

"A-ada apa ini!" Teriak para penjaga yang kebingungan dengan situasi di sana.

"Shogun-sama, apa mereka bukan musuh?!" Komadan pun bertanya kepada Shogun mengenai dua orang itu.

"Ahh, bukan, bukan. Mereka bukan musuh, Mereka adalah anggota Bakufu."

"A-apa?!!" Para penjaga pun terkejut setelah mendengar jawaban dari Shogun.

Bakufu adalah pemerintahan kemiliteran Jepang di Zaman Edo ini, mereka bertugas untuk peperangan dan kepolisian Jepang. Dan Bafuku juga sangatlah setia dan patuh terhadap Shogun.

NOTE: Makasih buat yang sudah baca sampai Chapter 10, saya sangat berterimakasih kepada kalian yang sudah mendukung 💪 dan membaca Novel ini. Dan Saya harap Novel Samurai Bulan ini bisa terus update dan makin banyak pembacanya. Saya ucapkan terima kasih sekali lagi🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2023-06-03

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 - Shogun
3 Chapter 3 - Perjanjian Darah
4 Chapter 4 - Cahaya Bulan
5 Chapter 5 - Kekalahan
6 Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7 Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8 Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9 Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10 Chapter 10 - Membohongi Shogun
11 Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12 Chapter 12 - Serangan Misterius
13 Chapter 13 - Kota Karakawa
14 Chapter 14 - Keturunan Dewa
15 Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16 Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17 Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18 Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19 Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20 Chapter 20 - Beelzebub
21 Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22 Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23 Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24 Chapter 24 - Pencarian Asahi
25 Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26 Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27 Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28 Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29 Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30 Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31 Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32 Chapter 32 - Bayangan Misterius
33 Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34 Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35 Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36 Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37 Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38 Chapter 38 - Kematian Zax
39 Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40 Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41 Chapter 41 - Yakuza
42 Chapter 42 - Mengobati Zax
43 Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44 Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45 Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46 Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47 Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48 Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49 Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50 Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51 Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52 Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53 Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54 Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55 Chapter 55 - Kepulihan Zax
56 Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57 Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58 Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59 Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60 Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61 Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62 Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63 Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64 Chapter 64 - Hewan Buas
65 Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66 Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67 Chapter 67 - Datangnya Asahi
68 Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69 Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70 Chapter 70 - Markas Bandit
71 Chapter 71 - Menyusup
72 Chapter 72- Ruangan Rahasia
73 Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74 Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75 Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76 Chapter 76 - Toko Teh
77 Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78 Chapter 78 - Terungkap
79 Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80 Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81 Chapter 81 - Asahi menghilang
82 Chapter 82 - Asahi Terluka
83 Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84 Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85 Chapter 85 - Ramuan Misterius
86 Chapter 86 - Serangan Terakhir
87 Chapter 87 - Teman Baru
88 Chapter 88 - Terkepung
89 Chapter 89 - Rencana Gila
90 Chapter 90 - Rencana Sukses
91 Chapter 91 - Reuni Keluarga
92 Chapter 92 - Kabar Gembira
93 Chapter 93 - Terperangkap
94 Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95 Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 - Shogun
3
Chapter 3 - Perjanjian Darah
4
Chapter 4 - Cahaya Bulan
5
Chapter 5 - Kekalahan
6
Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7
Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8
Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9
Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10
Chapter 10 - Membohongi Shogun
11
Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12
Chapter 12 - Serangan Misterius
13
Chapter 13 - Kota Karakawa
14
Chapter 14 - Keturunan Dewa
15
Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16
Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17
Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18
Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19
Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20
Chapter 20 - Beelzebub
21
Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22
Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23
Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24
Chapter 24 - Pencarian Asahi
25
Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26
Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27
Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28
Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29
Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30
Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31
Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32
Chapter 32 - Bayangan Misterius
33
Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34
Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35
Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36
Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37
Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38
Chapter 38 - Kematian Zax
39
Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40
Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41
Chapter 41 - Yakuza
42
Chapter 42 - Mengobati Zax
43
Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44
Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45
Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46
Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47
Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48
Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49
Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50
Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51
Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52
Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53
Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54
Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55
Chapter 55 - Kepulihan Zax
56
Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57
Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58
Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59
Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60
Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61
Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62
Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63
Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64
Chapter 64 - Hewan Buas
65
Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66
Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67
Chapter 67 - Datangnya Asahi
68
Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69
Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70
Chapter 70 - Markas Bandit
71
Chapter 71 - Menyusup
72
Chapter 72- Ruangan Rahasia
73
Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74
Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75
Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76
Chapter 76 - Toko Teh
77
Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78
Chapter 78 - Terungkap
79
Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80
Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81
Chapter 81 - Asahi menghilang
82
Chapter 82 - Asahi Terluka
83
Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84
Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85
Chapter 85 - Ramuan Misterius
86
Chapter 86 - Serangan Terakhir
87
Chapter 87 - Teman Baru
88
Chapter 88 - Terkepung
89
Chapter 89 - Rencana Gila
90
Chapter 90 - Rencana Sukses
91
Chapter 91 - Reuni Keluarga
92
Chapter 92 - Kabar Gembira
93
Chapter 93 - Terperangkap
94
Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95
Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!