Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama

Di luar gudang tempat Tsuki di kurung ternyata sudah siang. Di luar sana ada Shogun dan anaknya yang berkunjung, dan tentu saja Shogun masih di kawal oleh Tobi dan Zax. Shogun datang karena kemarin malam melihat kebakaran yang besar di kediaman Klan Shinigami, dia datang untuk memastikan tidak ada korban jiwa.

Tetapi Shimizu masih pingsan di dalam kamarnya, Kuro menyuruh pembantunya untuk menjaga Shimizu, agar dia tidak pergi mencari ke luar.

"Shogun-dono, Selamat datang. " Ucap Kuro yang menyambut kedatangan Shogun.

"Kuro, apakah semalam ada korban? "

"Tidak ada korban semalam Shogun-dono. "

"Hmmm, Syukurlah. Aku padahal sudah membawakan beberapa dokter, karena tidak ada korban, dokter - dokter ini akan aku suruh untuk membantu di sini." Ucap Shogun sambil menyuruh dokter - dokternya

"Terima kasih banyak, Shogun-dono" Ucap. Kuro sambil membungkukkan kepalanya.

Dokter - dokter yang di bawa Shogun pun segera masuk ke dalam untuk membantu.

"Jadi, dimana tempat kebakaran semalam?'

"Di sana Shogun-dono." Ucap Kuro sambil menunjuk ke arah gudang yang terbakar kemarin.

"Ohhh, di sana ya. Ternyata Kebakaran nya cukup besar juga ya. " Ucap Shogun sambil berjalan ke sana.

Shogun pun melihat - lihat di sekitar area kebakaran selamam, dan ia menemukan sesuatu yang janggal di sana. Sementara itu Kuro pergi ke dalam sebentar.

"Hei, Kau kesini. Aku ingin bertanya pada mu. " Panggil Shogun ke pembantu wanita di rumah Kuro yang berada di luar.

"Y-ya, bertanya apa Shogun-Sama?" Ucap pembantu perempuan itu yang gugup.

"Apa yang terjadi kemarin malam?"

Saat Shogun memanggil dan bertanya kepada pembantu perempuan itu, wajah pembantu itu terlihat gugup dan ketakutan.Tetapi dia segera menceritakan yang semalam terjadi dengan suara yang kecil, namun ia tidak menceritakan saat Shimizu dan Tsuki di pukul dengan keras oleh Kuro, dan Tsuki yang di kurung di gudang belakang. Karena ia takut jika menceritakan nya ia akan di bunuh oleh Kuro.

"Hmmm, begitu ya ceritanya. Terima kasih ya. "

"I-iya, Shogun-sama. "

Sebenarnya Shogun ingin bertanya sekali lagi kepada pelayan itu, namun muka dari pelayan itu sangat ketakutan seperti melihat hantu. Shogun pun mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi kepada pelayan itu.

"Baiklah kau boleh pergi." Ucap Shogun.

Pelayan itu pun langsung lari ke dalam rumah, Shogun yang melihat nya hanya bisa diam dan curiga dengan apa yang terjadi semalam.

"Hmmm.. Pasti yang terjadi bukan hanya kebakaran saja, karena aku melihat adanya tanah yang hancur di sini." Gumam Shogun yang sedang berpikir.

Sementara itu, Anaknya Shogun hanya diam saja sambil melihat- lihat bekas kebakaran kemarin.

Asahi adalah anak yang pintar seperti ayahnya, sebenarnya dia juga menyadari ada yang janggal dari kebakaran kemarin. Namun Asahi memilih untuk diam saja.

Di sisi lain.

Ternyata Kuro masuk kedalam untuk memeriksa Shimizu, dia takut jika Shimizu sadar dan langsung keluar dari kamarnya, dan Shimizu akan bertemu dengan Shogun nantinya jika dia keluar.

Sepertinya dia masih belum sadar ya" Ucap Kuro saat melihat Shimizu. "Hei, kau jaga Shimizu di sini dan jangan biarkan dia keluar. " Lanjutnya sambil menyuruh pembantu nya untuk menjaga Shimizu.

"Ba-baik tuan. " Jawab pembantu itu

Setelah dia melihat Shimizu yang masih tidak tersadar, Kuro pun langsung keluar dari kamar Shimizu, dan segera menuju kembali ke tempat Shogun

"Shogun-dono, maaf menunggu. Tadi aku ada urus sebentar. " Ucap Kuro dari belakang Shogun.

Di sana Shogun sedang berbincang - bincang dengan petinggi klan Shinigami yang lainnya.

"Ohhh, Kuro, kau dari mana saja. Kami baru ingin meminum teh bersama, apa kau mau ikut." Ucap Shogun ke Kuro yang ada di belakang nya.

"Ohh, ya aku ingin ikut." Jawab Kuro

Mereka pun pergi ke dalam ruangan yang ada di ujung taman.

Namun Asahi tidak ikut, dia lebih memilih untuk tetap di area tempat kebakaran kemarin, Asahi berjalan - jalan di sekitar taman untuk melihat - lihat. Dia di temani oleh Zax, Sementara Tobi ikut dengan Shogun untuk mengawalnya.

Saat Asahi sedang berjalan - jalan, dia melihat ada yang aneh di belakang taman, karena pohon besar yang sering dia lihat menghilang.

"Hei, Zax-san." Ucap Asahi

"Ya ada apa, Tuan muda? " Tanya Zax

"Eee.. Bukanya seharusnya ada pohon yang di belakang taman ini." Ucap Asahi sambil menunjuk ke arah belakang taman

"Oh iya, seingatku juga begitu."

"Hmmm... Apa ada yang menebangnya? Atau pohon itu juga ikut kebakaran? "

"Eee... Bagaimana jika kita lebih mendekat ke sana saja?"

"Me-memang boleh? " Ucap Asahi yang terkejut dengan ajakan dari Zax

"Ya, boleh saja, tapi kita harus cepat agar tidak ketahuan. "

"Baiklah, ayo kita ke sana. " Ucap Ashi yang senang

Karena Asahi penasaran, dia pun memutuskan untuk melihat ke belakang taman bersama dengan Zax.

Sesampainya di belakang taman, Asahi dan Zax melihat akar - akar pohon yang panjang keluar dari tanah, dan tanah bekas tumbuhnya pohon itu besar yang sudah hancur.

Mereka di buat terkejut setelah melihat itu, karena mereka kira awalnya pohon itu di tebang, atau terkena api pada saat kebakaran.

"Loh, kok... Pohon ini seperti di rusak oleh seseorang?" Ucap Shogun yang bingung.

"Ya, Tuan muda. Sepertinya ada yang merusak pohon besar ini. "

"Tapi, yang merusak nya pasti mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, karena dia dapat membuat pohon besar ini tumbang."

Asahi dan Zax terus melihat dan memeriksa sisa - sisa pohon besar itu, sambil berpikir pelaku yang dapat menumbangkan pohon besari itu.

Di tempat Shogun dan yang lain nya sedang meminum teh. Mereka sedang berbincang - bincang santai, namun di sana Kuro terlihat aneh, karena dia hanya diam saja dan tidak meminum teh nya sama sekali.

Petinggi Klan Shinigami yang melihat Kuro hanya diam saja, mereka pun mulai ketakutan dan bergemetar.

"Ku-kuro-sama, a-apa ada yang salah? " Tanya salah satu petinggi Klan Shinigami, yang ketakutan.

"Ya, Kuro apa kau tak apa? Apa kau sedang sakit?" Tanya Shogun yang khawatir melihat wajah Kuro yang tidak sehat.

"A-aku tidak apa , Shogun-sama. Namun aku ingin ke kamar kecil sebentar." Ucap Kuro

"Ohhh, baiklah. " Ucap Shogun.

Kuro pun langsung berjalan dengan cepat keluar dari ruangan. Dia menuju toilet yang berada di belakang ruangan tadi.

Saat Kuro sudah masuk ke toilet, tiba - tiba dia mengeluarkan darah yang lumayan banyak dari mulutnya.

"Ugh! Sialan, aku sepertinya sudah terkena dampaknya ya, dari melanggar janji terkutuk itu. Tapi untungnya Shogun belum tahu, kalau aku melanggar janji yang sudah ku buat denganya. Jika dia sampai tahu pasti akan bertambah parah. " Ucap Kuro yang mulut nya di penuhi dengan darah.

Setelah itu Kuro langsung membersihkan mulutnya dari darah, lalu Kuro langsung keluar dari toilet dan segera kembali ke ruangan tadi.

Di dalam gudang

Tsuki ternyata sudah tersadar di dalam gudang belakang, dia terbangun karena mendengar suara berisik dari luar.

Su-suara apa itu, kenapa sangat berisik? Gumam Tsuki yang baru tersadar.

"Arghh, kepala ku terasa sangat pusing. " Ucap Tsuki sambil memegangi Kepala nya.

"Ehh? Badanku sudah tidak merasa sakit lagi. " Gumam Tsuki dalam hatinya. " Apa aku sudah bisa bergerak ya? " Lanjut nya.

Tsuki pun berusaha untuk berdiri secara perlahan - lahan. Dia pun akhirnya berhasil berdiri, tapi kakinya masih bergemetar, dan masih ada luka - luka kecil di sekitar tubuhnya.

"Akhirnya... Aku berhasil berdiri. "Ucap Tsuki yang senang. " Baiklah, aku harus segera keluar dari sini. " Lanjutnya.

Tsuki pun berusaha untuk berjalan perlahan ke arah depan pintu. Saat dia sudah sampai di depan pintu, Tsuki langsung ingin membuka pintu, namun pintunya terkunci rapat.

"Apa?! Terkunci?!" Ucap Tsuki yang terkejut.

"Ohhh, yang menguncinya pasti ayahku sendiri. Dasar orang tua kejam! Ucap Tsuki dengan keras.

Namun Tsuki tidak menyerah, dia terus berusaha untuk membuka pintu itu. Tapi hasilnya sama saja, pintu itu tidak bisa di buka. Tsuki pun mulai menyerah. Namun, tiba tiba mendengar suara seseorang yang tidak asing.

"Ehh?! Suara itu? Ini pasti suara Asahi, tapi apa yang dia lakukan di sini?"

Tsuki yang penasaran dengan suara itu, langsung bersuaha untuk mengintip dari lobang - lobang yang ada pada gudang kayu itu. Dan benar saja, dia melihat Asahi dan Zax yang berada di luar.

"Asahi! Zax-san! Tolong aku!" Teriak Tsuki

Tsuki terus teriak berulang-ulang, namun Asahi dan Zax masih tidak bisa mendengarnya.

Karena jarak dari mereka lumayan jauh. Tsuki pun merasakan sakit pada tenggorokan nya, karena terus - menerus teriak..

"Uhuk...Uhuk... Sakit... Sepertinya di dalam tenggorokan ku juga ada luka... " Ucap Tsuki sambil memegangi tenggorokan nya.

Tsuki yang sudah tidak kuat untuk berteriak lagi, dia pun memutuskan untuk mencari - cari barang untuk membuka pintu kayu itu. Walaupun gudang itu sudah tua, namun masih sangat kuat.

Setelah beberapa menit mencari - cari barang, akhirnya Tsuki pun menemukan tongkat kayu. Tsuki pun berusaha untuk merusak pintu kayu itu dengan tongkatnya, namun pintu kayu itu sangat lah keras.

"Ahhg! Sialan!"

Tsuki yang lelah pun, hanya bisa duduk saja. Tsuki sudah kehabisan cara lagi untuk keluar dari gudang ini. Tiba - tiba saat dia sedang melihat sekeliling, dia pun melihat sebuah tong coklat di depanya. Tsuki yang penasaran pun langsung mendekat ke tong coklat itu.

"Ehmm... Tong ini? Aku seperti pernah melihat nya. " Ucap Tsuki sambil membuka tong tersebut.

Tsuki pun dibuat terkejut setelah membuka tong coklat tersebut, karena isi dari tong coklat tersebut adalah bensin.

"Ke-kenapa tong ini bisa berada di sini?"

Tiba - tiba, Tsuki mendapatkan ide untuk membuatnya bisa keluar dari gudang itu. Tanpa pikir panjang, Tsuki langsung mencari papan kayu dan mengambil tongkat kayu tadi. Tidak perlu waktu lama, Tsuki langsung mendapatkan papan kayu tersebut.

"Yosh, kayu dan papanya sudah ada di tanganku, sekarang aku hanya perlu membuat apinya saja."

Tsuki pun mulai membuat api, dengan cara menaruh papan kayu tersebut di lantai, setelah itu tongkat kayu tadi di celupkan ke tong bensin tadi. Setelah tahap itu selesai, Tsuki pun langsung menaruh tongkat nya itu di papan kayu dan mulai memutarnya dengan cepat. Seketika ada percikan api kecil bermunculan, dan api pun mulai membakar tongkat kayu tersebut.

"Hahaha...Untung aja aku bisa membuat api." Ucap Tsuki yang senang.

Setelah Tsuki pun ingin memasukan tongi kayu tersebut ke dalam tong bensin, agar gudang tersebut langsung kebakaran.

"Wuuu, ini dia saatnya. Satu... Dua... Tiga... "

Saat sudah hitungan ke tiga, Tsuki langsung memasukkan Tongkat kayu tersebut ke dalam tong. Seketika gudang itu langsung terbakar.

Sontak Asahi dan Zax yang berada tidak jauh di sana, terkejut melihat api dan juga asap yang tebal.

"Ehh?!! Api?!" Ucap Zax yang melihat api terlebih dahulu.

"Api yang besar itu... Api itu berasal dari belakang sana Zax. Ayo kita cepat ke sana! " Ucap Asahi dengan keras, sambil berlari ke arah api itu.

"Siap, Tuan Muda!" Jawab Zax sambil berlari.

Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 - Shogun
3 Chapter 3 - Perjanjian Darah
4 Chapter 4 - Cahaya Bulan
5 Chapter 5 - Kekalahan
6 Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7 Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8 Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9 Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10 Chapter 10 - Membohongi Shogun
11 Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12 Chapter 12 - Serangan Misterius
13 Chapter 13 - Kota Karakawa
14 Chapter 14 - Keturunan Dewa
15 Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16 Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17 Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18 Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19 Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20 Chapter 20 - Beelzebub
21 Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22 Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23 Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24 Chapter 24 - Pencarian Asahi
25 Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26 Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27 Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28 Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29 Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30 Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31 Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32 Chapter 32 - Bayangan Misterius
33 Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34 Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35 Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36 Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37 Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38 Chapter 38 - Kematian Zax
39 Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40 Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41 Chapter 41 - Yakuza
42 Chapter 42 - Mengobati Zax
43 Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44 Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45 Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46 Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47 Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48 Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49 Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50 Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51 Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52 Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53 Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54 Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55 Chapter 55 - Kepulihan Zax
56 Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57 Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58 Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59 Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60 Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61 Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62 Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63 Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64 Chapter 64 - Hewan Buas
65 Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66 Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67 Chapter 67 - Datangnya Asahi
68 Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69 Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70 Chapter 70 - Markas Bandit
71 Chapter 71 - Menyusup
72 Chapter 72- Ruangan Rahasia
73 Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74 Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75 Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76 Chapter 76 - Toko Teh
77 Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78 Chapter 78 - Terungkap
79 Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80 Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81 Chapter 81 - Asahi menghilang
82 Chapter 82 - Asahi Terluka
83 Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84 Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85 Chapter 85 - Ramuan Misterius
86 Chapter 86 - Serangan Terakhir
87 Chapter 87 - Teman Baru
88 Chapter 88 - Terkepung
89 Chapter 89 - Rencana Gila
90 Chapter 90 - Rencana Sukses
91 Chapter 91 - Reuni Keluarga
92 Chapter 92 - Kabar Gembira
93 Chapter 93 - Terperangkap
94 Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95 Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 - Shogun
3
Chapter 3 - Perjanjian Darah
4
Chapter 4 - Cahaya Bulan
5
Chapter 5 - Kekalahan
6
Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7
Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8
Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9
Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10
Chapter 10 - Membohongi Shogun
11
Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12
Chapter 12 - Serangan Misterius
13
Chapter 13 - Kota Karakawa
14
Chapter 14 - Keturunan Dewa
15
Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16
Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17
Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18
Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19
Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20
Chapter 20 - Beelzebub
21
Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22
Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23
Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24
Chapter 24 - Pencarian Asahi
25
Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26
Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27
Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28
Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29
Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30
Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31
Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32
Chapter 32 - Bayangan Misterius
33
Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34
Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35
Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36
Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37
Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38
Chapter 38 - Kematian Zax
39
Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40
Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41
Chapter 41 - Yakuza
42
Chapter 42 - Mengobati Zax
43
Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44
Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45
Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46
Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47
Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48
Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49
Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50
Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51
Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52
Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53
Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54
Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55
Chapter 55 - Kepulihan Zax
56
Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57
Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58
Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59
Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60
Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61
Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62
Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63
Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64
Chapter 64 - Hewan Buas
65
Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66
Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67
Chapter 67 - Datangnya Asahi
68
Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69
Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70
Chapter 70 - Markas Bandit
71
Chapter 71 - Menyusup
72
Chapter 72- Ruangan Rahasia
73
Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74
Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75
Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76
Chapter 76 - Toko Teh
77
Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78
Chapter 78 - Terungkap
79
Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80
Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81
Chapter 81 - Asahi menghilang
82
Chapter 82 - Asahi Terluka
83
Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84
Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85
Chapter 85 - Ramuan Misterius
86
Chapter 86 - Serangan Terakhir
87
Chapter 87 - Teman Baru
88
Chapter 88 - Terkepung
89
Chapter 89 - Rencana Gila
90
Chapter 90 - Rencana Sukses
91
Chapter 91 - Reuni Keluarga
92
Chapter 92 - Kabar Gembira
93
Chapter 93 - Terperangkap
94
Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95
Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!