Chapter 4 - Cahaya Bulan

Shin dan Zax sampai duluan di gunung, di sana terdapat banyak sekali pohon - pohon besar dan tinggi.

"Dimana rumahnya?" Tanya Shin

"Di sana Dok." Ucap Zax sambil menunjuk ke arah pohon besar."

"Ehhh?!!!" Teriak Shin yang terkejut.

Shin pun terkejut melihat rumah yang berada di atas pohon itu, karena dia belum pernah melihat rumah yang bisa ada di atas pohon. Shin pun terdiam untuk beberapa saat, sampai akhirnya Zax menyadarkannya

"Halo, Shin - san, apa kau tidak apa - apa saja?" Tanya Zax sambil memegang bahu Shin.

"I - iya aku tak apa, aku hanya terkejut rumahnya bisa menempel di atas pohon." Jawab Shin yang masih terkejut kagum.

"Kalau begitu, kita harus cepat ke sana."

"Iya Zax - dono. Tapi bagaimana cara kita naik ke atas sana? " Tanya Shin ke Zax

"Hahaha, serahkan saja kepada ku." Jawab Zax dengan sedikit sombong.

Mereka berdua pun langsung berjalan menuju ke arah rumah pohon itu, saat mereka sudah berada di bawah rumah pohon, Zax berjalan ke belakang rumah pohon itu.

Shin yang melihatnya pun kebingungan, dia pun mengikuti Zax ke belakang pohon. Tapi saat dia sampai di belakang pohon, dia tidak melihat Zax berada di sana, Shin pun semakin bingung kemana perginya Zax.

"Zax-san! Zax-san! Zax-san! Kau berada di mana?!! " Teriak Shin yang sedang mencari Zax."

Shin yang masih bingung mencari Zax di sekitar pohon itu, tiba - tiba sebuah tangan keluar dari dalam pohon itu, dan langsung menarik Shin dari belakang.

"AAA!" Teriak Shin yang panik.

"Hahaha, Kenapa kau sangat panik, Shin-san?

Ternyata tangan yang menarik tadi adalah tanganya Zax, dia sengaja menjahili Shin.

"Di-dimana aku?!! Tanya Shin yang panik."

"Tenang saja pak tua, kau berada di dalam pohon besar tadi." Ucap Zax sambil mengejek Shin

"Apa?!! Pak tua kau bilang?!! Umurku ini baru 55 tahun." Ucap Shin yang emosi."Tapi, bagaimana bisa kita masuk ke dalam pohon ini?!" Tanya Shin yang kesal.

"Itu karena kekuatan milik ku." Jawab Zax.

"Kekuatan???" Tanya Shin yang bingung dengan perkataan Zax.

"Nanti saja aku memberitahukannya, ayo cepat kita naik ke atas sana." Ucap Zax dengan santai.

"Naik? Naik menggunakan apa?" Tanya Shin yang bingung.

"Hah? Apa kau buta?! Jelas - jelas di depanmu ada tangga." Ucap Zax dengan kesal.

Shin pun melihat ke arah depanya, dan benar saja di depanya sudah ada tangga yang menempel di dalam pohon. Tangga itu menjulang tinggi ke atas, tapi di sekitar tangga banyak sekali akar - akar pohon yang menggangu.

"Wahh, tangga ini tinggi sekali Zax-san. " Ucap Shin sambil melihat tangga itu.

"Ya kau benar. Ayo, kita segera naik."

Mereka pun menaiki tangga dengan perlahan, tapi Shin masih terus memikirkan perkataan Zax tadi tentang kekuatan yang dia miliki.

Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di atas.

Wahhh! " Ucap Shin yang takjub karena pemandangan di dalam sana.

Shin pun sangat kagum dengan pemandangan di dalam pohon itu, karena di dalam sana sudah seperti rumah - rumah pada umumnya saja, tapi bedanya kita bisa melihat banyak sekali pepohonan dengan jelas dari atas sana.

Shin yang masih diam saja melihat isi rumah pohon itu, dia pun di sadarkan oleh Zax yang menepuk Pundaknya

"Hei, pak tua sadar lah! " Ucap Zax sambil menepuk pundak Shin.

"Ahh, maaf, maaf. Jadi, dimana pasiennya Zax-san?"

Di sana. " Ucap Zax sambil menunjuk ke arah ruangan yang gelap.

Tanpa pikir panjang, Shin langsung berlari ke arah ruangan gelap itu dengan membawa tasnya.

"Tu-tunggu!" Ucap Zax sambil mengejar Shin. "

Shin pun sampai duluan di kamar itu, dia tidak bisa melihat apapun di kamar itu karena sangat gelap.

"Halo, halo, halo, apa ada orang di sini?" Ucap shin sambil berjalan masuk ruangan.

"Tunggu! " Teriak Zax sambil memegang mulut Shin dari belakang.

"A-apa yang kau lakukan Zax-san. " Ucap Shin yang kaget.

"Diam sebentar dulu!" Ucap Zax yang kesal.

"Sebenarnya di sana ada bayi yang sedang tidur, jadi kau jangan berisik. " Ucap Zax ke Shin.

"Bayi? apa kau sudah menikah Zax-san. " Tanya Shin yang bingung.

"Tentu saja aku belum menikah!" Ucap Zax dengan keras.

"Lah...Terus yang kau maksud tadi bayi siapa?!" Ucap Shin dengan keras juga kepada Zax.

Mereka berdua malah saling adu mulut, dan menjadi semakin berisik. Di tengah - tengah kebisingan itu, tiba - tiba datang Tobi yang langsung melempar tanah kepada mereka berdua.

"BAM!"

Seketika mereka berdua langsung terdiam, karena terkejut oleh lemparan dari Zax.

"Apa yang kalian berdua lakukan dari tadi!" Teriak Tobi yang kesal.

"To-tobi!" Teriak Zax yang terkejut melihat Tobi di depan dia.

"Shin-san, apa kau sudah memeriksa pasienya?" Tanya Tobi sambil menatap Shin

"Be-belum... Aku belum memeriksanya." Ucap Shin yang gugup.

Tobi pun semakin kesal terhadap mereka berdua. Tanpa pikir panjang, Tobi langsung membawa Shin untuk memeriksa Shimizu di kamar yang gelap itu.

Shin tidak tahu, kalau yang dia periksa adalah istri dari Kuro, Shin juga tidak mengetahui bahwa Zax dan Kuro adalah penjaga Shogun.

Shimizu yang tertidur di kasur pun langsung di periksa oleh Shin, Shin memeriksa badan dan juga kepala Shimizu.

"Bagaimana keadaanya Shin-san?" Tanya Tobi yang berdiri di sebelah Shin.

"Wanita ini tidak apa - apa, hanya saja dia harus istirahat sebentar untuk sementara."

"Ohhh, syukurlah" Ucap Zax yang senang."

Tidak terasa hari sudah mendekati malam, mereka pun beristirahat sebentar sambil meminum teh hijau bersama.

...Rumah Shogun...

Kuro dan Shogun yang sudah tergeletak di lantai selama beberapa jam pun, mulai bangun dengan perlahan.

"HUAH...." Mereka menguap bersamaa, karena mereka masih merasa lelah.

"Kuro, kau jangan pulang dulu ya. " Pinta Shogun ke Kuro.

"Ehh? Menang kenapa Shogun-dono? "

"Sudah nanti kau ikut saja denganku. "

"Hmmm.... Baiklah." Jawab Kuro yang sudah lelah.

Shogun dan Kuro pun pergi ke arah gunung, Mereka pergi ke tempat Tsuki dan yang lainya berada.

"Kita pergi ke mana ini, Shogun-sama?" Tanya Kuro yang bingung.

"Hahaha, sebenarnya kita akan pergi ke tempat istri dan anakmu."

"Hah? anak dan istriku? " Gumam Kuro yang bingung.

Mereka berdua sampai di rumah pohon saat sudah malam hari, karena perjalan dari rumah Shogun ke gunung memakan waktu yang lumayan banyak.

"Lihatlah Kuro, kita sudah sampai! " Ucap Shogun dengan keras sambil menunjuj ke arah rumah pohon.

Kuro yang masih bingung, seketika dia langsung melihat ke arah Shogun.

"Hah? dimana?" Ucap Kuro yang bingung.

"Itu di sana!" Teriak Shogun sambil menunjuk - nunjuk ke arah rumah pohon.

"Hah?!!! Di sana?!!! Kau pasti bercanda kan?!!" Kuro semakin terkejut karena dia baru pertama kalinya melihat rumah yang berada di atas pohon.

"Tidak, Aku selalu serius Kuro. Sudahlah ayo kita ke sana." Ucap Shogun sambil berjalan ke rumah pohon.

Shogun pun berjalan duluan ke arah rumah pohon itu, dan Kuro mengikutinya dari belakang. Saat mereka sampai di sana Shogun langsung memanggil Zax dan juga Tobi.

"Zax! Tobi! Apa kalian ada dalam?!" Teriak Kuro dari luar rumah pohon.

Zax dan Tobi yang masih bersantai di ruang tamu pun terkejut, karena teriakan Shogun. Sementara itu, Shin sedang tertidur juga di ruang tamu, dia sampai bangun dari tidurnya karena terkejut.

'Shogun-sama!!!" Teriak Zax dan Tobi secara bersamaan.

"A-apa? ada Shogun di sini?" Ucap Shin yang masih setengah sadar.

Tanpa pikir panjang Zax dan Tobi langsung turun dari tangga dengan sangat cepat, mereka langsung membuka kan pintu untuk Shogun dan juga Kuro. Pintu di rumah pohon itu hanya bisa di buka menggunakan Ki dari Zax, yaitu Ki kayu.

"Shogun-sama! Kuro-dono! Selamat malam!" Ucap mereka berdua dengan tegas.

"Selamat malam... " Ucap Shogun dengan lembut.

Shogun pun langsung naik ke atas dengan dangat cepat, bahkan dia meninggal kan Kuro dan yang lainya di bawah.

"Seperti biasa dia sangat cepat ya. " Ucap Kuro.

Saat Shogun sudah sampai atas, dia melihat Shin yang menutupi wajahnya dengan bantal.

"Hmmm... Kamu siapa?" Tanya Shogun ke Shin.

"A-aku adalah dokter di sini." Ucap Shin sambil mengintip dari bantal.

Betapa terkejutnya Shin yang dia lihat adalah Shogun yang asli, dia pun langsung berlutut di hadapan Shogun.

"Ma-maaf Shogun-sama, tadi aku bersikap tidak sopan terhadapmu" Ucap Shin yang ketakutan.

"Hahaha, tidak apa kok. Ayo berdirilah." Ucap Shogun dengan lembut, sambil berusaha menyuruh Shin berdiri.

Saat Zax dan yang lainya tiba di atas, mereka terkejut melihat Shin yang berlutut di hadapan Shogun.

"Shogun-sama, maaf karena aku lupa memperkenalkan dokter yang telah memeriksa Shimizu-san. " Ucap Zax yang langsung menghampiri Shogun. " Dokter ini bernama Tanaka Shin, dia adalah dokter terkenal yang berada di desa." Lanjutnya.

"Ohhh, begitu yah, aku berterima kasih karena telah merawatnya, dan maaf jika penjagaku banyak merepotkanmu. Baiklah apa kalian bisa mengantarkan aku dan Kuro ke tempat Shimizu dan juga anaknya? Tanya Shogun.

"Siap!"

Zax, tobi, dan Shin pun mengantarkan Shogun dan Kuro ke tempat Shimizu dan Tsuki. Saat mereka sudah di depan pintu kamar, mereka melihat cahaya bulan menyorot dari jendela ke arah Tsuki. Cahaya bulan itu seperti memanggil Tsuki untuk datang ke bulan. Mereka yang melihatnya terkejut dan juga bingung,

"A-apa ini?!" Tanya kuro yang bingung.

"Sepertinya anakmu sedang di berkati oleh dewa bulan Kuro." Ucap Shogun yang bercanda.

"Hmmm..... Sepertinya perkataan Shogun-sama ada benarnya juga.... "

Walaupun perkataan Shogun tadi hanya bercanda. Namun, Zax, Shin, dan Tobi menanggapinya dengan serius.

Karena hari sudah malam, Shogun menyuruh Kuro untuk membawa Tsuki dan Shimizu untuk pulang.

"Tidak!" Kuro menolak permintaan dari Shogun, karena dia malu jika di lihat oleh orang - orang saat di jalan pulang.

Shogun yang mendengar penolakan dari Kuro pun merasa kesal, tapi Shogun hanya menatapi Kuro dengan tatapan sinisnya.

"!!!"

Karena Kuro takut dengan tatapan dari Shogun yang sangat seram, dia pun langsung masuk ke kamar Tsuki dan Shimizu, Kuro langsung menggunakan kekuatan dari Ki nya, kuro membentuk sebuah awan gelap yang dapat membawa Tsuki dan Shimizu pulang.

Tanpa berpamitan Kuro langsung membawa Tsuki dan Shimizu pulang dengan cepat.

...Maaf ya telat updatenya 😥😥 Karena saya ada kesibukan hari ini, sekali lagi saya minta maaf karena telat update....

Terpopuler

Comments

mochamad ribut

mochamad ribut

up

2023-06-02

0

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2023-06-02

0

Zuraida khalid

Zuraida khalid

mantap

2022-01-04

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 - Shogun
3 Chapter 3 - Perjanjian Darah
4 Chapter 4 - Cahaya Bulan
5 Chapter 5 - Kekalahan
6 Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7 Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8 Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9 Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10 Chapter 10 - Membohongi Shogun
11 Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12 Chapter 12 - Serangan Misterius
13 Chapter 13 - Kota Karakawa
14 Chapter 14 - Keturunan Dewa
15 Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16 Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17 Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18 Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19 Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20 Chapter 20 - Beelzebub
21 Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22 Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23 Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24 Chapter 24 - Pencarian Asahi
25 Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26 Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27 Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28 Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29 Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30 Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31 Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32 Chapter 32 - Bayangan Misterius
33 Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34 Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35 Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36 Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37 Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38 Chapter 38 - Kematian Zax
39 Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40 Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41 Chapter 41 - Yakuza
42 Chapter 42 - Mengobati Zax
43 Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44 Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45 Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46 Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47 Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48 Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49 Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50 Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51 Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52 Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53 Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54 Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55 Chapter 55 - Kepulihan Zax
56 Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57 Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58 Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59 Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60 Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61 Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62 Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63 Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64 Chapter 64 - Hewan Buas
65 Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66 Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67 Chapter 67 - Datangnya Asahi
68 Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69 Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70 Chapter 70 - Markas Bandit
71 Chapter 71 - Menyusup
72 Chapter 72- Ruangan Rahasia
73 Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74 Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75 Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76 Chapter 76 - Toko Teh
77 Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78 Chapter 78 - Terungkap
79 Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80 Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81 Chapter 81 - Asahi menghilang
82 Chapter 82 - Asahi Terluka
83 Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84 Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85 Chapter 85 - Ramuan Misterius
86 Chapter 86 - Serangan Terakhir
87 Chapter 87 - Teman Baru
88 Chapter 88 - Terkepung
89 Chapter 89 - Rencana Gila
90 Chapter 90 - Rencana Sukses
91 Chapter 91 - Reuni Keluarga
92 Chapter 92 - Kabar Gembira
93 Chapter 93 - Terperangkap
94 Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95 Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 - Shogun
3
Chapter 3 - Perjanjian Darah
4
Chapter 4 - Cahaya Bulan
5
Chapter 5 - Kekalahan
6
Chapter 6 - Bertemu Dewa Bulan
7
Chapter 7 - Datangnya Shogun-Sama
8
Chapter 8 - Kebohongan Akan Terbongkar?
9
Chapter 9 - Kenangan Asahi bersama Ibunya
10
Chapter 10 - Membohongi Shogun
11
Chapter 11 - Kerusuhan Di Edo
12
Chapter 12 - Serangan Misterius
13
Chapter 13 - Kota Karakawa
14
Chapter 14 - Keturunan Dewa
15
Chapter 15 - Menghilangnya Orang - Orang Di Kota Arakawa
16
Chapter 16 - Bertemu Dengan Anak Kecil
17
Chapter 17 - Menyelamatkan Izumi
18
Chapter 18 - Pantang Menyerah!
19
Chapter 19 - Kabur Dari Rumah
20
Chapter 20 - Beelzebub
21
Chapter 21 - Kurungan Ilusi
22
Chapter 22 - Berhasil Membangkitkan Ki
23
Chapter 23 - Kepanikan Di Edo
24
Chapter 24 - Pencarian Asahi
25
Chapter 25 - Kekuatan Terakhir Tsuki
26
Chapter 26 - Masa Lalu Beelzebub
27
Chapter 27 - Malaikat Agung Mikael
28
Chapter 28 - Iblis Kesombongan Lucifer
29
Chapter 29 - Kenangan Buruk Beelzebub
30
Chapter 30 - Menyerahnya Beelzebub
31
Chapter 31 - Bertemunya Kembali Tsuki Dan Shimizu
32
Chapter 32 - Bayangan Misterius
33
Chapter 33 - Rencana Baru Kuro
34
Chapter 34 - Tersebarnya Berita Menghilangnya Asahi
35
Chapter 35 - Paniknya Para Petinggi
36
Chapter 36 - Orang Misterius Mengikuti Tobi Dan Zax
37
Chapter 37 - Melawan Orang Misterius Di Hutan
38
Chapter 38 - Kematian Zax
39
Chapter 39 - Bertemunya Kembali Asahi
40
Chapter 40 - Mengamuknya Tsuki dan Asahi
41
Chapter 41 - Yakuza
42
Chapter 42 - Mengobati Zax
43
Chapter 43 - Terjadinya Penyerangan Di Kediaman Shogun
44
Chapter 44 - Tombak Yang Aneh
45
Chapter 45 - Arata Di Serang Shinobi
46
Chapter 46 - Menyelamatkan Souta
47
Chapter 47 - Misi Menyelamatkan Arata
48
Chapter 48 - Misi Menyelamatkan Arata 2
49
Chapter 49 - Keluarnya Aura Aneh Dari Dalam Batu
50
Chapter 50 - Selamatnya Arata dan Souta
51
Chapter 51 - Latihan Baru Tsuki Dan Asahi
52
Chapter 52 - Bertemu Kembali Dengan Beelzebub
53
Chapter 53 - Aura Menyeramkan Di Dalam Tubuh Tsuki
54
Chapter 54 - Shinobi Menyusup Ke Rumah Shogun
55
Chapter 55 - Kepulihan Zax
56
Chapter 56 - Datangnya Dua Shinobi
57
Chapter 57 - Empat Pilar Neraka
58
Chapter 58 - Persiapan Melawan Yakuza
59
Chapter 59 - Pertarungan Melawan Shinobi
60
Chapter 60 - Mengalahkan Para Shinobi
61
Chapter 61 - Tsuki Kembali Sadar
62
Chapter 62 - Kekuatan Iblis
63
Chapter 63 - Serangan Kuro Ke Rumah Shogun
64
Chapter 64 - Hewan Buas
65
Chapter 65 - Kadal Yang Sangat Besar
66
Chapter 66 - Membunuh Hewan Buas
67
Chapter 67 - Datangnya Asahi
68
Chapter 68 - Kemarahan Shogun-sama
69
Chapter 69 - Pembantaian Para Prajurit
70
Chapter 70 - Markas Bandit
71
Chapter 71 - Menyusup
72
Chapter 72- Ruangan Rahasia
73
Chapter 73 - Kehancuran Desa Bandit
74
Chapter 74 - Bertemu kembali Dengan Shogun
75
Chapter 75 - Di Mulainya Rencana Besar Kuro
76
Chapter 76 - Toko Teh
77
Chapter 77- Akan Terjadi Peperangan Besar
78
Chapter 78 - Terungkap
79
Chapter 79 - Tubuh Tsuki Di Rasuki
80
Chapter 80 - Tsuki Menghilang
81
Chapter 81 - Asahi menghilang
82
Chapter 82 - Asahi Terluka
83
Chapter 83 - Kebencian dan Amarah
84
Chapter 84 - Sang Bayangan Yakuza
85
Chapter 85 - Ramuan Misterius
86
Chapter 86 - Serangan Terakhir
87
Chapter 87 - Teman Baru
88
Chapter 88 - Terkepung
89
Chapter 89 - Rencana Gila
90
Chapter 90 - Rencana Sukses
91
Chapter 91 - Reuni Keluarga
92
Chapter 92 - Kabar Gembira
93
Chapter 93 - Terperangkap
94
Chapter 94 - Kerja Sama Tim
95
Chapter 95 - Kerajaan Manusia Kerdil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!