Shogun pun membawa Kuro dengan sangat cepat ke rumahnya, bahkan kecepatannya itu tidak dapat di lihat oleh manusia biasa, dan dalam sekejap pun Shogun tiba di rumahnya. Sesampai di rumahnya, Shogun pun langsung membawa Kuro ke ruang bawah tanah rumahnya, Kuro pun langsung di ikat di kursi dengan menggunakan tali
"Woy, cepat bangun! Aku tahu kau hanya pura - pura tidur saja. Dasar pembohong!" Teriak Shogun.
"Hahahaha, Ketahuan ya." Ucap Kuro sambil tertawa.
"Kuro! Cepat katakan apa yang sudah kau lakukan!! Ucap Shogun dengan keras.
"Baik, baik, Aku akan mengatakannya. Tetapi, lepaskan dulu ikatan ini. " Ucap Kuro
"Baiklah." Jawab Shogun
Shogun pun melepaskan ikatannya dari Kuro, Shogun melepaskan ikatannya dengan sedikit hati - hati, karena dia takut Kuro akan melawan balik.
Di sisi lain.
Tobi dan Zax membawa Tsuki dan Shimizu ke tempat persembunyian mereka yang berada di gunung, tempat persembunyian itu berada di atas pohon yang lumayan tinggi.
Sampainya di sana, mereka langsung meletakkan Tsuki dan Shimizu di kamar kosong yang berada di atas pohon, dan mereka pergi lagi untuk mencari dokter di desa dekat sana, untuk memeriksa Shimizu. Karena tadi mereka melihat saat Shimizu di tendang oleh Kuro di mukanya, mereka merasa khawatir jika ada luka di muka atau di kepala Shimizu.
Di perjalan untuk mencari dokter, Zax dan Tobi berbincang - bincang sedikit mengenai Shogun dan Kuro.
"Hei, Tobi menurutmu apa yang terjadi tadi? Tanya Zax ke Tobi."
"Hmmm... Aku juga tidak tahu, tapi yang pasti tuan Kuro yang salah. Itu yang kupikir." Jawab Tobi.
Zax dan Tobi adalah pengawal dari Shogun, mereka adalah pengawal yang setia kepada Shogun, dan juga mereka sangatlah kuat. Zax dan Tobi sudah melayani Shogun dari Shogun masih kecil, bahkan mereka berdua sudah seperti sahabat bagi Shogun.
"Sebenarnya aku juga berpikiran yang sama seperti mu." Ucap Zax." Namun, aku khawatir tentang keadaan Shogun - Sama di sana." Lanjutnya.
"Tidak usah khawatir Zax, kau kan sudah tahu sendiri kekuatan dari Shogun - Sama. " Jawab Tobi.
"Hmmm, kau benar juga ya."
Setelah beberapa menit mereka berjalan, mereka pun sampai di depan rumah dokter yang ada di desa itu.
Di sana mereka langsung mengetuk pintu rumah dokter itu.
"TUK... TUK... TUK..."
Mereka mengetuk berkali- kali pintu rumah dokter itu, namun tidak ada jawaban, saat mereka ingin mengetuk pintu sekali lagi. Tiba - tiba muncul seorang wanita cantik, wanita itu berkulit putih, dan memiliki rambut berwarna putih seperti salju. Mereka berdua pun langsung terdiam setelah melihat kecantikan wanita itu, wanita itu pun kebingungan melihat Zax dan Tobi yang hanya diam seperti patung.
"Halo, halo. " Ucap wanita itu sambil melambaikan tangan ke depan muka mereka.
Zax dan tobi pun tersadar, dan tiba - tiba mereka teriak bersamaan menanyakan dokter itu.
"APA DOKTER ADA DI RUMAH!" Teriak Zax dan Tobi secara bersamaan.
Wanita itu pun terkejut mendengar teriakan mereka berdua.
"I-ya, ayah ada rumah!" Ucap wanita itu yang terkejut.
Tiba - tiba, suasana di sana pun menjadi sangat canggung. Tapi, tiba tiba dokter memanggil wanita itu.
"Anna, apa ada orang di luar?" tanya dokter itu.
"Ii-iya ayah. " Ucap Anna yang gugup.
"Ohhh, baiklah, suruh mereka masuk." Ucap dokter itu dari dalam rumah.
"Si-silakan masuk tuan - tuan. "
Zax dan tobi pun masuk ke rumah dokter itu, di sana mereka langsung di bawa ke ruangan dokter itu.
"Tuan - tuan, silakan duduk di mana saja." Ucap dokter itu.
Mereka berdua pun langsung duduk di atas lantai, dan mereka langsung memperkenalkan diri mereka masing masing.
"Namaku adalah Sakamoto Zax"
"Dan aku Nakamura Tobi. "
"Ohhh, tuan Nakamura dan tuan Sakamoto yah. Maaf aku belum memperkenalkan diri, namaku adalah Tanaka Shin dan perempuan cantik tadi adalah anak ku, dia bernama Anna." Ucap Shin kepada mereka.
"Senang bertemu dengan anda. " Ucap Zax dan Tobi.
Saat mereka sedang berbincang - bincang santai, Anna pun membawakan teh hijau kepada mereka.
"Silakan di minum tuan - tuan." Ucap Anna dengan lembut.
"Terima kasih. " Ucap Zax dan Tobi.
Anna pun tersenyum manis ke arah Zax dan tobi.
Mereka berdua pun mulai meminum teh hijau itu.
"Jadi, ada perlu apa ya?" Tanya Shin ke mereka berdua, sambil meminum teh hijau.
"Ohhh, iya. Hampir saja kami lupa, sebenernya kami ke sini untuk meminta pertolongan."
"Hah?! apa pertolongan?!" Shin pun terkejut, sampai - sampai teh itu keluar dari mulut nya lagi.
Zax dan Tobi pun terkejut melihat teh hijau yang keluar lagi dari mulut Shin.
"A - apa paman tidak apa - apa?" Tanya Zax
"Ti- tidak apa." Jawab Shin sambil menunduk.
Melihat Shin yang tidak apa, Zax pun melanjutkan pembicaraannya lagi.
"Iya, jadi apa paman bisa memba... "
Belum juga Zax selesai bicara dia langsung di tarik oleh Shin untuk ke tempat pasien itu.
"Ayok, cepat kesana. " Ucap Shin sambil menarik baju Zax.
"Ehhh!!!"
Zax pun terkejut karena bajunya langsung di tarik oleh Shin.
"Dimana tempat tujuannya?!" Tanya Shin ke Zax, sambil menarik Zax
"Di gunung sana!" Teriak Zax yang di tarik oleh Shin.
Mereka berdua pun pergi dengan cepat menuju gunung yang di sebutkan Zax, mereka meninggalkan Tobi yang masih ada di rumah Shin.
Tobi yang melihatnya Shin dan Zax pergi, ia langsung ingin pamit kepada Anna, tapi sebelum Tobi pamit, ia di berikan Nasi kepal oleh anna.
" Hadehh, Kalau begitu aku juga pergi dulu. " Ucap Tobi.
"Tunggu sebentar Tuan Tobi, aku sudah membuat nasi kepal tadi. Jadi, tolong ambil nasi kepal ini sebagai bekal. " Ucap Anna sambil memberikan nasi kepalnya.
"Baiklah, Terima kasih Anna." Ucap Tobi sambil tersenyum ke arahnya
Anna yang melihat senyuman dari Tobi langsung salah tingkah, bahkan pipi dari Anna sampai memerah karena malu.
"Ii-iya" Ucap Anna yang malu.
"Baiklah, aku pergi dulu. " Pamit Tobi sambil melambaikan tangannya"
Anna pun juga melambaikan tangannya ke arah Tobi.
...Ruangan Bawah Tanah Shogun...
Setelah Kuro di lepaskan oleh Shogun, mereka pun mulai berbincang - bincang sebentar atau tepatnya membuat Perjanjian Darah. Shogun membuat perjanjian darah kepada kuro , agar ia tidak menyakiti Shimizu dan Tsuki, jika dia melanggarnya dia akan mati.
Perjanjian darah adalah perjanjian yang menggunakan darah dari kedua belah pihak sebagai tanda tanganya di atas kertas terkutuk. Perjanjian darah harus selalu di tepati oleh kedua belah pihak, karena jika salah satu dari pihak tersebut melanggar, berarti dia sudah siap untuk mati. Saat perjanjian itu di langgar, tanda tangan darah dari korban yang melanggar itu langsung hilang dari kertas terkutuk, dan darah yang mengalir di badan korban itu langsung habis tanpa tersisa.
Shogun pun langsung merusak antai yang ada di bawah kakinya dengan tangannya, dia pun langsung mengambil kertas terkutuk yang ada di bawah lantai batu itu dan menaruhnya di atas meja kayu.
"Baiklah, Kuro apa kau sudah siap menandatangani Perjanjian Darah ini?" Ucap Shogun dengan tatapan yang mengancam.
Sebenarnya Kuro tidak setuju menandatangani Perjanjian darah ini, tapi dia tidak bisa menolak, karena jika dia menolak dia mungkin akan di hukum mati.
"Ba - baiklah. " Jawab Kuro yang ragu.
"Sialan, aku tidak mempunyai pilihan lain, jika aku menolak pasti aku akan mati." Gumam Kuro yang kesal.
Kuro pun mulai menandatangani Perjanjian darah itu dengan darahnya sendiri, setelah itu Shogun yang mulai menandatangi perjanjian itu.
Setelah mereka menandatangani nya, tiba - tiba kertas terkutuk itu berteriak sangat kecang, sampai - sampai terdengar oleh orang - orang yang ada di rumah Shogun.
"ARGH!!! KALIAN SUDAH MENANDATANGANI PERJANJIAN DARAH INI, SEBAGAI TANDA SUDAH SELESAINYA PERJANJIAN DARAH INI, KALIAN HARUS BERSALAMAN MENGGUNAKAN DARAH KALIAN MASING - MASING!!! " Perintah Kertas terkutuk itu.
Shogun dan Kuro mulai mengolesi tanganya dengan darah mereka sendiri, setelah itu mereka langsung bersalaman sampai kertas terkutuk tidak berteriak lagi.
Mereka berdua pun langsung terbaring lemas, karena mendengar teriak yang sangat keras tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
mochamad ribut
up
2023-06-02
0
mochamad ribut
lanjut
2023-06-02
0