Lima menit sebelum sampai tempat tujuan, Gesit pun di tutup matanya, agar kejutan dari Damar nanti sukses.
"Alhamdulillah, sampai juga," ucap Damar.
Damar dan ibunya membimbing Gesit berjalan masuk ke resto, setelah sampai di tempat kejutan, Damar pun membuka kain yang menutupi mata istrinya.
"Kejutan .......," teriak Damar.
Ternyata sudah ada Tante Riska dan suaminya serta kerabat dekat Damar dan juga anak anak panti asuhan dimana dulu Gesit tinggal.
Buliran bening turun dari netra nya Gesit, begitu terharunya melihat kejutan ulang tahun yang di persiapkan oleh suaminya.
"Kamu suka, sayang," ujar Damar pada istrinya yang sudah mulai mengeluarkan air matanya.
Gesit pun tak bisa berkata kata, hanya mengangguk sambil menyeka air matanya.
"Happy Milad sayang, semoga dengan bertambahnya usia, istriku yang semakin cantik ini, bisa menjadi orang yang lebih baik lagi, umurnya, rejekinya berkah barokah, dan nantinya bisa menjadi madrasah pertama yang berkualitas buat anak anak kita , dan semoga selalu di sampingku menuju surga Nya kelak,'
"Aamiin,..., terima kasih mas, Insya Alloh kedepannya, aku akan belajar untuk lebih amanah lagi dalam menjaga titipan Nya," ucap Gesit sambil mencium punggung tangan suaminya.
"Selamat ulang tahun juga nak, ibu berharap kamu selalu bahagia dan kelak menjadi istri serta mama yang bijaksana," ucap Bu Dewi kemudian memeluk menantunya penuh haru.
"Aamiin ....., terima kasih banyak Bu, aku sayang ibu," ucap Gesit.
Dan diikuti semua kerabat serta anak anak panti juga mengucapkan selamat pada Gesit.
Kemudian Damar sebagai kepala keluarga sekaligus suami Gesit, mempersilahkan semua undangan untuk menikmati semua hidangan yang sudah di sediakan.
"Silahkan menikmati hidangan ala kadarnya yang sudah kami sediakan," lanjut Damar.
Acara ditipu dengan pemberian santunan serta bingkisan untuk anak panti asuhan, serta memberikan sumbangan untuk panti asuhan.
"Sayang, kita mau langsung pulang aja ya, kamu sama ibu pasti udah capek banget, kasihan juga calon baby twins ku," kata Damar.
"Maaf ya Bu, Gesit jadi ngerepotin ibu, hari ini,"
"Gak papa nak, ibu seneng kok, capeknya ada tapi dikit, nanti kalo sudah dipijit mbok Darmi juga hilang capeknya.
Sepanjang perjalanan pulang, mereka bertiga asik ngobrol sana sini, dadi disertai canda tawa yang membuat suasana di dalam mobil menjadi lebih hangat.
Parahnya lagi, ibu mertuanya menceritakan tentang hal hal memalukan yang pernah dilakukan oleh puteranya selama di banku SMA.
Seta Aib yang ditutupnya rapat rapat di bongkar juga oleh ibunya.
Damar sangat malu karena ibunya membongkar hal hal yang sudah bertahun tahun di tutup rapat olehnya.
"Jadi dulu waktu Damar kelas dua SMA, pas kebetulan pelajaran agama, lha Damar di suruh presentasi tentang syarat haji, katanya Damar pas presentasi, kalo syarat haji salah satunya cukur bulu rambut, terus ada yang nanya pada Damar, kalo kepalanya botak terus bagaimana, Damar menjawab dengan lantang, cukur bulu keteknya saja sehingga ditertawakan teman satu kelasnya, kemudian kena hukuman dari pak guru karena bicara asal asalan," cerita ibunya Damar.
"Kalo bukan ibu pasti udah aku sentil jidatnya, sayang sekali itu ibuku, gak tau apa itu sangat memalukan," batin Damar menahan marahnya.
Tak terkecuali Gesit tidak bisa lagi menahan tawanya.
"Sekarang aku tau kartu AS Tuan Damar Narsis, suamiku tersayang," sambil terus tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments