"nyonya nama saya dae-ho saya kepala palayan di rumah ini, saya akan menunjukkan kamar anda" ucap seorang pria tua yang di perkirakan usianya 50an tahun
"oh iya, terima kasih.. saya boleh panggil kakek nda ? tanya hye-jin sambil mengeluarkan senyum manisnya
"tentu saja boleh nyonya, saya merasa terhormat"
" kalau begitu kakek jangan panggil saya nyonya dong, panggil saja hye-jin" protes hye-jin
"ohhh baiklah kalau begitu ny.. eh hye-jin"
"nah gitu dong kek, kan enak di dengarnya hihi"
setibanya di kamar yang di antar oleh kepala pelayan itu, hye-jin kembali terkesima dibuatnya...
"wah kamarnya besar dan bagus banget kayak di hotel-hotel"
"kamu akan terbiasa dengan semua ini"
hye-jin membalikkan badan mencari sumber suara itu ternyata tepat di belakangnya, laki-laki tampan, tinggi bak model berkulit putih, dan berhidung mancung.. hye-jin kaget karna bibirnya dan bibir pria itu hampir mengenai satu sama lain.
"kamu, kok bisa ada di kamarku ?" tanya hye-jin
"kenapa saya tidak boleh ada di area rumahku sendiri ?.."
fikiran hye-jin tidak jernih sehingga menanyakan hal yang tidak perlu
"ah benar, aku lupa hehehe" jawab hye-jin
"aku membawakanmu sedikit pakaian untuk kamu gunakan selama kamu tinggal disini"
"saya bisa memakai baju lamaku yang ada di rumah saya" sungut hye-jin
"ok terserah kamu saja, nanti saya suruh hyeon sekretarisku untuk mengambilkan pakaianmu di rumahmu, oh yah sebaiknya kamu segera mandi karna sebentar lagi kita akan ke KUA, jam 08.00 kita akan menikah sekretarisku sudah menyampaikan ke orangtuamu dan sudah menyelesaikan semua berkas-berkas yang diperlukan, sebentar dia akan menjemputmu untuk pergi ke salon dan butik" pungkas chin-hwa
"apa ? sebentar ? kenapa dadakan sih ? aku kan butuh persiapan, kenapa kamu memutuskan sesuatu tanpa bertanya dulu padaku?" protes hye-jin
"akulah sang pengambil keputusan tunggal, tidak boleh ada yang bertentangan denganku apalgi harus minta izin untuk mengambil keputusan" jawab chin-hwa dengan santai
huh dasar pria es batu ini benar-benar keterlaluan,hye-jin membatin
"iya iya aku akan mandi segera" sambil mendorong chin-hwa agar keluar kemudian menutup pintu kamarnya.
"brak"
"ah wanita ini benar-benar" senyum chin-hwa dari balik pintu
hye-jin membuka pakaiannya lalu bergegas ke kamar mandi untuk berendam, sembari memikirkan kejadian hari ini, dia tidak menyangka akan ada kejadian seperti ini, saking nyamannya dia langsung tertidur.
"hye-jin"
"hye-jin" panggil ketua pelayan
"ada apa? tanya chin-hwa
"hye-jin ehh nyonya belum keluar sejak tadi tuan"
"hye-jin"
"hye-jin"
"buka pintunya"
karna tak ada jawaban dari sang pemilik kamar chin-hwa mengambil kunci serep dan membuka kamar itu, dia melihat sekeliling tidak ada wanita yang dia bawa itu, kemudian dia bergegas ke kamar mandi yang memang tidak terkunci, dari balik pintu yang terbuat dari kaca putih tebal dia melihat samar - samar dan tertegun pada sosok wanita yang sangat cantik bertubuh langsing kulit seputih susu, mulus, berwajah kecil, hidung mancung dan bibir tipis.
"ah apa yang kulakukan" chin-hwa sadar dari tegunannya dan seketika membalikkan badan nya dari arah pintu itu, kemudian dia ketuk - ketuk pintu itu agar hye jin dengar karena dari gayanya dia tau kalau hye jin terlihat sedang tidur
"hey bangun sekarang sudah jam 7, sejam lagi akan dilangsungkan pernikahan kita dan kamu masih saja tidur ? pungkas chin-hwa
"ahhhhhhhhhhhhhh, kamu ngapain kesini ?" teriak hye-jin sambil mengambil handuknya dan membalut tubuhnya
"apaansih saya tidak berminat sama kamu, lagian tidak ada juga yang bisa dilihat dari dirimu itu" sambil berjalan keluar
"ahhh aku bisa gila" kenapa juga aku harus ketiduran di saat yang genting seperti ini, dasar hye jin bodoh (sambil menepuk pelan dahinya)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Kevin Edwin Arfan
lanjut terus ya
2022-06-30
0