Part 5 sick

Anaya memandang punggung papanya, Yang sedang berjalan masuk kedalam kamar. Punggung yang dulu tegak, kini seperti tidak dapat menanggung beban dipundaknya lagi. Sangat terlihat, badan Papanya yang kurus.

"Papa.." gumam Anaya dengan suara yang lirih, dari kedua sudut bola matanya sudah mengalir air mata yang bening.

"Aku tidak boleh menangis, Papa akan sedih. Jika melihat mataku yang sembab, habis menangis." gumam Anaya.

Anaya menghapus air mata dari pipinya dengan kasar, lalu.

Kemudian...

Anaya mengambil handphonenya dan berusaha untuk menghubungi Raditya kembali, tetapi. Handphone Raditya tidak dapat terhubung juga.

"kemana Mas Raditya? kenapa ponselnya tidak aktif.." gumam Anaya.

Anaya berusaha untuk terus menghubungi Raditya, sedangkan nomor yang dihubunginya hanya mengatakan di luar jangkauan.

"kenapa aku tidak minta nomor asistennya dulu ya...." sesal Anaya, karena tidak meminta nomor darurat jika ingin menghubungi Raditya.

Anaya berulang kali mencoba untuk menghubungi Raditya tapi nihil, tiba tiba Anaya mendengar suara jatuh dari dalam kamar papanya.

"Apa itu!?" seru Anaya dengan terkejut.

Anaya berlari masuk kedalam kamar papanya dengan cepat, ketika dia telah berada didalam kamar papanya. Dilihatnya papanya sudah tergeletak di depan kamar mandi, dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Papa..!" pekik Anaya.

"Papa! bangun Paa..!" Anaya menggoyang-goyangkan lengan sang Papa, tetapi. tidak ada respon yang diberikan sang papa.

"Bibik...!" teriak Anaya memanggil Bik Sum.

Anaya berteriak memanggil Bik Sum, mendengar teriakan Anaya. Bik Sum berlari tergopoh-gopoh masuk kedalam kamar papanya. Dan dilihatnya Anaya menangis sembari memeluk papanya yang terbaring di lantai.

"kenapa nNn...?" tanya Bik Sum dengan wajah yang cemas.

"Papa pingsan Bik..! telepon dokter, dan panggil siapa saja yang bisa bantu angkat papa keatas tempat tidur," kata Anaya kepada Bik Sum.

Dengan cepat Bik Sum menghubungi dokter, setelah menghubungi dokter. Bik Sum minta tolong orang yang lewat untuk membantu mengangkat Papa Anaya keatas ranjang.

Setelah mengangkat papanya keatas ranjang, Anaya mengucapkan terimakasih kepada orang yang menolongnya tadi.

"Terimakasih Pak," kata Anaya yang masih menangis.

"Apa tidak kita bawa ke rumah sakit saja," kata orang yang membantu mengangkat papanya tadi, kepada Anaya.

"kita tunggu dokter dulu pak," ucap Anaya sembari menangis dan memeluk papanya.

"Papa...! sadar pa...!" tangis Anaya semakin keras, karena sang Papa yang tetap tidak sadarkan diri.

Tak lama kemudian, dokter Wahyu yang rumahnya dekat dengan rumah Anaya datang. Dokter Wahyu langsung memeriksa keadaaan Papa Anaya.

"Anaya kita harus bawa kerumah sakit," kata dokter Wahyu, setelah selesai memeriksa kondisi papanya Anaya.

"Bagaimana kondisi Papa, om..?" tanya Anaya pada dokter Wahyu.

"Papa kamu kena serangan jantung, kita harus secepatnya membawanya ke rumah sakit. Kita bawa pakai mobil Om saja. Kalau nunggu ambulance bisa lama," kata dokter Wahyu.

" Ayo Pak kita angkat sama-sama," kata Dokter Wahyu pada pria yang menolong pertama tadi.

Kemudian dokter Wahyu bersama bapak penolong mengangkat papa Anaya ke dalam mobil dokter Wahyu.

"Terima kasih Pak," ucap Anaya pada bapak penolong.

Sampai di rumah sakit, sudah menunggu suster membawa brankar, karena sebelum berangkat tadi. Dokter Wahyu telah menghubungi rumah sakit tempat dia kerja. Dokter Wahyu di bantu suster dan satpam mengeluarkan papa dari dalam mobil.

Dokter Wahyu dan papa sudah masuk ke UGD dan Anaya dengan perasaan cemas menunggu di luar UGD.

Ketika melihat Bik Sum datang dengan berlari tergesa-gesa, dan terlihat wajah yang penuh rasa khawatir tercetak di raut wajah asisten rumah tangga yang sudah lama mengabdi pada keluarga Anaya.

"Bibik naik apa...?" tanya Anaya.

"Naik ojol Non, nggak tenang Bibik nunggu di rumah," ucap Bik Sum, kenapa dia menyusul kerumah sakit.

"Anaya khawatir Bik, Mau takut. Papa akan meninggalkan Nay, seperti Mama meninggalkan Nay," ucap Anaya dengan suara yang lirih, air matanya sudah mengalir membasahi pipinya.

" Hus..! jangan ada pikiran seperti itu, kita doakan. Agar Papa Non Anaya, bisa melewati percobaan ini," kata Bik Sum sembari memegang tangan Anaya dengan erat.

"kenapa lama ya Bik..?" tanya Anaya, karena sudah lama papanya didalam. Dan belum ada dokter keluar memberikan kabar tentang keadaan papanya, pasca dibawa masuk kedalam UGD.

"Sabar Non..." Bik Sum berusaha menenangkan Anaya, walaupun dirinya juga cemas. Memikirkan sang majikan yang sedang berjuang didalam UGD.

kemudian pintu ruangan UGD terbuka, muncul dua orang dokter. Yang seorang Anaya mengenalnya, yaitu dokter Wahyu.

"Anaya, ini dokter Burhan. Dokter yang menangani papa," kata dokter Wahyu pada Anaya.

"Bagaimana keadaan papa saya dokter...?" tanya Anaya pada dokter Burhan.

"Sekarang, kondisi papa Nona dalam keadaan koma. Tadi, sudah dilakukan Ct Scan kepala. Dan, terjadi pecahnya pembuluh darah di otak. Biasanya, akibat dari pecah pembuluh darah akan mengakibatkan kelumpuhan.." dokter memberikan penjelasan, tentang keadaan sang papa pada Anaya.

"Papa saya akan lumpuh Dok...?" tanya Anaya dengan suara yang bergetar, kedua jemari tangannya saling meremas.

"Biasanya begitu Nona, tapi kita harapkan tidak.Tapi saya tidak bisa memberikan harapan yang muluk-muluk," kata dokter Burhan lagi.

Setelah selesai memberi keterangan, mengenai kondisi Papanya, pada Anaya. Dokter Burhan kembali masuk kedalam ruang UGD.

"Permisi Nona," ujar dokter Burhan yang kembali masuk ke UGD

" Om, apa Papa tidak perlu dilakukan tindakan operasi...?" tanya Anaya.

"Tidak bisa Anaya, tempat yang pecah tersebut sangat rawan untuk dilakukan tindakan operasi..." terang dokter Wahyu pada Anaya.

" kalau tidak bisa dilakukan operasi, apa yang harus dilakukan Om...?" tanya Anaya.

"kita gunakan obat saja, tenang saja Anaya. Papa kamu akan sembuh, Dokter Burhan pakarnya dalam bidang ini..." jelaskan dokter Wahyu pada Anaya, karena melihat wajah Anaya yang khawatir.

"Baik om..." jawab Anaya.

 

Dibelah benua lain, seorang pria sedang duduk di ruang kerjanya. Tangannya menggenggam segelas minuman berakhol, dengan sekali teguk. Minuman tersebut meluncur melalui mulutnya, tenggorokannya dan berakhir dilambungkannya.

Pintu terbuka, masuk seorang gadis dengan langkah yang anggun dan tertata. Seperti model yang sedang berjalan di atas catwalk.

"Masih pagi, kau sudah mabuk-mabukan..!" seru gadis tersebut, sembari meletakkan bokongnya di kursi yang berseberangan dengan tempat pria tersebut duduk.

"Diam! untuk apa kau datang..!" seru pria tersebut pada gadis tersebut.

"Nanti malam, temani aku ke pesta," ujar gadis tersebut.

"Aku tidak bisa." tolak pria tersebut.

"Kau harus mau, aku tidak menerima penolakan..!" seru gadis tersebut, dan kemudian berdiri dari tempat dia duduk.

"Jemput aku jam 8, dan pakai baju yang bagus. Aku tidak ingin orang nanti mengejek aku, karena membawa pasangan dalam pesta. Pria Kumal," ucap gadis tersebut.

Sampai didepan pintu keluar, gadis tersebut berhenti. Dan memutar badannya.

" I love you, Raditya..! Muahh..!" seru gadis tersebut, sembari memainkan bibirnya.

*

*

next

 

kita lanjut nanti ya friends happy reading dulu ya

 

stay at home***

 ,

Terpopuler

Comments

Zhree

Zhree

kayaknya si aditiya bukan org bae2..

2022-06-30

1

Hikmah Araffah

Hikmah Araffah

ga bnr nih Raditya ,kluar negri sm wanita lain

2022-06-12

0

Ema

Ema

Anaya nasibmu

2021-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 part 1 perkawinan
2 part 2 malam pertama tertunda.
3 part 3 . pagi bersama.
4 part 4 trap
5 Part 5 sick
6 Part 6 Rumah Sakit
7 part 7 Mata mata
8 part 8 Setitik harapan
9 part 9 kehilangan
10 part 10 datang dan pergi
11 part 11 pergi tak kembali
12 part 12 Bahagia dan sedih
13 part 13 Kemesraan ditaman bunga
14 part 14 hidup baru
15 part 15 perpisahan
16 part 16 harapan
17 part 17 frustasi
18 part 18 Depresi
19 part 19 Kami bersamamu
20 part 20 Awal yang baru
21 part 21 Wanita tangguh
22 part 22 ngidam
23 part 23. My Baby
24 epi 24 Baby Rania
25 part 25 Hidupku untuk Rania
26 Part 26. pertemuan pertama
27 Part 27 Keluhan Runrun
28 Part 28 Bertemu
29 Part 29 Bertemu lagi
30 part 30 Opa dan cucu
31 Part 31 Bertemu lagi
32 part 32 Dia anakku
33 part 33 Terungkap
34 Part.34 Dia milikku
35 Part. 35 Maafkan papa
36 Part36. Kembali
37 Part 37 Papa Runrun
38 Part 38.Mencari Kebenaran.
39 part 39 Ingin tidur dengan papa
40 part 40 Rahasia Papa Anaya.
41 Part 41.Rahasia terkuak
42 Part 42. Pikiran Runrun.
43 Part 43. Rasa bersalah
44 Part 44 .Tangisan Runrun.
45 Part 45. Keinginan Runrun.
46 Part 46. Banjir????
47 Part 47 Kedatangan
48 Part 48 . Ancaman
49 Part 49.Akal Anaya.
50 Part 50. Rahasia
51 Part 51.Bersama lagi
52 Part 52.Kenangan masalalu
53 Part 53.Rahasia yang belum terkuak.
54 Part 54.Rahasia papa.
55 Part 55. Jadi model dadakan
56 Part 56. Model dadakan 2
57 Part 57. Mulai terkuak
58 Part 58.Maaf
59 Part 59. Kembali
60 Part 60.Tak ingin kembali.
61 Part 61.Mama marah
62 Part 62.Apa yang terjadi
63 Part 63. Surprise Anaya.
64 Part 64.Takut
65 Part 65.Bersembunyi.
66 Part 66.Karma
67 Part 67.Maaf
68 Part 68 Kebenaran.
69 Part 69.Rencana
70 Part 70 Dua bumil bersatu.
71 Part 71 . Super junior
72 Part 72.Jangan pergi.
73 Part 73.Panik
74 Part 74. Ngerjain
75 Part 75 Happy Ending
76 Pengumuman
77 Pengumuman visual
78 Promosi karya baru..My Daughter's Teacher.
Episodes

Updated 78 Episodes

1
part 1 perkawinan
2
part 2 malam pertama tertunda.
3
part 3 . pagi bersama.
4
part 4 trap
5
Part 5 sick
6
Part 6 Rumah Sakit
7
part 7 Mata mata
8
part 8 Setitik harapan
9
part 9 kehilangan
10
part 10 datang dan pergi
11
part 11 pergi tak kembali
12
part 12 Bahagia dan sedih
13
part 13 Kemesraan ditaman bunga
14
part 14 hidup baru
15
part 15 perpisahan
16
part 16 harapan
17
part 17 frustasi
18
part 18 Depresi
19
part 19 Kami bersamamu
20
part 20 Awal yang baru
21
part 21 Wanita tangguh
22
part 22 ngidam
23
part 23. My Baby
24
epi 24 Baby Rania
25
part 25 Hidupku untuk Rania
26
Part 26. pertemuan pertama
27
Part 27 Keluhan Runrun
28
Part 28 Bertemu
29
Part 29 Bertemu lagi
30
part 30 Opa dan cucu
31
Part 31 Bertemu lagi
32
part 32 Dia anakku
33
part 33 Terungkap
34
Part.34 Dia milikku
35
Part. 35 Maafkan papa
36
Part36. Kembali
37
Part 37 Papa Runrun
38
Part 38.Mencari Kebenaran.
39
part 39 Ingin tidur dengan papa
40
part 40 Rahasia Papa Anaya.
41
Part 41.Rahasia terkuak
42
Part 42. Pikiran Runrun.
43
Part 43. Rasa bersalah
44
Part 44 .Tangisan Runrun.
45
Part 45. Keinginan Runrun.
46
Part 46. Banjir????
47
Part 47 Kedatangan
48
Part 48 . Ancaman
49
Part 49.Akal Anaya.
50
Part 50. Rahasia
51
Part 51.Bersama lagi
52
Part 52.Kenangan masalalu
53
Part 53.Rahasia yang belum terkuak.
54
Part 54.Rahasia papa.
55
Part 55. Jadi model dadakan
56
Part 56. Model dadakan 2
57
Part 57. Mulai terkuak
58
Part 58.Maaf
59
Part 59. Kembali
60
Part 60.Tak ingin kembali.
61
Part 61.Mama marah
62
Part 62.Apa yang terjadi
63
Part 63. Surprise Anaya.
64
Part 64.Takut
65
Part 65.Bersembunyi.
66
Part 66.Karma
67
Part 67.Maaf
68
Part 68 Kebenaran.
69
Part 69.Rencana
70
Part 70 Dua bumil bersatu.
71
Part 71 . Super junior
72
Part 72.Jangan pergi.
73
Part 73.Panik
74
Part 74. Ngerjain
75
Part 75 Happy Ending
76
Pengumuman
77
Pengumuman visual
78
Promosi karya baru..My Daughter's Teacher.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!