***stay at home ya readers...
Agar mata rantai penyebaran covid-19 tidak menyebar***.
Jika cerita ini tidak bagus, tinggalkan saja. Cari cerita yang sesuai dengan selera reader🙏
****
Tak terasa pernikahan Anaya dan Raditya sudah memasuki satu bulan.
"Maaf Nay, mas harus melakukan perjalanan bisnis lagi ." ucap Raditya.
"berapa lama mas ?" tanya Anaya.
"Mas belum bisa pastikan berapa lama, kalau Mau sepi disini. Tinggal dirumah papa saja ." kata Raditya sembari tangannya mengelus pundak Anaya yang tidak ditutupi selembar benang.
"Kalau mas izin kan, Nay akan ketempat papa ." kata Anaya.
Selesai berbincang-bincang singkat, Raditya mengulangi asratnya kembali.
"Karena mas akan pergi lama, mas ingin mengingat permainan kita ini di ingatan mas Nay ." ujar Raditya.
"Maksud mas apa ?" tanya Anaya yang heran dengan perkataan Raditya.
"Tidak apa-apa, ayo tidur lagi ."
*****
Kesibukan Raditya diperusahaannya menyebabkan dia sering pergi keluar negeri, meninggalkan Anaya di mansion hanya ditemani para pelayan.
Membuat Anaya dan Raditya sering tidak ketemu, saat ini Raditya sudah tiga hari berada di Perancis mengurus anak cabang perusahaannya yang baru dibangunnya.
dert...dert.....dert
Anaya mengangkat handphonenya yang berbunyi.
" Papa..." ucap Anaya ketika dilihatnya, papanya yang sedang menghubunginya.
" Anaya bisa datang kerumah..." kata papanya dari seberang telepon dengan suara yang pelan dan parau.
" Ada apa pa?"apa papa...sakit...?" tanya Anaya khawatir ketika mendengar suara papanya yang lemah.
" Nanti papa ceritakan, datang aja dulu..." ucap papanya
" Ok pa..." kata Anaya lalu mengakhiri hubungan teleponnya tersebut.
Anaya menghubungi Raditya untuk meminta izin agar dapat mengunjungi papanya, walaupun sebenarnya Raditya sudah memberikan izin jika dia ingin bertemu papanya. Tetapi Anaya tetap menghubungi Raditya untuk minta izin, tetapi setelah berkali kali di hubungi handphone Raditya tak tersambung.
" Nanti sampai kerumah papa hubungi lagi..." ucap Anaya.
Anaya berangkat kerumah papanya di antar supir yang di tugaskan Raditya untuk menghantar Anaya kalau Anaya ingin kerumah papanya.
Setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam- an, akhirnya Anaya tiba di kediaman papanya.
"Pak balik saja, mungkin saya akan menginap dirumah papa saya ." ucap Anaya kepada pengemudi yang menghantarkannya.
Setelah mobil meninggalkan pekarangan rumahnya, Anaya memijit bel.
" Dimana papa bik...?" tanya Anaya kepada bik Sum yang membukakan pintu untuknya.
" Diruang kerja non, bibik khawatir dari pulang kerja kemarin papa non nga keluar dari ruangan kerjanya.." kata bik Sum.
Anaya mengetuk pintu ruangan kerja papanya berkali-kali.
" Papa......" panggil Anaya sambil terus mengetuk pintu ruang kerja papanya.
" Masuk aja Nay.." kata papanya dari dalam ruang kerjanya.
Anaya membuka pintu dan melihat ruang kerja papanya yang gelap dan jendela tertutup dengan rapat.
Tercium juga bau asap tembakau yang menyebabkan napas Anaya menjadi sesak dan membuat dia terbatuk-batuk.
"Huk..huk..." Anaya terbatuk-batuk.
" Papa, kenapa papa mengurung diri..?" teriak Anaya ketika melihat kondisi papanya yang kusut dan lusuh.
Apa lagi melihat situasi dalam ruang kerja papanya yang tercium bau rokok dan puntung rokok berserakan di lantai.
Bik Sum yang mengikuti Anaya masuk ruangan juga kaget, tanpa diperintah bik Sum membuka jendela lebar-lebar agar bau asap tembakau diruangan itu keluar.
" Papa..." ucap Anaya dengan memeluk papanya yang duduk dikursi kerjanya.
Anaya shock melihat keadaan papanya,dahulu Anaya melihat papanya seperti ini ketika mamanya meninggal .
" Papa kenapa...?" ucap Anaya dengan menangis ketika melihat kondisi papanya tak terurus.
" Papa di pecat..." cerita papanya.
" Apa !!" kenapa pa...?" Anaya heran papanya dipecat,karena Anaya tahu papanya pengawai yang disiplin di perusahaan tempat papanya bekerja.
" Papa dijebak..." cerita papa.
"Dijebak...!" pekik Anaya.
" Papa dituduh menggelapkan uang perusahaan, papa tidak melakukan itu semua Nay.." cerita papanya.
" Papa kita akan menyelesaikan ini semua, Anaya nyakin papa tidak berbuat seperti itu..." Anaya berusaha untuk menenangkan papanya, walaupun dia ada rasa khawatir mengenai permasalahan papanya.
"Papa mandi dulu ya, dah gitu kita makan.Nanti Anaya akan hubungi mas Raditya..." ucap Anaya.
" Mungkin papa akan dipenjarakan Nay, papa tidak terima. Karena papa tidak menggelapkan seperti yang dituduhkan..." kata papa Anaya lagi.
" kita akan cari pengacara papa., kita minta pengacara rekomendasi dari mas Raditya.Sekarang papa mandi dulu..." bujuk Anaya lagi.
Anaya membujuk papanya agar mau meninggalkan ruangan kerjanya untuk mandi, karena Anaya melihat betapa lusuh papanya ini.
Papanya Anaya bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamarnya.
" Anaya masak favorit papa dulu ya..." ucap Anaya ketika dilihatnya papanya berjalan dengan lemah masuk kekamarnya.
Sebelum masuk kamar, Papa Anaya mengatakan sesuatu kepada Anaya.
" Papa telah menyusahkan kamu Anaya..." kata papa Anaya dengan suara yang lirih.
" Papa jangan berkata begitu..." kata Anaya.
" Papa pasti sudah mempermalukan keluarga suami kamu..." ucap papanya lagi.
" Cukuplah papa, jangan berkata begitu lagi. Papa adalah satu-satunya keluarga Anaya.." ucap Anaya sembari memeluk lengan papanya.
" Sekarang papa mandi dulu, papa ngak ganteng lagi. kucek...kusam..." ledek Anaya agar papanya mau tertawa lagi.
Papanya Anaya tertawa kecil ketika mendengar ledekan anaya.
💞next💞
stay at home
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Zhree
ni kayaknya dendam si Radit dimulai nihh
2022-06-29
2
Ema
lanjutkan
2021-05-16
0
Nurulfajriyah
d jebak
2021-03-26
0