5.KESEKTE.

Kami semua sibuk ber kultivasi sampai pagi.

Aku pun bangun mandi, sikat gigi, lalu memakai seragam Sekte BANGAU PUTIH dan keluar dari kamar, ternyata keluarga masih melakukan kewajiban mereka sehari hari.

"Slamat pagi pa, ma dan adik ku" ,kulihat ayah ku membaca koranh, ibu ku menyiap kan makan di meja makan, sedang kan adik ku sedang minum susu dengan seragam sekolah nya.

"Slamat pagi juga" ,jawab mereka semua.

"Ehh,nggak ke sekolah kak?" ,tanya adik ku.

"Nggak,aku ingjn ke sekte dulu,mungkin ke sekolah nya besok" , jawab ku sambil duduk di samping adik ku.

"Yuk kita makan dulu, baru bicara" ,kata ayah sambil tersenyum.

Kami semua pun sibuk sarapan pagi dengan tenang, seperti biasa nya, beda nya wajah keluarga ku sekarang cerah semua.

Setelah selesai makan aku pun pamitan mau ke sekte dengan naik sepeda, begitu pula dengan adik dan ayahku ,mereka juga naik sepeda.

Stengah jam kemudian sampai lah aku di sekte.

"Hai semua" ,teriak ku sambil melambai kan tangan kepada teman teman sekte ku, mereka langsung berdatangan.

"Guang,gimana sih cerita nya atau ke jadian nya kok lu bisa ilang sebulan?" ,tanya kong leng ingin tahu.

"Ceritain dong Guang" ,teriak mereka semua.

"Aku hanya inget kalau aku di culik para perampok, lalu melarikan diri,lain nya nggak inget, mungkin karena kepalaku habis kena pukul" ,jawab ku.

"Lu beneran ngga inget sama sekali?" ,tanya imelda wong.

"Masa sih,pasti ada yang masih inget kan?, ceritain yang lu inget aja" ,tanya Angela Lim ngotot sekali.

"Beneran,aku nggak inget sama sekali,sampai sekarang pun kepalaku masih sakit" ,jawab ku.

Teman teman sekte melontar kan semua pertanyaan seperti itu pada ku sejak hari pertama kembali ke sekte.

Seakan akan aku adalah pelancong yang baru pulang dari negri asing yang sangat misterius sekali.

Bahkan beberapa orang memandangiku seakan aku ini hewan langka yang berhasil lolos dari kepunahan.

Takjub dan penuh rasa ingin tahu mereka terpancar sangat jelas dari sinar mata mereka.

Mereka lebih tertarik pada ceritera seru di balik hilang nya diri ku ketimbang pada kondisi fisik maupun ke jiwaan ku.

Tak terkecuali para pelatih sekte, mereka juga begitu antusias menggali informasi terkait hilang nya diriku.

Meskipun telah ber kali kali kukatakan aku tidak ingat benar apa yang telah terjadi, namu hal itu sama sekali tidak mengurangi antusiasme mereka.

Setiap kali aku berhadapan, dengan seseorang di sekte, waktu itu juga terlontar pertanyaan pertanyaan yang sama pada ku.

Seiring dengan pertanyaan pertanyaan itu, aku juga mendengar berbagai spekulasi yang bermunculan.

Mulai dari desas desus bahwa aku telah menjadi korban perdagangan manusia, hingga spekulasi ngawur yang melibat kan hantu dan alien.

Tak pernah kusangka imajinasi kawan kawan sekte ku bisa sampai seperti itu.

Tapi aku juga merasa sangat senang, karena aku secara tiba tiba menjadi selebriti yang sangat terkenal, bahkan adik dan kakak kelas ku sampai sampai mengenal namaku.

Aku merasa lucu dengan popularitas dadakan ini, jadi aku hanya bisa diam dan menikmati saja popularitas ku.

Apa lagi dengan di tranfser nya energi dan latihan energi Roh ku, kulit wajah ku menjadi glowing, sehingga aku menjadi sangat tampan di antara cowok cowok sekte ku.

Dengan wajah ku yang glowing ini lah, akhir nya aku di kerumuni cewek cewek dari semua kelas, baik kelas rendah, kelas menengah, maupun kelas tinggi.

Jadi, biar tambah terkenal, ku traktir saja mereka ke kantin, sebab saat ini aku tidak kekurangan uang, waktu pulang aku menjual stengah kilo emas.

Dan satu lagi ke untungan ku di beri energi, yaitu aku menjadi sangat cerdas sekali atau genius, jurus jurus yang ku pelajari di sekte bisa ku pahami dengan sempurna sekali.

Ini juga modal ku di kerumuni cewek cewek, mereka minta petunjuk kepada ku, dan aku menerang kan nya dengan sangat jelas, juga ku peraga kan dengan sempurna sekali.

Ada efek samping nya juga, para cowok memandang ku dengan cemburu dan irihati.

Bahkan para pelatih sekte merasa heran melihat aku bisa memberi petunjuk kepada para siswi sekte.

Sampai akhir nya hari pun menjadi siang, waktu nya pulang, aku lalu naik sepeda ke pertokoan, aku mencari toko hp terbesar, karena aku belum punya hp sama sekali.