MEMPERKENALKAN KAINA

Senin pagi. Semua mestinya sibuk dengan pekerjaan. Kai mengetuk pintu kamar ayahnya.

"Masuk, Nak!" seru sang ayah.

Kai masuk ternyata, Umar baru masuk ke kamar mandi. Gadis itu pun melihat sang ayah belum menyiapkan bajunya. Kai berinisiatif, dengan cekatan ia pun mengambilkan semua keperluan sang ayah.

Kai pun keluar kamar dan menutup pintunya. Gadis itu bergegas ke ruang makan. Di sana, ternyata para asisten rumah tangga sudah sibuk membersihkan rumah. Kai hanya bisa menggeleng.

"Salah satu dari kalian bereskan kamar Bapak, setelah beliau keluar kamar!"

"Tidak perlu Kai. Ayah sudah memberhentikan mereka hari ini. Nenekmu sudah menyiapkan asisten rumah tangga baru untuk kita!" potong Umar cepat.

Semuanya menunduk dengan muka sedih. Kaina pun tak dapat melakukan apa pun. Ini lah yang selalu dia adukan pada Umar. Selama bertahun-tahun Kai memperingatkan mereka akan tugas-tugasnya.

Umar duduk dan memakan sarapannya. Kai juga memakan sarapannya dengan cepat. Hari ini dia harus mempersiapkan ruang meeting jam sepuluh nanti.

"Pak Udin!" panggil Kai.

Pria yang dipanggil tak kunjung datang. Bejo sudah menyiapkan mobil untuk tuannya. Trisya sudah pergi maka Bejo menjadi supir Umar.

"Pak Udin mana?" tanya Kai.

"Katanya tadi sih sakit perut, Non," jawab Bejo tampak cuek, padahal yang bertanya adalah anak majikannya.

"Wah, hebat kamu jawabnya ya, Bejo!" hardik Umar.

Bejo terkejut. Ia pun mulai pasi. Umar melangkah lebar menuju garasi. Ia melihat Udin tengah begitu santai meminum kopinya.

"Bagus sekali kamu ya!" bentak Umar.

"Uhuk ... uhuk ... uhuk!" Udin tersedak seketika hingga wajahnya memerah.

Ijah istrinya yang baru saja selesai bebenah, langsung memberi air minum untuk suaminya. Udin langsung mengabiskan air minum itu.

"Ayah, aku pakai motor. Ini sudah telat!" teriak Kai sudah mengambil kunci motor yang ia dapat.

"Hei, kau dapat dari mana kunci itu. Ayah sudah menyembunyikannya!" teriak Umar lalu bergegas menuju Kai yang sudah menaiki motornya.

Gadis itu mencengklak dan memutar gas. Bunyi mesin motor memekakkan telinga.

"Turun!" titah Umar.

Kai menuruti perintah ayahnya dengan bibir mengerucut. Umar mengambil helm yang Kai kaitkan di samping jok belakang.

"Ayah ikut kamu. Mereka semua sudah ayah pecat. Nenek sebentar lagi datang membawa semua pembantu dan supir baru," jelas Umar.

Pria berusia empat puluh dua tahun itu pun menaiki motor anak gadisnya. Kai pun naik di belakang jok, memeluk pinggang ayahnya.

Bejo terdiam mendengar dirinya sudah dipecat. Umar menjalankan motor milik putrinya meninggalkan para pekerja yang tak tahu diri itu.

Selang sepuluh menit dua mobil datang memasuki halaman rumah. Satu mobil sedan mewah dan satu mobil minibus. Sosok nyonya besar yang begitu sangat disiplin. Wanita berusia enam puluh dua tahun itu turun dengan anggun.

"Semuanya suruh mereka berkumpul di ruang utama!" titah Febriani Safitri Kusuma.

"Baik, Ibu besar!" sahut Hutomo, asisten sekaligus kepala pelayan rumah utama.

Wanita itu berjalan dengan anggunnya ke ruang tengah. Febri, mengenakan dress selutut warna coklat tua. tas warna senada keluaran branded ternama ia serahkan pada salah satu ajudan wanita bertubuh sintal berpakaian hitam.

Hingga di ruang utama, semua asisten rumah tangga lama dan baru berkumpul. Febri meminta dipisahkan antara yang lama dan yang baru. Hutomo pun melaksanakan perintahnya.

"Coba, Ijah, Wati, Tuti, Bejo dan Udin maju sini!" sebuah suara penuh intimidasi menggema di ruangan itu.

Kelima orang yang dipanggil pun maju dengan wajah tertunduk. Febri duduk di kursi dengan menyilangkan kakinya dengan anggun.

"Saya sudah tekankan dari pengajaran saya dulu, jika kalian harus bertanggung jawab dengan pekerjaan tanpa harus diperintah!"

Kelimanya hanya menunduk tanpa bisa membantah. Kesalahan mereka terlalu fatal, bekerja semena-mena mereka. Putri majikan memanjakan semuanya. Mengabaikan tanggung jawab.

"Sudah, biarin aja Kai ngoceh. Masa kalian mau diperintah sama anak kecil?" begitu sulut Trisya memprovokasi.

"Jangan takut, aku akan membela kalian jika dia mengadu pada Ayah!" begitu janjinya.

Sempat berubah sikap meminta maaf pada Kai. Tetapi, setelah gadis itu berubah total dan tak menggubris pekerjaan mereka lagi. Membuat semuanya pun kembali acuh pada pekerjaan.

"Sehabis ini. Saya akan pulang kan kalian ke rumah masing-masing. Saya tidak butuh pekerja malas seperti kalian!" ujar Febri tegas.

"Naik ke mobil. Saya harap kalian sudah berkemas!" titahnya lagi.

Kelimanya masih bergeming di tempat. Febri menatap para pekerja itu.

"Cepat!" bentaknya lagi.

Kelimanya pun akhirnya membereskan semua pakaian dan peralatan mereka. Butuh satu jam menunggu mereka. Ketika semuanya sudah di letakkan ke bagasi. Mereka pun menaiki mobil. Febri menyuruh sopir memulangkan mereka ke rumah masing-masing. Sopir yang memang sudah tahu di mana kampung halaman mereka pun langsung melaksanakan perintah.

Kini tiga pembantu perempuan, tiga pria. Febri memberi banyak wejangan dan titah. Setelah itu semuanya menuju kamar mereka masing-masing yang ada di belakang. ada enam kamar tidur pembantu di sana.

"Saya akan di kamar. Bereskan semua pekerjaan yang terbengkalai. Bangunkan saya ketika makan siang!" titahnya lagi.

"Baik, Ibu besar!" sahut semua pekerja.

"Tomo, kamu awasi pekerjaan mereka!"

"Baik, Bu besar!"

Febri ke kamar tamu yang ada di lantai bawah. Dari dulu, ia menentang keinginan putranya beristrikan Arin. Bukan masalah statusnya yang seorang ibu tunggal. Tetapi firasat seorang ibu pasti selalu tepat.

"Kaina, Nenek sudah lama tidak bertemu dengan dirimu, sayang. Sejak usia sebelas tahun. Nenek malas ke rumah ini, ksrena memang tidak suka dengan ibu dan kakakmu yang selalu cari muka itu," ujarnya bermonolog.

Wanita itu pun merebahkan tubuhnya di ranjang setelah menyalakan pendingin ruangan.

Sedangkan di tempat lain. Umar yang datang mengendari motor trail sempat membuat semua karyawannya kaget.

Pria itu mengantar putrinya terlebih dahulu k perusahaan Sam, baru menuju perusahaannya. Vicky menyambutnya dengan wajah terpukau. Atasannya begitu gagah menggunakan motor itu.

"Apa jadwal saya hari ini?" tanyanya pada Vicky setelah menyerahkan kunci motor kepada petugas vallet.

”Ada meeting dengan perusahaan milik Tuan Samhadi nanti siang bersama kolega asing dari Rusia," jelas pria yang masih betah melajang itu.

"Baik, apa para wartawan sudah kau hubungi untuk datang ke rumahku?"

"Sudah Tuan."

Keduanya pun berjalan menuju ruangan Umar. Dengan menggunakan lift khusus mereka pun sampai di lantai sepuluh.

Waktu berlalu. Jam menunjukkan pukul 16.22. para awak media pun telah berkumpul. Febri sudah menyiapkan segalanya Umar sudah mengatakan maksudnya.

"Setelah acara Ibu ingin bicara banyak padamu!" begitu pinta Febri ketika ditelepon putranya.

"Selama dua puluh tahun kau mengabaikan Putrimu!"

Febri geleng-geleng kepala. Ia juga merasa bersalah. Dirinya pun ikut andil mengabaikan sang cucu.

"Kai tidak salah apa-apa. Tapi, aku sudah tidak menyukainya semenjak kelahirannya!" runtuknya pada diri penuh sesal.

Umar datang berboncengan dengan putrinya. Para awak media pun langsung mengambil gambar tersebut. Wajah keduanya yang mirip menjadi sorotan.

Tatapan keduanya tajam, aura kepemimpinan pun menguar. Umar tadi baru saja mengetahui kecerdasan putrinya yang menguasai bahasa Rusia. Semakin merasa bersalah karena dulu pernah putus asa karena Kai tak menunjukkan satu prestasi pun.

Umar menggandeng Kai. Febri melotot melihat kendaraan yang putranya pakai untuk menjemput cucunya. Setelah memberi salam dan mencium punggung tangan wanita itu. Mereka pun menghadap mik.

"Saya perkenalkan langsung putri kandung saya. Kaina Syarifah Agatha!"

Semua mata memandang layar televisi yang menampilkan wajah gadis cantik. Banyak kalangan terkejut dengan sosok yang dikenalkan Umar.

Menurut rumor yang beredar. Putri kandung Umar buruk rupa, bodoh dan kasar juga sombong.

Namun, melihat paras cantik dan cerdas dengan balutan baju formal. Banyak menyangsikan rumor tersebut.

Sedang di tempat lain. Trisya mengamuk sejadi-jadinya melihat wajah Kai ada di layar kaca. Seumur hidup, ia tak pernah muncul di media televisi. Pemotretan pun hanya berkisar pada produk yang ia pakai.

Model berkelas dan terkenal itu hanya isapan jempol Trisya. Khayalan lah yang mengakui dirinya seorang model profesional.

"Aku akan membunuhmu Kai!"

bersambung.

Nah loh ...

next?

Terpopuler

Comments

Puspita Sari

Puspita Sari

gtu kenapa ga tinggal ma neneknya aja yak.... pdhl neneknya tegas juga keliatannya.. jadi bingung disini karakternya tegas tapi ga bisa nyari solusi wkwkk.. tapi ceritanya bagus aq sukaaa

2024-03-07

2

Formosa Mosa Mosa

Formosa Mosa Mosa

20 th d abai kn kejam banget bp nya

2024-02-22

0

Lily Miu

Lily Miu

sakit jiwa nih cewek

2024-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 SAAT ITU
2 PERUBAHAN
3 SEBUAH PERUBAHAN
4 CUCI MATA
5 KENYATAAN
6 MENGINGAT
7 TERKENANG
8 is this a dream?
9 FAKTA DAN PERUBAHAN
10 PERBEDAAN
11 TRISYA
12 KEMARAHAN UMAR
13 KERJASAMA
14 REAL KAI
15 GALA DINNER
16 UMAR YANG MURKA
17 PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18 HUKUMAN DARI UMAR
19 KETEGASAN UMAR
20 MEMPERKENALKAN KAINA
21 KAINA SYARIFAH AGATHA
22 SEBUAH KEPUTUSAN
23 ARIN
24 ARIN 2
25 BUDAK CINTA
26 Mr. RENOX LUVINSKY
27 SOSOK LAIN KAI
28 GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29 MAKAN MALAM KELUARGA
30 AKSI TRISYA
31 AKSI TRISYA 2
32 AKSI TRISYA 3
33 BERKELAHI
34 BERKELAHI 2
35 KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36 KESEMPATAN
37 PINDAH RUMAH
38 BERITA PERCERAIAN
39 SEBUAH PERISTIWA
40 ANCAMAN TRISYA
41 TERANCAM
42 TERANCAM 2
43 ARIN DAN TRISYA
44 RENOX MENCARI CINTA
45 MELAMAR
46 TRISYA MERANA
47 BEJADNYA ARIN
48 SIDANG PERCERAIAN 1
49 KECEWA
50 PERNIKAHAN TANPA IBU
51 PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52 MENGOBATI LUKA
53 MENGOBATI LUKA 2
54 BULAN MADU
55 MEMANJAKAN ISTRI
56 KABAR BERITA
57 KABAR BERITA 2
58 KEHAMILAN
59 KEHAMILAN 2
60 KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61 TUJUH BULANAN
62 BABY
63 BABY 2
64 MEMBUKA FAKTA
65 KISAH LAIN KAI
66 NALURI
67 MEET
68 KEBENARAN
69 BERTEMU TEMAN LAMA
70 MEET AGAIN
71 KE RUMAH PIALA
72 MEMBERI KESEMPATAN
73 MEMBERI KESEMPATAN 2
74 MEMBERI KESEMPATAN 3
75 MEMBERI KESEMPATAN 4
76 SEBUAH KEPUTUSAN
77 MUNCULNYA ULAT BULU
78 GALA DINNER
79 RASA MALU YANG BERBEDA
80 KEMBALI
81 BERTEMU
82 KLINIK
83 CINTA TERLAMBAT
84 LAMARAN
85 LAMARAN 2
86 PERNIKAHAN
87 MENDATANGI
88 FIRST LOVELY
89 USAHA
90 USAHA 2
91 USAHA 3
92 MENYADARKAN
93 MENCOBA MENJEGAL
94 PERNIKAHAN
95 SIAPA YANG MENYESAL?
96 JATUH CINTA LAGI?
97 JATUH CINTA LAGI?2
98 JATUH CINTA LAGI? 3
99 FIRST TRIO
100 MENGEJAR CINTA
101 MENGEJAR CINTA 2
102 RINDU YANG TERTAHAN
103 UNGKAPAN CINTA
104 UNGKAPAN CINTA 2
105 MELAMAR
106 KEJUTAN
107 BERITA DUKA
108 LANGSUNG MENIKAH
109 BERITA MENGEJUTKAN
110 BARU TAHU
111 SEBUAH RENCANA
112 DILARIKAN
113 AMNESIA
114 AMNESIA 2
115 WELCOME AMRULLAH
116 MENIKAHLAH DENGANKU
117 SEBUAH PERISTIWA
118 KESEMPATAN KEDUA
119 extra part CINTA UMAR
120 extra part PERTEMUAN
Episodes

Updated 120 Episodes

1
SAAT ITU
2
PERUBAHAN
3
SEBUAH PERUBAHAN
4
CUCI MATA
5
KENYATAAN
6
MENGINGAT
7
TERKENANG
8
is this a dream?
9
FAKTA DAN PERUBAHAN
10
PERBEDAAN
11
TRISYA
12
KEMARAHAN UMAR
13
KERJASAMA
14
REAL KAI
15
GALA DINNER
16
UMAR YANG MURKA
17
PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18
HUKUMAN DARI UMAR
19
KETEGASAN UMAR
20
MEMPERKENALKAN KAINA
21
KAINA SYARIFAH AGATHA
22
SEBUAH KEPUTUSAN
23
ARIN
24
ARIN 2
25
BUDAK CINTA
26
Mr. RENOX LUVINSKY
27
SOSOK LAIN KAI
28
GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29
MAKAN MALAM KELUARGA
30
AKSI TRISYA
31
AKSI TRISYA 2
32
AKSI TRISYA 3
33
BERKELAHI
34
BERKELAHI 2
35
KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36
KESEMPATAN
37
PINDAH RUMAH
38
BERITA PERCERAIAN
39
SEBUAH PERISTIWA
40
ANCAMAN TRISYA
41
TERANCAM
42
TERANCAM 2
43
ARIN DAN TRISYA
44
RENOX MENCARI CINTA
45
MELAMAR
46
TRISYA MERANA
47
BEJADNYA ARIN
48
SIDANG PERCERAIAN 1
49
KECEWA
50
PERNIKAHAN TANPA IBU
51
PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52
MENGOBATI LUKA
53
MENGOBATI LUKA 2
54
BULAN MADU
55
MEMANJAKAN ISTRI
56
KABAR BERITA
57
KABAR BERITA 2
58
KEHAMILAN
59
KEHAMILAN 2
60
KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61
TUJUH BULANAN
62
BABY
63
BABY 2
64
MEMBUKA FAKTA
65
KISAH LAIN KAI
66
NALURI
67
MEET
68
KEBENARAN
69
BERTEMU TEMAN LAMA
70
MEET AGAIN
71
KE RUMAH PIALA
72
MEMBERI KESEMPATAN
73
MEMBERI KESEMPATAN 2
74
MEMBERI KESEMPATAN 3
75
MEMBERI KESEMPATAN 4
76
SEBUAH KEPUTUSAN
77
MUNCULNYA ULAT BULU
78
GALA DINNER
79
RASA MALU YANG BERBEDA
80
KEMBALI
81
BERTEMU
82
KLINIK
83
CINTA TERLAMBAT
84
LAMARAN
85
LAMARAN 2
86
PERNIKAHAN
87
MENDATANGI
88
FIRST LOVELY
89
USAHA
90
USAHA 2
91
USAHA 3
92
MENYADARKAN
93
MENCOBA MENJEGAL
94
PERNIKAHAN
95
SIAPA YANG MENYESAL?
96
JATUH CINTA LAGI?
97
JATUH CINTA LAGI?2
98
JATUH CINTA LAGI? 3
99
FIRST TRIO
100
MENGEJAR CINTA
101
MENGEJAR CINTA 2
102
RINDU YANG TERTAHAN
103
UNGKAPAN CINTA
104
UNGKAPAN CINTA 2
105
MELAMAR
106
KEJUTAN
107
BERITA DUKA
108
LANGSUNG MENIKAH
109
BERITA MENGEJUTKAN
110
BARU TAHU
111
SEBUAH RENCANA
112
DILARIKAN
113
AMNESIA
114
AMNESIA 2
115
WELCOME AMRULLAH
116
MENIKAHLAH DENGANKU
117
SEBUAH PERISTIWA
118
KESEMPATAN KEDUA
119
extra part CINTA UMAR
120
extra part PERTEMUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!