PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA

Kai berdiri melamun. Pipinya masih merah bekas tamparan Trisya. Perih, tapi tak seperih perkataan ibunya, yang menyalahkan dirinya atas semua kejadian ini.

"Kenapa, Bu. Apa salahku padamu? Kenapa aku yang kau salahkan atas semua kejadian buruk yang menimpa putrimu Trisya! Aku juga putrimu ... hiks ... aku putrimu ...!" isak Kai.

Umar melihat tubuh putrinya bergetar bertanda menangis, menjadi sangat bersalah. Ia pun mendekatinya.

"Nak," panggilnya.

Kai membalikkan tubuhnya. Menatap sang ayah dengan padangan penuh tanya dan mata yang basah.

"Katakan Yah. Apa salahku?" ujarnya lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang ayah.

Kai menangis sejadi-jadinya di sana. Menumpahkan segala bentuk kegundahan hatinya. Umar pun menenangkan putrinya dengan membelai punggung Kau.

"Tenangkanlah dirimu. Minta pada Allah. Bukankah Dia yang Maha pembolak-balik hati manusia?" ujar Umar memberi saran.

"Maafkan, Ayah yang selama ini sudah mengabaikanmu, putriku. Maafkan Ayah," ujar Umar memohon maaf pada Kai.

Kai yang masih menangis di dada ayahnya hanya mengangguk. Umar membawanya masuk ke dalam kamar gadis itu, lalu mendudukannya di sofa merah jambu. Umar mengusap air mata yang membasahi wajah putrinya.

"Sayang, kenapa kau diam saja ketika kau dituduh macam-macam?" tanya Umar.

"Apa ada yang mendengarkanku saat itu?" tanya Kai berbalik.

Umar sakit mendengar pertanyaan itu. Memang dulu, ia tak pernah memberi kesempatan pada putrinya untuk membela diri.

"Maafkan Ayah, Nak. Memang Ayah ini bukan seorang tua yang baik," ungkap Umar jujur.

"Tapi, Ayah akan memperbaikinya. Selama ini, kau dituduh sesuatu yang tidak pernah kau lakukan. Sudah saatnya kau angkat kepala untuk membela dirimu," tukas Umar.

"Sudah lah, Yah. Mereka yang membenci tidak butuh pengakuanku. Biar lah. Yang penting Ayah sudah mengetahui semuanya," jelas Kai tidak ingin merasa terbebani.

"Tapi, Nak!"

"Yah, sudah biarkan. Bukankah nanti akan ketahuan sendiri siapa dalang rusuh sebenarnya?'

Umar pun akhirnya diam. Ia menyerahkan semua keputusan pada Kai.

"Kau tau, Ayah sangat berterima kasih pada Sam. Dia lah yang membuat Ayah mencari tahu kebenaran ini," ucap Umar.

Kai terkejut. Ia tidak menyangka jika kebohongan Trisya terkuak akibat adanya campur tangan Sam.

"Ketika itu, dia mendatangi kantor Ayah bertanya perihal dirimu. Menanyakan pendidikan dan hobbymu. Jujur. Ayah kelabakan karena tidak mengetahui apa yang digemari oleh putri kandung ayah sendiri," jelasnya kemudian.

Pria itu ingat sekali. Saat itu siang hari, menjelang waktu makan siang. Sam datang sendirian.

"Assalamualaikum, Om," sapanya saat itu.

Umar pun menjawab sapaan Sam, calon menantunya dengan wajah gembira sekaligus heran.

"Wah, ada keperluan apa ini sampai-sampai CEO ternama datang mengunjungiku?" kelakar Umar.

Sam tersenyum. Umar ingat, tidak ada basa-basi kala itu. Sam langsung dengan pertanyaan tentang Kai.

"Kai sekolah di mana?" Umar bisa menjawab pertanyaan itu.

"Berapa nilai Kai ketika lulus?" Umar masih bisa menjawab.

"Apa warna kesukaan Kai. Makanannya dan hobbynya?" Umar terdiam.

"Kalau hobby Trisya?' Umar menjawab dengan lancar.

"Kok, Om lebih banyak tahu tentang Trisya dibanding dengan Kai. Putri kandung Om sendiri?"

Pertanyaan itu yang membuat ia mencari tahu Kaina, putrinya sendiri. Setelah data terungkap. Barulah ia sadar jika selama ini, banyak kebohongan yang ia dapatkan tentang Kai.

Nilai akademiknya selalu tinggi. Mendapat beasiswa full di universitas nya. Tidak sembarang orang bisa mendapat beasiswa penuh itu jika memang otaknya tidak memadai.

"Cari tahu, dari mana Trisya mendapat transkip nilai palsu tentang Kai!" titah Umar saat itu.

Hingga sampai sekarang tim penyidik masih menelusuri, dari mana Trisya mendapat transkip palsu tersebut.

Umar menatap putrinya. Ia bersumpah dalam hati akan menjaga Kai dengan nyawanya sendiri.

"Kai," panggil Umar.

"Ya," sahut Kai.

"Maafkan Ayah sekali lagi," ujar Umar masih merasa bersalah.

"Iya, Ayah, jangan pikirkan lagi masa lalu, yang penting sekarang ayah sudah tahu," ujar Kai lalu tersenyum.

"Ayah akan melindungi mu mulai detik ini!" janji Umar.

Kai mengangguk ia percaya. Kai memeluk Umar lagi.

"Lalu, Ibu bagaimana?" tanya Kai masih mengkhawatirkan ibunya.

"Dia akan baik-baik saja," sahut Umar menjawab kegelisahan Kai.

"Ayah nggak akan ceraikan ibu kan Yah?" pinta Kai, "Jangan buat Ibu tambah benci sama Kai, Yah!"

"Maaf, Nak. Ayah tak bisa mengabulkan itu," ujar Umar dalam hati.

Umar tak yakin dengan perasaannya pada wanita yang telah bersamanya selam dua puluh dua tahun itu. Walau diakui Arin begitu piawai dalam melayaninya sebagai pria. Tetapi, Umar tidak yakin jika istrinya itu bisa menjalankan tugasnya sebagai ibu dan istri. Terutama untuk Kaina, putri mereka sendiri.

"Selama ini, aku tidak melihat ia melayaniku selain urusan ranjang. Aku masih harus mengambil bajuku sendiri. Makanan juga bukan dia yang masak, semua pekerjaan rumah ia serahkan pada pembantu," gumam Umar.

"Ayah ...," panggil Kai.

"Hmmm ...," sahut Umar hanya berdehem.

Kai menatap ayahnya yang murung. Tadinya ia ingin mengungkapkan keberatannya perihal perjodohan Sam dengan dirinya. Tetapi, urung karena baru saja sang ayah memuji pria itu. Karena berkat Sam. Semua kebohongan Trisya terungkap.

"Kai, jika Ayah lihat kau suka sekali warna hijau dan biru," ujar Umar ketika melihat gradasi warna kamar Kai.

Umar melihat tata letak barang-barang di kamar itu. Ranjang kayu antik dan lemari kaca rias dari bahan kayu. Susunan rak sepatu yang hanya beberapa pasang, juga lemari pakaian.

Umar berdiri dan membuka lemari itu. Hanya beberapa baju resmi dan jaket atau hoodie gambar tokoh kartun Disney. Sungguh bertolak belakang dengan wardrobe yang dimiliki Trisya. Gadis itu bahkan memiliki walk in closed sendiri.

Umar baru sadar jika kamar putri kandungnya jauh lebih kecil ukurannya di banding Trisya. Kai mendatangi ayahnya yang tiba-tiba menangis.

"Ayah ... jangan seperti ini, Kai nggak apa-apa kok ... hiks ... hiks!"

Umar memeluk putrinya dengan penuh penyesalan. Kini ia tersadar banyak yang ia lewatkan bersama putrinya. Kesibukannya sebagai presiden direktur terkemuka membuat ia jauh dan abai pada putri kandungnya.

Umar begitu menyesal, mempercayai laporan Trisya dan istrinya tentang keburukan Kai yang justru tak pernah gadis itu lakukan.

"Ayah macam apa aku ini ... kau putriku. Darah dagingku, aku malah tidak tahu apa pun tentangmu," sahut Umar dengan nada menyesal.

"Nak, sebagai permohonan maaf. Kita pergi berbelanja yuk. Ayah yang akan membayar semuanya!" Kai menggeleng.

"Kai nggak begitu suka shoping, Yah."

"Sayang, ayo lah. Hari ini ada sepatu dari perancang ternama. Apa kau tidak ingin memilikinya?" lagi-lagi Kai menggeleng.

"Ayah, aku nggak suka high heels!"

"Baju, perhiasan?"

"Tidak, Ayah. Terima kasih Aku hanya Ayah percaya sama aku. Itu saja," ujar Kai.

"Ayah pasti percaya padamu, Nak. Semua rumor yang diciptakan akan hilang dengan perubahan sikapmu, sekarang."

Kini Umar mencium kening Kai. Beruntung besok hari Sabtu. Mereka baru tertidur dini hari, setelah drama yang diciptakan Trisya.

Umar menutup kamar putrinya dan menuju tempat peristirahatannya. Memandangi kasur yang sudah satu minggu ini dingin. Pria itu mengabaikan istrinya.

Ada perasaan bersalah. Tetapi, ia rasa wajar.

"Semestinya yang paling kau sayang adalah putriku, buah cinta kita."

bersambung.

hmmm ...

next?

Terpopuler

Comments

fiza

fiza

klo kai mati,diaorg tau ke apa uh diaorang buat..hati kai sebesar bumi kot🙄

2024-11-27

0

Andri

Andri

mungkin tisya anak selingkuhan nya

2024-12-21

0

Ahsin

Ahsin

seorang ibu yg gak punya otak beda2kn kasih syang anak... azab bt ibu yg biadap

2024-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 SAAT ITU
2 PERUBAHAN
3 SEBUAH PERUBAHAN
4 CUCI MATA
5 KENYATAAN
6 MENGINGAT
7 TERKENANG
8 is this a dream?
9 FAKTA DAN PERUBAHAN
10 PERBEDAAN
11 TRISYA
12 KEMARAHAN UMAR
13 KERJASAMA
14 REAL KAI
15 GALA DINNER
16 UMAR YANG MURKA
17 PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18 HUKUMAN DARI UMAR
19 KETEGASAN UMAR
20 MEMPERKENALKAN KAINA
21 KAINA SYARIFAH AGATHA
22 SEBUAH KEPUTUSAN
23 ARIN
24 ARIN 2
25 BUDAK CINTA
26 Mr. RENOX LUVINSKY
27 SOSOK LAIN KAI
28 GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29 MAKAN MALAM KELUARGA
30 AKSI TRISYA
31 AKSI TRISYA 2
32 AKSI TRISYA 3
33 BERKELAHI
34 BERKELAHI 2
35 KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36 KESEMPATAN
37 PINDAH RUMAH
38 BERITA PERCERAIAN
39 SEBUAH PERISTIWA
40 ANCAMAN TRISYA
41 TERANCAM
42 TERANCAM 2
43 ARIN DAN TRISYA
44 RENOX MENCARI CINTA
45 MELAMAR
46 TRISYA MERANA
47 BEJADNYA ARIN
48 SIDANG PERCERAIAN 1
49 KECEWA
50 PERNIKAHAN TANPA IBU
51 PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52 MENGOBATI LUKA
53 MENGOBATI LUKA 2
54 BULAN MADU
55 MEMANJAKAN ISTRI
56 KABAR BERITA
57 KABAR BERITA 2
58 KEHAMILAN
59 KEHAMILAN 2
60 KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61 TUJUH BULANAN
62 BABY
63 BABY 2
64 MEMBUKA FAKTA
65 KISAH LAIN KAI
66 NALURI
67 MEET
68 KEBENARAN
69 BERTEMU TEMAN LAMA
70 MEET AGAIN
71 KE RUMAH PIALA
72 MEMBERI KESEMPATAN
73 MEMBERI KESEMPATAN 2
74 MEMBERI KESEMPATAN 3
75 MEMBERI KESEMPATAN 4
76 SEBUAH KEPUTUSAN
77 MUNCULNYA ULAT BULU
78 GALA DINNER
79 RASA MALU YANG BERBEDA
80 KEMBALI
81 BERTEMU
82 KLINIK
83 CINTA TERLAMBAT
84 LAMARAN
85 LAMARAN 2
86 PERNIKAHAN
87 MENDATANGI
88 FIRST LOVELY
89 USAHA
90 USAHA 2
91 USAHA 3
92 MENYADARKAN
93 MENCOBA MENJEGAL
94 PERNIKAHAN
95 SIAPA YANG MENYESAL?
96 JATUH CINTA LAGI?
97 JATUH CINTA LAGI?2
98 JATUH CINTA LAGI? 3
99 FIRST TRIO
100 MENGEJAR CINTA
101 MENGEJAR CINTA 2
102 RINDU YANG TERTAHAN
103 UNGKAPAN CINTA
104 UNGKAPAN CINTA 2
105 MELAMAR
106 KEJUTAN
107 BERITA DUKA
108 LANGSUNG MENIKAH
109 BERITA MENGEJUTKAN
110 BARU TAHU
111 SEBUAH RENCANA
112 DILARIKAN
113 AMNESIA
114 AMNESIA 2
115 WELCOME AMRULLAH
116 MENIKAHLAH DENGANKU
117 SEBUAH PERISTIWA
118 KESEMPATAN KEDUA
119 extra part CINTA UMAR
120 extra part PERTEMUAN
Episodes

Updated 120 Episodes

1
SAAT ITU
2
PERUBAHAN
3
SEBUAH PERUBAHAN
4
CUCI MATA
5
KENYATAAN
6
MENGINGAT
7
TERKENANG
8
is this a dream?
9
FAKTA DAN PERUBAHAN
10
PERBEDAAN
11
TRISYA
12
KEMARAHAN UMAR
13
KERJASAMA
14
REAL KAI
15
GALA DINNER
16
UMAR YANG MURKA
17
PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18
HUKUMAN DARI UMAR
19
KETEGASAN UMAR
20
MEMPERKENALKAN KAINA
21
KAINA SYARIFAH AGATHA
22
SEBUAH KEPUTUSAN
23
ARIN
24
ARIN 2
25
BUDAK CINTA
26
Mr. RENOX LUVINSKY
27
SOSOK LAIN KAI
28
GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29
MAKAN MALAM KELUARGA
30
AKSI TRISYA
31
AKSI TRISYA 2
32
AKSI TRISYA 3
33
BERKELAHI
34
BERKELAHI 2
35
KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36
KESEMPATAN
37
PINDAH RUMAH
38
BERITA PERCERAIAN
39
SEBUAH PERISTIWA
40
ANCAMAN TRISYA
41
TERANCAM
42
TERANCAM 2
43
ARIN DAN TRISYA
44
RENOX MENCARI CINTA
45
MELAMAR
46
TRISYA MERANA
47
BEJADNYA ARIN
48
SIDANG PERCERAIAN 1
49
KECEWA
50
PERNIKAHAN TANPA IBU
51
PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52
MENGOBATI LUKA
53
MENGOBATI LUKA 2
54
BULAN MADU
55
MEMANJAKAN ISTRI
56
KABAR BERITA
57
KABAR BERITA 2
58
KEHAMILAN
59
KEHAMILAN 2
60
KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61
TUJUH BULANAN
62
BABY
63
BABY 2
64
MEMBUKA FAKTA
65
KISAH LAIN KAI
66
NALURI
67
MEET
68
KEBENARAN
69
BERTEMU TEMAN LAMA
70
MEET AGAIN
71
KE RUMAH PIALA
72
MEMBERI KESEMPATAN
73
MEMBERI KESEMPATAN 2
74
MEMBERI KESEMPATAN 3
75
MEMBERI KESEMPATAN 4
76
SEBUAH KEPUTUSAN
77
MUNCULNYA ULAT BULU
78
GALA DINNER
79
RASA MALU YANG BERBEDA
80
KEMBALI
81
BERTEMU
82
KLINIK
83
CINTA TERLAMBAT
84
LAMARAN
85
LAMARAN 2
86
PERNIKAHAN
87
MENDATANGI
88
FIRST LOVELY
89
USAHA
90
USAHA 2
91
USAHA 3
92
MENYADARKAN
93
MENCOBA MENJEGAL
94
PERNIKAHAN
95
SIAPA YANG MENYESAL?
96
JATUH CINTA LAGI?
97
JATUH CINTA LAGI?2
98
JATUH CINTA LAGI? 3
99
FIRST TRIO
100
MENGEJAR CINTA
101
MENGEJAR CINTA 2
102
RINDU YANG TERTAHAN
103
UNGKAPAN CINTA
104
UNGKAPAN CINTA 2
105
MELAMAR
106
KEJUTAN
107
BERITA DUKA
108
LANGSUNG MENIKAH
109
BERITA MENGEJUTKAN
110
BARU TAHU
111
SEBUAH RENCANA
112
DILARIKAN
113
AMNESIA
114
AMNESIA 2
115
WELCOME AMRULLAH
116
MENIKAHLAH DENGANKU
117
SEBUAH PERISTIWA
118
KESEMPATAN KEDUA
119
extra part CINTA UMAR
120
extra part PERTEMUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!