is this a dream?

Sam kembali memutar arah mobilnya. Ia tak jadi menyambangi rumah ayah sambung kekasihnya. Hatinya seperti diremas-remas. Sakit, nyeri, sesak.

Ia menggenggam erat kemudi, seakan ingin mematahkannya. Setetes air bening mengalir dari sudut matanya.

"Aarrgh!" teriaknya frustrasi.

Ia pun menghentikan laju kendaraannya di bahu jalan. Ia menangis kencang. Memukul-mukul stir hingga tangannya memerah. Untuk pertama kalinya ia menangisi seorang wanita selain ibunya.

"Hiks ... hiks ...!" Sam tersedu. Kepalanya ia sandarkan ke stir mobil.

Tuk ... tuk ... tuk! kaca mobil diketuk. Sam menoleh. Tampak petugas datang menghampiri. Ia membuka kaca mobil lalu mengusap kasar wajahnya yang basah.

"Selamat pagi, Pak. Maaf, anda terlalu lama berhenti di bahu jalan. Apa ada masalah dengan kesehatan anda?" tanya petugas perhatian.

"Saya tidak apa-apa, Pak terima kasih. Hanya sedikit masalah pribadi," jawab Sam dengan suara serak.

"Sepertinya anda tidak baik-baik saja. Apa perlu saya beri tanda segitiga di sekitaran mobil anda. Atau mau saya bawakan mobil anda?" tanya petugas lagi prihatin.

"Tidak perlu, Pak. Terima kasih. Saya masih bisa sendiri, Mari, Pak!" pamit Sam.

"Sama-sama Pak. Hati-hati di jalan," sahut petugas itu lalu mengatur lalu lintas.

Sam pun mengemudikan lagi laju mobilnya. Satu jam perjalanan ia pun sampai di sebuah apartemen mewek dengan wajah berantakan. Ia memarkirkan kendaraannya di basemen.

Berjalan gontai menuju unitnya. Setelah membuka kode. Ia pun masuk dan menutup pintu yang langsung terkunci otomatis. Sam merebahkan dirinya di atas kasur. Bayangan raut cantik Kai melintas.

Sam mengurut pelipisnya yang mulai sakit. Hatinya masih berdesir, nyeri. Bahkan kini diiringi bulu kuduknya yang meremang.

"Kenapa Kai? Kau kenapa!" teriaknya lagi.

"Kenapa kau tak lagi memujaku. Aku kehilangan dirimu, Kai!" sahutnya lagi bermonolog.

Sam bangkit dari rebahnya. Ia pun ingin mengetahui lebih banyak. Ia pun menelepon seseorang yang ia kenal.

Bunyi telepon terhubung. Lama, baru terangkat. Sebuah suara serak di sana.

"Halo!"

"Jhon. Tolong kamu cari informasi tentang Kaina Syarifah Agatha Dan Trisya Amalia Hermawan. Segera!"

Sam langsung menutup teleponnya. Selama ini ia mempercayai informasi dari Trisya, kekasihnya. Tetapi, sepertinya, semua info itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang didapat selama ini.

Sementara di rumah Kai. Gadis itu baru saja selesai mandi. Ia ingin sesekali hang out setelah satu bulan ini berkutat dengan berkas, data dan schedule Sam, atasannya.

"Gue udah dapat gaji. Enggak gede sih. Lumayan lah buat beli baju. Udah lama nggak beli baju di mall," ucapnya bermonolog.

Satu tas slim warna coklat berisi dompet dan ponselnya. Kai memakai Kaos oblong oversize lengan panjang bergambar kartun Donald duck yang marah-marah. Celana jeans belel warna coklat. dan sepatu kets warna putih.

Hanya berbedak dan memakai lipgloss nute. Memakai handbody. Menguncir rambutnya. Ia pun keluar dari kamar.

Ayah dan ibunya ada di ruang tengah. Ia pun menyalim keduanya.

"Ayah, Ibu. Aku pergi dulu ya. Mau jalan-jalan," izinnya.

"Ya, jangan pulang terlalu sore!' ujar Umar memberi izin.

"Baik, Yah. Assalamualaikum!"

"Wa'alaikum salam."

.

Setelah Kai berlalu dengan sepeda motornya. Barulah Umar menepuk kening. Ia lupa memprotes kendaraan yang dibeli putrinya itu.

"Kenapa, Yah?" tanya Arin bingung.

"Ayah lupa menegur Kai soal kendaraannya," jawab Umar.

"Ah, Ibu juga lupa soal itu. Habis selama satu bulan ini, Kai seperti orang lain saja. Kalem dan tak banyak tingkah," sahut Arin keheranan melihat perubahan sifat putrinya itu,

"Oh ya, apa Trisya sudah bangun?" Arin menggeleng.

"Ck, kau terlalu memanjakannya. Bangunkan sekarang atau Ayah yang akan membangunkannya!" titah Umar setengah mengancam.

Dengan berat hati. Arin pun bangkit lalu berjalan ke kamar putri kesayangannya. Sejak Kai lahir. Ia sudah membedakan kasih sayang untuk kedua putrinya.

Trisya lahir dengan serba kekurangan. Walau lambat laun usaha mantan suaminya mulai membaik. Tetapi, Kai lebih beruntung. Lahir dengan gelimang harta tanpa harus lelah mencari.

"Kenapa aku harus iri dengan anakku sendiri?" tanya Arin dalam hati.

Sedang di sebuah bangunan mewah dan besar. Kai sudah turun dari motornya. Gadis itu berjalan memasuki mall terbesar dan terlengkap di kotanya. Ia sengaja berada di lantai dasar, karena barang-barang berkualitas bagus tetapi harga terjangkau ada di sini.

"Mari, Kak! Boleh liat-liat dulu," tawar salah satu pramuniaga.

Pramuniaga itu mengenal Kai, karena berkali-kali membeli outfit keren di tempat ini. Kai masuk toko itu. Beberapa baju kaos dan baju tidur berjejer rapi. Matanya tertuju dengan daster bermotif kepala Doraemon dengan berbagai ekspresi.

"Ini, baru dipajang, loh, Kak," ujar Pramuniaga langsing mengambil barang itu dari manekin.

"Tuh, jahitannya bagus, rapi," lanjutnya sambil memperlihatkan jahitan.

Netra Kai masih mengedar. Sebuah hoddie warna hitam motif Duffy duck. Ia langsung menunjuk. Pramuniaga tersenyum lebar dan langsung mengambil benda yang diinginkan.

"Bungkus ini, Kak?" Kai mengangguk.

"Ini?" Kai lagi-lagi mengangguk.

"Berapa?" tanya Kai.

"Tiga ratus ribu, empat puluh delapan rupiah. Dipotong diskon menjadi. Dua ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus rupiah," jawab kasir.

Usai membayar. Ia pun membawa satu paper bag, melenggang keluar dari toko. Entah kenapa, matanya menuju sebuah toko perhiasan permata. Langkahnya menuju ke sana.

"Mari, Nona. Kami mengeluarkan model terbaru dari berlian berkualitas," jelas pemilik toko mempromosikan dagangannya.

Kai duduk dan menatap deretan perhiasan yang berjejer. Matanya langsung tertuju pada sebuah kalung emas putih dengan liontin batu berbentuk hati. Warna pink dari batu itu menjadi data tarik Kai.

"Ko, lihat yang itu dong," tunjuknya.

Pria itu pun mengambil benda yang ditunjuk Kai. Meletakkannya di punggung tangan. Pria itu tersenyum cerah.

"Cantik banget ini. Pas di kulit kamu," pujinya.

"Oh ya?" pria bermata sipit itu mengangguk.

"Ada model liontin lain nggak?" tanya Kai.

"Ada inisial, S, B, H, M. Hanya itu," jawab pria itu.

"Nggak ada U, K atau A?" pria itu menggeleng.

Kai menghela napas berat. Ia menimbang-nimbang memilih liontin hati ini atau inisial. Ia pun memilih inisial S. Ia tidak menyukai liontin hati itu.

"Pasangin dong Ko," pintanya sambil berbalik.

Pria itu memasangkannya. Semua menatap iri pada keduanya. Ia hanya tersenyum lebar pada pelanggan juga karyawan terlebih pada wanita yang memandangnya dengan cemberut.

"Makasih ya, Ko," pamit Kai. Gadis itu telah membayar kalungnya.

Ia pun pergi ke sebuah food court. Di sana ia memilih makanan Padang. Kai cukup kelaparan hingga mampu menghabiskan porsi besar.

Lelah berjalan. Ia pun pulang. Menaiki motor keluar dari sebuah parkir khusus. Lalu meninggalkan gedung salah satu perusahaan inventaris ayahnya. Jadi notabene mall besar itu adalah miliknya.

Kai sampai rumah. Di sana ia sudah ditunggui Umar dan Sam. Gadis itu cukup terkejut dengan kedatangan pria itu.

"Assalamualaikum," sapanya memberi salam.

"Wa'alaikum salam," balas keduanya.

"Yah," Kai pun menyalim Umar.

"Nggak salim calon suami kamu dulu?" tanya Umar dengan senyum lebar.

Kai sedikit bingung. Ia menggaruk kepalanya yang memang gatal. Umar terkekeh melihat anak gadisnya yang salah tingkah. Sedang Sam hanya menatapnya dengan pandangan entah.

"Sana, mandi. Bau matahari kamu..Oh, ya mana kunci motornya?'

Kai menyerahkan kunci itu.

"Ayah sita ini. Besok kamu diantar Pak Udin!"

"Ayah ...," rengek Kai.

"Tidak ada penolakan, Nona!" Kai langsung mengerucutkan bibirnya.

Sam terkikik geli. Kai menoleh padanya heran. Sam memasang datar kembali wajahnya.

"Oh ya, Ayah sudah memberi ijin pada Sam untuk membawamu makan malam. Sekarang mandi, bau matahari!"

"Ayah ... motornya ...," rengek Kai.

"Satu minggu saja, Nak. Oke," tawar Umar.

Kai pun mengangguk. Ia pun berjalan gontai menuju kamarnya. Di sana ia melihat ibunya berdiri sambil bersidekap.

"Bu," sapa Kai heran.

Arin tiba-tiba memeluknya erat. Menciumnya. Kai terpaku. Ia merasa ini mimpi atau nyata.

bersambung.

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

gimana dengan perasaan kai lihat kamu bercumbu dengan trysa,lihat kai sama cowok lain aja udah nangis kejer

2025-03-13

0

Romi Tama

Romi Tama

aneh banget deh..ceo tpi baperan..gitu doang nangis kencang🤣🤣🤣🤣🤣

2025-01-31

1

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

aneh ibu kok pilih kasih

2024-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 SAAT ITU
2 PERUBAHAN
3 SEBUAH PERUBAHAN
4 CUCI MATA
5 KENYATAAN
6 MENGINGAT
7 TERKENANG
8 is this a dream?
9 FAKTA DAN PERUBAHAN
10 PERBEDAAN
11 TRISYA
12 KEMARAHAN UMAR
13 KERJASAMA
14 REAL KAI
15 GALA DINNER
16 UMAR YANG MURKA
17 PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18 HUKUMAN DARI UMAR
19 KETEGASAN UMAR
20 MEMPERKENALKAN KAINA
21 KAINA SYARIFAH AGATHA
22 SEBUAH KEPUTUSAN
23 ARIN
24 ARIN 2
25 BUDAK CINTA
26 Mr. RENOX LUVINSKY
27 SOSOK LAIN KAI
28 GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29 MAKAN MALAM KELUARGA
30 AKSI TRISYA
31 AKSI TRISYA 2
32 AKSI TRISYA 3
33 BERKELAHI
34 BERKELAHI 2
35 KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36 KESEMPATAN
37 PINDAH RUMAH
38 BERITA PERCERAIAN
39 SEBUAH PERISTIWA
40 ANCAMAN TRISYA
41 TERANCAM
42 TERANCAM 2
43 ARIN DAN TRISYA
44 RENOX MENCARI CINTA
45 MELAMAR
46 TRISYA MERANA
47 BEJADNYA ARIN
48 SIDANG PERCERAIAN 1
49 KECEWA
50 PERNIKAHAN TANPA IBU
51 PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52 MENGOBATI LUKA
53 MENGOBATI LUKA 2
54 BULAN MADU
55 MEMANJAKAN ISTRI
56 KABAR BERITA
57 KABAR BERITA 2
58 KEHAMILAN
59 KEHAMILAN 2
60 KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61 TUJUH BULANAN
62 BABY
63 BABY 2
64 MEMBUKA FAKTA
65 KISAH LAIN KAI
66 NALURI
67 MEET
68 KEBENARAN
69 BERTEMU TEMAN LAMA
70 MEET AGAIN
71 KE RUMAH PIALA
72 MEMBERI KESEMPATAN
73 MEMBERI KESEMPATAN 2
74 MEMBERI KESEMPATAN 3
75 MEMBERI KESEMPATAN 4
76 SEBUAH KEPUTUSAN
77 MUNCULNYA ULAT BULU
78 GALA DINNER
79 RASA MALU YANG BERBEDA
80 KEMBALI
81 BERTEMU
82 KLINIK
83 CINTA TERLAMBAT
84 LAMARAN
85 LAMARAN 2
86 PERNIKAHAN
87 MENDATANGI
88 FIRST LOVELY
89 USAHA
90 USAHA 2
91 USAHA 3
92 MENYADARKAN
93 MENCOBA MENJEGAL
94 PERNIKAHAN
95 SIAPA YANG MENYESAL?
96 JATUH CINTA LAGI?
97 JATUH CINTA LAGI?2
98 JATUH CINTA LAGI? 3
99 FIRST TRIO
100 MENGEJAR CINTA
101 MENGEJAR CINTA 2
102 RINDU YANG TERTAHAN
103 UNGKAPAN CINTA
104 UNGKAPAN CINTA 2
105 MELAMAR
106 KEJUTAN
107 BERITA DUKA
108 LANGSUNG MENIKAH
109 BERITA MENGEJUTKAN
110 BARU TAHU
111 SEBUAH RENCANA
112 DILARIKAN
113 AMNESIA
114 AMNESIA 2
115 WELCOME AMRULLAH
116 MENIKAHLAH DENGANKU
117 SEBUAH PERISTIWA
118 KESEMPATAN KEDUA
119 extra part CINTA UMAR
120 extra part PERTEMUAN
Episodes

Updated 120 Episodes

1
SAAT ITU
2
PERUBAHAN
3
SEBUAH PERUBAHAN
4
CUCI MATA
5
KENYATAAN
6
MENGINGAT
7
TERKENANG
8
is this a dream?
9
FAKTA DAN PERUBAHAN
10
PERBEDAAN
11
TRISYA
12
KEMARAHAN UMAR
13
KERJASAMA
14
REAL KAI
15
GALA DINNER
16
UMAR YANG MURKA
17
PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18
HUKUMAN DARI UMAR
19
KETEGASAN UMAR
20
MEMPERKENALKAN KAINA
21
KAINA SYARIFAH AGATHA
22
SEBUAH KEPUTUSAN
23
ARIN
24
ARIN 2
25
BUDAK CINTA
26
Mr. RENOX LUVINSKY
27
SOSOK LAIN KAI
28
GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29
MAKAN MALAM KELUARGA
30
AKSI TRISYA
31
AKSI TRISYA 2
32
AKSI TRISYA 3
33
BERKELAHI
34
BERKELAHI 2
35
KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36
KESEMPATAN
37
PINDAH RUMAH
38
BERITA PERCERAIAN
39
SEBUAH PERISTIWA
40
ANCAMAN TRISYA
41
TERANCAM
42
TERANCAM 2
43
ARIN DAN TRISYA
44
RENOX MENCARI CINTA
45
MELAMAR
46
TRISYA MERANA
47
BEJADNYA ARIN
48
SIDANG PERCERAIAN 1
49
KECEWA
50
PERNIKAHAN TANPA IBU
51
PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52
MENGOBATI LUKA
53
MENGOBATI LUKA 2
54
BULAN MADU
55
MEMANJAKAN ISTRI
56
KABAR BERITA
57
KABAR BERITA 2
58
KEHAMILAN
59
KEHAMILAN 2
60
KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61
TUJUH BULANAN
62
BABY
63
BABY 2
64
MEMBUKA FAKTA
65
KISAH LAIN KAI
66
NALURI
67
MEET
68
KEBENARAN
69
BERTEMU TEMAN LAMA
70
MEET AGAIN
71
KE RUMAH PIALA
72
MEMBERI KESEMPATAN
73
MEMBERI KESEMPATAN 2
74
MEMBERI KESEMPATAN 3
75
MEMBERI KESEMPATAN 4
76
SEBUAH KEPUTUSAN
77
MUNCULNYA ULAT BULU
78
GALA DINNER
79
RASA MALU YANG BERBEDA
80
KEMBALI
81
BERTEMU
82
KLINIK
83
CINTA TERLAMBAT
84
LAMARAN
85
LAMARAN 2
86
PERNIKAHAN
87
MENDATANGI
88
FIRST LOVELY
89
USAHA
90
USAHA 2
91
USAHA 3
92
MENYADARKAN
93
MENCOBA MENJEGAL
94
PERNIKAHAN
95
SIAPA YANG MENYESAL?
96
JATUH CINTA LAGI?
97
JATUH CINTA LAGI?2
98
JATUH CINTA LAGI? 3
99
FIRST TRIO
100
MENGEJAR CINTA
101
MENGEJAR CINTA 2
102
RINDU YANG TERTAHAN
103
UNGKAPAN CINTA
104
UNGKAPAN CINTA 2
105
MELAMAR
106
KEJUTAN
107
BERITA DUKA
108
LANGSUNG MENIKAH
109
BERITA MENGEJUTKAN
110
BARU TAHU
111
SEBUAH RENCANA
112
DILARIKAN
113
AMNESIA
114
AMNESIA 2
115
WELCOME AMRULLAH
116
MENIKAHLAH DENGANKU
117
SEBUAH PERISTIWA
118
KESEMPATAN KEDUA
119
extra part CINTA UMAR
120
extra part PERTEMUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!