SEBUAH PERUBAHAN

Kai yang tengah memakai mukena itu. Langsung mengambil air dalam gelas dan berlalu dari dapur sambil membawa gelas tadi untuk ayahnya.

Sampai depan kamar ayahnya, gadis itu mengetuk pintu. Kemudian masuk setelah mendengar perintah untuk masuk.

Arin yang baru bangun melihat putrinya yang masih mengenakan mukena sambil memegang gelas berisi air. Wanita itu masih menggeliat di atas tempat tidur.

"Ayah, ini airnya," ujarnya.

"Letakkan di atas nakas, Sayang!" ternyata Umar berada di kamar mandi.

Kai meletakkan gelas itu di atas nakas. Kemudian ia berjingkat menaiki kasur lalu mencium lembut kening ibunya.

"Selamat pagi, Bu," sapanya kemudian ia menuruni tempat tidur.

"Selamat pagi, Kai," balas Arin.

Umar keluar dari kamar mandi sudah lengkap mengenakan kokonya.

"Bu, yuk bangun. Kita jamaah bareng," ajak Umar.

"Sebentar Yah," Arin beranjak perlahan turun dari kasurnya, malas.

Wanita itu ke kamar mandi, untuk berwudhu. Sebenarnya baru kali ini wanita itu mengerjakan sholat subuh berjamaah. Karena sebelum-sebelumnya sang suami juga jarang bangun pagi-pagi begini.

Selesai Arin mengenakan mukena. Mereka berjalan menuju musholla yang ada di lantai tiga. Rumah mereka memang besar.

Sebelum naik. Umar mengetuk pintu kamar Trisya. Tidak ada jawaban.

"Apa Trisya pergi lagi?" tanya Umar pada Arin, yang dijawab gendikan bahu saja.

Umar membuka pintu kamar. Benar saja. Trisya tidak ada di kamar menandakan ia tidak ada atau belum pulang.

"Kenapa akhir-akhir ini, dia jarang pulang? Bukannya jadwal pemotretan sudah selesai?" tanya Umar.

"Sudah lah, Yah. Kita buruan ke mushala, itu sudah adzan subuh," ajak Kai menghentikan pertanyaan ayahnya.

Gadis itu tidak mau subuh ini diwarnai oleh drama. Akhirnya Umar menghentikan keinginan tahuannya.

Mereka pun pergi ke mushala keluarga yang ada di lantai tiga. Usai sholat. Arin bergegas kembali ke kamar. Sedang Kai mengambil Qur'an yang ada di sana dan membacanya.

Umar masih berdiam dan mendengar lantunan merdu suara Kai yang mengaji. Hati pria paru baya itu sangat senang atas perubahan putrinya itu.

Usai mengaji. Kai berusaha meminta sesuatu pada ayahnya.

"Yah ... boleh tidak aku beli motor buat pergi ke kampus?" tanyanya.

"Motor? Buat apa. Kan di rumah sudah banyak mobil. Buat apa kamu beli motor?"

"Ayo lah, Yah. Kadang waktuku itu tidak bisa diprediksi kapan ngampusnya. Terlebih sekarang skripsi. Jadi dari pada Pak Udin atau Pak Bejo repot bolak-balik antar jemput. Mending aku beli motor," jelas Kai panjang lebar.

"Boleh ya, Yah," rayu Kai.

Umar berpikir panjang. Kemudian ia mengangguk. Anggukan Umar disambut antusias Kai dengan memeluknya erat.

"Makasih Yah. Oh ya. Nanti aku magang di kantor Ayah aja ya," ujarnya.

"Loh kenapa berubah? Bukannya kamu kemarin minta magang di kantornya Sam?" tanya Umar heran.

Kai tersenyum canggung. Tidak mungkin ia membocorkan apa yang bakal terjadi ketika ia bekerja di sana.

Kai sangat ingat sekali bagaimana Sam mempermalukannya di depan semua karyawannya ketika Trisya datang. Padahal Kai sudah bekerja sangat baik.

Bagaimana Trisya yang sengaja menyenggol kopi yang dibawanya ketika Sam menyuruhnya, hingga kopi itu tumpah dan mengenai baju Trisya.

"Apa kau buta, hah!" bentak Sam waktu itu.

"Kau tahu berapa harga baju kesayanganku ini!" makinya sinis. "Aku tahu, kau anak kesayangan Ayahmu. Kau bisa meminta gantinya. Tapi, kau tidak bisa mengganti waktu yang kujalani ketika membeli baju ini!"

"Sudah Sayang, tidak apa-apa," ujar Trisya lembut menengahi.

"Aku tidak sengaja menumpahkan kopi itu. Dia menyenggol ku!" Aku membela diri.

"Apa katamu. Kau menyalahkan kekasihku?!" bentak Sam tak terima.

"Jika kau tidak percaya. Kau bisa cek CCTV," ujar Kai tenang walau dengan muka merah menahan amarah.

Sam terdiam. Sebenarnya ia tahu jika Trisya sengaja menyenggol lengan Kai. Tapi, ia menutupi kesalahan kekasihnya.

Mendengar ucapan Kai. Trisya tentu tidak bisa berkutik. Jelas ia salah akan itu.

"Sudah. Kau bersihkan itu. Aku tidak mau ada kesalahan lagi. Mengerti!" Sam masih membela Trisya.

"Sayang!" panggilan Umar menyadarkan Kai.

"Ah ... iya, Yah," jawab Kai.

"Kenapa. Apa yang kau pikirkan. Apa terjadi sesuatu pada hubungan kalian?" tanya Umar.

Kai menggeleng. Gadis itu hanya mengulas senyum manis untuk ayahnya.

"Yah, jika perjodohan itu tidak diteruskan, tidak apa-apa kan?" tanya Kai hati-hati.

Umar mengerutkan dahinya. Ia sangat tahu jika Kai sangat mencintai Sam dengan tulus. Walau kelakuan anak gadisnya terlalu berlebihan pada Sam.

"Sebenarnya, Ayah tidak enak jika membatalkan perjodohan ini. Ayah banyak hutang budi pada ayahnya Sam. Terlebih dengan neneknya Sam," ujar Umar dengan nada menyesal.

"Ya sudah, tidak apa-apa. Tapi, Yah. Bisakah, Ayah memecat Tini. Aku tidak suka tingkahnya yang kecentilan," pinta Kai cemberut.

Umar tertawa ringan ketika Kai memanyunkan bibirnya.

"Kecentilan bagaimana maksudmu?"

"Iya, masa tadi dia keluyuran hanya memakai daster tipis banget, sampai kelihatan warna **********," jawab Kai kesal.

Umar mengingat kejadian barusan. Pria itu memang melihat Tini tengah berjalan mendekatinya dengan gaya sensual. Walau ia tak yakin. Hanya saja tiba-tiba Kai membuka pintu dan langsung menutupi pandangannya.

"Lalu dari mana kau bisa keluar tiba-tiba dari kamarmu tadi?"

"Feeling, Yah," jawab Kai enteng..

Umar tersenyum lebar hingga menampakan giginya yang putih dan rapi.

"Ayah sebenarnya juga risih dengan kelakuannya beberapa hari ini. Baiklah. Ayah akan memindahkannya bekerja di rumah nenekmu," ujar Ayah lagi.

Kai akhirnya tersenyum lega mendengar hal itu.

*********

Benar saja. Umar langsung menyuruh Pak Udin untuk membawa Tini ke rumah nenek. Alasannya di sana kekurangan pekerja.

Dengan wajah ditekuk. Tini berangkat menuju kota B. Jarak antar kota B dan Kota J bekisar empat jam perjalanan.

Kai kini berada di showroom motor. Pilihannya jatuh pada Motorsport model reli. Jangan salah. Kai adalah gadis tomboy dengan segudang keahlian termasuk menjalankan kendaraan roda dua dalam kecepatan tinggi.

Motor akan sampai rumah Kai dalam tiga hari ke depan. Berarti tepat, ketika ia magang di tempat ayahnya.

Kai sudah mengurus kepindahan magangnya tadi sebelum pergi ke showroom. Beruntung permintaan magang belum diserahkan ke pihak perusahaan. Jadi Kai masih ada waktu untuk mengubahnya walau sangat mendadak.

Sedangkan di tempat lain, Sam mendapat laporan tentang peserta magang. Matanya mencari sosok yang selalu mengganggunya belakangan.

"Loh ... kenapa, nama Kaina tidak ada dalam daftar list pekerja magang ya?" tanyanya pada diri sendiri.

Pria itu menggunakan telepon kantornya.

"Halo, Ran. Coba cek kenapa nama Kaina Syarifah Agatha tidak masuk dalam list?"

Setelah mendapat jawaban dari ujung telepon, Sam menutup panggilan. Hanya waktu dua menit telepon berbunyi.

"Halo!"

"Maaf Pak, peserta magang atas nama Kaina Syarifah Agatha mengundurkan diri dari peserta magang di perusahaan kita," jelas Ran, manager HRD.

"Apa alasannya?" tanya Sam sambil mengerutkan keningnya.

"Maaf Pak, kami tidak tahu!" jawab Ran lagi.

"Baik, terima kasih. Lanjutkan kerjamu!" titah Sam kemudian menutup telepon.

"Ada apa denganmu, Kai?" tanya Sam mulai bingung. "Sudah beberapa hari ini, kau seperti menghindar dariku?"

Sam sangat tidak nyaman dengan sikap Kai belakangan ini. Bahkan gadis itu tidak lagi merecokinya dengan ribuan pesan singkat. Bahkan kadang ia telepon walau hanya mendengar suara Sam saja.

"Halo!" bentak Sam ketika Kai menelpon entah keberapa kalinya.

Pria itu sangat kesal akan ulah gadis yang dijodohkan dengannya itu. Padahal berkali-kali ia berbuat kasar. Tapi, tidak berimbas pada Kai. Justru malah makin menjadi.

Namun setelah nyaris seminggu ini. Kai benar-benar tidak mengganggunya sama sekali.

Nyes!

"Ssshhh! Kenapa dadaku tiba-tiba sakit?" keluh Sam sambil memegang dadanya.

Tiba-tiba kelebatan wajah Kai yang tersenyum manja padanya melintas. Entah mengapa, ia merindukan rengekan manja dari gadis itu.

"Aish ... sialan. Bukankah itu bagus jika dia tidak menggangguku lagi!" umpat Sam bermonolog.

"Tapi ... Aku beneran rindu," Sam menghela napas.

Sam membuka applikasi WhatsApp. Mencari pesan dari Kai terakhir. Pria itu lupa jika nama gadis itu tidak ia simpan.

Ketika melihat foto profil di akun gadis itu, ternyata hanya gambar siluet hitam. Sam mengernyit. Ia sangat yakin jika kemarin foto Kai masih terpampang di akunnya.

Sam mencoba meneleponnya.

"Maaf nomor yang anda tuju. Salah!"

Sam terkejut. Ia sangat yakin yang dipencet adalah nomor Kai. Berulang kali ia mencoba menghubungi nomor itu. Lagi-lagi jawaban sama yang ia dengar dari operator seluler.

"Apa dia ganti nomor?" tanya Sam bingung.

Sam makin gelisah. Entah kenapa, ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Tiba-tiba ponselnya berdering. Hatinya yang sedih langsung gembira.

"Halo Kai!"

"Loh kok Kai sih. Ini aku sayang, Trisya!" sebuah suara menyadarkannya.

"Ah, maaf. Kupikir tadi Kai yang menghubungiku," ujar Sam beralasan.

"Kenapa lagi dia. Apa buat ulah lagi?" tanya Trisya di seberang telepon.

"Ah ... sudah lah, tidak usah dibahas. Ada apa, sayang?" tanya Sam mengalihkan pembicaraan.

"Ah ... begini sayang. Tadi kan aku dapat job buat foto tas branded terbaru. Limited loh," jawab Trisya.

Sam yang sangat tahu apa yang diinginkan kekasihnya itu. Langsung memberikan jawaban yang membuat Trisya sangat senang.

"Kau ambil itu, jika kau ingin dan kirim tagihannya padaku."

"Tapi, Sayang. Harganya tiga ratus juta."

"Tidak masalah jika untuk wanita secantik kamu, Sayang," ujar Sam sambil membayangkan betapa bahagianya wajah Trisya sekarang.

"Ah ... Kau memang yang terbaik. Aku mencintaimu!" pekik Trisya kegirangan.

"I love you too," balas Sam sambil tersenyum.

Percakapan berakhir. Pria itu kembali tersenyum senang karena dapat membahagiakan kekasihnya.

Namun sejurus kemudian. Sam mulai membandingkan antara Trisya dan Kai.

Kai yang selalu ia tolak jika ingin dibelikan sesuatu darinya. Sam ingat ketika terakhir bagaimana usaha Kai merayu pria itu membelikannya baju rajut gambar Minie mouse. Padahal harganya tidak lebih dari satu juta.

Namun Sam langsung mencapnya dengan sebutan gadis matre. Walau akhirnya gadis itu membeli dengan uangnya sendiri.

"Kai ...."

Sedang di tempat lain. Kai yang tengah mencari sumber data untuk skripsi tiba-tiba bersin.

"Ah ... siapa yang ngomongin gue ini!" ujarnya kesal sambil mengusap hidungnya yang berasa gatal.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Siti solikah

Siti solikah

udah kai, batalin aja perjodohannya

2025-03-13

0

Yuliati Soemarlina

Yuliati Soemarlina

menghadapi cowok macam sam..memang harus diabaikan..biar dia mikir sendiri

2025-01-25

2

fitriani

fitriani

ciba dah sam skr lu bandingin mana yg tulus mana yg cuma modus antara kei dan trisya....

2024-12-24

3

lihat semua
Episodes
1 SAAT ITU
2 PERUBAHAN
3 SEBUAH PERUBAHAN
4 CUCI MATA
5 KENYATAAN
6 MENGINGAT
7 TERKENANG
8 is this a dream?
9 FAKTA DAN PERUBAHAN
10 PERBEDAAN
11 TRISYA
12 KEMARAHAN UMAR
13 KERJASAMA
14 REAL KAI
15 GALA DINNER
16 UMAR YANG MURKA
17 PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18 HUKUMAN DARI UMAR
19 KETEGASAN UMAR
20 MEMPERKENALKAN KAINA
21 KAINA SYARIFAH AGATHA
22 SEBUAH KEPUTUSAN
23 ARIN
24 ARIN 2
25 BUDAK CINTA
26 Mr. RENOX LUVINSKY
27 SOSOK LAIN KAI
28 GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29 MAKAN MALAM KELUARGA
30 AKSI TRISYA
31 AKSI TRISYA 2
32 AKSI TRISYA 3
33 BERKELAHI
34 BERKELAHI 2
35 KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36 KESEMPATAN
37 PINDAH RUMAH
38 BERITA PERCERAIAN
39 SEBUAH PERISTIWA
40 ANCAMAN TRISYA
41 TERANCAM
42 TERANCAM 2
43 ARIN DAN TRISYA
44 RENOX MENCARI CINTA
45 MELAMAR
46 TRISYA MERANA
47 BEJADNYA ARIN
48 SIDANG PERCERAIAN 1
49 KECEWA
50 PERNIKAHAN TANPA IBU
51 PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52 MENGOBATI LUKA
53 MENGOBATI LUKA 2
54 BULAN MADU
55 MEMANJAKAN ISTRI
56 KABAR BERITA
57 KABAR BERITA 2
58 KEHAMILAN
59 KEHAMILAN 2
60 KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61 TUJUH BULANAN
62 BABY
63 BABY 2
64 MEMBUKA FAKTA
65 KISAH LAIN KAI
66 NALURI
67 MEET
68 KEBENARAN
69 BERTEMU TEMAN LAMA
70 MEET AGAIN
71 KE RUMAH PIALA
72 MEMBERI KESEMPATAN
73 MEMBERI KESEMPATAN 2
74 MEMBERI KESEMPATAN 3
75 MEMBERI KESEMPATAN 4
76 SEBUAH KEPUTUSAN
77 MUNCULNYA ULAT BULU
78 GALA DINNER
79 RASA MALU YANG BERBEDA
80 KEMBALI
81 BERTEMU
82 KLINIK
83 CINTA TERLAMBAT
84 LAMARAN
85 LAMARAN 2
86 PERNIKAHAN
87 MENDATANGI
88 FIRST LOVELY
89 USAHA
90 USAHA 2
91 USAHA 3
92 MENYADARKAN
93 MENCOBA MENJEGAL
94 PERNIKAHAN
95 SIAPA YANG MENYESAL?
96 JATUH CINTA LAGI?
97 JATUH CINTA LAGI?2
98 JATUH CINTA LAGI? 3
99 FIRST TRIO
100 MENGEJAR CINTA
101 MENGEJAR CINTA 2
102 RINDU YANG TERTAHAN
103 UNGKAPAN CINTA
104 UNGKAPAN CINTA 2
105 MELAMAR
106 KEJUTAN
107 BERITA DUKA
108 LANGSUNG MENIKAH
109 BERITA MENGEJUTKAN
110 BARU TAHU
111 SEBUAH RENCANA
112 DILARIKAN
113 AMNESIA
114 AMNESIA 2
115 WELCOME AMRULLAH
116 MENIKAHLAH DENGANKU
117 SEBUAH PERISTIWA
118 KESEMPATAN KEDUA
119 extra part CINTA UMAR
120 extra part PERTEMUAN
Episodes

Updated 120 Episodes

1
SAAT ITU
2
PERUBAHAN
3
SEBUAH PERUBAHAN
4
CUCI MATA
5
KENYATAAN
6
MENGINGAT
7
TERKENANG
8
is this a dream?
9
FAKTA DAN PERUBAHAN
10
PERBEDAAN
11
TRISYA
12
KEMARAHAN UMAR
13
KERJASAMA
14
REAL KAI
15
GALA DINNER
16
UMAR YANG MURKA
17
PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA
18
HUKUMAN DARI UMAR
19
KETEGASAN UMAR
20
MEMPERKENALKAN KAINA
21
KAINA SYARIFAH AGATHA
22
SEBUAH KEPUTUSAN
23
ARIN
24
ARIN 2
25
BUDAK CINTA
26
Mr. RENOX LUVINSKY
27
SOSOK LAIN KAI
28
GARA-GARA REBUTAN MOTOR
29
MAKAN MALAM KELUARGA
30
AKSI TRISYA
31
AKSI TRISYA 2
32
AKSI TRISYA 3
33
BERKELAHI
34
BERKELAHI 2
35
KEMARAHAN HUSAIN AGATHA
36
KESEMPATAN
37
PINDAH RUMAH
38
BERITA PERCERAIAN
39
SEBUAH PERISTIWA
40
ANCAMAN TRISYA
41
TERANCAM
42
TERANCAM 2
43
ARIN DAN TRISYA
44
RENOX MENCARI CINTA
45
MELAMAR
46
TRISYA MERANA
47
BEJADNYA ARIN
48
SIDANG PERCERAIAN 1
49
KECEWA
50
PERNIKAHAN TANPA IBU
51
PERNIKAHAN TANPA IBU 2
52
MENGOBATI LUKA
53
MENGOBATI LUKA 2
54
BULAN MADU
55
MEMANJAKAN ISTRI
56
KABAR BERITA
57
KABAR BERITA 2
58
KEHAMILAN
59
KEHAMILAN 2
60
KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
61
TUJUH BULANAN
62
BABY
63
BABY 2
64
MEMBUKA FAKTA
65
KISAH LAIN KAI
66
NALURI
67
MEET
68
KEBENARAN
69
BERTEMU TEMAN LAMA
70
MEET AGAIN
71
KE RUMAH PIALA
72
MEMBERI KESEMPATAN
73
MEMBERI KESEMPATAN 2
74
MEMBERI KESEMPATAN 3
75
MEMBERI KESEMPATAN 4
76
SEBUAH KEPUTUSAN
77
MUNCULNYA ULAT BULU
78
GALA DINNER
79
RASA MALU YANG BERBEDA
80
KEMBALI
81
BERTEMU
82
KLINIK
83
CINTA TERLAMBAT
84
LAMARAN
85
LAMARAN 2
86
PERNIKAHAN
87
MENDATANGI
88
FIRST LOVELY
89
USAHA
90
USAHA 2
91
USAHA 3
92
MENYADARKAN
93
MENCOBA MENJEGAL
94
PERNIKAHAN
95
SIAPA YANG MENYESAL?
96
JATUH CINTA LAGI?
97
JATUH CINTA LAGI?2
98
JATUH CINTA LAGI? 3
99
FIRST TRIO
100
MENGEJAR CINTA
101
MENGEJAR CINTA 2
102
RINDU YANG TERTAHAN
103
UNGKAPAN CINTA
104
UNGKAPAN CINTA 2
105
MELAMAR
106
KEJUTAN
107
BERITA DUKA
108
LANGSUNG MENIKAH
109
BERITA MENGEJUTKAN
110
BARU TAHU
111
SEBUAH RENCANA
112
DILARIKAN
113
AMNESIA
114
AMNESIA 2
115
WELCOME AMRULLAH
116
MENIKAHLAH DENGANKU
117
SEBUAH PERISTIWA
118
KESEMPATAN KEDUA
119
extra part CINTA UMAR
120
extra part PERTEMUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!