☘️☘️☘️☘️
Ruang makan keluarga
Meja makan terlihat mewah dihiasi lampu gantung kristal. dan juga kursinya terbuat dari bahan baku kayu jati atau mahoni pilihan yang sudah kering. Dengan kontruksi kayu jati atau mahoni, maka furniture meja makan ini akan kokoh dan awet hingga bertahun-tahun lamanya.
*****
Bik Lis sibuk didapur untuk menyiapkan segala sesuatunya tidak ada beban baginya krna selama ini dia juga sudah merawat rumah itu dengan tangannya sendiri tanpa mengeluh sedikitpun, sungguh bik Lis orang yg bisa diandalkan bagi keluarga mereka.
"Tuan, non... kalau ada hal yg lain diperlukan, panggil bibi saja ya? bibi ada didapur," ucap Bik Lis membungkukkan badan setelah menyiapkan semuanya.
"Loh, bik Lis sudah makan?" tanya Rei tersenyum.
"Sudah non... bibi sudah makan, permisi tuan, non..." bergegas meninggalkan meja makan krna tugasnya telah selesai.
"Iya bik..." kata Rei melihat Bik Lis yg sudah berlalu.
"Yah, bik Lis sangat baik terhadap Rei... apa benar bik Lis mengenal ibu sudah lama?" tanya Rei menoleh ayahnya.
"Iya Rei, ibu kamu keturunan orang Inggris dan kebetulan ayh juga kenal sama ibu kamu di London," jawab ayah meraih centong nasi.
"Itu berarti Rei dari kecil sudah pernah kerumah ini... kenapa Rei sma sekali tidak ingat?" tanya Rei lagi tampak mengerutkan dahinya.
"Iya... tebakan kamu benar Rei. ketika umur kamu 5 tahun, kami membawa kamu kerumah ini. rumah yg ibu dan ayah beli," ucap sang ayah menjelaskan secara rinci.
"Ibu meninggal ketika Rei berumur 10 tahun kan yah? Rei sudah tidak ingat apa yg terjadi pada ibu sebelumnya..." wajah Rei mulai cemberut krna mudah lupa.
Mudah melupakan sulit mengingat itulah Rei.
"Ibu kamu meninggal karna terserang penyakit kanker, ibumu tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya. dia selalu melontarkan senyuman didepan ayah" dia terus memberikan kasih sayang nya terhadapmu Rei... tak pernah ayah melihat ibumu menangis kesakitan," penjelasan sang ayah dengan suara yg serak.
"Apakah ibu sekuat itu yah?" tanya Rei kembali.
"Benar Rei, sama seperti halnya dengan kamu Rei... kamu juga anak yg kuat" tidak pernah ayah lihat kamu mengeluh dalam hal apapun, kamu hanya menyimpan dukamu sendiri didalam hati," kata ayah menatap Rei.
"Makanya ayah membawa kamu kerumah ini, agar kamu bisa rileks nak... ayh tidak ingin kamu selalu terbebani oleh kesedihan lagi," saling bertatapan satu sama lain.
"Hemh..." hembusan nafas pelan. "andai saja ibu ada ya yah? akan bahagia rasanya kita makan bertiga dimeja makan ini," menggenggam batang sendok menahan kerinduannya.
"Baiklah Rei... sudah cukup perbincangan kita" jngn ada lagi air mata, karna ayh yakin ibumu sudah tenang dan bahagia disana... kita juga harus bahagia ya Rei? ayo, senyum dong..." mengalihkan topik pembicaraan.
"Hufhh, apa yg ayah katakan benar. ibu juga pasti bahagia disana," tersenyum simpul diwajahnya.
"Ayo, dimakan lagi Rei... itu makanan kesukaan kamu yg bik Lis buatkan, kamu sambil merengek ingin dibuatkan makanan itu oleh bik Lis, heheh! kalau ayah ingat lagi kamu lucu Rei waktu kecil," canda sang ayah dengan tawanya.
"Mulai deh ayh... suka banget jahilin anak sendiri," mengernyitkan alisnya karna tak terima diejekin sang ayah.
"Hahah... tapi bener loh sayang? kamu itu kalau digendong bik Lis suka nangis, karna ayah dan ibu pergi keluar. kamu merengek tapi tidak ada air mata.," tertawa lepas sembari menyeka air mata yg keluar disudut matanya.
"Udah deh yah? itu kan cerita Rei kecil, sekarang umur Rei sudah 19 tahun... ayh masih juga usilin Rei," masih dengan wajah yg cemberut.
Mendengar perkataan Rei barulah Sang ayah tersadar bahwasanya anak yg belum lama dia gendong ternyata sudah sangat dewasa terasa bahagia melihatnya cemberut seperti itu.
"Haiih. iya ya... sudah besar tuan putri ayah? sungguh sayang sekali tidak bisa ayh gendong lagi. heheh," tetap tertawa menggerakkan kepala perlahan.
"Oh iya Rei, ayh sampe lupa sesuatu...
ayah sudah mendaftarkan kamu di universitas imperial college, kamu sudah bisa masuk besok. bawa saja surat kepindahanmu kalau saja mereka butuh," ucap ayah sembari menikmati hidangan malam.
"Oke yah... Rei sudah selesai makan, Rei deluan kekamar ya yah? Good night ayh..." segera berdiri dari kursinya pamit pergi.
"GooD night To... tuan putri," beo sang ayah.
..........
La La La ...
Senandung irama yg dilontarkan Rei dari mulutnya seakan dia bahagia bisa terus bersama sang ayah yg terus membuatnya merasa seperti Cinderella.
Perlahan membuka pintu kamar yg masih saja terhanyut dalam senandungnya, ketika Rei memasuki kamar dia melihat ponsel tergeletak diatas tempat tidur sedang menyala.
Rei meraih ponsel itu dan segera membuka layar kunci teleponnya dengan mengernyitkan dahi.
Loh, Gisele nelpon. ada apa ya? gumam Rei pelan.
bersambung....
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA 😚😚
🥰😍MAMAK SAYANG KALIAN ❤️🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
ᖇꫀᖇꫀ𝐄 📴
ayah rei gak mau nikah lagi kah?
2022-07-27
0
꧁♕︎♠️𝐕𝐞𝐬𝐢𝐚♠️♕︎꧂
ayahnya pasti bngga punya anak yg baik😗
2022-07-20
0
✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨
kayaknya nih ya bik Lis bukan sekedar pembantu deh
2022-07-18
0