🍀🍀🍀🍀🍀
Rumah baru dikota London
Matahari mulai terbenam untuk menutup cahayanya bahkan burung yg berterbangan secara teratur mulai kembali kedalam sangkar mereka menandakan hari sudah semakin gelap.
"Bik... bik Lis..." suara panggilan terdengar dari ruang tamu.
"Iya tuan besar..." sahut Bik Lis sambil berlari.
"Ada yg bisa bibi bantu?" ujar Bik Lis lagi sembari membungkukan badan.
"Bibi pergi lihat Rei dikamarnya, kenapa sudah jam segini belum juga bangun! apa masih tertidur..." perintahnya pula.
"Baik tuan... akan Bibi bangunkan non Rei," jawab Bik Lis patuh.
Bik Lis bergegas pergi dari tempatnya dengan berlari kekamar Rei menjalankan perintah dari tuannya.
Tok Tok
Mengetuk pintu Rei perlahan.
"Non... non Rei..." sapa Bik Lis dari luar pintu kamar.
Rei tidak menggubris panggilan bik Lis padanya krna dia masih tertidur sangat pulas terhanyut dalam keheningannya sendiri.
"Non... ini bik Lis non..." mengulang panggilannya dengan mengetuk pintu kembali.
Sudah kedua kalinya bik Lis memanggil Rei tetapi tidak juga ada sahutan, Tanpa berfikir panjang bik Lis segara ambil tindakan membuka pintu kamar Rei secara langsung.
"Non... bik Lis masuk ya non?" ucap Bik Lis sembari memegang gagang pintu kamar.
Perlahan bik Lis masuk kedalam kamar agar Rei tidak terkejut dan marah padanya karna masuk tanpa seizinnya.
"Astaga... non Rei masih tertidur? dia bahkan sangat mirip seperti ibunya," mendekati Rei sembari mengelus kepala Rei tanpa ragu.
Apa coba dibangunkan lagi aja ya! coba sekali lagi deh, hihihi... gumam Bik Lis tanpa keraguan menyentuh hidung Rei yg mungil.
"Non..." Bik Lis menepuk lengan Rei perlahan.
"Emh..." Rei menggeliat membuka matanya perlahan.
"Oh, bik Lis... ada apa bik?" ucap Rei pula yg baru terbangun.
"Maaf non? bibi lancang masuk kekamar non... Soalnya dari tadi bibi panggil non tidak menyahut! Bibi fikir terjadi hal buruk pada non, ternyata nona Rei masih tidur pulas," menjelaskan panjang lebar pada Rei.
"Ah, iya Bik... maaf! rei gak dengar bibi panggilin, apa Rei sudah lama tertidur ya Bik?" ucap Rei sembari mengucek matanya.
"Terbilang cukup lama non... kelihatan sekali non sangat lelah," tersenyum lebar menatap Rei.
"Ayah dimana bik?" ucap Rei sembari membangkitkan tubuhnya.
"Tuan ada diluar non, tuan yg menyuruh bibi bangunkan non Rei..." jawab Bik Lis.
"Bibi sudah masak makanan untuk non Rei... makanan yg dulu ibu dan non makan bersama," ujar Bik Lis sembari tersenyum lebar.
"Bik Lis sudah kenal dengan ibu sejak lama?" tanya Rei menatap wajah Bik Lis.
"Sudah non..." jawab bik Lis. bibi sudah lama kenal sma ibu non... ibu non orangnya baik, tidak pernah marah sma bibi," menjelaskan pada Rei tak sadar air mata menetes.
"Non, boleh bibi jujur?" kata Bik Lis menyeka air mata yg sempat menetes.
"Boleh bik, ada apa bik?" ucap Rei menggenggam telapak tangan Bik Lis.
"Non Rei mirip sekali sama ibu non... bibi kalau melihat non jadi melihat sosok ibu non..." kata Bik Lis sembari menahan air mata agar tidak keluar lagi.
"Iya Bik... Rei juga merasakan hal yg sama dengan perkataan bik Lis," membenarkan yg dikatakan Bik Lis.
"Non, kalau perlu apapun bilang sma bibi ya non? jngn sungkan sma bibi non, anggap bibi keluarga non Rei..." menatap Rei tersenyum.
"Terimakasih bnyak ya Bik? bibi sudah baik terhadap Rei... bibi juga jngn sungkan anggap Rei anak bibi sendiri." bolehkah Rei peluk bik Lis?" merentangkan kedua tangannya dihadapan Bik Lis.
"Jangan non... Bibi jorok non? bibi juga gak pantes memeluk nona rei," menolaknya secara halus.
"Tadi kan sudah Rei bilang... anggap Rei juga anak bibi." Rei tetap pada omongannya.
"Oh, iya non... baiklah." Bik Lis terpaksa meraih tangan Rei yg terasa masih canggung.
Rei sosok wanita yg tidak hanya mementingkan status sosialnya saja, itu sudah menjadi pedoman dalam hidup rei yg terpenting baginya ialah rasa kenyamanan. dia bisa merasakan setiap orang yg menyayanginya dengan tulus tanpa embel apapun.
"Non... sekarang non lekas mandi ya? Tuan besar sudah menunggu non diruang tamu," kata Bik Lis melepaskan genggaman tangan Rei pelan
"Iya bik... makasih ya Bik?" jawab Rei yg sudah terlepas dari pelukan Bik Lis
"sama-sama non... bik Lis pamit keluar dulu," ujar Bik Lis sembari keluar kamar.
Rei menatap punggung bik Lis yg sudah jauh dari pandangannya, dan segera bangkit dari tempat tidur bergegas untuk mandi karna sang ayah telah menunggunya diluar.
☘️☘️☘️☘️
Malam hari ruang keluarga
"Yah, lagi baca buku apa yah?" sapa Rei berdiri didepan sang ayah.
Sang ayah Terkejut ketika Rei bertanya padanya karna terlalu fokus dalam membaca buku.
"Ohh, ini buku mengenai tentang kehidupan..." jawab ayah sembari membuka kacamatanya.
"Sudah pulas tidur kamu nak?" tanya ayah tersenyum.
"Sudah yah...Rei sangat nyaman disini. tidak biasanya Rei tidur sepulas ini," jawab Rei sembari duduk disofa sebelah sang ayah.
"Tuan, nona... maaf menyela pembicaraan tuan dan nona? makanan sudah bibi siapkan. mari tuan, non dimakan dulu? nanti makanannya keburu dingin," ujar Bik Lis menghampiri mereka yg sedang berbincang.
"Makasih bik..." serentak saling menjawab.
bik Lis tersenyum lebar melihat kerukunan ayah dan anak yg ada dihadapannya saat ini, sungguh bahagia sekali jikalau orang lain melihat keharmonisan mereka.
bersambung....
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA🤭😚
😍🥰 MAMAK SAYANG KALIAN🥺❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
ᖇꫀᖇꫀ𝐄 📴
bibinya sayang bgt sama rei
2022-07-27
0
Lami_Kim
aku juga kok bi lis
2022-07-20
1
꧁♕︎♠️𝐕𝐞𝐬𝐢𝐚♠️♕︎꧂
merendahkan diri bukan berarti terima di injak org lain, tapi mau menghormati org lain. good rei👍
2022-07-20
0