Rei berasal dari negara New York tempat dirinya dilahirkan, baginya tempat itu sangat indah yg dipenuhi dengan kenangan semasa Rei masih kecil bersama ibunya. berat bagi Rei untuk meninggalkan rumah lamanya dan kini harus berpindah kerumah baru yg sama sekali tidak diketahuinya.
Barang yg sebelumnya tertinggal kini sudah dia dapatkan kembali, dia beranjak pergi keluar kamar sembari menutupnya dengan rapat tak lupa juga dia mengunci pintu kamarnya.
Langkah kaki menuruni anak tangga dengan berlari kecil karna sang ayah sudah menunggunya dimobil. tetapi langkah itu terhenti saat dirinya menatap kearah taman tempat dia bermain terekam oleh kamera, kenangan itu sempat dia lihat disebuah album miliknya berfoto bersama sang ibu.
"Bu... Rei akan menjaga ayah, Rei sayang ibu. ibu harus bahagia disana ya Bu?" sambil melihat kearah taman dengan mata berkaca-kaca.
TIIINN..TIIINN..
Rei tersentak mendengar suara klakson mobil yg sedang memanggilnya, dia beranjak dari tempatnya segera menyusul sang ayah yg telah menunggunya.
"Rei... kenapa kamu berhenti disitu, ada apa?" tanya ayah didalam mobil.
"Yah, apa kita harus pergi dari rumah ini?" balik bertanya menatap sang ayah tajam.
"Rumah ini akan diurus sama Bi Ina, ayah tidak ingin meninggalkan kamu sendiri disini... ada proyek yg harus ayah kerjakan disana. kamu paham kan maksud ayah Rei?" memberi Rei pengertian.
"Rei bukan anak kecil lagi yah," ucapnya tegas. "Rei bisa menjaga diri Rei. berat bagi Rei meninggalkan rumah ini," meyakinkan sang ayah yg terus memaksanya untuk jujur.
"Ayah tetap gak bisa meninggalkan kamu sama Bi Ina disini, kamu harus tetap ikut ayah pergi," menyenggak Rei dengan pelan.
"Huufftt." menghembus nafas kecil. "baik yah kalau itu yg ayah mau... Rei turuti keinginan ayah!" dengan wajah yg memelas Rei pun masuk kedalam mobil.
☘️☘️☘️☘️
Perjalanan mereka berlalu dengan lancar tidak ada kendala hingga mereka sampai pada tujuannya.
LONDON salah satu kota yg terkenal di Inggris, dengan bnyaknya bangunan yg megah terlihat seperti istana yg dikelilingi oleh pemandangan yg sangat eksotis pada waktu malam hari sehingga membuat semua orang terpana akan keindahannya.
"Yah... kita mau kemana?" tanya Rei celingukan.
"Sebentar lagi kita sampai..." tersulut senyuman kecil ayah yg berniat membuat Rei makin penasaran.
"Bisa gak. kalau ayah jngn buat Rei penasaran gini?" nada kesal sembari melipat tangan kedada.
"Iya... anak ayah kalau cemberut nambah deh cantiknya?" sengaja membuat Rei kesal padanya.
Setibanya mereka ditempat tujuan Pak satpam bergegas membukakan pintu pagar krna melihat sebuah taksi yg ingin masuk kedalam pekarangan rumah, sesampainya dihalaman rumah Rei turun dari taksi online itu sambil melihat kesekelilingnya, dia merasakan tempat yg dia kunjungi itu terasa sejuk dan memberikan kenyamanan didalam hatinya.
"Yah... ini rumah siapa?" tanya Rei yg masih mengamati bundaran taman didepan rumah.
"Ini rumah kita Rei," menjawab dengan bangga.
"Hahahaha." Rei tertawa kecil. "ayah bercanda?" tanya lagi masih tidak percaya.
"Ngapain ayah bercanda sama kamu Rei?" mengernyitkan dahinya.
"Beneran yah? Waahh... sangat bagus dan indah yah," matanya berbinar mendengar penjelasan sang ayah.
"Iya Rei, ini rumah kita." meyakinkan Rei sekali lagi.
Ayah Haikal menamakan rumah itu "English Manor" Walau hunian tampak lebih modern, tetapi tetap tidak menghilangkan nilai seni klasik yang tinggi Sehingga terlihat sangat indah dan cantik, juga memikat hati. Keunikan dari hunian klasik itu terletak pada tanaman yang dibiarkan merambat ke bagian jendela dan pintu rumah.
"Apa kamu suka Rei?" tanya ayah menoleh kesamping Rei.
"Suka yah... Rei sangat suka, makasih ya yah? ayah selalu membuat Rei bahagia," mata yg berbinar sembari menggenggam jemari tangan ayahnya.
"Itu sudah menjadi kewajiban bagi ayah membuat kamu bahagia... yuk kita masuk," sambil merangkul pundak kanan Rei.
"Pon, tolong keluarkan semua barang yg ada didalam taksi ya?" perintah ayah pada pak satpam penjaga rumah
"Baik tuan besar," sahut Pon membungkukkan badannya.
Sang ayah membawa Rei Sampai didepan pintu rumah dengan membunyikan bel agar dibukakan oleh bik Lis seorang pengurus rumah yg sudah merawatnya sedari dulu.
"Iya tuan... tunggu sebentar?" sahut bik Lis dari dalam rumah.
"Ayah merawat rumah ini dengan mengandalkan orang lain?" tanya Rei mengerutkan keningnya.
"Kenapa tidak Rei... bik Lis adalah pilihan ibumu sendiri, dia merasa cocok kalau bik Lis yg mengurus rumah ini," kata ayah pula.
"Oh." ucap Rei singkat.
Ceklek,,,, pintu terbuka lebar dan terlihat lah seorang wanita separuh baya memakai daster longgar dengan rambut yg terikat, yg tidak lain adalah bik Lis pengurus rumah.
"Maaf tuan... saya lama membukanya? eeh, ini? bukannya non reini ya... sudah besar kamu non. bibi gak nyangka bisa ketemu non disini." Bik Lis terdengar begitu bahagia melihat Rei didepannya seperti sudah mengenal sejak lama.
"Kok bibi tau saya reini?" tanya Rei penasaran.
"Egh..." Bik Lis terdiam.
"Sudah-sudah... kita bicarakan didalam saja," ucap ayah mengelus pundak Rei.
"Oh, iya... mari non, tuan? silakan masuk! sini non biar bibi bawakan tas non?" ujar Bik Lis ingin meraih tas Rei.
"Gak papa bik.. Rei bisa bawa sendiri?" wajah Rei yg terlihat bingung dengan ekpresi Bik Lis terhadapnya.
"Rei, pasti kamu capek diperjalanan kita tadi. kamu pergi istirahat saja, biar barang kamu ayah yg bawakan," kata ayah mendorong rei perlahan.
"Ah, iya yah... tapi tunggu dulu! kamar Rei dimana yah?" tanya Rei mengamati isi rumahnya.
"Bik, tolong bawa Rei pergi kekamarnya..." titah ayah pada Bik Lis.
"Baik tuan... mari non? bibi antarkan ke kamar," membungkukkan badan perlahan.
"Oke yah... Rei deluan kekamar ya yah? ayah juga jngan lupa istirahat. jngn capek-capek dulu..." memiringkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
"Kalau masih ada yg kamu butuhkan, bilang saja pada bibi," ucap ayah memegang kepala Rei.
Rei segera beranjak pergi dari perbincangan bersama ayahnya dengan melihat kanan dan kiri mengamati setiap desain dari seluruh rumah, rumah yg indah tidak jauh berbeda dengan rumah lamanya.
Setelah Rei sampai dibilik kamar bik Lis pun membuka pintu kamar. rei melihat seluruh isi ruangan kamarnya sangat rapi, bersih, memiliki sebuah tempat tidur, meja hias, lemari baju, ada juga lemari kecil yg terletak di sudut, diatasnya juga terdapat lampu tidur untuknya.
"Bik... ini kamar Rei?" tanya Rei melangkah masuk.
Rei mengelilingi isi kamarnya dia melihat isi dibalik pintu kamar mandi terdapat bathtup dan juga peralatan lainnya
"Iya non... ini kamar non?" jawab Bik Lis tersenyum mengikuti langkah kaki rei
"Rumah dan kamar ini sudah seperti terawat dengan baik. pasti bibi yg menjaganya ya?" menatap wajah Bik Lis sembari tersenyum manis.
"Benar non... bibi yg selalu menjaga kebersihan rumah ini," sahut Bik Lis mengangguk pelan.
"Terima kasih banyak ya Bik?" ucap Rei mata berbinar.
"Sama-sama non..." membalas senyuman Rei padanya.
......................
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA 😚🤭
😍🥰MAMAK SAYANG KALIAN ❤️🥺🥺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
ᖇꫀᖇꫀ𝐄 📴
kamar mandinya wow bgt..betah dah lama2 dsna🤭
2022-07-27
0
꧁♕︎♠️𝐕𝐞𝐬𝐢𝐚♠️♕︎꧂
kehidupan yg baru, lingkungan yg baru, suasana yg baru. semoga bukan kenangan yg baru jg (siapa tau mau punya ibu baru, ya kan🏃)
2022-07-20
0
Dina Yuwita
rumah impian, adem sejuk...bisa rebahan di rumput KK gitu😍
2022-07-14
0