bab 4

Pagi harinya naisa sudah bangun pukul 5 pagi, ia memasak untuk sarapan pagi, di kontrakan tersebut sudah lengkap semua bahkan bahan dapur juga sangat lengkap.

Pukul 7 pagi tiba tiba ada yang mengetok pintu kontrakan, tanpa curiga naisa langsung membuka kan pintu.

Tok...

Tok...

Tok..

Naisa langsung ke arah pintu dan membuka pintu tersebut.

"Naisa!"sapa ibu kepala sekolah

"Eh ibu, masuk buk!"ucap naisa mempersilahkan ibu kepala sekolah masuk ke dalam rumah

Kepala sekolah juga langsung masuk dan dia menutup pintu depan, kepala sekolah langsung duduk di sofa yang ada di rumah itu.

"Naisa hari ini tidak usah ke sekolah ya!"ucap kepala sekolah

"kenapa seperti itu buk? kan naisa hari ini ujian!" ucap naisa bingung

"Ini semua perintah dari ibu mu, kamu boleh ujian di rumah ini saja, biar ibu yang mengawasi!"ucap kepala sekolah mengeluarkan laptop yang di bawanya.

"Tapi buk! Sebenarnya ada apa dengan ibu saya, kenapa ibu menyuruh saya ujian di rumah?"ujar naisa sangat bingung

"ibu juga kurang tau nak, tapi yang jelas kamu ikuti apa yang di katakan oleh ibu mu ya!"ucap kepala sekolah

"Tapi buk...."

"Tidak ada tapi tapi naisa!"potong kepala sekolah

Akhirnya naisa hanya pasrah saja dengan keadaan ini, jujur saja naisa masih sangat bingung dengan kejadian semalam dan juga kejadian saat ini.

Naisa masuk ke kamar untuk mengganti pakaian, ia memakai seragam sekolah tapi ujiannya tetap di rumah saja.

Naisa keluar dari kamar dan langsung duduk di hadapan kepala sekolah, ia mulai mengerjakan soal soal yang ada, kali ini naisa memfokuskan diri untuk ujian, masalah keluarga nanti akan ia cari tau sendiri.

Bagi naisa soalnya tidak terlalu susah, dan juga naisa memang tidak pernah menyontek sewaktu ujian.

Beberapa jam kemudian akhirnya ujian hari ini telah selesai, ibu kepala sekolah langsung menutup laptop dan memasukkan laptop ke dalam tasnya.

"Besok ibu akan ke sini lagi ya, untuk ujian hari kedua!"ujar ibu kepala sekolah.

"Baik buk!"ucap naisa sopan

"Baiklah, ibu pulang dulu ya!"ucap ibu kepala sekolah pamit.

Naisa mengangguk dan mengantarkan kepala sekolah sampai ke depan pintu.

"Oh ya, satu lagi jangan pernah keluar dari rumah ya, jika ada perlu naisa hubungi saja ibu ya!"ucap kepala sekolah

"Baik buk!"ucap naisa mengangguk, tapi sebenarnya naisa masih sangat bingung, tapi ia hanya mengikuti saja apa yang di katakan kepada sekolah

Naisa mengunci pintu dari dalam rumah, ia benar benar masih heran dengan semua ini, naisa kembali ke kamar, ia belajar untuk ujian besok, untuk saat ini naisa ingin fokus dulu dengan ujian akhir.

"Kemana naisa?"bentak ayah kepada ibu

"Aku gak tau mas, naisa tiba tiba tidak ada di kamar!"ucap ibu bohong.

"Bohong kamu, di mana sekarang naisa!"teriak ayah lagi.

Semua yang ada di rumah sangat terkejut sekali, sebelum nya ayah tidak pernah semarah ini kepada ibu.

karna ayah dari tadi pagi sudah mencari naisa di rumah tapi naisa malah tidak ada, bahkan pakaian naisa juga tidak ada dalam lemari.

"Bik di mana naisa?"bentak ayah kepada bik Rara. Bik rara benar benar tidak tau kemana naisa bahkan baju naisa juga tidak ada di rumah lagi.

"Maaf tuan, saya tidak tau!"ucap bik rara takut.

"Dasar kalian, di mana naisa!"teriak ayah menjambak rambut ibu.

Ibu menangis kesakitan, tapi ia tidak akan pernah memberitahu di mana naisa, ini semua ia lakukan untuk naisa, sangking sakitnya kini ibu meneteskan air matanya.

"Di mana naisa?"bentak ayah lagi

"Aku tidak tau mas, naisa tidak bilang apa apa!"ucap ibu bohong lagi.

"Ah....."teriak ayah mengehempaskan jambakannya.

Ibu menangis kesakitan, Andi tidak tega melihat ibunya di siksa seperti itu.

"Kak naisa kabur karna ayah, semua ini salah ayah dan ibu, kalian selalu jahat kepada kak naisa!"teriak andi tidak mau kalah dengan ayahnya

"Diam kamu, kamu masih bocah tidak perlu berbicara!"bentak ayah marah dan ayah keluar dari rumah

Andi langsung memeluk ibu, walau pun ibu jahat dengan naisa tapi andi masih menyanyangi ibu.

Andi memapah ibu untuk masuk ke dalam kamar, andi juga merapikan rambut ibu yang berantakan

Saat di kamar ibu, ibu langsung memeluk andi dengan hangat, andi tidak tau kenapa ibu seperti itu.

"Ibu duduk dulu ya!"ucap andi mengunci pintu kamar.

"Ibu jangan nangis ya, ada Andi di sini!"ucap andi memeluk ibu

Seketika tangis ibu semakin pecah, entah kenapa ia sangat membenci dirinya sendiri.

"Ibu jangan nangis ya!"ucap andi sedih melihat ibu yang masih menangis

"Andi, jangan cari kak naisa ya"ucap ibu

"Kenapa buk, kita harus cari kak naisa!"ucap andi

"Jangan, ibu yang menyuruh kak naisa pergi!"ucap ibu

"Kenapa ibu mengusir kak naisa!"ucap andi dengan nada tinggi

"Dengar dulu nak! Ayah mu ingin menjodohkan kak naisa dengan kakek tua yang berhidung belang itu, karena hutang ayah mu menumpuk di kakek tua itu, jadi kakek itu ingin kakak mu,ibu gak mau hal itu terjadi, mangkanya ibu suruh kak naisa pergi!"jelas ibu

Andi heran kenapa tiba tiba ibu sangat peduli dengan naisa, biasanya ibu pasti akan marah marah dan juga pasti akan setuju dengan perkataan ayah.

Andi kini memeluk ibunya lagi agar ibu berhenti menangis, Andi tidak tega melihat ibu menangis trus, dan Andi akan selalu menjaga ibunya.

"Ibu jangan nangis lagi ya, ada Andi di sini, tenang saja!"ucap andi masih memeluk ibu

Ibu sangat bangga mempunyai Andi yang selalu saja perhatian, dan juga andi anak cowok satu satunya.

Bik Rara juga sangat khawatir dengan naisa, karna naisa tidak pamit sama sekali, biasanya naisa selalu saja pamit pada bik rara jika pergi kemana mana.

Ayah sangat marah sekali saat tau naisa telah kabur.

"Dasar anak nyusahin!"bentak ayah di ruang kerjanya

"Awas saja kalau kau jumpa naisa, akan ku jual kau!"ucap ayah murka.

Kakek hidung belang itu sudah menagih janji ayah untuk menjual anak pertama mereka, kakek tua itu juga sangat marah saat tau naisa ternyata telah kabur.

memang dari naisa kecil ayah sudah memiliki rencana jahat tapi ia tidak pernah cerita kepada siapa pun walau pun istrinya, ayah menunggu naisa untuk remaja dulu agar bisa di jual kepada lelaki yang berhidung belang, selama ini ayah sangat sabar menunggu naisa tumbuh remaja.

terima kasih udah mampir di novel aku semoga ceritanya menarik perhatian teman teman semua 🤗🙏

jangan lupa vote, like, dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkwkkwkw.

gaes menurut kalian ada gak seorang ayah yang ingin menjual anaknya kepada lelaki berhidung belang??, pastinya tidak ada kan, jadi kenapa ayah naisa seperti itu!!, oke gaes tunggu trus ya update tannya🤗

~happy reading~

Terpopuler

Comments

Euis Fauziah Zain

Euis Fauziah Zain

Alasannya pasti karena dia bukan ayah kandung Naisa. Makanya dia tega berbuat jahat pada Naisa .

2023-01-19

1

Helen Sarbunan

Helen Sarbunan

dasar ayah kadal🙄🙄

2022-10-03

0

Juwanto

Juwanto

Author Kalau Naisa Mau di Jual Sama Bpk nya Bagus Bpk nya Stress Bpk nya Edan. Thor Bisa Aja Bikin Cerita nya. .... Aku jadi GEMES Lanjutkan
Author Sehat Selalu Yah... Aamiiin

2022-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 mama dan naisa ketakutan
42 papa juga khawatir
43 meli kesal
44 Suara Alex sangat merdu
45 pindah ke rumah alex
46 melayani sang suami
47 ibu di culik
48 Budiman bertemu dengan naisa
49 alex sangat marah
50 Alex tidak ingin naisa khawatir
51 Abang yang mulai
52 naisa ingin jalan jalan
53 Ririn melihat Budiman
54 naisa capek
55 naisa ngambek
56 Budiman bertemu lagi dengan naisa
57 Abang minta maaf
58 rencana bulan madu
59 naisa malu
60 mandi bareng
61 Yanto bukan ayah kandung ku
62 ngejutin mama
63 gara gara ikan naisa ngambek
64 Budiman bertemu ririn
65 bulan madu
66 Budiman menangis
67 naisa sakit
68 Budiman takut menemui naisa
69 Yanto menemui ririn
70 kedatangan azkia
71 azkia bertemu naisa
72 panggil aku papa
73 aku mertua mu
74 naisa mual
75 positif
76 acara syukuran
77 setelah anak ini lahir aku akan pergi
78 Alex menghajar pria itu
79 di mana indah?
80 Alex melepaskan Yanto
81 lapar di tengah malam
82 musibah
83 naisa menangis histeris
84 aku harus bangkit
85 Budiman kembali
86 naisa bermimpi
87 ayah
88 meli marah
89 jangan lupakan aku
90 Alex panik
91 kabar baik
92 mengamen
93 kita panggil dia baby jen
94 Celine dan jein kembali
95 ini bayi kakak
96 izinkan Alvin tinggal di sini
97 Alex ngambek
98 naisa hilang!!!
99 "tidak ada kah yang menyayangi ku"
100 naisa akan membantu pria itu
101 naisa pulang ke Indonesia
102 Alex tak peduli kepada naisa
103 Riko kesal
104 naisa tertabrak
105 bayi besar
106 "selamat tinggal sayang, I love you"
107 ENDING
108 terima kasih buat kalian semua
Episodes

Updated 108 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
mama dan naisa ketakutan
42
papa juga khawatir
43
meli kesal
44
Suara Alex sangat merdu
45
pindah ke rumah alex
46
melayani sang suami
47
ibu di culik
48
Budiman bertemu dengan naisa
49
alex sangat marah
50
Alex tidak ingin naisa khawatir
51
Abang yang mulai
52
naisa ingin jalan jalan
53
Ririn melihat Budiman
54
naisa capek
55
naisa ngambek
56
Budiman bertemu lagi dengan naisa
57
Abang minta maaf
58
rencana bulan madu
59
naisa malu
60
mandi bareng
61
Yanto bukan ayah kandung ku
62
ngejutin mama
63
gara gara ikan naisa ngambek
64
Budiman bertemu ririn
65
bulan madu
66
Budiman menangis
67
naisa sakit
68
Budiman takut menemui naisa
69
Yanto menemui ririn
70
kedatangan azkia
71
azkia bertemu naisa
72
panggil aku papa
73
aku mertua mu
74
naisa mual
75
positif
76
acara syukuran
77
setelah anak ini lahir aku akan pergi
78
Alex menghajar pria itu
79
di mana indah?
80
Alex melepaskan Yanto
81
lapar di tengah malam
82
musibah
83
naisa menangis histeris
84
aku harus bangkit
85
Budiman kembali
86
naisa bermimpi
87
ayah
88
meli marah
89
jangan lupakan aku
90
Alex panik
91
kabar baik
92
mengamen
93
kita panggil dia baby jen
94
Celine dan jein kembali
95
ini bayi kakak
96
izinkan Alvin tinggal di sini
97
Alex ngambek
98
naisa hilang!!!
99
"tidak ada kah yang menyayangi ku"
100
naisa akan membantu pria itu
101
naisa pulang ke Indonesia
102
Alex tak peduli kepada naisa
103
Riko kesal
104
naisa tertabrak
105
bayi besar
106
"selamat tinggal sayang, I love you"
107
ENDING
108
terima kasih buat kalian semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!