Pagi harinya naisa sudah bangun pukul 5 pagi, ia memasak untuk sarapan pagi, di kontrakan tersebut sudah lengkap semua bahkan bahan dapur juga sangat lengkap.
Pukul 7 pagi tiba tiba ada yang mengetok pintu kontrakan, tanpa curiga naisa langsung membuka kan pintu.
Tok...
Tok...
Tok..
Naisa langsung ke arah pintu dan membuka pintu tersebut.
"Naisa!"sapa ibu kepala sekolah
"Eh ibu, masuk buk!"ucap naisa mempersilahkan ibu kepala sekolah masuk ke dalam rumah
Kepala sekolah juga langsung masuk dan dia menutup pintu depan, kepala sekolah langsung duduk di sofa yang ada di rumah itu.
"Naisa hari ini tidak usah ke sekolah ya!"ucap kepala sekolah
"kenapa seperti itu buk? kan naisa hari ini ujian!" ucap naisa bingung
"Ini semua perintah dari ibu mu, kamu boleh ujian di rumah ini saja, biar ibu yang mengawasi!"ucap kepala sekolah mengeluarkan laptop yang di bawanya.
"Tapi buk! Sebenarnya ada apa dengan ibu saya, kenapa ibu menyuruh saya ujian di rumah?"ujar naisa sangat bingung
"ibu juga kurang tau nak, tapi yang jelas kamu ikuti apa yang di katakan oleh ibu mu ya!"ucap kepala sekolah
"Tapi buk...."
"Tidak ada tapi tapi naisa!"potong kepala sekolah
Akhirnya naisa hanya pasrah saja dengan keadaan ini, jujur saja naisa masih sangat bingung dengan kejadian semalam dan juga kejadian saat ini.
Naisa masuk ke kamar untuk mengganti pakaian, ia memakai seragam sekolah tapi ujiannya tetap di rumah saja.
Naisa keluar dari kamar dan langsung duduk di hadapan kepala sekolah, ia mulai mengerjakan soal soal yang ada, kali ini naisa memfokuskan diri untuk ujian, masalah keluarga nanti akan ia cari tau sendiri.
Bagi naisa soalnya tidak terlalu susah, dan juga naisa memang tidak pernah menyontek sewaktu ujian.
Beberapa jam kemudian akhirnya ujian hari ini telah selesai, ibu kepala sekolah langsung menutup laptop dan memasukkan laptop ke dalam tasnya.
"Besok ibu akan ke sini lagi ya, untuk ujian hari kedua!"ujar ibu kepala sekolah.
"Baik buk!"ucap naisa sopan
"Baiklah, ibu pulang dulu ya!"ucap ibu kepala sekolah pamit.
Naisa mengangguk dan mengantarkan kepala sekolah sampai ke depan pintu.
"Oh ya, satu lagi jangan pernah keluar dari rumah ya, jika ada perlu naisa hubungi saja ibu ya!"ucap kepala sekolah
"Baik buk!"ucap naisa mengangguk, tapi sebenarnya naisa masih sangat bingung, tapi ia hanya mengikuti saja apa yang di katakan kepada sekolah
Naisa mengunci pintu dari dalam rumah, ia benar benar masih heran dengan semua ini, naisa kembali ke kamar, ia belajar untuk ujian besok, untuk saat ini naisa ingin fokus dulu dengan ujian akhir.
"Kemana naisa?"bentak ayah kepada ibu
"Aku gak tau mas, naisa tiba tiba tidak ada di kamar!"ucap ibu bohong.
"Bohong kamu, di mana sekarang naisa!"teriak ayah lagi.
Semua yang ada di rumah sangat terkejut sekali, sebelum nya ayah tidak pernah semarah ini kepada ibu.
karna ayah dari tadi pagi sudah mencari naisa di rumah tapi naisa malah tidak ada, bahkan pakaian naisa juga tidak ada dalam lemari.
"Bik di mana naisa?"bentak ayah kepada bik Rara. Bik rara benar benar tidak tau kemana naisa bahkan baju naisa juga tidak ada di rumah lagi.
"Maaf tuan, saya tidak tau!"ucap bik rara takut.
"Dasar kalian, di mana naisa!"teriak ayah menjambak rambut ibu.
Ibu menangis kesakitan, tapi ia tidak akan pernah memberitahu di mana naisa, ini semua ia lakukan untuk naisa, sangking sakitnya kini ibu meneteskan air matanya.
"Di mana naisa?"bentak ayah lagi
"Aku tidak tau mas, naisa tidak bilang apa apa!"ucap ibu bohong lagi.
"Ah....."teriak ayah mengehempaskan jambakannya.
Ibu menangis kesakitan, Andi tidak tega melihat ibunya di siksa seperti itu.
"Kak naisa kabur karna ayah, semua ini salah ayah dan ibu, kalian selalu jahat kepada kak naisa!"teriak andi tidak mau kalah dengan ayahnya
"Diam kamu, kamu masih bocah tidak perlu berbicara!"bentak ayah marah dan ayah keluar dari rumah
Andi langsung memeluk ibu, walau pun ibu jahat dengan naisa tapi andi masih menyanyangi ibu.
Andi memapah ibu untuk masuk ke dalam kamar, andi juga merapikan rambut ibu yang berantakan
Saat di kamar ibu, ibu langsung memeluk andi dengan hangat, andi tidak tau kenapa ibu seperti itu.
"Ibu duduk dulu ya!"ucap andi mengunci pintu kamar.
"Ibu jangan nangis ya, ada Andi di sini!"ucap andi memeluk ibu
Seketika tangis ibu semakin pecah, entah kenapa ia sangat membenci dirinya sendiri.
"Ibu jangan nangis ya!"ucap andi sedih melihat ibu yang masih menangis
"Andi, jangan cari kak naisa ya"ucap ibu
"Kenapa buk, kita harus cari kak naisa!"ucap andi
"Jangan, ibu yang menyuruh kak naisa pergi!"ucap ibu
"Kenapa ibu mengusir kak naisa!"ucap andi dengan nada tinggi
"Dengar dulu nak! Ayah mu ingin menjodohkan kak naisa dengan kakek tua yang berhidung belang itu, karena hutang ayah mu menumpuk di kakek tua itu, jadi kakek itu ingin kakak mu,ibu gak mau hal itu terjadi, mangkanya ibu suruh kak naisa pergi!"jelas ibu
Andi heran kenapa tiba tiba ibu sangat peduli dengan naisa, biasanya ibu pasti akan marah marah dan juga pasti akan setuju dengan perkataan ayah.
Andi kini memeluk ibunya lagi agar ibu berhenti menangis, Andi tidak tega melihat ibu menangis trus, dan Andi akan selalu menjaga ibunya.
"Ibu jangan nangis lagi ya, ada Andi di sini, tenang saja!"ucap andi masih memeluk ibu
Ibu sangat bangga mempunyai Andi yang selalu saja perhatian, dan juga andi anak cowok satu satunya.
Bik Rara juga sangat khawatir dengan naisa, karna naisa tidak pamit sama sekali, biasanya naisa selalu saja pamit pada bik rara jika pergi kemana mana.
Ayah sangat marah sekali saat tau naisa telah kabur.
"Dasar anak nyusahin!"bentak ayah di ruang kerjanya
"Awas saja kalau kau jumpa naisa, akan ku jual kau!"ucap ayah murka.
Kakek hidung belang itu sudah menagih janji ayah untuk menjual anak pertama mereka, kakek tua itu juga sangat marah saat tau naisa ternyata telah kabur.
memang dari naisa kecil ayah sudah memiliki rencana jahat tapi ia tidak pernah cerita kepada siapa pun walau pun istrinya, ayah menunggu naisa untuk remaja dulu agar bisa di jual kepada lelaki yang berhidung belang, selama ini ayah sangat sabar menunggu naisa tumbuh remaja.
terima kasih udah mampir di novel aku semoga ceritanya menarik perhatian teman teman semua 🤗🙏
jangan lupa vote, like, dan komen ya biar author nya tambah semangat ni wkwkwkkwkw.
gaes menurut kalian ada gak seorang ayah yang ingin menjual anaknya kepada lelaki berhidung belang??, pastinya tidak ada kan, jadi kenapa ayah naisa seperti itu!!, oke gaes tunggu trus ya update tannya🤗
~happy reading~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Euis Fauziah Zain
Alasannya pasti karena dia bukan ayah kandung Naisa. Makanya dia tega berbuat jahat pada Naisa .
2023-01-19
1
Helen Sarbunan
dasar ayah kadal🙄🙄
2022-10-03
0
Juwanto
Author Kalau Naisa Mau di Jual Sama Bpk nya Bagus Bpk nya Stress Bpk nya Edan. Thor Bisa Aja Bikin Cerita nya. .... Aku jadi GEMES Lanjutkan
Author Sehat Selalu Yah... Aamiiin
2022-09-11
0