Malam yang telah ditentukan pun tiba, malam dimana David akan meminta Tiara kepada ayahnya secara resmi untuk dijadikannya istri, yaitu lamaran. Hanya dihadiri kedua keluarga inti saja karna untuk mempersingkat waktu.
"Cieee yang mau dilamar" ledek Susan pada kakak sulungnya yang tak lain adalah Tiara yang sedang merapihkan penampilan nya di depan cermin.
"Kakak senang sekali dek, akhirnya kakak menemukan cinta sejati kakak" ucap Tiara.
"Aku juga ikut bahagia melihat kakak bahagia" mereka pun berpelukan.
"Yaudah kak, Susan mau ke dapur dulu bantuin ibu siapain buat penyambutan keluarga kak David, kakak tenang aja disini nanti kalo keluarga kak David datang Susan panggil kakak, ok" racau Susan.
"Ok dek" jawab Tiara.
Tak lama kemudian keluarga David pun sampai dikediaman orangtua Tiara.
Mereka disambut hangat oleh pak Munawar dan istrinya.
"Selamat malam bu, mari silahkan duduk didalam" ajak bu ambar ibunya Tiara.
"Iyaa terimakasih bu" nek Mawar menjawab dengan ramah.
Sedangkan Sandra matanya mulai menelisik setiap sudut rumah yang hanya berukuran sebagian kecil dari rumahnya itu.
"Aduhhh yang begini mau besanan sama saya, gk banget deh" rutuk Sandra dalam hatinya sambil mendelikkan bola matanya.
Ayah Tiara yang menyadari perilaku aneh bu Sandra pun langsung menyanggah.
"Maaf yaa bu keadaan kediaman kami mungkin tak seperti yang ibu bayangkan" ucap ayah Tiara
"Oh tidak apa apa pak, bapak tenang aja" David yang merasa tak enak pun menimpal pernyataan sang calon mertua. Sedangkan bu Sandra hanya tersenyum masam saja.
"Ohiyaa mana calon menantu kami" tanya nek Mawar.
"Dia masih di kamar nya, Susan ayo panggil kakakmu nak" perintah pak Munawar.
Tak lama Tiara pun bergabung dengan kedua keluarga yang sedang berkumpul itu.
"Perkenalkan pak ini nenek dan momy saya, cuma mereka ini keluarga inti yang saya punya, sedangkan ayah saya sudah meninggal sepuluh tahun lalu karna kecelakaan, sebenarnya saya ada satu adik lakilaki tapi dia jarang pulang kerumah, jadi saya kesini hanya membawa nenek dan momy saya aja" jelas David memperkenalkan keluarganya yang hanya diangguki oleh pak Munawar dan yang lain.
"Langsung ke intinya saja yaa pak, jadi maksud kedatangan saya dan keluarga saya kesini saya ingin melamar anak bapak Mutiara Rahma untuk menjadi istri saya" jelas David langsung ke intinya saja.
"Keputusan bapak ada pada Tiara, nak apa kamu menerima lamaran nak David?" tanya pak Munawar lembut.
"Bismillahirahmanirrahim iyaa pak, Tiara terima" ucap Tiara.
"Alhamdulillah" ucap David bersyukur.
Binar bahagia terpancar dari wajah David dan nenek. Tapi tidak dengan bu Sandra, dia hanya sedikit tersenyum saja untuk menjaga wibawanya.
"Jadi kapan rencananya kalian akan menikah" tanya pak Munawar
"Kalau minggu depan bagaimana pak, lebih cepat lebih baik, soalnya 2minggu lagi saya akan ada perjalanan bisinis, jadi kalau sudah menikahi Tiara maka saya akan bekerja dengan tenang tak takut Tiara diambil orang" jujur David.
"Astaga anak ku kenapa lebay sekali, pasti ini sifat papanya" rutuk Sandra dalam hati.
"Jadi rencananya kita nikah saja dulu, setelah pekerjaan saya selesai baru melakukan resepsi besar besaran" lanjut David.
"Baiklah nak, kami sekeluarga mengikuti rencana nak David dan keluarga saja" timpal pak Munawar.
Setalah membahas tentang pernikahan yang akan dilangsungkan seminggu lagi dan segala teteg bengegnya akhirnya pertemuan mereka akhiri.
"Kami pamit pulang dulu, terimakasih jamuan nya ya pak Munawar dan keluarga" ucap nenek
"Iya bu sama sama" jawab bu Ambar.
.
Setelah kepulangan keluarga David, pak Munawar selaku ayah dari Tiara sekali lagi menanyakan keyakinan putri sulungnya tersebut.
"Apa kamu yakin nak akan menikah dalam waktu dekat ini, apa hatimu sudah sudah mantap Tiara?" tanya sang ayah.
" InsyaAllah Tiara yakin ayah, Tiara kan sudah setahun pacaran dengan kak David, lagi pula kak David juga tidak pernah memandang status sosial kita kok yah, apapun yang terjadi kak David pasti melindungi Tiara" ucap Tiara mengusap lengan ayahnya seraya meyakinkan.
Dia faham kekhawatiran ayahnya saat ini, ayah mana yang tak sedih saat akan melepas putri nya untuk menikah. Apalagi ketika melihat gelagat calon besannya yang tampak kurang menyukai putrinya.
"Ayah doakan saja yang terbaik untuk Tiara yaa, Tiara ke kamar dulu yaa yah!!!, ayah jangan tidur terlalu larut" pamit Tiara pada sang ayah, ia pun langsung beranjak memasuki kamarnya.
Setelah Tiara hilang dibalik pintu sang ayah menghembuskan nafas beratnya
"Yaa semoga saja ini yang terbaik buatmu nak, ayah hanya bisa mendoakan. Hanya saja perasaan ayah mendadak jadi tak enak" sang ayah pun beranjak untuk istirahat.
.
.
.
.
Bersambung......
...Jangan Lupa...
...LIKE...
...KOMEN...
...VOTE...
...Terimakasih...
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments