Diskusi Kecil

Naura

Naura putri kedua Samsuar dan Novi adalah seorang gadis usia 20 tahun, yang merupakan aktivis kampus. Saat ini dia sedang menikmati satu gelas es jeruk dan mie rebus di food court kampusnya yang berada di daerah atas kota Semarang. Matanya yang jernih tampak focus pada layar laptop di depannya, sedangkan tangannya sibuk memasukkan suapan mie ke mulutnya yang mungil. Sesekali dia menyesap es jeruk dari gelasnya dengan menggunakan sedotan. Duduk di depannya seorang perempuan yang sedang menikmati pisang bakar dan air mineral, dan satu orang laki-laki yang sedang mengetik diatas keyboard.

“Naura…kira-kira konsep untuk tema Minggu Keakraban mahasiswa nanti apa? Apakah kamu ada ide,” gadis di depannya mengajukan pertanyaan.

Naura menghentikan aktivitasnya kemudian memandang kedua temannya, setelah dia berpikir sejenak.

“Usulku sih, Bersatu dalam Perbedaan untuk Berkembang Bersama. Bagaimana menurutmu kalian” Kata Naura.

“Gotcha…., menarik Na. Tidak salah aku memilihmu sebagai partner utamaku selama ini.” seru teman laki-laki Naura sambil menjentikan ibu jari dan telunjuknya bersamaan.

“Halah itu mah maumu Fikr,” sahut Naura pada teman laki-lakinya yang bernama Fikri.

“Kalau kamu sendiri bagaimana In,” Naura lanjut menanyakan pada Iin.

“Aku okay juga sih. Tapi kita harus memiliki logika berpikir juga. Terus kira-kira dasar pemikirannya apa,” kata Iin.

“Menurutku sih, mahasiswa kita kan merupakan representasi dari Mini Indonesia. Dimana based on data akademik, sebaran mahasiswa di kampus kita saat ini berasal dari 30 propinsi dari total 34 propinsi yang ada di Indonesia. Agar mereka tidak berpikir tentang kedaerahan, maka mengintegrasikan mereka dalam kesatuan dan kohesivitas sangat diperlukan.” Naura menyampaikan logika berpikirnya.

“Masing-masing daerah memiliki keragaman seni, budaya, adat maupun keyakinan. Kita tidak bermaksud untuk menghilangkan berbagai keragaman itu, tetapi mewadahi semua keragaman dalam satu rangkaian aktivitas dan memadukannya agar selaras.” Fikri ikut menyumbangkan buah pemikirannya.

“Okay..okay…, pelan-pelan bicaranya. Aku tuangkan dulu dalam tulisan, karena membuat kalimat itu tidak mudah, biar nanti kita tidak lupa.” Sahut Iin kemudian mengambil laptopnya yang tadi dia pinggirkan karena sedang menikmati pisang bakar. Iin dalam setiap event kegiatan kampus, selalu ditunjuk sebagai sekretaris karena dia telaten dalam membuat wrap up dari setiap topik diskusi dalam organisasi kemahasiswaan.

“Terus relation dengan berkembang bersama kira-kira apa girls,” Fikri memancing lagi mereka diskusi.

Naura meminggirkan mangkok mie rebus yang sudah habis, kemudian kembali menyesap es jeruknya. Baru saja dia akan meletakkan gelas, tiba-tiba ada tangan dari samping yang menyerobot gelasnya kemudian meminum sisa es jeruk dari gelasnya secara langsung sampai habis. Sambil melotot, Naura memukul bahu Akbar teman dalam organisasinya.

“Hihhh…, najis Akbar. Sukanya main serobot aja,” teriak Naura.

“Tenang.., tenang friends….., aku capai kepanasan dan hampir mati kehausan dari tadi, Daripada lihat gelas hanya ditaruh, ga salah donk aku manfaatkan.” Sahut teman Naura yang memiliki nama Akbar sambil cengar cengir, kemudian dia meletakkan pantatnya disamping Naura.

Iin memanggil pelayan food court dengan memberi isyarat menggunakan tangannya. Tidak berapa lama, pelayan datang menghampiri mereka.

“Naura mau nambah minuman apa, terus kamu apa Bar,” tanya Iin.

“Orange Juice sama French Fries,” jawab Naura.

“Nasi rames sama dua es teh,” sahut Akbar tidak tahu malu.

“Oh my God….., kamu itu habis angkut barang di pasar atau belum makan satu minggu sih Bar,” kata Iin terkejut sambil tepuk jidat.

“Hush…., catat aja pesanan saya ya mbak,” kata Akbar sama pelayan kantin. Pelayan kantin mengangguk sambil menutup mulutnya geli dengan perilaku Akbar.

“In…kata orang, Logika tanpa logistic itu akan menjadi ANARKHI. Makanya sebelum aku anarkhi merampas makanan kalian, aku harus mengenyangkan perutku dulu.” Sahut Akbar tanpa rasa bersalah.

“Terserah kamu saja Bar, kata orang Jawa “Sakbahagiamu”,” kata Naura asal.

“Vietnam drip satu,  sama sandwich ya,” kata Fikri  yang masih focus pada laptop tanpa terusik kedatangan Akbar.

“Baik, tunggu sebentar ya. Pesanan akan segera kami persiapkan.” Pelayan pamit sambil membawa kembali buku menu.

“Back to topic yok. Bagaimana dengan pertanyaanku terakhir tadi,” kata Fikri.

“Berkembang Bersama menurutku kita tumbuh bersama-sama, saling membantu, kolaborasi dengan mendapatkan manfaat secara bersama juga,” sahut Iin.

“Yap…, dengan perbedaan dan keragaman masing-masing, akan menjadikan setiap wilayah dalam propinsi di negara kita akan memiliki competitive advantage yang tidak dimiliki oleh wilayah yang lain. Sehingga memungkinkan adanya exchange antar wilayah untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga roti tidak hanya dinikmati oleh satu daerah, melainkan masing-masing daerah memiliki roti yang unik dan khas.” Sambung Naura mengutarakan logika berpikirnya.

“Roti??? Roti apaan Naura,” tanya Akbar yang belum ON  karena kelaparan.

Iin memukul lengan Akbar karena gemas dengan sikapnya yang Loading lambat (LOLA).

“Aduh, kenapa mukul sih,” teriak Akbar.

“Makanya kalau belum nyambung, kamu diam saja Dodol… Bikin konsentrasi buyar saja.” Seru Iin kesal.

Fikri tersenyum sambal menggeleng-gelengkan kepala melihat pertengkaran Iin dan Akbar. Sedangkan Naura tersenyum cuek, karena sudah terbiasa bekerja bareng diiringi dengan pertengkaran mereka.

“Iin…, tidak lupa kan kamu merangkum diskusi kita, jangan-janga n karena kamu terpukau dengan perform Den Bagus Akbar kamu jadi melupakan tanggung jawabmu?” tanya Naura sambal tersenyum melihat Iin.

“Aman.., apalagi kalau si Dodol ini disingkirkan sementara Na, aku akan lebih lancar dalam berpikir,” sahut Iin sambil melirik Akbar. Yang dilirik pura-pura tidak melihat.

Naura tersenyum kemudian menoleh pada Akbar yang duduk di sampingnya.

“Akbar…, setahuku kamu tim Funding ya. Bagaimana progress pencairan sponsorship untuk kegiatan kita besok?” tiba-tiba Naura bertanya pada Akbar.

“Betul Naura cantik. Tadi barusan aku masukkan proposal ke beberapa perusahaan-perusahaan di kota ini. Yang sudah respon untuk menjadi sponsor baru ada lima perusahaan yaitu Bank Jateng, toko oleh-oleh di Jalan Pandanaran, perusahaan distribusi soft drink, Cimory, dan Nissin. Yang lainnya baru tahapan mempelajari isi proposal, dan belum ada disposisi dari pimpinan mereka,” dengan lancar Akbar menyampaikan progress report yang dihasilkan oleh timnya.

“Okay, okay…, yang penting jangan lupa, dan jangan bosan-bosan untuk follow up pada mereka Bar. Jika perlu setiap hari ditanyakan pada contact person perusahaannya.” Naura menanggapi laporan Akbar.

“Yoii…, alhamdulillah makananku datang,” kata Akbar yang langsung berbinar melihat pelayan menuju ke arah mejanya dengan membawakan pesanan mereka.

Keempat aktivis organisasi kemahasiswaan (Ormawa) itu hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah Akbar. Tetapi begitulah indahnya perbedaan, jika kita bisa mengenali dan memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing, maka kita akan mudah mengarahkan pada merubah satu kekurangan dengan memanfaatkan kelebihan yang mereka miliki. Mereka melanjutkan diskusi mereka sampai jam satu siang, dan mereka berhasil mendapatkan satu kesepahaman bersama untuk kesuksesan acara Ormawa.

*********

 

Terpopuler

Comments

Indahindah15

Indahindah15

kalau up jangan lama2 yaaa,, q pecinta novelmu. setelah devina - yudha (bucin banget sama pasangan ini), aleta - devan, skrg naura - firmansyah,,, semangaaattt

2021-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 Teman Masa Lalu
2 Diskusi Kecil
3 Persyaratan
4 Jawaban Persyaratan
5 Aditya Herlambang Pangestu
6 Aku Bersedia
7 Keputusanku
8 Menikmati Masa Sekarang
9 Rumah Baru
10 Di rumah Suami
11 Sikapnya yang Dingin
12 Kemarahan Santi
13 Pengisi Waktu
14 Menghadiri Undangan
15 Aktivitas Utama
16 Pelampiasan
17 Curiga
18 Penyelidikan
19 Bercerita
20 Saudara
21 Keponakan
22 Strategi
23 Administrasi Ujian
24 Ujian Pendadaran
25 Syukuran
26 Alasan
27 Aku akan Datang
28 Lulus
29 Panggilan
30 Antri
31 Wawancara
32 Invitation
33 Bermalam
34 Kesalahan
35 Bingung
36 Kerja
37 Cinta Salah
38 Pencarian
39 Musnahnya CInta
40 Negosiasi
41 Sepakat
42 Membawamu
43 Ini Milikmu
44 Mengingatnya
45 Pendampingku di Masa Depan
46 Kamu Dimana Naura???
47 Tolong Selamatkan Aku
48 Naura Wanitaku
49 Naura Milikku
50 Aku Akan Sabar Sayang
51 Tanda Tangani Surat Itu
52 Akta Cerai
53 Naura Pamit
54 Dimana Kamu?
55 Pengejaran
56 Aku Ingin Pulang
57 Pelarian
58 Sakit
59 Hamil
60 Sabarlah sayang
61 Pindah
62 Jakarta
63 Kembali
64 Kembali Bekerja
65 Makan Siang
66 Suami?
67 Jangan Lakukan
68 Tolong Tante
69 Tanda Tangani
70 Bukan Hakku
71 Dunia Mimpi
72 Besok aku akan Menikah
73 Gadis Asal
74 Akad Nikah
75 Ujian Menantu
76 Trimester Pertama
77 Sarapan Pagi
78 Bawahan Pradipta
79 Kamu dimana
80 Naura yang Salah
81 Panggil Namanya Langsung
82 Shopping
83 Bed Rest
84 Aku Kangen
85 Persiapan Operasi
86 Bayi Tampan
87 Aqiqah
88 Kembali
89 Divisi Baru
90 Lamaran Kerja
91 Interview
92 Berubah Haluan
93 Ijin
94 Rumah Keluarga
95 Terima Dengan Ikhlas
96 Rumah Naura
97 Tidak ada yang Salah
98 Gadis yang Baik
99 Ungkapan Sayang
100 Restu
101 Ada yang Mencari
102 Kado
103 Preventif
104 Turunkan Ego
105 Pertengkaran
106 Perjalanan Darat
107 Apartemen
108 Jalan Sama Mertua
109 Hilang
110 Kacau
111 Ada dimanakan Aku??
112 Separuh Hati Hilang
113 Hilang Kendali
114 Apa yang Kamu Dapatkan???
115 Share Location
116 Langkah Awal
117 Khilaf
118 Visa
119 Pemaksaan
120 Ingatan
121 Komitmen
122 Gelisah
123 Benarkah Kamu
124 Bebaskan Aku
125 Pembebasan Bersyarat
126 I Miss U
127 Kau Milikku
128 Trauma Psikologis
129 Kembali
130 Liburan
131 Suasana Hotel
132 Menyusul
133 Segeralah Menikah
134 Pulang Jakarta
135 BUCIN
136 Pregnant
137 Proses
138 Kebahagiaan
139 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Teman Masa Lalu
2
Diskusi Kecil
3
Persyaratan
4
Jawaban Persyaratan
5
Aditya Herlambang Pangestu
6
Aku Bersedia
7
Keputusanku
8
Menikmati Masa Sekarang
9
Rumah Baru
10
Di rumah Suami
11
Sikapnya yang Dingin
12
Kemarahan Santi
13
Pengisi Waktu
14
Menghadiri Undangan
15
Aktivitas Utama
16
Pelampiasan
17
Curiga
18
Penyelidikan
19
Bercerita
20
Saudara
21
Keponakan
22
Strategi
23
Administrasi Ujian
24
Ujian Pendadaran
25
Syukuran
26
Alasan
27
Aku akan Datang
28
Lulus
29
Panggilan
30
Antri
31
Wawancara
32
Invitation
33
Bermalam
34
Kesalahan
35
Bingung
36
Kerja
37
Cinta Salah
38
Pencarian
39
Musnahnya CInta
40
Negosiasi
41
Sepakat
42
Membawamu
43
Ini Milikmu
44
Mengingatnya
45
Pendampingku di Masa Depan
46
Kamu Dimana Naura???
47
Tolong Selamatkan Aku
48
Naura Wanitaku
49
Naura Milikku
50
Aku Akan Sabar Sayang
51
Tanda Tangani Surat Itu
52
Akta Cerai
53
Naura Pamit
54
Dimana Kamu?
55
Pengejaran
56
Aku Ingin Pulang
57
Pelarian
58
Sakit
59
Hamil
60
Sabarlah sayang
61
Pindah
62
Jakarta
63
Kembali
64
Kembali Bekerja
65
Makan Siang
66
Suami?
67
Jangan Lakukan
68
Tolong Tante
69
Tanda Tangani
70
Bukan Hakku
71
Dunia Mimpi
72
Besok aku akan Menikah
73
Gadis Asal
74
Akad Nikah
75
Ujian Menantu
76
Trimester Pertama
77
Sarapan Pagi
78
Bawahan Pradipta
79
Kamu dimana
80
Naura yang Salah
81
Panggil Namanya Langsung
82
Shopping
83
Bed Rest
84
Aku Kangen
85
Persiapan Operasi
86
Bayi Tampan
87
Aqiqah
88
Kembali
89
Divisi Baru
90
Lamaran Kerja
91
Interview
92
Berubah Haluan
93
Ijin
94
Rumah Keluarga
95
Terima Dengan Ikhlas
96
Rumah Naura
97
Tidak ada yang Salah
98
Gadis yang Baik
99
Ungkapan Sayang
100
Restu
101
Ada yang Mencari
102
Kado
103
Preventif
104
Turunkan Ego
105
Pertengkaran
106
Perjalanan Darat
107
Apartemen
108
Jalan Sama Mertua
109
Hilang
110
Kacau
111
Ada dimanakan Aku??
112
Separuh Hati Hilang
113
Hilang Kendali
114
Apa yang Kamu Dapatkan???
115
Share Location
116
Langkah Awal
117
Khilaf
118
Visa
119
Pemaksaan
120
Ingatan
121
Komitmen
122
Gelisah
123
Benarkah Kamu
124
Bebaskan Aku
125
Pembebasan Bersyarat
126
I Miss U
127
Kau Milikku
128
Trauma Psikologis
129
Kembali
130
Liburan
131
Suasana Hotel
132
Menyusul
133
Segeralah Menikah
134
Pulang Jakarta
135
BUCIN
136
Pregnant
137
Proses
138
Kebahagiaan
139
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!